Menggapai Mimpi

Di suatu taman terdapat seorang gadis yang sedang termenung memikirkan sesuatu. Gadis tersebut bernama Aelsyah, Aelsyah mempunyai mimpi menjadi seorang penulis novel yang terkenal, berharap karyanya dapat bermanfaat bagi mereka yang gemar membaca.

Aelsyah adalah seorang gadis yang tumbuh didalam keluarga yang sederhana. Meskipun sederhana Aelsyah tidak pernah mengeluh dengan kehidupan yang dijalani, ia selalu bersyukur dengan apa yang Tuhan berikan kepadanya.

Aelsyah merupakan anak tunggal dari pasangan suami istri yang sering disapa dengan Pak Damar dan Ibu Aisyah, walaupun Aelsyah anak tunggal dia tidak pernah meminta hal yang aneh-aneh kepada orang tuanya.

Saat di sekolah, Aelsyah sering diacuhkan oleh teman temannya, karena Aelsyah cenderung gadis pendiam dan kutu buku, sehingga teman teman sebayanya menganggap Aelsyah gadis yang kurang pergaulan yang kerjanya hanya membaca.

Mereka tidak tau bahwa dengan membaca dapat meluaskan pemikiran dan cepat mengingat sesuatu.

Kegiatan sehari-hari Aelsyah hanyalah menghabiskan waktunya dengan membaca dan menulis di dalam kamar atau terkadang pula Aelsyah keluar melihat lihat sesuatu untuk dijadikan imajinasi.

Saat Aelsyah sedang bermain di sosial media Aelsyah tertarik dengan beberapa rangkaian kata yang tertulis disitu.

Kata kata tersebut adalah ” Didunia ini tidak ada yang mustahil selagi kita masih mau berusaha dan bersungguh sungguh dengan apa yang ingin kita capai, dan jangan lupa libatkan Tuhan dalam setiap langkahmu, karena jika kamu hanya berusaha dan tidak melibatkan Tuhan itu hanya akan sia sia,” Seperti itulah tulisan yang lewat di beranda Aelsyah.

Semenjak Aelsyah membaca kata kata motivasi itu ia sering merenung, ia mulai berpikir, apakah dia bisa? Sedangkan saat ini ia menganggap dirinya tidak akan mampu.

- Iklan -

Tetapi Aelsyah membuang semua pikiran negative itu, ia tidak akan menyerah, ia akan berusaha untuk menggapai mimpinya, walau dunia tidak pernah mendukung tapi ia percaya dunia akan melihat kearahnya saat dia sukses nanti.

Setelah perjalanan panjang, mimpi Aelsyah perlahan mulai terwujud, saat ia tau ceritanya banyak diminati diaplikasi berwarna oranye, itu merupakan suatu peluang besar untuk Aelsyah, saat dia mendapat tawaran untuk menerbitkan ceritanya.

Teman teman Aelsyah yang mengacuhkannya dulu pun tak menyangka sekaligus merasa malu, karena saat di sekolah mereka sering mengejek Aelsyah, bukan karena Aelsyah pendiam dan kutu buku, tapi karena Aelsyah berasal dari kalangan bawah.

Namun saat ini mereka telah sadar dan mereka pun meminta maaf pada Aelsyah. Itulah jangan memandang orang hanya sebelah mata, mungkin saja mereka mempunyai bakat dan keahlian, tapi mereka tidak menunjukkannya, tapi mungkin juga mereka tidak sadar bahwa mereka mempunyai keahlian masing masing.

Dan saat Aelsyha menerima tawaran itu di saat itu pula kesuksesan Aelsyah dimulai, dimana ia melihat buku novel yang berjejer rapi di Gramedia dan toko buku, termasuk cerita Aelsyah yang saat itu sangat trend dikalangan para remaja.

Kedua orang tua Aelsyah merasa bangga dengan apa yang Aelsyah capai saat ini. Sedangkan Aelsyah merasa lega dan bersyukur kepada Tuhan, karena telah mengabulkan doanya, hingga sampai pada titik ini.

Penulis : Nur Elmarina

 

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU