Mengenal Stephen Hawking, Salah Satu Ilmuwan Terkemuka

Semangat dan Kecerdasan Dapat Mengatasi Segala Rintangan

Stephen Hawking adalah salah satu ilmuwan paling terkemuka dalam sejarah, yang karyanya tentang asal-usul dan struktur alam semesta telah merevolusi fisika modern. Menurut Michio Kaku, profesor fisika teoritis, “Belum pernah ada ilmuwan setelah Albert Einstein yang bisa memikat imajinasi publik seperti Hawking.”

Hawking lahir di Inggris pada 8 Januari 1942 dan menempuh pendidikan di University College, meskipun ayahnya menginginkannya untuk belajar pengobatan. Setelah lulus, ia melanjutkan studi kosmologi di Universitas Cambridge.

Pada usia 21 tahun, menjelang ulang tahunnya, Hawking didiagnosis dengan amyotrophic lateral sclerosis (ALS) dan diberi waktu hidup hanya dua tahun. Namun, ia berhasil bertahan hingga usia 76 tahun.

- Iklan -

Penyakit ALS membuatnya perlahan kehilangan kemampuan bergerak dan ia terpaksa menggunakan kursi roda. Pada 1985, Hawking menjalani operasi trakeostomi yang mengakibatkan ia kehilangan kemampuan berbicara. Beruntung, ia mendapatkan alat komunikasi yang memungkinkannya memilih kata-kata dengan menggerakkan otot pipinya.

Baca Juga:  Message Automation: Solusi Efektif untuk Meningkatkan Engagement Pelanggan

Meskipun tantangan fisik, semangat Hawking untuk mengeksplorasi alam semesta tidak pernah pudar. Ia berhipotesis bahwa jika alam semesta memiliki awal, yaitu Big Bang, maka pasti juga akan memiliki akhir.

Bersama pakar kosmologi Roger Penrose, ia mendemonstrasikan teori relativitas umum Einstein, yang menunjukkan bahwa ruang dan waktu dimulai dengan kelahiran alam semesta dan berakhir dengan lubang hitam.

- Iklan -

Hawking menemukan bahwa lubang hitam tidak bersifat statis; mereka dapat memancarkan radiasi dan partikel sebelum akhirnya menghilang. Penemuan ini diterbitkan dalam artikel 1974 berjudul “Ledakan Lubang Hitam?” di jurnal Nature, melahirkan konsep radiasi Hawking.

Pada 2014, ia merevisi teorinya dan menyatakan bahwa lubang hitam tradisional tidak ada, mengganti dengan pandangan bahwa horizon lubang hitam dapat berubah sesuai perubahan kuantum.

Selain prestasinya dalam fisika, Hawking juga seorang penulis produktif. Bukunya yang paling terkenal, “A Brief History of Time,” terjual lebih dari 10 juta kopi dan menjawab pertanyaan tentang kelahiran dan kematian alam semesta. Ia juga menulis buku-buku lain seperti “The Universe in a Nutshell” dan “The Grand Design,” serta bersama putrinya, Lucy, menciptakan buku fiksi untuk remaja, “George and the Big Bang.”

- Iklan -
Baca Juga:  10 Game Edukasi, Bermanfaat Bagi Guru untuk Mendidik Siswa

Hawking sering tampil di media, termasuk perannya dalam serial TV seperti “Star Trek: The Next Generation” dan “The Big Bang Theory,” serta muncul dalam “The Simpsons.” Ia juga memiliki acara miniseri edukasi berjudul “Stephen Hawking’s Universe.” Suaranya bahkan digunakan dalam lagu “Keep Talking” oleh Pink Floyd.

Film “The Theory of Everything” menggambarkan kehidupannya, dan dalam akun Facebook-nya, Hawking mengekspresikan rasa syukur atas kesuksesannya, meskipun mengalami kecacatan. Ia pernah berkelana ke tempat-tempat eksotis dan bermimpi untuk suatu hari menjelajahi luar angkasa.

Kisah hidup Stephen Hawking adalah bukti bahwa semangat dan kecerdasan dapat mengatasi segala rintangan. (*)

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU