Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Kepala Sekolah SMP Negeri 23 Makassar, Hj Sarina T didampingi tenaga perpustakaannya menerima SK Pendirian Perpustakaan dari Dinas Perpustakaan Makassar yang diserahkan oleh Kepala Seksi Pengembangan Perpustakaan Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca, Andika Cahyadi di ruang Perpustakaan SMP Negeri 23 Makassar, Rabu (05/02).
SK Pendirian Perpustakaan ditetapkan dengan Keputusan Pejabat Pembina Perpustakaan di daerah dalam hal ini Dinas Perpustakaan Kota Makassar yang mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan di bidang Perpustakaan.
SK tersebut juga menerangkan dan menguatkan bahwa perpustakaan SMP Negeri 23 Makassar telah berdiri sejak tahun 1987 atau sejak sekolah pertama kali didirikan.
“SK Pendirian Perpustakaan adalah salah satu bentuk upaya penguatan kelembagaan perpustakaan. Keberadaan perpustakaan termasuk di sekolah bukan hanya ruang pelengkap tetapi sebuah institusi/lembaga sesuai amanah undang-undang,” terang Andika.
Berdasarkan UU No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan pasal 15 menyatakan bahwa pembentukan perpustakaan dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat dan memberitahukan keberadaannya ke Perpustakaan Nasional RI.
Keberadaan Perpustakaan SMP Negeri 23 Makassar yang menempati gedung tersendiri seluas 81 m2 telah dilaporkan ke Perpustakaan Nasional RI dan memiliki Nomor Pokok Perpustakaan (NPP) : 7371091 D 1000001.
“Nama perpustakaan SMP 23 Makassar diberi nama Perpustakaan Tangguh sesuai dengan tagline sekolah, “TANGGUH adalah akronim dari Tanggung Jawab, Agamis, Nasionalis, Gigih, Gotong Royong, Unggul dan Harmonis,” jelas Sarina.
“Untuk menunjang aktivitas kegemaran membaca dan penguatan literasi sekolah, seluruh kelas telah dilengkapi sudut baca yang dikelola oleh masing-masing wali kelas dan siswa yang aktivitasnya dipantau langsung oleh kepala sekolah,” ungkapnya.
Selain itu, sambungnya, dalam waktu dekat akan dibuat juga jadwal khusus ke perpustakaan untuk masing-masing kelas.
“Perpustakaan sekolah ini telah mempunyai ruang baca dan ruang audiovisual yang dapat menampung siswa masing-masing satu kelas dan memiliki fasilitas WiFi serta layanan sirkulasi buku bacaan dan buku paket terpisah. Ada juga teras baca dengan konsep lesehan yang sementara proses pembenahan,” paparnya.
“Sebelum perpustakaan sekolah diberikan pendampingan Sentuh Pustaka terlihat gelap dan tidak nyaman, sekarang sudah luas dan mulai teratur penataan buku-bukunya,” pungkasnya. (FP)