Saraf Pusat dan Saraf perifer merujuk pada dua komponen utama dalam sistem saraf manusia yang bekerja sama untuk mengatur dan mengoordinasikan berbagai fungsi tubuh.
1. Sistem Saraf Pusat (SSP)
Susunan:
- Otak: Otak adalah organ utama dalam sistem saraf pusat yang terletak di dalam tengkorak. Otak terbagi menjadi beberapa bagian, termasuk:
- Otak besar (Cerebrum): Terlibat dalam fungsi-fungsi seperti berpikir, memori, pemahaman, emosi, dan pengendalian gerakan sukarela.
- Otak kecil (Cerebellum): Bertanggung jawab untuk koordinasi gerakan dan keseimbangan.
- Batang otak (Brainstem): Mengontrol fungsi-fungsi dasar seperti pernapasan, detak jantung, dan tekanan darah. Batang otak menghubungkan otak dengan sumsum tulang belakang.
- Sumsum Tulang Belakang: Sumsum tulang belakang adalah jaringan saraf yang memanjang dari otak hingga ke bagian bawah tulang belakang. Ia dilindungi oleh tulang-tulang belakang dan berfungsi sebagai jalur utama untuk transmisi informasi antara otak dan tubuh.
Fungsi:
- Mengolah Informasi Sensorik: Otak memproses informasi yang diterima dari pancaindra dan lingkungan, memungkinkan kita untuk merasakan dan memahami dunia sekitar.
- Pengambilan Keputusan dan Pengendalian Gerakan: Otak membuat keputusan berdasarkan informasi yang diterima dan mengirimkan perintah ke otot dan organ lain untuk merespons.
- Pengaturan Fungsi Dasar Tubuh: Batang otak dan sumsum tulang belakang mengatur fungsi-fungsi vital seperti pernapasan, denyut jantung, dan refleks tubuh.
- Penyimpanan Memori dan Emosi: Otak juga berperan dalam menyimpan memori dan mengelola emosi serta perilaku.
2. Sistem Saraf Perifer (SSP)
Susunan:
- Saraf Kranial: Ada 12 pasang saraf kranial yang keluar dari otak dan mengontrol fungsi di kepala dan leher, termasuk penglihatan, pendengaran, penciuman, dan gerakan wajah.
- Saraf Spinal: Ada 31 pasang saraf spinal yang keluar dari sumsum tulang belakang. Mereka mengirimkan sinyal antara sumsum tulang belakang dan seluruh tubuh, termasuk otot, kulit, dan organ internal.
- Sistem Saraf Somatik: Terdiri dari saraf-saraf yang mengendalikan gerakan otot yang disadari (volunter) dan mengirimkan informasi sensorik dari tubuh ke sistem saraf pusat.
- Sistem Saraf Otonom: Terdiri dari saraf-saraf yang mengendalikan fungsi tubuh yang tidak disadari (involunter), seperti detak jantung, pencernaan, dan pernapasan. Sistem ini dibagi lagi menjadi:
- Sistem Saraf Simpatik: Mengaktifkan respons tubuh saat stres (fight or flight).
- Sistem Saraf Parasimpatik: Mendukung keadaan istirahat dan pencernaan, membantu tubuh kembali ke kondisi normal setelah stres.
Fungsi:
- Menghubungkan Sistem Saraf Pusat dengan Tubuh: Saraf tepi mengirimkan informasi sensorik dari seluruh tubuh ke otak dan sumsum tulang belakang, serta mengirimkan perintah dari otak ke otot dan organ.
- Mengontrol Gerakan Sukarela: Sistem saraf somatik memungkinkan kita untuk mengendalikan gerakan tubuh secara sadar.
- Mengatur Fungsi Tubuh yang Tidak Disadari: Sistem saraf otonom mengatur fungsi-fungsi vital seperti denyut jantung, tekanan darah, pencernaan, dan respirasi tanpa memerlukan kontrol sadar.
- Refleks: Sistem saraf perifer juga berperan dalam respons refleks cepat yang melibatkan sumsum tulang belakang tanpa memerlukan pemrosesan di otak, memungkinkan tindakan segera dalam situasi darurat.
Sistem saraf pusat dan saraf perifer bekerja sama untuk memastikan tubuh dapat merespons dengan tepat terhadap rangsangan internal maupun eksternal, menjaga keseimbangan dan fungsi tubuh yang optimal.