Pohon Natal selalu menjadi bagian penting dalam perayaan Natal, dihias dengan warna-warna khas seperti merah dan hijau yang menambah kemeriahan suasana. Bagi banyak orang, momen mendekorasi pohon Natal membawa sukacita dan mengingatkan pada kenangan masa kecil. Namun, apakah kita pernah merenungkan lebih dalam makna yang terkandung dalam pohon Natal?
Meskipun sejarah tidak mencatat secara pasti kapan tradisi ini dimulai, pohon Natal telah menjadi simbol yang kuat dalam perayaan Natal, khususnya di Eropa. Biasanya, dihias dengan pohon cemara atau jenis pohon lainnya yang dikenal sebagai pohon “evergreen” karena tetap hijau sepanjang tahun.
Pohon cemara tetap tegak dan hijau, tidak berubah meski menghadapi empat musim yang berbeda. Ia bertahan dari musim semi hingga musim dingin, tidak meranggas di musim gugur dan tidak layu di musim dingin.
Inilah sebabnya cemara dipilih sebagai simbol Natal: ia melambangkan keabadian dan keteguhan, menggambarkan ajaran kasih dan kebenaran yang Yesus ajarkan, yang tetap abadi sepanjang masa.
Di dunia yang terus berubah ini, Tuhan adalah sumber kekuatan yang tidak tergoyahkan. Pohon Natal menjadi pengingat visual akan ketetapan iman yang harus kita miliki. Sama seperti pohon cemara yang bertahan di segala musim, iman kita pun harus tetap teguh meski menghadapi berbagai tantangan kehidupan.
Sebagai umat Kristen, kita juga melewati berbagai “musim” dalam hidup yang penuh ujian, seperti masalah keuangan, kesehatan, atau hubungan. Namun, seperti pohon Natal yang tetap berdiri kokoh meskipun menghadapi berbagai cuaca, kita diajak untuk tetap kuat dan berpegang pada ajaran Kristus dalam menghadapi setiap ujian hidup.
Firman Tuhan dalam 1 Petrus 2:21-24 mengajarkan kita untuk meneladani Yesus dalam menghadapi pencobaan dengan keberanian dan keteguhan. Di tengah ujian-Nya yang paling berat, Yesus menyerahkan segala sesuatunya kepada Allah Bapa, yang menghakimi dengan adil.
Sikap penyerahan diri ini mengingatkan kita untuk mempercayakan setiap musim hidup kita kepada Tuhan, yakin bahwa semua hal terjadi sesuai dengan rencana-Nya yang baik.
Pohon Natal, lebih dari sekadar dekorasi, mengingatkan kita untuk menjaga iman tetap hijau, kokoh, dan tak tergoyahkan meski situasi terus berubah. Seperti Yesus yang berserah penuh kepada Bapa dalam menghadapi cobaan hidup-Nya, kita pun dipanggil untuk menyerahkan hidup dan tantangan kita kepada Tuhan, karena hanya Dialah yang mengendalikan setiap musim kehidupan kita.
Ketika kita melihat pohon Natal yang dihias megah, biarlah itu menjadi pengingat bahwa iman kita harus tetap teguh seperti pohon cemara yang abadi. Tuhan selalu hadir untuk menopang kita di setiap musim kehidupan. Natal bukan hanya tentang dekorasi, tetapi juga kesempatan untuk memperdalam makna iman yang kita anut. (*)