Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dalam berdakwah, metodenya terdapat di dalam Al-Quran.
Sebagaimana sebuah firman Allah, ” Maka disebabkan dari rahmat Allah lah, kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.
Karena itu maafkanlah mereka. Mohonkan ampun bagi mereka. Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam.urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada.Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. (QS. : 3 Ali Imran : 159).
Tiga Metode
Berdasarkan ayat tersebut, Rasulullah mendasarkan dakwahnya atas tiga hal:
1. Lemah Lembut, Tidak Bersikap Keras Lagi Berhati Kasar
Seseorang dapat dengan mudah mengikuti dakwah (ajakan) bila bersikap lemah lembut. Sebagai pendakwah, Rasulullah menomoraatukan conroh bagaimana seharusnya berdakwah.
Cara yang dilakukan Raaulullah, adalah kelemah lembutan. Bukan sebaliknya dengan kekerasan. Dengan kelembutan hati inilah Rasulullah menuai keberhasilan dan kesuksesan besar dalam berdakwah.
Berdasarkan hal itu pula, semestinya Islam tampil dengan “wajah” yang lemah lwmbut dan ramah yang lebih menarik hati. Tidak kasar dan menakutkan.
Bila dengan pendekatan keras hati dan keras budi, maka obyek dakwah akan menjauh dan lari. Dengan demikian, dakwah tidak akan mendapatkan keberhasilan.
2. Pemaaf dan Mohonkan Ampun
Pemaaf adalah sikap lapang dada. Dan membuka hati untuk menerima kekurangan dan kesalahan orang lain.
Pemaaf juga merupakan sikap mengerti dan memahami akan hal hal yang terjadi pada orang lain karena kesalahannya. Karena lapang dada, membuka hati, mengerti dan memahami kekurangan dan kesalahan orang lain, maka.seorang pendakwah akan dengan sabar dan tulus ikhlas memberi maaf.
Membarikan maaf merupakan sikap yang masih terkait dengan lembut hati dan lembut budi. Seseorang yang memiliki kelembutan hati dam budi pasti mempunyai sikap.pemaaf. sebaliknya bila tidak memiliki hal tersebut akan sangat sulit menerima kekurangan dan kesalahan orang lain.
Pribadi Mulia
Rasulullah SAW, adalah pribadi mulia dan menjadi suri teladan bagi seluruh umatnya. Betapa pun Rasulullah adalah pribadi yang sangat disakiti dan dizalimi oleh orang-orang di sekitarnya. Dan Rasilullah.memberikan maaf kepada mereka yang telah menzaliminya. Hal inilah yang selalu dilakukan Rasilullah dalam dakwahnya.
Sikap memaafkan tersebut masih harus dilanjutkan dengan memintakan ampun kepada Allah SWT, termasuk orang-orang yang telah menganiaya beliau.
3. Bermusyawarah
Rasulullah SAW telah memberikan contoh dalam.berdakwah. Beliau tidak pernah meninggalkan musyawarah.
Musyawarah merupakan jalan yang ditempuh Rasulullah bila hendak menyelesaikan masalah umat. Saking pentingnya musyawarah, di dalam.Al Quran, ada surah.Asy -Syuraa (musyawarah) surah yang ke -42. (kultum/ana)