Di antara bintang-bintang yang bertaburan di langit malam, terdapat bintang-bintang yang paling terang. Sirius, bintang pertama yang paling terang. Setelah itu ada Canopus atau Alfa Carinae. Berikut segala hal tentang Canopus, bintang terterang kedua di angkasa:
Sejarah nama Canopus Melansir laman Edukasi Sains Antariksa LAPAN, 29 Desember 2020, nama Canopus berasal dari salah seorang navigator kapal bernama Canobus yang bekerja untuk Raja Menelaus dari Sparta selama Perang Troya berlangsung.
Menurut kisahnya, Canobus tewas terkena gigitan ular, sehingga Raja Menelaus membuat monumen untuk mengenang jasa Canobus di salah satu hilir sungai Nil.
Kemudian beberapa waktu kemudian berdirilah Kota Canobus. Sementara itu melansir Space, Canopus terlihat di Yunani, tempat bintang ini dinamai. Kisah Canobus dan Raja Menelaus adalah legenda Yunani.
Canobus digigit ular berbisa saat kapalnya datang ke Mesir. Untuk menghormati Canobus, Menelaus memberikan nama navigator kapal itu sebagai nama pelabuhan dan nama bintang yang terlihat terang.
Apa itu Canopus?
Bintang Canopus merupakan bintang utama yang terletak di konstelasi Carina (lambung kapal). Kecerlangan visualnya -0,74 dan termasuk ke dalam kelas spektrum A9II, artinya bintang ini tergolong ke dalam bintang raksasa terang (kelas II) dengan tipe A9. Canopus berjarak 310 tahun cahaya dengan ukuran 71 kali matahari.
Menemukan Canopus
Canopus merupakan bintang terang yang paling mudah terlihat di belahan bumi selatan. Bintang ini adalah jenis yang cukup langka. Lokasi selatan Canopus (tidak terlihat di atas sekitar 37 derajat utara) berarti tidak terlihat di sebagian besar Eropa.
Lokasi Canopus adalah: Right ascension: 6 jam 23 menit 57,1 detik Deklinasi: -52 derajat 41 menit 45 detik. Bintang ini tidak pernah terbenam bagi pengamat di lintang 37 derajat LS (Lintang Selatan) atau lebih. Bintang ini juga tidak pernah terbit bagi pengamat di lintang 37 derajat LU (Lintang Utara) atau lebih.
Melansir Britannica, Canopus kadang-kadang digunakan sebagai panduan dalam pengendalian sikap pesawat ruang angkasa, karena jarak sudutnya dari matahari dan kontras kecerahannya di antara benda-benda langit terdekat.
Sementara itu, Filsuf Stoicism dari Suriah, Posidonius, menggunakan penampakan Canopus di dekat cakrawala dalam perkiraannya tentang ukuran Bumi.