Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Belum genap dua tahun menakodai Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) Dr Aminuddin Syam, SKM., M Kes., M Med., Ed. telah banyak melakukan pembenahan baik sarana prasarana maupun peningkatan mutu pendidikan di FKM Unhas.
Hal itu diakuinya tak terlepas dari dukungan seluruh sivitas akademika FKM Unhas terutama tim leader diantaranya, Wakil Dekan I, II, dan III.
“Saya bersyukur memiliki tim yang solid. Tim leader yang ada di FKM WD I, II dan III itu kompak sekali, dan itu merupakan suatu keunggulan dan kekuatan yang membuat kita (FKM Unhas) patut diperhitungkan. Mereka bekerja sesuai dengan tupoksi masing-masing. Sehingga memang ada suasana akademik, suasana kekompakkan yang tercipta sehingga itu menyebabkan pihak luar kampus menganggap itu adalah sesuatu yang baik untuk proses pengembangan pendidikan,” papar Dekan FKM Unhas Dr Aminuddin Syam kepada Fajar Pendidikan di ruang kerjanya. Rabu, 11 Desember 2019.
“Suasana akademik itu ada di FKM Unhas. Apa cerminannya? Salah satunya yaitu, FKM Unhas memiliki guru besar itu mungkin terbanyak di seluruh FKM yang ada di Indonesia. Guru besar saat ini kurang lebih 15 orang. Kemudian doktor itu ada kurang lebih 50 orang. Jadi kurang lebih sekitar 60-70 persen dosen FKM unhas itu adalah doktor dengan berbagai disiplin ilmu. Itu sebabnya pihak luar kampus merasa tertarik untuk menjalin kerjasama dengan FKM Unhas karena kompetensi dosen yang dibutuhkan. Kalau dosen dengan pendidikan S2 mengajar mahasiswa S2 ‘kan tidak nyambung. Tapi kalau mahasiswa S2 diajar dosen S3 atau pun profesor, tentu akan menambah ilmunya. Itu salah satu keunggulan,” tambahnya.
FKM, kata Aminuddin, selalu menjadi pusat perhatian, karena merupakan Pembina FKM untuk kawasan Indonesia timur. “Nah, kalau liat kecenderungannya, tidak hanya di Indonesia timur. Dari barat juga sudah masuk. Dari Kalimantan masuk, kemudian Jambi masuk. Artinya sudah bisa diklaim bahwa FKM Unhas adalah Pembina FKM atau sekolah kesehatan Indonesia,” jelasnya.
Lebih lanjut Aminuddin mengungkapkan bahwa ia memiliki harapan yang sedehana. “Harapan saya, kepemimpinan ini bisa berjalan sesuai dengan visi misi yang ada. Visi misi kita yang pertama itu adalah bagaiaman memberikan kesejahteraan kepada seluruh sivitas akademika,” tuturnya.
“Apa cerminannya? Hampir satu tahun lebih fasilitas yang dibutuhkan, Alhamdulillah sudah bisa terpenuhi. Ada kelas pendidikan jarak jauh yang dibuat. Rencana kedepannya seluruh ruang yang dipakai ujian itu dilengkapi dengan alat untuk PJJ. Sehingga kalau mau ujian, sementara mahasiswanya sedang berada di luar negeri, masih bisa mengikuti ujian,” tambahnya.
Ia juga berharap masyarakat yang dilayani itu merasa puas. “Siapa masyarakatnya? Yaitu mahasiswa FKM Unhas itu sendiri dan juga masyarakat yang terkait dengan kerjsama. Kalau itu bisa terlaksana dengan baik, maka itu nilai yang bisa kita (FKM Unhas) dapatkan. Tentu bukan kita yang menentukan apakah ini berhasil atau belum. Tapi paling tidak apa yang kita rencanakan itu bisa terealisasi dengan baik. Itu lah upaya maksimal yang bisa kita lakukan. Plus minusnya itu ada di masyakata. Kalau saja mereka puas, itu artinya kita berhasil, tapi kalau mereka belum puasa, artinya perencanaan kita perlu dievauasi,” tandasnya.(FP)