Menteri BUMN Erick Thohir Bahas Milenial, Digital, dan Ekonomi Nasional di Unhas

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Republlik Indoneisa H. Erick Thohir, B.A., M.B.A., memberikan kuliah umum dihadapan sivitas akademika Universitas Hasanuddin (Unhas) dengan topik bertemakan: ”Milenial dan Digital Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional”.

Kuliah umum berlangsung secara luring terbatas dengan penerapan protokol Covid-19 di Ruang Senat Lantai 2, Gedung Rektorat Unhas, Kampus Tamalanrea, Makassar, Rabu (30/03).

Turut hadir Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA., beserta jajarannya; CEO PT Bank Syariah Indonesia Tbk (Dr Hery Gunardi), Komisaris BSI (Drg Muh Arief Rosyid, M.KM)., dan Regional CEO BSI (Ficko Hardowiseto).

Hadir pula General Manager DLS and Direct Sales Area Pamasuka (Muhammad Asrullah), General Manager Network Service Assurance Sulawesi (Muhammad Idham Kadir), dan Pimpinan Wilayah Bank BNI 07 Makassar (Hadi Santoso).

Mengawali kegiatan Rektor Unhas, Prof Dr Dwia., menyampaikan selamat datang dan terima kasih atas kunjungan Menteri BUMN RI beserta rombongan di Unhas.

Banyak hal yang diinginkan dan menjadi harapan besar dalam menginspirasi mahasiswa sebagai generasi milenial dalam melihat sosok Menteri BUMN yang bisa menjadi panutan di usia muda yang bisa sukses dan bermanfaat bagi kemaslahatan bangsa.

“Mahasiswa berasal berbagai pelosok Indonesia, ini adalah kader pemimpin bangsa yang kelak akan memegang kemudi di masa mendatang untuk berperan dalam mengendalikan pertumbuhan perekonomian Indonesia.

Baca Juga:  Tenaga Vokasi Farmasi: Siapa dan Apa Perannya Dalam Dunia Farmasi

Kami bertanggung jawab untuk menghasilkan lulusan yang siap tempur yang telah dibekali dengan talenta dan skill melalui berbagai program yang berkaitan dengan teknologi dan ekonomi,” jelas Rektor Unhas.

Dalam kuliah umumnya, Erick Thohir menyampaikan bahwa hasil data IMF menunjukkan di tahun 2045 Indonesia menjadi negara yang diprediksi akan menduduki top 10 dalam mendominasi kekuatan ekonomi dunia, tepat berada pada posisi ke-4.

- Iklan -

BUMN melalui transformasi dan inovasi menjadi katalisator pertumbuhan perekonomian Indonesia di tahun 2045.

“Ini adalah sebuah cita-cita bangsa, tentu banyak hal yang harus dipersiapkan. Untuk mewujudkan Indonesia 2045, Indonesia harus siap menghadapi tekanan dari tiga aspek, yakni pasar global, ketahanan kesehatan, dan disrupsi digital.

Pandemi yang kita lalui hingga saat ini, telah membuktikan bahwa Indonesia adalah negara yang terbaik dalam penanganan Covdi-19,” jelas Erick Thohir.

Lebih lanjut, Erick Thohir menuturkan bahwa Indonesia harus memiliki ekosistem kota sendiri untuk menjadi bagian dari pertumbuhan ekonomi yang berdampak bagi terbukanya lapangan pekerjaan dan peluang usaha, khususnya dikalangan milenial.

Dengan demikian sangat diperlukan adanya peran pemerintah untuk mendorong dan memperkuat hirilisasi, guna mencapai pertumbuhan ekonomi.

“Kita punya target pasar yang besar, bukan waktunya lagi untuk dieksploitasi oleh bangsa lain. Tapi saat ini kita harus mempunyai strategi bagaimana sebuah bangsa dapat memastikan pasar untuk menjadi sasaran produktif bagi bangsa kita sendiri. Tidak lagi hanya sekedar sebagai pelaku konsumtif,” kata Menteri BUMN.

Baca Juga:  Cara Cerdas Menyelesaikan Studi Farmasi dengan Cepat dan Efisien

Menteri BUMN Erick Thohir menambahkan bahwa di setiap era perubahan selalu ada generasi baru yang bermunculan.

Hal tersebut sejalan dengan program inovasi BUMN melalui program magang bersertifikat bagi mahasiswa dalam menambah wawasan dan keterampilan untuk menghadapi persaingan global melalui link dan match antara industri dan perguruan tinggi.

“Kaum milenial dituntut harus punya pola pikir yang positif untuk belajar dan beradaptasi dalam menghadapi setiap permasalahan sebagai suatu tantangan.

Generasi muda diharapkan dapat men-challenge diri dan memiliki keterbukaan akan setiap kritikan. Kita harus introspeksi diri dan harus punya roadmap sendiri, dunia Indonesia bukan dunia orang lain,” tambah Erick Thohir.

Pada kesempatan yang sama, CEO PT Bank Syariah Indonesia Tbk (Dr. Hery Gunardi), menyerahkan beasiswa bagi mahasiswa Unhas berprestasi yang kurang mampu senilai tiga ratus juta rupiah.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi dari sivitas akademika Universitas Hasanuddin (Unhas) yang dipandu oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Prof Dr drg A Arsunan, M.Kes., selaku moderator. (*)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU