Mengapa Ukraina Ngebet Ikut NATO dan Ditentang Rusia?

Jika Ukraina menjadi anggota NATO (North Atlantik Treaty Organization) dan ketika wilayah Ukraina diganggu Rusia, maka pasukan NATO dapat melancarkan kegiatan mililter di Ukraina atau atas nama Ukraina.

Setelah Uni Soviet Runtuh, NATO mulai memperluas wilayanya sampai ke Eropa Timur.

Mereka berhasil mengajak bergabung negara-negara yang pernah berada dilingkungan Komunis Sioviet. Seperti Lithuania, Latvia, Esthonia, Polandia, hingga Rumania.

Pada 2008, NATO mulai mendekati Ukraina danĀ  mengajak bergabung NATO. Meskipun beberapa pihak menilai itu prospek yang terlalu jauh.

Dilansir dari The Conversation dan jernih.co, Ukraina telah berrmitra dengan NATO sejak 1992. Kemudian pada 1997, NATO membentuk komisi Khusus untuk Ukraina, yang menyediakan forum diskusi masalah keamanan, dan sebagai cara memajukan relasi kedua belah pihak, tanpa perjanjian keanggotaan formal.

Rusia sangat terganggu dengan rencana NATO tersebut. Presiden Rusia Vladimir Putin saat itu menentang keras rencana NATO tersebut yang dinilai mengancam eksistensi negaranya.

Menurut Presiden Vladimir Putin, Ukraina dan Belarus, bagian dari Rusia secara budaya dan sejarah. Rusia bahkan memegang kendali besar atas Belarus. Putin bahkan terus melakukan pembicaraan soal reunifikasi yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun.

Dalam beberapa tahun terakhir ini, Ukraina terlihat mendekatkan diri pada NATO. Ukraina menganggap dengan menjadi anggota NATO, maka dapat menggagalkan impian Rusia yang masih berupaya membangun kembali kejayaan dimasa Uni Soviet. Diantaranya menyatukan kembali negara-negara pecahannya, seperti Ukraina.

Alasan lain mengapa Ukraina ngebet menjadi anggota NATO, Karena dukungan Rusia kepada kelompok separatis pro-Moskow di wilayah bergolak Ukraina.

Menurut PresidenĀ  Volodymyr Zlensky, sudah menjadi rahasia umum, selama ini Moskow memasok persenjataan pada kelompok separatis tersebut.

- Iklan -

Keinginan Kiev, Ibukota Ukraina semakin kuat setelah Rusia mengambil alih Crimea pada 2014. Saat itu pasukan Rusia berhasil menduduki seluruh wilayah semenanjung Crimea, hanya dalam hitungan hari. Rusia dibantu pasukan pembetontak pro – Moskow di wilayah itu.

Baca Juga:  Pemain Terbaik AFF Futsal 2024, Wendy Brian Ick: Berkat Jasa Ibu

Awalnya, menurut Zelensky, Putin menyangkal jika pasukan Rusia mendapat bantuan dari kelompok separatis tersebut. Namun akhirnya mengakui para pemberontak adalah bagian dari Tentara Moskow setelah berhasil menduduki Crimea.

Bagi Ukrania, katanya,Ā  menjadi anggota NATO, berarti secara signifikan mendapat dukungan militer dari banyak negara, terutama Amerika Serikat. Keanggotaan NATO, membantu Ukraina, menjalin hubungan lebih dekat dengan Amerika Serikat.

Jika Ukraina menjadi anggota NATO, dan ketika wilayahnya diganggu Rusia, maka pasukan NATO dapat melancarkan kegiatan militer di Ukraina atau atas nama Ukrainia. Menjadi anggota NATO,Ā  menjadikan Ukraina tinggal selangkah lagi masuk kelompok negara Eropa dan pada akhirnya masuk Uni Eropa.

Negara – Negara Anggota NATO

Prinsip yang dipegang anggota NATO adalah, jika salah satu negara anggotanya menghadapi masalah pertahanan dan keamanan, maka negara anggota NATO, harus ikut menbantu. NATO juga berkomitmen menghargai seluruh kebebasan negara anggotanya.

Ukraina menurut Presiden Zelensky, ingin masuk menjadi anggota NATO, karena didalamnya ada prinsip solidaritas. Dimana jika ada anggota menghadapi masalah, terutama masalah kesamaan, maka seluruh anggota turut mendukung. Sementara Rusia, terang terangan menentangnya.

Sejarah Terbentuknya NATO

NATO yang biasa juga disebut fakta pertahanan Atlantik Utara, adalah organisasi pertahanan dan keamanan bagi negara begaraĀ  di kawasan Atlantik Utara yang meliputi negara negara Eropa, Amerika Serikat dan Kanada.

Pembentukan organisasi tersebut, diigagas olehĀ  Inggris dan Perancis. Gagasan penbentukannya setelah muncul perang dunia kedua. Kala itu munvusul berbagai organisasi militer tingkat regional dan global, salah satunya adalah NATO.

Baca Juga:  Pemain Terbaik AFF Futsal 2024, Wendy Brian Ick: Berkat Jasa Ibu

Inggris dan Perancis selain sebagai penggagasnya, sekaligus menjadiĀ  perumusnya. Mereka sengaja membentuk organisasi militer tersebut menyusulĀ  ketegangan politik antara dua blok utama, blok Barat dan Timur. Amerika Serikat dan negara negara Eropa khawatir akan adanya ekspansi Uni Doviet di Rropa Timur.

Sejarah pembentukan NATO berawal dari perjanjian Dunkirk 1947 antara Inggris dan Perancis. Namun kemudian banyak negara Eropa yang bergabung, hibgga perjanjian tetsebut brrkembang, hingga memiliki anggota mayoritas di Eropa Barat.

Pada 4 April 1949, sebanyak 12 negara berada di Washington DC. Amerika bersepakat dan menandatangani pembentukan NATO. Kedua belas negara tersebut, adalah Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Belgis, Belanda, Luxemburg, Kanada, Italia, Fortugal, Islandia, Denmark dan Norwegia.

Awalnya, pembentukan NATO adalah berusaha menciptakan situasi aman dan damai di kawasan Atlantik Utara, melinfungi negara negara Eropa dan Amerika Utara, dari pengaruh komunisme, juga berperan aktif dalam upaya menciptakan perdamaian dunia.

Situs resmi NATO mencatat, saat ini memiliki anggota 30 negara di Eropa dan Amerika Utara.

Anggota NATO

  1. Amerika Serikat
  2. Inggris
  3. Perancis
  4. Belanda
  5. Belgia
  6. Luxemburg
  7. Kanada
  8. Italia
  9. Fortugal
  10. Denmark
  11. Norwrgia
  12. Islandia
  13. Yunani (bergabung tahun 1952)
  14. Turki (Bergabung tahun 1952)
  15. Jerman (sebagai Jerman Barat, tahun 1955)
  16. Spanyol ( 1982 )
  17. Repoblik Ceko ( 1999 )
  18. Hungaria ( 1999 )
  19. Polandia ( 1999 )
  20. Bulgaria ( 2004 )
  21. Esthonia ( 2004 )
  22. Latvia ( 2004 )
  23. Lithuania ( 2004 )
  24. Rumania ( 2004 )
  25. Slovakia ( 2004 )
  26. Slovenia ( 2004 )
  27. Albania ( 2009 )
  28. Kroasia ( 2009 )
  29. Montenrgro ( 2017 )
  30. Makefonia Utara ( 2020 ).

Laporan: Nurhayana Kamar

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU