Merdeka Belajar, Majukan Industri Fesyen Vokasi

Melalui terobosan Merdeka Belajar, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, menyampaikan bahwa Kemendikbudristek akan terus memprioritaskan peningkatan mutu pembelajaran dan SDM satuan pendidikan vokasi, khususnya melalui program SMK Pusat Keunggulan dan Kampus Merdeka Vokasi.

“Tentunya kita semua ingin ada lebih banyak karya fesyen dari satuan pendidikan vokasi yang terlibat dalam Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2023 dan kegiatan-kegiatan fesyen kelas dunia yang lain,” tutur Menteri Nadiem dilansir dari situs resmi Kemendikbudristek.

Merujuk data Kemendikbudristek, terdapat 1.130 SMK dan 12 perguruan tinggi vokasi yang membuka kompetensi kejuruan atau program studi tata busana. Beberapa di antaranya telah menjalin kerja sama yang lebih bermakna dengan dunia industri melalui kemitraan dan penyelarasan skema ketautsesuaian (link and match) untuk mendorong inovasi yang jauh lebih kreatif dan berdampak.

Untuk itu, pada kesempatan ini, Menteri Nadiem mendorong penguatan kerja sama dengan para mitra. Tak hanya kerja sama yang sudah terjalin baik, namun juga membuka peluang terciptanya ruang-ruang kolaborasi yang baru guna mendorong lahirnya maha karya vokasi di bidang fesyen yang menarik perhatian dunia.

Baca Juga:  Percepat Transformasi Digital, Kemendikdasmen Bahas Pembelajaran Coding dan AI

“Teruslah berkarya dan berinovasi agar Vokasi Kuat Menguatkan Indonesia, demi mewujudkan Merdeka Belajar dan menjadikan Indonesia sebagai pusat fesyen muslim dunia,” pesan Nadiem.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati, turut menggarisbawahi pentingnya kolaborasi dengan para mitra vokasi untuk membangun dan menyukseskan industri fesyen di Indonesia.

“Kami meyakini tidak ada inovasi tanpa kolaborasi. Jadi, untuk menghasilkan Mahakarya Vokasi dibutuhkan kolaborasi dan inovasi. Kini, saatnya kita berkolaborasi melalui pendidikan vokasi yang kali ini mendukung industri halal dengan memasuki dunia fesyen,” ujar Kiki.

Sebelumnya, Mahakarya Vokasi juga telah hadir dalam ajang “Vokasiland” di Surabaya, Jawa Timur, beberapa waktu lalu. Sekarang hadir kembali dalam gelaran JMFW 2023.

Dirjen Kiki menambahkan, dalam mengemban misi pendidikan, ekonomi, dan sosial, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi juga tengah menyusun strategi agar makin menguatkan kontribusi bagi pemulihan ekonomi bangsa. Pihaknya terus berupaya menyediakan pendidikan vokasi yang sesuai dengan kebutuhan industri dan masyarakat. “Kami pun mendorong insan vokasi terus melakukan pengembangan agar industri kita bisa bersaing hingga global,” jelasnya.

- Iklan -
Baca Juga:  Surat AHU PWI Diblokir, Hendry Ch Bangun Tak Punya Legal Standing

Dirjen Kiki meyakini, didorong oleh keterampilan (skill) yang sesuai dengan kebutuhan zaman, salah satunya melalui program Merdeka Belajar sehingga luaran (output) pendidikan vokasi menjadi lebih fleksibel dan relevan dengan kebutuhan usaha maupun industri.

“Festival Mahakarya Vokasi Adibusana yang kami persembahkan merupakan bukti bahwa pendidikan vokasi akan terus berkontribusi bagi pembangunan bangsa,” tekannya.

Pada kesempatan ini, Pelaksana tugas Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Plt Direktur Mitras DUDI), Saryadi, menyampaikan terima kasih atas dukungan semua pihak sehingga dapat terjalin kolaborasi yang baik antara satuan pendidikan vokasi dan dunia industri.

“Terima kasih atas dukungan semua pihak. Kami juga mengundang industri untuk berkolaborasi dengan satuan pendidikan vokasi,” tutup Saryadi. (*)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU