Mengenal Sistem FWD, Kekurangan dan Keuntungannya

Front-Wheel Drive (FWD) yang merupakan sistem penggerak roda depan, sebenarnya bukanlah inovasi baru dalam industri otomotif. Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh ilmuwan asal Prancis, Nicholas Joseph Cugnot, pada tahun 1771.

Cugnot menciptakan kendaraan bernama Fardier à Vapeur, sebuah mobil roda tiga dengan dua roda di depan dan satu di belakang. Ini menjadi mobil pertama di dunia yang menggunakan penggerak roda depan, dan pada saat itu, kendaraan ini digunakan untuk keperluan militer.

Selanjutnya, sistem FWD ini dikembangkan oleh ilmuwan asal Amerika Serikat, Walter Christie, yang pada tahun 1905 menciptakan sistem FWD untuk mobil roda empat. Christie mematenkan desain mobil roda empat dengan penggerak depan pada tahun 1904. Sejak saat itu, banyak ilmuwan dan insinyur yang berupaya menyempurnakan teknologi ini, sehingga diterapkan oleh berbagai merek otomotif di seluruh dunia.

Apa Itu FWD?

Meskipun banyak yang belum memahami cara kerja FWD, sistem ini meneruskan tenaga dari mesin ke roda depan melalui diferensial yang terletak pada kotak transmisi. Dari segi konstruksi, penggerak roda depan biasanya lebih ringan, dengan mesin yang diposisikan secara melintang. Posisi ini memungkinkan kabin kendaraan menjadi lebih luas berkat desain yang lebih kompak.

Baca Juga:  4 Tips Mengendarai Mobil Listrik saat Musim Hujan

Komponen Utama dari Sistem FWD

  • Pengisian Mesin Transversal: Mesin diposisikan melintang di kendaraan, biasanya menghadap ke depan. Orientasi ini memungkinkan jarak roda yang lebih pendek dan efisiensi ruang yang lebih baik.
  • Transaxle: Unit yang menggabungkan transmisi dan diferensial, terletak di bagian depan kendaraan dan terhubung langsung ke roda depan.
  • Poros Penggerak: Poros ini mentransfer tenaga dari transaxle ke roda depan.
  • Persendian Kecepatan Konstan (CV): Persendian ini memberikan fleksibilitas pada poros penggerak saat roda berbelok dan bergerak naik-turun.
  • Komponen Suspensi: Sistem suspensi, termasuk strut, pegas, lengan kontrol, dan sendi bola, dirancang untuk mendukung berat kendaraan dan memberikan kenyamanan berkendara.

Keuntungan FWD

  • Traksi Lebih Baik: Kendaraan FWD umumnya menawarkan traksi yang lebih baik dalam kondisi basah atau bersalju karena bobot mesin berada di atas roda penggerak.
  • Pengemasan Lebih Efisien: Tata letak mesin yang melintang memungkinkan desain kendaraan yang lebih kompak, ideal untuk lingkungan perkotaan.
  • Efisiensi Bahan Bakar Meningkat: Sistem FWD cenderung lebih hemat bahan bakar dibandingkan dengan penggerak roda belakang (RWD), terutama dalam situasi lalu lintas yang sering berhenti.
  • Biaya Produksi Lebih Rendah: Kendaraan FWD biasanya lebih ekonomis untuk diproduksi dibandingkan kendaraan RWD.
Baca Juga:  Apa Itu Proses Bleeding Rem Mobil? Begini Cara Melakukannya

Kekurangan FWD

  • Torque Steer: FWD dapat mengalami fenomena torque steer, di mana kendaraan cenderung menarik ke satu sisi saat berakselerasi.
  • Performa Terbatas: Kendaraan FWD mungkin memiliki keterbatasan dalam hal pengendalian dan performa dibandingkan dengan RWD, terutama di permukaan jalan kering.
  • Lebih Rentan Rusak: Kerentanan terhadap kerusakan pada komponen kaki-kaki dan setir. Umumnya, kerusakan yang terjadi pada bagian rack steer disebabkan oleh beban ganda yang ditanggung oleh roda depan. Roda depan tidak hanya berfungsi untuk mengatur arah kendaraan, tetapi juga harus menggerakkan mobil, yang membuatnya lebih rentan terhadap masalah.

Meskipun FWD telah menjadi konfigurasi drivetrain yang dominan pada banyak kendaraan modern, sistem RWD tetap memiliki peran penting, terutama pada kendaraan yang fokus pada performa dan penggunaan off-road. Pilihan antara FWD dan RWD tergantung pada kebutuhan dan preferensi pengemudi. (*)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU