Milia, Penyakit Wajah yang Tidak Populer Tapi Dampaknya Mengerikan

Ternyata, banyak penyakit kulit yang dapat berkembang di wajah. Jika kita mengabaikan perawatan wajah, yang menjadi sarana utama untuk berinteraksi dengan orang lain, kita bisa menjadi rentan terhadap berbagai masalah kulit.
Tidak hanya jerawat, bekas jerawat, flek hitam, bopeng, atau bekas luka cacar, tetapi juga termasuk bintik hitam, kerutan, dan yang tidak kalah penting adalah penyakit milia. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengenali berbagai masalah ini.
Penyakit milia sering kali kurang dikenal, namun memiliki potensi untuk tumbuh di wajah.

Meskipun namanya tidak begitu dikenal, dampak dari penyakit ini sungguh mengerikan. Mungkin sudah banyak orang yang terserang oleh salah satu penyakit wajah ini tanpa menyadarinya. Terkadang disangkanya sebagai jerawat, namun sebenarnya adalah penyakit milia, karena kurangnya pengetahuan mengenai penyakit ini.

Penyakit ini tidak memandang jenis kulit wajah, baik itu wanita maupun pria. Yang pasti, jika bibit-bibitnya muncul di wajah, penyakit ini akan terus berkembang dan memperburuk kondisi wajah.

Kelihatannya, penyakit ini merupakan salah satu yang paling parah jika muncul di wajah. Dibandingkan dengan jerawat, penyakit ini memiliki dampak yang lebih besar. Jika terjadi pada wajah, kita mungkin akan merasa minder karena orang-orang mungkin akan menganggap kita sebagai “si buruk rupa”.

Baca Juga:  Cara Makan Buah yang Benar

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengenalinya. Hal ini penting agar kita selalu siap mengantisipasi dan mencegah penyakit tersebut muncul di wajah kita.

Kista Kecil

Milia adalah sekelompok benjolan kecil berwarna putih yang terbentuk dalam kelompok-kelompok di kulit wajah. Benjolan putih ini sebenarnya adalah kista kecil yang sering muncul di area seperti pipi, hidung, mata, dan kelopak mata.

Selain disebut sebagai kista kecil, milia juga dapat dibedakan berdasarkan beberapa faktor seperti usia, lokasi munculnya, dan penyebabnya.

Ada beberapa kategori milia, yaitu primer dan sekunder. Milia primer terbentuk secara langsung dari keratin yang terperangkap di bawah kulit. Kista primer ini biasanya ditemukan pada kulit wajah bayi atau orang dewasa.

Jenis sekunder dari milia memiliki bentuk yang mirip dengan milia primer. Namun, milia jenis sekunder berkembang setelah terjadi sesuatu yang menghalangi saluran yang menuju ke permukaan kulit, seperti cedera, luka bakar, atau melepuh.

Baca Juga:  Kenali Bahaya Asam Urat dan Cara Pencegahannya

Gejala Milia

Sangat penting untuk mengenali gejalanya agar jika terserang, bisa segera mendapatkan perawatan medis. Gejalanya termasuk:

- Iklan -
  1. Adanya benjolan putih kecil di wajah.
  2. Benjolan tersebut muncul di sepanjang pipi, hidung, dan dagu.
  3. Benjolan putih, mirip mutiara, dapat muncul pada gusi atau langit-langit mulut.

Apa Penyebabnya?

Benjolan putih kecil ini muncul ketika sel-sel kulit mati terperangkap di bawah kulit. Milia juga dapat berkembang jika kulit kehilangan kemampuan alami untuk mengelupas, yang bisa terjadi karena penuaan.

Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menghilangkan milia. Cobalah beberapa perawatan di rumah seperti mencuci wajah dua kali sehari dan menggunakan produk Amoorea. Amoorea merupakan nutrisi kulit yang dikemas dalam bentuk sabun batangan, yang dapat mengatasi berbagai masalah kulit wajah.

Amoorea juga aman digunakan oleh semua orang, termasuk bayi, ibu hamil, dan ibu menyusui, karena terbuat dari bahan alami yang sederhana dan aman. (Ana)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU