Mengenal Planet Bumi, Rumah Bagi Semua Mahkluk Hidup

Bumi terkadang disebut dengan dunia atau Planet Biru.

Bumi adalah planet ketiga dari Matahari yang merupakan planet terpadat dan terbesar kelima dari delapan planet dalam Tata Surya. Bumi juga merupakan planet terbesar dari empat planet kebumian Tata Surya. Bumi terkadang disebut dengan dunia atau Planet Biru.

Bumi merupakan planet ketiga dari Matahari. Menjadi rumah bagi semua mahkluk hidup. Banyak sekali karakteristik bumi yang mendukung keberlangsungan mahkluk hidup.

Dilansir dari NASA, bumi dan bulan terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu.

Terbuat dari apakah Planet Bumi?

Struktur dalam bumi
Struktur dalam bumi. FOTO: Int

Permukaan bumi terkenal dengan adanya benua. Benua paling besar dikenal sebagai Afro-Eurasia atau dipecah menjadi Afrika, Eropa, dan Asia. Memiliki luas total 32.800.000 mill persegi.

Benua ini muncul karena proses kerak bumi yang bergerak dalam periode waktu geologis. Beberapa ahli geologi juga menemukan beberapa benua yang terkubur di bawah permukaan bumi akibat pergeseran kerak.

– Kerak bumi

Kerak bumi merupakan lapisan tipis yang memiliki panjang rata-rata 18 mil atau 30 kilometer. Sebagian besar berisi batuan silikat dan basaltik. Lapisan bagian atas kerak bumi di daerah daratan biasanya diisi oleh tanah.

Tanah memiliki kandungan partikel buatan yang terjadi akibat cuaca dan mengandung zat organik yang berasal dari pembusukan makhluk hidup pada zaman purba. Tanah ini bisa mendukung kehidupan di bumi baik untuk manusia maupun hewan serta tumbuhan.

– Selimut bumi (mantle)

Lapisan berikutnya disebuat mantel dengan panjang sekitar 1.800 mil atau 2.900 kilometer di bawah permukaan bumi.

Selimut bumi terdiri dari berbagai bahan baik cair, padat, maupun gas yang memiliki suhu tinggi. Suhu di bawah selimut bumi mencapai 3.000 derajat celcius dan bertugas untuk membungkus inti bumi.

- Iklan -

– Inti bumi (core)

Terdiri dari material cair dengan susunan utama, yaitu 90 persen logam besi, 8 persen nikel, dan sisanya benda-benda tak terdeteksi yang berada di kedalaman 2.900-5.200 kilometer.

Lapisan tersebut dibedakan menjadi dua, yaitu lapisan inti luar dan lapisan inti dalam. Di mana lapisan inti luar memiliki tebal 2.000 kilometer dengan komposisi besi cair yang suhunya mencapai 2.200 derajat celcius.

Baca Juga:  Sejarah Dan Keunikan Machu Picchu

Sedangkan inti bagian dalam adalah pusat bumi berbentuk bola dengan diameter sekitar 2.700 kilometer. Terdiri dari nikel dan besi dengan suhu mencapai 4.500 derajat celcius.

Bentuk dan ukuran Planet Bumi

Dilansir dari Encyclopaedia Britannica (2015), orang Mesir menggambarkan bumi berbentuk datar dengan lagit diatas yang terpisah. Namun, pada abad 2.500 sebelum masehi (SM), banyak orang berpendapat bahwa bumi itu bulat.

Ahli matematika Pythagoras menarik kesimpulan pada abad ke-6 SM bahwa bumi bulat. Hal tersebut semakin didukung Aristoteles yang memberikan alasan spesifik bahwa bumi itu bulat, yaitu:

  • Sebuah materi ditarik ke pusat bumi dan secara alami akan menjadi bentuk bulat.
  • Pergi ke selatan dan bintang-bintang juga terlihat baru naik ke atas cakrawala dari arah selatan.
  • Banyangan bumi di bulan pada gerhana bulan berbentuk lingkaran.

Dengan pengetahuan yang diperkuat Aristoteles membuat jawaban dari pertanyaan apakah bumi datar atau bulat menjadi jelas. Bahkan paham bahwa bumi itu bulat juga tertanam hingga saat ini.

Bidang pengukuran bumi disebut geodesi. Orang yang pertama kali menghitung keliling bumi adalah pustakawan dari Mesir, Eratosthenes. Dia menaruh tongkat secara vertikal di Alexandria sehingga membentuk bayangan dengan sudut 7 derajat pada saat posisi matahari paling tinggi di langit.

Bahkan dengan alat itu, dia bisa menghitung jarak utara-selatan antara dua kota. Saat ini diketahui keliling khatulistiwa sepanjang 24.902 mil atau 40.075 kilometer.

Dengan diameter sebesar 7.926 mil atau 12.756 kilometer. Kemudian untuk jarak dari khatulistiwa ke kutub utara di sepanjang permukaan bumi adalah 6.214 mil atau 10.002 kilometer.

Proses pergerakan bumi

Bumi mengorbit matahari sekali setiap 365 hari. Bentuk orbitnya seperti oval yang menyebabkan jarak bumi ke matahari beragam sepanjang tahun.

Jarak bumi terdekat dengan matahari jatuh pada bulan Januari dengan jarak sebesar 91 juta mil. Sedangkan jarak bumi terjauh dengan matahari pada bulan Juli dengan jarak sekitar 95 juta mil.

Di khatulistiwa, bumi berputar dengan kecepatan lebih dari 1.000 mil per jam. bumi membuat putaran penuh pada porosnya setiap 24 jam.

Baca Juga:  Mengenal Rumah Joglo Rumah Adat Provinsi Jawa Tengah

Sumbu adalah garis imajiner yang memlalui pusat bumi dari kutub utara ke kutub selatan. Bahkan poros bumi dimiringkan pada sudut 23,5 derajat.

Proses Terjadi siang dan malam

mengapa ada siang dan malam
Mengapa ada siang dan malam. FOTO: Int

Setengah dari bumi disinari matahari yang disebut siang dan setengah bagian lagi mengalami gelap disebut dengan malam.

Saat bumi berputar, sebagian tempat di bumi akan berputar siang dan malam sekali setiap 24 jam. Kutub utara dan kutub selatan memiliki siang atau malam yang jauh lebih lama tergantung pada waktu tahun.

Empat bagian planet bumi

Empat bagian bumi
Empat bagian bumi

Dilihat dari susunan kimia, bumi terbagi menjadi empat bagian, yaitu bagian padat (lithosfer) yang terdiri dari tanah dan batuan. Bagian cair (hidrosfer) terdiri dari berbagai bentuk ekosistem perairan, seperti laut, danau, dan sungai.

Bagian udara (atmosfer) yang menyelimuti seluruh permukaan bumi dan bagian organisme atau ekosistem (biosfer). Keempat komponen tersebut saling berinteraksi satu sama lain untuk menampilakn kehidupan di bumi.

Air di alam terbagi menjadi tiga, yaitu

  • Air di permukaan bumi, seperti laut, sungai, danau, rawa, salju, es, dan gletser.
  • Air di udara, seperti uap air, kabut, dan berbagai macam awan.
  • Air dalam tanah, seperti air tanah, air kapiler, geiser, dan artois.

Planet Bumi memiliki musim

Poros bumi yang miring menyebabnya bumi memiliki musim. Dari Juni hingga Agustus, sinar matahari menghantam belahan bumi utara secara langsung dibandingkan bagian selatan.

Sehingga pada Juni hingga Agustus musim panas terjadi di belahan bumi uata dan musim dingin di belahan bumi selatan.

Dari Desember hingga Februari, sinar mahatahi di belahan bumi utara lebih sedikit dibandingkan belahan bumi selatan. Sehingga musim dingin di uatara dan musim panas di selatan.

Untuk bulan September hingga November, matahari bersinar merata di kedua belahan bumi. Sehingga belahan bumi utara mengalami musim gugur dan belahan bumi selatan mengalami musim semi. Dan terjadi berkebalikan di bulan Maret hingga Mei.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU