Secara umum dunia Metaverse ini cukup untuk menggambarkan literasi internet masa depan yang terdiri dari ruangan 3D persisten terhubung ke dunia virtual.
Melalui pantulan cahaya yang masuk ke mata kita memberikan gambaran 3D dimensi dunia. Selain itu dengan dapat merasakan sentuhan dan mendengar suara.
Namun akankah pasar virtual yang diisi dengan NFT bertindak sebagai pengganti yang tepat untuk infrastruktur kita yang ada, memberikan akses ke miliaran orang yang seharusnya tidak memiliki akses ke sumber daya keuangan dan cara untuk mencari nafkah?
Mark Zurkberg, Orang Pertama yang Memperkenalkan Teknologi Metaverse
Metaverse memang pertama dikenalkan oleh pendiri Facebook Mark Zurkberg yang berencana menghubungan manusia secara virtual, tetapi terasa nyata.
Di era kemajuan teknologi yang begitu cepat, Mark Zurkberg merencanakan kehidupan di masa depan.
Metaverse dapat diartikan sebagai sebuah dunia digital 3D yang dimana kita bisa hidup didalamnya dan melakukan banyak hal yang bisa dilakukan yang sama dengan di dunia nyata. Seperti belajar, kerja, sosialisasi, bahkan jual beli.
Bagaimana Cara Kerja Metaverse?
Secara garis besar, teknologi yang membentuk metaverse dapat mencakup virtual reality (VR) ditandai dengan dunia virtual persisten yang berkelanjutan, bahkan saat Anda tidak bermain game serta augmented reality (AR) yang menggabungkan aspek dunia digital dan fisik.
Namun, itu tidak mengharuskan ruang tersebut diakses secara eksklusif melalui VR atau AR. Dunia virtual, seperti aspek Fortnite yang dapat diakses melalui PC, konsol game, dan bahkan ponsel, dapat bersifat metaversal. Ini juga diterjemahkan menjadi ekonomi digital, di mana pengguna dapat membuat, membeli, dan menjual barang.
Dalam visi metaverse yang lebih idealis, ini dapat dioperasikan, memungkinkan Anda untuk membawa barang-barang virtual seperti pakaian atau mobil dari satu platform ke platform lainnya. Di dunia nyata, Anda bisa membeli kemeja dari mal dan kemudian memakainya ke bioskop.
Saat ini, sebagian besar platform memiliki identitas virtual, avatar, dan inventaris yang terikat hanya pada satu platform, tetapi metaverse memungkinkan Anda membuat persona yang dapat dibawa ke mana-mana semudah menyalin gambar profil dari satu jejaring sosial ke lain.
Jadi, Metaverse adalah ruang virtual yang dapat diciptakan dan dijelajahi dengan pengguna lain tanpa bertemu di ruang yang sama.
Contoh Penggunaan Metaverse
Pada dasarnya, ini adalah dunia komunitas virtual tanpa akhir yang saling terhubung, di mana orang dapat bertemu, bekerja, dan bermain, menggunakan headset realitas virtual, kacamata augmented reality, aplikasi smartphone, atau perangkat lain.
Teknologi ini juga akan menggabungkan aspek lain dari kehidupan online seperti belanja dan media sosial.
Contohnya, Anda dapat melakukan hal-hal seperti pergi ke konser virtual, melakukan perjalanan online, melihat atau membuat karya seni dan mencoba atau membeli pakaian digital.
Metaverse juga bisa menjadi game-changer untuk shift kerja dari rumah di tengah pandemi Covid-19. Alih-alih melihat rekan kerja di kotak panggilan video, karyawan dapat bergabung dengan mereka di kantor virtual.