Seni rupa dapat dikategorikan berdasarkan fungsinya menjadi dua jenis utama: Seni Rupa Murni dan Seni Rupa Terapan. Masing-masing memiliki karakteristik dan tujuan yang berbeda.
1. Seni Rupa Murni
Seni rupa murni diciptakan dengan tujuan utama untuk mengekspresikan keindahan dan kreativitas tanpa mempertimbangkan fungsi praktis atau kegunaan sehari-hari. Fokus dari seni rupa murni adalah estetika, emosi, dan ekspresi pribadi seniman. Karya-karya ini biasanya tidak memiliki nilai fungsional dalam kehidupan sehari-hari selain untuk dinikmati dari segi visual dan emosional.
Contoh Seni Rupa Murni:
- Lukisan (contoh: “Starry Night” karya Vincent van Gogh)
- Patung (contoh: “David” karya Michelangelo)
- Seni Grafis (contoh: “The Great Wave off Kanagawa” karya Hokusai)
- Seni Abstrak (contoh: “Composition VII” karya Wassily Kandinsky)
Ciri-Ciri Seni Rupa Murni:
- Tidak memiliki fungsi praktis.
- Mengutamakan estetika dan keindahan.
- Diciptakan berdasarkan ekspresi dan kreativitas seniman.
- Menyampaikan pesan atau makna melalui elemen visual.
Fungsi Seni Rupa Murni:
- Ekspresif: Sarana bagi seniman untuk mengekspresikan perasaan, gagasan, atau pandangan.
- Estetis: Memberikan keindahan dan nilai estetika bagi penikmat.
- Inspiratif: Menginspirasi orang lain melalui karya seni.
- Kontemplatif: Membuat penonton merenung dan berpikir tentang pesan atau makna yang tersirat.
2. Seni Rupa Terapan
Seni rupa terapan, atau seni fungsional, diciptakan untuk memenuhi fungsi praktis dalam kehidupan sehari-hari, namun tetap mempertimbangkan aspek estetika. Dengan kata lain, karya seni rupa terapan tidak hanya memiliki nilai keindahan, tetapi juga nilai guna yang nyata.
Contoh Seni Rupa Terapan:
- Desain Produk: Alat-alat rumah tangga dengan desain yang indah, seperti furnitur, peralatan makan, atau perhiasan.
- Arsitektur: Bangunan yang memiliki nilai estetika dan fungsi praktis, seperti katedral atau rumah modern.
- Keramik: Barang-barang seperti vas, piring, dan cangkir yang memiliki desain artistik namun tetap dapat digunakan.
- Desain Interior: Pengaturan ruang dalam sebuah bangunan yang memperhatikan keindahan dan kenyamanan fungsional.
Ciri-Ciri Seni Rupa Terapan:
- Memiliki fungsi praktis selain nilai estetika.
- Mengutamakan keseimbangan antara keindahan dan kegunaan.
- Sering kali dirancang untuk penggunaan sehari-hari.
- Digunakan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti produk, bangunan, atau perabot.
Fungsi Seni Rupa Terapan:
- Fungsi Praktis: Digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti perabotan, alat, atau pakaian.
- Fungsi Estetis: Meskipun memiliki nilai fungsional, seni rupa terapan juga memperhatikan aspek keindahan.
- Fungsi Sosial: Dapat digunakan untuk menciptakan kenyamanan, efisiensi, atau memperindah lingkungan.
- Fungsi Ekonomi: Karya seni terapan sering kali diproduksi dan dipasarkan sebagai barang komersial.
Seni rupa berdasarkan fungsinya terbagi menjadi seni rupa murni dan seni rupa terapan. Keduanya memiliki tujuan yang berbeda, di mana seni rupa murni lebih menekankan pada ekspresi artistik dan estetika, sedangkan seni rupa terapan menggabungkan fungsi praktis dengan keindahan visual.