Bone, FAJARPENDIDIKAN.co.id- Meskipun berada jauh di pelosok Desa, Madrasah di Kabupaten Bone, mulai menerapkan ujian berbasis android. Salah satunya di Yayasan Al- Yamin MTs GUPPI Seberang, di Desa Barugae, Kecamatan Lamuru.
Kepala MTs GUPPI Seberang, Yuliana SPd mengatakan, pada awalnya siswa merasa ada kendala dengan ujian berbasis android. Namun setelah diuji coba beberapa kali dan mulai beradaptasi, akhirnya ujian semester berjalan lancar.
“Ujian sistem android, baik adanya, karena memberi banyak manfaat dan kemudahan bagi sekolah dan membuat pihak sekolah lebih melek informasi (IT),” kata Yuliana kepada FAJAR PENDIDIKAN.
Sebagaimana yang telah diberitakan sebelumnya, Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bone, melakukan inovasi dalam bentuk pelaksanaan Ujian Semester. Inovasi itu yakni Madrasah digenjot ujian berbasis IT. Inovasi ini dierapkan pada tahun pelajaran 2019/2020.
Program tersebut sebagaimana yang telah disosialisasikan oleh Kepala Kantor (Kakan Kemenag) Bone Dr H Wahyuddin Hakim MHum bersama Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Bone Drs H Kasmaruddin MPd kepada Seluruh Kepala Madrasah (Kamad) se Kabupaten Bone di Aula Kantor Kemenag Kabupaten Bone, Rabu (2-3/10/2019) lalu.
Kakan Kemang Bone, Dr H Wahyuddin menjelaskan, esensi ujian semester berbasis IT dapat memberikan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan ujian. Selain itu, mengajarkan dan menumbuhkan kejujuran kepada siswa saat mengerjakan soal ujian. Menerapkan ujian berbasis komputer atau IT menggunakan android. Masing-masing siswa mengerjakan soal sesuai dengan yang diujikan.
Ia menambahkan, pelaksanakan tes berbasis komputer seperti ini adalah bagian dari menjawab tantangan masa depan, yakni siswa harus cakap IT.
“Dengan adanya tes berbasis komputer akan lebih mempercepat proses penilaian dan pelaporan terhadap perkembangan siswa atau hasil dari tes tersebut,” jelasnya.
Menurutnya, guru diberikan tunjangan harus dimanfaatkan sebaik mungkin dalam meningkatkan kualiatas pendidikan dan profesinya sebagai guru profesional.
“Guru harus kuasai IT dan memiliki media. Tunjangan yang diterima harus dipergunakan untuk peningkatan SDMnya atau minimal membeli Laptop untuk keperluan dirinya,” tuturnya.
“Diera milenial ini, tidak bisa lagi dipungkiri bahwa semua informasi dapat diakses melalui internet. Begitupun perangkat pembelajaran dan berbagai media pembelajaran lainnya dengan mudah dapat diakses melalui internet. Guru tinggal kuasai IT,” tambahnya.
Reporter: Abustan