Mengenal Zero, Pesawat Tempur Legendaris Jepang pada PD II

Mitsubishi A6M, yang lebih dikenal dengan nama Zero, adalah pesawat tempur satu kursi (monoplane) bersayap rendah yang digunakan oleh Kekaisaran Jepang selama Perang Dunia II. Pesawat ini dirancang oleh Horikoshi Jiro dan menjadi pesawat tempur berbasis kapal induk pertama yang mampu mengalahkan pesawat-pesawat musuh yang berbasis darat.

Zero pertama kali dirancang pada tahun 1937 dan diuji pada tahun 1939, sebelum akhirnya memasuki produksi massal dan mulai digunakan oleh pasukan Jepang di Cina pada tahun 1940.

Di kalangan Sekutu, pesawat ini diberi kode nama “Zeke”, meskipun secara umum dikenal dengan nama Zero—yang berasal dari singkatan nama Jepang-nya, Rei-shiki kanjō sentōki (零式艦上戦闘機), yang berarti “Pesawat Tempur Kapal Induk Tipe 0”. Nama “Zero” merujuk pada angka tahun 1940, yang merupakan peringatan 2.600 tahun kenaikan takhta Kaisar Jepang pertama, Kaisar Jimmu.

Baca Juga:  PD II, Jepang Belajar Membuat Pesawat Tempur dari 4 Cara Ini

Pesawat ini diproduksi oleh perusahaan Mitsubishi dan awalnya menggunakan mesin radial Nakajima Sakae 14-silinder berpendingin udara yang menghasilkan 1.020 tenaga kuda. Mesin tersebut kemudian diganti dengan versi yang lebih kuat, menghasilkan 1.130 tenaga kuda, yang memutar baling-baling pesawat pada kecepatan konstan.

Zero memiliki kecepatan maksimum 350 mil per jam (565 km/jam) dan bisa terbang setinggi hampir 20.000 kaki (6.100 meter). Pesawat ini dipersenjatai dengan dua senapan mesin 7,7 milimeter dan dua meriam 20 milimeter di sayapnya, serta mampu membawa dua bom seberat 132 pon (59,9 kilogram).

Pada awal kemunculannya, Zero mengungguli hampir semua pesawat musuh yang ditemuinya. Dengan tangki bahan bakar internal sebesar 156 galon (591 liter), ditambah tangki eksternal 94 galon (356 liter), pesawat ini memiliki daya jelajah yang luar biasa dan bisa terbang lebih jauh daripada pesawat tempur lainnya pada masa itu.

Baca Juga:  4 Kebiasaan Ini Bisa Membuat Mesin Cuci Cepat Rusak

Namun, seiring berjalannya waktu, terutama setelah 1943, pesawat-pesawat Zero mulai tertinggal dalam pertempuran udara melawan pesawat Sekutu yang lebih modern. Pada tahap akhir perang, banyak pesawat Zero yang diubah menjadi pesawat Kamikaze, pesawat bunuh diri yang digunakan untuk menyerang kapal-kapal musuh.

Secara keseluruhan, Kekaisaran Jepang memproduksi hampir 10.430 unit Zero selama Perang Dunia II, menjadikannya salah satu pesawat tempur paling terkenal dan simbolik dari konflik tersebut. (*)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU