Pagi ini adalah pagi yang sibuk, di Jakarta Barat tepatnya banyak orang berlalu lalang kesana kemari, seperti biasa Metta gadis cantik bergigi gingsul tengah menunggu bus yang akan mengantarkannya ke sekolah. Sangat berbeda dengan saudara tirinya. Megan, gadis populer di antara para gadis di SMA GARUDA itu saat ini tengah diantar papa tirinya, ya semenjak papa Metta menikah lagi dengan mama Megan, Megan selalu berhasil untuk membuat papa membenci Metta.
Flashback 5 tahun lalu
Metta yang sangat lelah akibat ekstrakulikuler di sekolahnya sampai di depan gerbang rumahnya, sampai rumah Metta binggung kenapa ada mobil papanya di garasi rumah, dengan perasaan senang Metta masuk ke rumahnya “Assalamualaikum” salam Metta saat masuk rumahnya “Waalaikum salam” sahut penghuni rumahnya “Metta sudah pulang?” tanya papa Metta “belum pah” sahut jahil Metta “hahaha ada ada aja Metta” papa Metta tertawa.
“gimana sekolahmu Metta” tanya papa
“baik pah, Metta dapat 100 tadi di ekskul Melukis“ jawab Metta
“hebatnya anak siapa si ini” balas papa sambil mengelus rambut Metta
“anak bapak Ekooo” jawab Metta dan papanya sambil menunjuk satu sama lain dengan kedua tangan
“ hahaha” papa Metta dan Metta tertawa.
Metta memang memiliki hobi melukis sejak kecil, menurut Metta melukis dapat menghilangkan rasa rindunya terhadap mamanya yang sudah meninggal saat iya mengginjak kelas 1 SD akibat kanker otak stadium akhir, papa Metta juga sangat mendukung Metta untuk melukis, tak jarang lukisan Metta mendapat piala hingga dibeli oleh orang orang terkenal.
“ sekarang kamu siap siap ya sayang” ucap papa
“ kemana pa” tanya Metta, papa terdiam sejenak
“ketemu mama baru Metta” DEGG jantung Metta berdetak lebih cepat dari biasanya matanya sudah mulai berkaca kaca, papa yang melihat ekspresi sedih anaknya pun tidak tega dan berkata “ kalau Metta ga mau puny-“ dengan senyum palsu Metta pun menjawab
“ Metta gapapa ko pa punya mama baru, kebahagiaan papa kebahagiaan Metta juga” jawab Metta dengan suara serak dan mata berkaca kaca yang sebentar lagi akan pecah, Metta berusaha menahan tangis di depan papanya agar papanya tidak sedih lagi,
” Metta udah besar ya” ucap papa Metta sambil memeluk Metta, air mata Metta sudah tidak bisa di tahan lagi ia menangis di dalam pelukan papanya.
Akhirnya Metta dan papanya sampai di salah satu restoran sushi terkenal,
“permisi tuan sudah booking tempat?” tanya salah satu pegawai yang memiliki rambut sebahu dan memakai sarung tangan putih
“sudah” jawab papa Metta
“atas nama Eko Dwi Erlangga” lanjutnya. Sesampainya di meja yang sudah di booking papa Metta ternyata sudah ada 2 orang perempuan yang terlihat seperti ibu dan anak, ya benar mereka adalah Megan dan mamanya.
“ Cintya” panggil papa Metta, mama Megan dan Megan kompak menoleh ke arah sumber suara
“ eh mas sudah datang” sapa mama Cintya dengan ramah
“sini cantik duduk” lanjutnya menyuruh Metta duduk
“nah Metta perkenalkan ini mama dan saudara baru kamu” mereka tersenyum kepada Metta setelah papa Metta berbicara, anehnya Metta kurang yakin dengan senyum calon ibu dan saudara tirinya „semoga tidak terjadi apa apa‟ batin Metta.
Setelah selesai akad pernikahan mama Cintya dengan papa Eko, papa Eko mengajak dinner sekeluarga untuk membuat hubungan keluarganya menjadi akur dan tidak canggung
“Metta, Megan papa sama mama mau ngomong sama kalian” ucap papa Eko dengan lembut
“mau ngomong apa pah?” jawab Metta
“papa sama mama mau honeymoon ke raja Ampat” balas papa. Siapa yang tidak kenal dengan Raja Ampat, Raja Ampat adalah kepulauan yang terdiri dari banyak sekali pulau karang dan tersebar luas di seluruh wilayahnya, yang terletak di Papua Barat, disanalah kita dapat dimanjakan dengan indahnya pemandangan laut dan pulau yang hijau.
Keesokan paginya papa Eko dan mama Cintya sedang berkemas kemas dibantu dengan Metta dan Megan
“hati hati ya pah di jalan, jangan lupa oleh olehnya” ucap Megan sambil menyalimi papa Eko
“MEGAN” peringat mama Cintya
“hahah gapapa Cintya, Megan kan sekarang anak aku juga” ucap papa Eko sambil mengelus rambut Megan
“papa disana berapa hari?” tanya Metta
“dua hari sayang” jawab papa Eko lembut
“kok sebentar sekali pah?” tanya Megan
“iya sayang soalnya Rabu papa mau ada metting mendadak sama client di Bogor “ jawab papa Eko
“yah Megan sendiri dong” ucap Megan sambil sedikit memiringkan kepalanya
“kan ada aku sama Mbok Minah” ucap Metta dengan senyum tulus tanpa dibuat- buat
“iya non, non Megan mau minta di masakin apa sama mbok?
“sayur asem,telur balado,kentang balado,sayur sop semua mbok bisa masak” ucap Mbok Minah sambil menghitung jarinya Megan yang melihat itu memutar bola matanya jengah
“maaf ya Metta Megan emang orangny moodyan” ucap mama Cintya
“gapap ta- eh mah” balas Metta cangung. Skip
Dua hari pun berakhir sifat-sifat busuk Megan mulai keluar dari yang selalu Membentak bentak Mbok Minah, menyuruh Metta mengerjakan PR nya sampai mengambil barang- barang Metta tanpa seizin Metta,
“Meg kembaliin itu kan handphone aku “ ucap Metta
“ogah minta aja sama bokap lo, bokap lo kan kaya” ucap Megan sinis
“awas ya nanti kalau lo sampe ngadu ke bokap lo soal gue” ucap Megan
“gue bakar foto nyokap lo”ancamnya dengan menunjuk sebuah foto wanita cantik yang menggunakan sebuah syal polos berwarna merah jambu
“iya Meg aku ga akan bilang ini semua ke papa, tapi tolong kembaliin foto mama itu berharga buat aku” ucap Metta dengan hidung merah dan mata berkaca kaca
“cih cengeng” ucap Megan seraya menjatuhkan foto mama Metta di sebelah Metta, Metta pun segera menggambi foto tersebut dengan air mata yang terus mengalir
”Mama…” ucap Metta dengan suara parau
“maaf mah Metta gagal,Metta cengeng metta hiks kangen mama,kangen hiks dipeluk mama waktu Metta nangis”ucap Metta dengan pilu, sungguh kali ini Metta benar- benar merindukan mamanya.
Hari-hari berlalu Metta kira mama barunya adalah orang baik ternyata salah Metta selalu dijadikan pembantu jikalau tidak ada papanya dirumah dan jika papa kembali ke rumah dua iblis itu akan berubah wujud menjadi ibu peri dan anak bab- eh peri sebaliknya mereka akan merubah keadaan seolah olah Metta adalah iblisnya, jika Metta ingin mengadu pasti dua orang itu akan mengancam membakar foto ibu Metta sehingga membuat Metta takut.
“Metta pijati aku”
“Metta buatkan aku susu”
“CEPAT METTA KAU MAU FOTO IBUMU KUBAKARR”
“atau kau mau ku kurung kau di gudang lagi ha!!! “ ucapan yang hampir setiap hari di dengar oleh Metta jika tidak ada papanya
“mama tolong perlakukan aku dengan adil, aku juga sekarang anggota keluarga kalian juga” ucap Metta yang terlihat kelelahan sehabis disuruh membersihkan mobil ibu tirinya tersebut
“apaa!! Aku menganggap mu anakku?!! Cih tidak sudi” ucap Cintya dengan menunjukkan mimik muka meremehkan Metta
“dan ingat anak sialan, jika tidak ada suamiku kau tidak boleh memanggilku MAMA!!! MENGERTII” ucap Cintya sembari tangan satunya menjambak rambut Metta
“akkhhh sakiiitt maaa suuddaah cukkupp” rintih Metta kesakitan
“nyonya sudah nyonya kasihan non Metta” ucap Mbok Minah
“berani sekali kau menasehatiku!!!” ucap Cintya marah. Sepertinya setelah kejadian itu hanya Mbok Minah lah yang peduli terhadap Metta.
Flashback off
Jam menunjukkan pukul 08.11 saat Metta sampai di depan gerbang gerbangnya sudah tertutup, ini kali pertamanya Metta terlambat, ia terlambat karena harus mengerjakan PR milik Megan yang sangat banyak karena Megan tidak mau mengerjakannya sehingga membuat PR nya menumpuk
“huft gimana ini gerbangnya udah di tutup, padahal nanti pelajaran pak Asep” wajar bila Metta takut karna pak Asep adalah guru paling killer di SMA GARUDA.
Tiba tiba terdengar bunyi klakson
“TIN!..TIN!..” bunyi motor itu berasal dari klakson Abas, yaa Sebastian Elnino Grissham atau kerap di panggil Abas pria tinggi tampan dan macho ini merupakan pria berkeblasteran Amerika – Indonesia yang lahir di Jember ia merupakan Most Wanted di SMA GARUDA.
“Naik” ucap Abas dengan suara husky nya
“h- hah?” bingung Metta
“ lo g mau telat kan?” ucap Abas dingin, setelah mendengar ucapan Abas Metta langsung naik ke moge Abas. Mereka lewat terobosan sekolah yang biasa di pakai untuk anak-anak SMA GARUDA yang sering bolos, sesampainya di parkiran Metta yang ingin berlari karena sudah terlambat dicegat Abas sehingga jidat metta terkena dada bidang Abas
“a-auu” ucap Metta memegangi kepalanya, kepala Metta sedikit oleng karena sejujurnya dada bidang Abas memang hampir mirip baja ketimbang dada pria pada umumnya, saat Metta hendak jatuh Abas segera menangkapnya sehingga terjadi tatap-tatapan yang cukup lama „cantik‟ itulah yang ada di pikiran Abas ketika melihat Metta
“EKHEM PERMISI KAKAK KAKAK TOLONG HARGAI YANG JOMBLO YAA” ucap Ucup yang menyadarkan Metta dan Abas
“sa ae lo jones” ucap Andre
“Jomblo ngenes” lanjut Adam
“AWOKAWOKAWOK” tawa mereka kecuali Ucup dan Metta
“permisi duluan” ucap Metta terburu buru meninggalkan mereka.
“siapa tu boss gebetan baru yaw” ucap Andre menggoda
“ gue si yes boss” ucap Adam
“gimana cup menurut lo” tanya Andre
“ menurut sepenglihatan gue si ALHAMDULLILAH AKHIRNYA BOS GUE GA JADI JONES ABADI” ucap Ucup dengan gestur tubuh seperti orang berdo’a
“ALHAMDULILLAH” Adam dan Andre mengucapkan bersamaan
“ lah Ndre lo kan kristen “ bingung Abas
“ khilaf hehe“ jawab Andre sambil menampilkan cengir khasnya
“ pake nyengir lagi lo” ucap Adam
“istigfar Ndre” ucap Ucup
“yey dah sesat kite udah sesat” andre menirukan salah satu scene kartun favorit adiknya yang saat ini tengah trend di media sosial. Skip
Ternyata benar dugaan Metta bahwa kelas sudah di mulai dan karena terlambat Metta ditugaskan membersihkan toilet sekolah, saat sudah selesai membersihkan toilet tiba-tiba Metta berpapasan dengan Abas, Abas mencegat Metta
“lo masih ada utang seminggu sama gue” bisik Abas tepat di sebelah telingga Metta, kemarin Metta tidak sengaja menumpahkan jus semangka kesukaannya di jaket putih Abas yang harganya bisa sampai milyaran rupiah, karna Metta tidak diizinkan membawa uang, oleh papanya karena fitnah mama Cintya dan Megan, akhirnya Metta berkata bahwa ia tidak punya uang Abas yang mendengar itupun tersenyum licik, ternyata Abas menyuruh Metta untuk menjadi asistennya sampai minggu depan, di dalam pikiran Metta itu lebih baik daripada mengganti sampai bermilyar milyaran.
Ternyata menjadi asisten Abas tak semudah yang dibayangkan Metta, ia harus membelikan apapun yang Abas mau dan mengantarkannya ke rooftop sekolah tempat Abas bolos alhasil Metta juga harus ikut Abas bolos,jika mau tau seperti apa posisinya Abas adalah Raja dan Metta adalah dayang yang selalu mengikuti di belakang Raja.
Hari ini Metta diminta membeli camilan untuk Abas dan mengantarkannya ke rooftop saat sampai di sana tempatnya sepi ya sepertinya semua takut kepada Abas, tempat ini seperti dikususkan untuk Abas seorang
“lama lo beli ginian doang” ujar Abas tidak sabaran
“ yaudah sana beli sendiri” balas Metta tak terima karena sudah capek – capek ngantri, saat Metta ingin pergi Abas menahan Metta
“jangan pergi” ujarnya
“huftt” Metta menghela nafas karena kelelahan abas menoleh ke arah Metta
“kenapa?” tanya Abas
“tumben pake jaket?” tanyanya lagi
“sakit” jawabku pasrah mataku mulai berkaca kaca, Metta menghadap keatas
“kangen” abas mengerutkan dahinya tak paham
“kangen mama” tak terasa air mata Metta meluncur begitu saja saat menyebutkan kalimat mama,
“ga ada yang sayang sama aku,ga ada yang percaya sama aku” Metta menghadap ke Abas dengan air mata yang berlinang abas yang mngerti suasana hati Metta sedang kacau langsung memeluknya
“papa berubah,papa ga sayang aku lagi Bas”
Flashback
Malam itu adalah mlam yang damai sampai,
“Metta kerjain PR gue dong” ucap Megan seenaknya
“ga mau Meg aku capek” ucap Metta, dan memang benar adanya jika Metta memang lelah saat itu
“alesan cepet kerjain” paksa Megan dengan menjambak rambut Metta
“agkk saakiit” teriak Metta karena sakit, tiba-tiba terdengar langkah kaki, Megan panik dan Metta senang karena ini kesempatan Metta untuk membongkar penyamaran dua iblis yang ada di rumah Metta dan tiba tiba CEKLEK
“DEGG MEGANN” yaa tiba tiba Megan menarik tangan Metta seolah olah Metta menjambak Megan dan Megan terlihat ingin Melepaskan tangan Metta darinya tetapi malah sebaliknya, tiba tiba Megan mengarahkan Metta ke balkon kamar Metta yang bawahnya terdapat kolam renang dan BYUUUR
”METTA” papa menampar Metta
“anak kurang ajar papa tidak pernah mengajarkan kamu seperti ituu!!” bentak papa Eko
“sini kamu ikut papa!!” bentak papa Eko sambil menjambak rambut Metta
“ampun paa hikss saakiit” papa membawa Metta ke gudang yang gelap
“masuk!!” Metta mengeleg
“engg-“ belum sempat Metta melanjutkan kalimatnya papa sudah membentak Metta
” MAASUUK!!!” ” Hiks bukan Metta yang nyeburin Megan paa” Metta berusaha membela diri dengan mengatakan kejujuran, tapi papa Metta sama sekali tidal mengubris itu tatapan matanya sungguh sangat kecewa.
Flashback off
“nanti malem lo ikut gue, gue jemput” ujar Abas
“ kemana? “ tanya Metta
“nguli” abas memutar bola matanya jengah
“ hah apaan si Bas, akutu capek masak disuruh nguli” Metta membalas ucapan abas jengkel
“ lo lupa perjanjian kita?” tanya abas dingin
“ ehh iya dehhh” ucap Metta pasrah.
Malamnya Metta sedang bersiap siap untuk pergi bersama Abas, Metta terlihat sangat cantik dengan bawahan jeans dan atasan baju lengan panjang berwarna pink yang dirajut boneka karakter kucing coklat. Terdengar bunyi klakson dari arah depan rumah Metta, ya sesuai dugaan bunyi klakson itu berasal dari moge Abas, saat Metta hendak berjalan keluar ternyata di depan sudah ada Abas dan saudara tirinya Megan.
“ pasti kak Abas ke sini mau ngajak jalan aku kan” ucap pede Megan seraya ingin mengandeng lengan Abas, tapi segera ditepis Abas,Abas menatap Megan dengan tatapan sinisnya Metta yang melihat itu ingin tertawa
“ pftt” suara Metta menahan tawa sontak Abas dan Megan mmenoleh ke arah sumber suara
“ ayo” ajak abas sambil memakai helm nya
“ hah serius kak abas mau ngajak aku!!!” histeris Megan sambil memegang pipinya
“ tunggu sebentar ya kak ak-“ Megan tercengang dan malu saat Abas turun dari mogenya dan memasangkan helm ke kepala Metta bukan Megan
” lama lo” ucap Abas, Megan yang melihat itupun terbakar api cemburu pasalnya Abas adalah kakel incarannya dari pertama ia masuk sekolah
“o-ouhh Metta ya yang di ajak, hati hati ya Met” ucap Megan pencitraan, karena ada Abas Megan tak berani memaki maki Metta saat moge Abas sudah pergi dari kawasan rumah Megan menyusun rencana untuk menjebak Metta
“ lihat aja Mett” ucap Megan dengan penuh makna.
Sesampainya di tempat tujuan Metta bingung,
“ lo kok kita ke sini si Bas, kita kan mau nguli” ya benar Abas mengajak Metta ke pasar malam yang memiliki banyak wahana asik di dalamnya Abas tertawa terbahak bahak karena keluguan gadis pemilik gigi gingsul tersebut
“ lo beneran mau nguli” tanya abas gemas
“ iya aku udah bawa sekop malahan” jawab lugu Metta dengan menunjukkan sekop yang ada di dalam tasnya abas mencubit pipi Metta gemas
“ ihh sakit Bas” ucap Metta sambil memegangi pipi yang sedikit merah
“ sakit ya, sini gue obatin” ucap Abas khawatir
“dalgona” ucap Metta yang membuat Abas bingung
“ iya piiku sakit obatnya makan permen dalgona” abas yang mengerti maksut ucapan Metta pun mengajak Metta ke sebuah tenda yang letaknya beberapa langkan dari tempat mereka berdiri
“ lo tunggu di sini gue beliin” ucap Abas Metta hanya menjawab dengan isyarat jari yang membentuk huruf O atau isyarat Oke, saat tengah menunggu abas yang sedang membeli permen viral tersebut tiba tiba Metta melihat ada dua orang yang asik mengamatinya, orang itu pun Mendekat ke arah Metta dari wajahnya terlihat kalau dua orang itu ingin mencelakai Metta
“ sendirian aja neng” tanya pria berkumis dan bertubuh sedikit gendut Metta tidak ingin menjawab
“ mas temenin deh neng “ ucap pria yang terlihat lebih kurus dari temannya sambil menanyai Metta pria berbadan gendut memegang pundak Metta
“ JANGAN KURANG AJAR YA PAK” teriak Metta, Metta ingin menghampiri Abas tapi buru buru dua orang preman itu mencegat Metta, SREEEK baju Metta disobek oleh pria bertubuh kurus keadaan tenda yang disingahi Metta tidak begitu ramai jadi Metta susah untuk Minta tolong
“ hiks kalian siapa” tangis Metta dngan memegangi bagian belakang bajunya yang robek”
ABASS” teriak Metta minta tolong, dan tiba tiba BRUUK preman berbadan kurus ambruk terkena pukulan Abas
“KURANG AJAAR” murka Abas, preman bertubuh gendut tidak terima temannya di pukuli saat preman gendut ingin memukuli Abas dari belakang
“ABAS AWASS” histeris Metta abas menoleh ke arah sumber suara dan BUGG Abas terkena bogeman dari preman bertubuh gendut yang mengakibatkan bibirnya dan pipinya lecet
“sialan “ Abas menghajar dua preman tersebut sampai babak belur
“ lo apain cewek gue anj*g” murka Abas, tenda yang tadinya sepi kini menjadi sangat ramai bahkan ada beberapa orang yang merekam perkelahian sengit antara Abas dan dua preman tersebut. Kini Abas, Metta dan kedua preman tersebut sedang berada di kantor polisi
“Maaf” ucap Abas
“ maaf?” Metta
“ maaf gara gara gue kita ga jadi jalan jalan” ucap Abas menatap Metta yang sedang membersihkan luka lebam di pipinya
“kamu ga perlu minta maaf Bas, harusnya aku yang berterimakasih” ucap Metta memegang tangan Abas
“karena kamu udah nolongin aku dari preman tadi” lanjut metta “ coba kalau ga ada kamu mungkin tadi aku udah di apa apain sama preman preman tadi” Abas mengelus rambut hitam Metta dan tersenyum tulus
“ i love you” Metta pun tersenyum dan membalas
“ i love you to” jantung Mereka berdetak lebih cepat dri biasanya
“ jadi?” tanya abas
“ jadi apa?” Polos Metta
“ hari ini kita resmi jadian?” ucap Abas membuat pipi Metta semerah tomat
“ hemem” ucap Metta malu malu
“ gemes banget si pipinya kayak tomat” ucap abas seraya membelai pipi Metta
“ihh nyebelin” ucap Metta
Sesampainya di rumah Metta, Abas sedang melepaskan helm Metta
“ jaket kamu” ucap Metta
“ buat lo aja” ucap santai Abas , tadi memang Abas memberikan jaketnya untuk dipakai menutupi baju belakang Metta yang sobek karena dua preman kurang ajar itu.
“hati hati di jalan ya Bas” ucap Metta
“ siap” jawab Abas
“ sampai rumah jangan lupa di obatin lo Bas, hati hati nanti infeksi” dari tadi Metta memperingati Abas, karena ia khawatir dengan keadaan Abas
“ iyaa tuan putri” Metta yang dipanggil seperti itu jadi salting seketika
“ apaan si Bass” ucap metta malu sambil menepuk bahu kanan Abas.
Hari hari berjalan baik bagi kehidupan Metta dan Abas, pagi ini Metta tidak diantar Abas ke sekolah karena Abas sedang pergi keluar kota untuk menjenguk neneknya bersama keluarganya dua hari kedepan maka pagi ini Metta naik kendaraan umum saat ditengah perjalanan menuju halte bus Metta merasa ada seseorang yang sedang Membuntutinya dan hap “ HMMMHMNHH” orang itu membekam mulut Metta dengan kain yang sudah diisi cairan yang jika di hirup akan membuat orang tersebut pingsan.
Saat terbangun Metta merasakan kerpalanya yang sangat sakit
“ aakh sakiit” lirih Metta saat melihat sekeliling Metta tercengang melihat papanya dalam keadaan tidak sadarkan diri sedang di ikat di kursi dengan mulut diikat kain
“papa” lirih Metta hatinya sangat hancur melihat papanya yang tidak berdaya tersebut
“ ckckck lama banget lo tidur mett” ucap seseorang Metta menoleh ke arah sumber suara
“ gimana sayang enak?!” Metta terkejut, ternyata mereka adalah Megan dan Mama Cintya
“ LEPASIN AKUUU” Metta berteriak kepasa Megan dan Mamanya
“ ututut berani banget sii anak inii” ucap mama Cintya sambil membawa foto mama Metta
“ KALIAN MAU APAIN FOTO MAMAAA” teriak Metta tak terima
“hemm enaknya di apain ya ma” tanya Megan
“ hemm dibakar boleh sii” ucap mama Cintya
“ JANGAN BAKAR FOTO MAMA “ panik Metta
“terlambat sayang” ucap Mama Cintya yang sedang membakar foto mama metta dengan korek api
“JANGGAAN” teriak Metta sembari berusaha memberontak
“ hnbmhhmnhbnh” papa Metta tersadar dan melihat kejadian mama Cintya membakar foto istri pertamanya itu
“ eh papa sudah bangun!!‟ semua menoleh ke arah sumber suara
“PAPAA” ucap tak berdaya Metta
“ kasian banget si kamu mas, makanya kalau pilih istri itu yang bener” ucap cintya yang sedang membukakan kain yang ada di mulut Eko
“ KURANG AJAR KALIAN BERDUA” bentak Eko megan dan mamanya hanya tertawa
“papa-papa lo itu bener bener orang paling bodoh yang pernh gue temuin dengan mudahnya lo percaya gue daripada anak lo” ucap Megan sambil menjambak kebelakang rambut Eko
“ dan anak lo ckckck miris” ucap Megan yang hendak menyiapkan
Pisau untuk menyayat leher papa tirinya metta yang melihat apa yang akan dilakukan saudara tirinya itu pun berteriak
“ JANGANNN” teriak metta yang membuat Megan menoleh kepadanya
“ JANGAN SAKITIN PAPA LAKUIN ITU KE AKU SAJA AKU TIDAK MAU PAPA KENAPA NAPA” Megan yang mendengar itu pun bersmirk
“oke oke “
DI SISI LAIN
Abas yang mendengar kabar buruk tersebut pun segera kembali ke jakarta Abas sudah menduga ini akan terjadi jadi ia menyiapkan gelang khusus yang berisi fitur alak lacak dan perekam suara Abas khawatir karena Metta tidak menggangkat telepon darinya dan tidak membalas chat nya alhasil ia memeriksa gelang khusus yang abas berikan kepada Metta sebelum ia ke luar kota, saat itu Abas mendengar jeritan Metta dan erangan kesakitan .
Skip
Akhirnya Metta berhasil ditemukan berkat alat pelacak yang diberikan Abas dan bantuan polisi , Metta dan papanya ditemukan dalam kondisi tubuh lebam dan tudak sadarkan diri sementara Megan dan mama Cintya sudah di tangkap polisi.
sebuah karya cerpen berjudul ‘Metta’ oleh Kirana Briliani yang diperlombakan dalam lomba menulis cerpen fajar pendidikan