Menghindari Kesalahan Umum Saat Memberikan Obat pada Balita

Memberikan obat kepada balita bukanlah hal yang bisa dilakukan sembarangan. Banyak orang tua melakukan kesalahan tanpa sadar, yang justru bisa memperparah kondisi anak atau menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. Padahal, dengan sedikit pengetahuan dan kehati-hatian, kesalahan-kesalahan umum ini bisa dengan mudah dihindari. Untuk informasi lebih lengkap dan terpercaya tentang cara pemberian obat yang tepat pada anak, kamu bisa mengunjungi situs pafimataramkota.org yang menyediakan edukasi seputar dunia farmasi dan kesehatan anak.

1. Memberikan Dosis Berdasarkan Perkiraan

Salah satu kesalahan paling sering terjadi adalah memberikan dosis obat berdasarkan perkiraan atau menggunakan takaran dewasa yang dikurangi. Dosis obat untuk balita harus dihitung berdasarkan berat badan, bukan usia atau tebakan. Pastikan selalu membaca aturan pakai atau berkonsultasi dengan apoteker atau dokter.

2. Menggunakan Sendok Makan untuk Mengukur Obat

Banyak orang tua masih menggunakan sendok makan atau sendok teh biasa untuk memberi obat cair. Ini bisa sangat tidak akurat karena ukuran sendok rumah tangga bervariasi. Gunakan alat ukur khusus seperti sendok obat, pipet, atau syringe yang biasanya disertakan dalam kemasan obat.

Baca Juga:  Peran Vaksin dalam Mencegah Penyakit Menular: Update Terbaru

3. Mencampur Obat dengan Susu atau Makanan tanpa Izin Dokter

Beberapa orang tua mencampurkan obat ke dalam susu atau makanan agar anak mau meminumnya. Padahal, tidak semua obat bisa dicampur karena bisa mengubah efektivitasnya atau membuat obat tidak terserap dengan baik. Selalu tanyakan dulu ke tenaga medis sebelum mencampur obat.

4. Menghentikan Obat Sebelum Waktunya

Begitu anak terlihat membaik, sebagian orang tua langsung menghentikan pemberian obat, terutama antibiotik. Ini bisa membuat infeksi tidak sembuh total dan meningkatkan risiko resistensi obat. Ikuti petunjuk pemakaian sampai habis, kecuali dokter menyarankan sebaliknya.

5. Memberikan Obat Sisa atau Obat Lama

Memberikan obat yang tersisa dari pengobatan sebelumnya adalah kesalahan besar. Setiap penyakit bisa memerlukan jenis obat dan dosis yang berbeda. Selain itu, obat yang sudah lama disimpan bisa menurun efektivitasnya atau bahkan sudah kedaluwarsa.

Baca Juga:  Pengembangan Obat untuk Penyakit Neurodegeneratif: Terobosan atau Harapan Palsu?

6. Tidak Memperhatikan Interaksi Obat

Kadang anak sedang dalam pengobatan lain, dan orang tua memberikan obat tambahan tanpa memperhatikan interaksinya. Misalnya, memberikan paracetamol dan obat flu kombinasi yang juga mengandung paracetamol, bisa menyebabkan overdosis. Pastikan tidak ada kandungan ganda.

Penutup

Menghindari kesalahan dalam pemberian obat pada balita adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan dan keselamatan mereka. Selalu baca label dengan saksama, gunakan alat ukur yang tepat, dan konsultasikan dengan tenaga kesehatan jika ragu. Untuk panduan dan informasi lebih lanjut, kunjungi pafimataramkota.org dan dapatkan edukasi farmasi terpercaya yang bisa membantu orang tua dalam merawat buah hati dengan aman.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU