Miris 3 Bersaudara Ini Titipkan Ibu Kandung ke Panti Jompo, Begini Ceritanya!

Nama Trimah sendiri sempat mencuat lantaran viral surat yang menyatakan tiga bersaudara menitipkan orang tuanya ke panti jompo hingga akhir hayatanya.

Trimah (69) mengaku betah usai dititipkan ke Griya Lansia Husnul Khatimah, Wajak, Kabupaten Malang, usai dititipkan tiga anaknya yang sibuk bekerja. Meski demikian, ia tetap menanti mereka kembali.

“Saya betah di sini, tapi kalau harapannya dijemput ke sini oleh anak-anak,” kata dia, Minggu (31/10).

“Apabila orang tua kami meninggal, maka kami menyerahkan proses pemakaman orang tua kami kepada Griya Lansia Husnul Khatimah,” demikian salah satu kutipan pernyataan dalam surat yang ditandatangani di atas materai oleh tiga bersaudara yang dirahasiakan identitasnya itu.

Per 28 Oktober, Griya Lansia Husnul Khatimah pun menerima seorang ibu asal Magelang, Jawa Tengah, itu. Ia kemudian menempati kamar nomor 10 bersama satu penghuni lain.

Saat ditemui, Trimah tak membantah kedatangan di Griya Lansia karena diantar dan diserahkan oleh anak-anaknya yang sibuk bekerja.

Baca Juga:  Eks Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun Diperiksa Polisi

“Saya dibawa ke sini (Griya Lansia) sama anak-anak saya karena mereka kerja di Jakarta,” ucap dia, di kamarnya.

Ia menyebut tiga anaknya itu kini sudah berkeluarga; satu anak perempuannya berada di Pekalongan, dan dua lainnya menetap di Jakarta.

“Semua masih nyampur dengan mertuanya. Satu di Pekalongan, yang dua di Jakarta,” ujar dia.

- Iklan -

Sebelum dibawa ke Griya Lansia, Trimah pernah diajak salah satu anaknya untuk tinggal di Jakarta. Di sana, Trimah sehari-harinya dirawat oleh pendamping lansia yang sengaja didatangkan.

“Satu tahun di Jakarta, dirawat orang. Kebetulan anak saya ikut mertuanya, jadi dicuekin,” tuturnya.

Nyaris setahun di Jakarta, Trimah kembali kampungnya di Magelang dan tinggal bersama adiknya yang sudah berkeluarga. Ia pun sungkan untuk menumpang hidup.

“Pernah di kampung (Magelang) 10 hari ikut adik. Karena adik sudah punya istri, jadi enggak enak,” katanya.

Baca Juga:  Gerakan "Sahabat Nasional", Bantu Siswa Tak Mampu dan Berdayakan Lansia

Saat sudah berada di Griya Lansia, ia merasakan perbedaan. Sehari-harinya, Trimah bersama 59 lansia lainnya banyak menghabiskan waktu dengan beribadah. Pengelola Griya pun banyak mengajarkan salat dan mengaji sebagai kegiatan sehari-hari.

Dalam kesempatan itu, Trimah menunjukkan kemampuannya membaca Al-Quran.

Meski betah dengan kehidupan baru di Griya Lansia, Trimah masih berharap bisa dijemput oleh tiga anaknya. “Harapannya dijemput ke sini oleh anak-anak,” tandasnya.

Sementara, Ketua Yayasan Griya Lansia Husnul Khatimah Arief Camra membenarkan Trimah diserahkan dengan pernyataan tertulis termasuk soal pemakamannya. Ia mengaku tak bisa menolak jika ada keluarga yang menyerahkan lansia ke tempatnya.

“Anaknya yang menyerahkan ke sini, hari Kamis (28/10/) kemarin. Untuk dirawat dan diproses pemakaman saat meninggal,” ucap dia.

Arief pun mengaku sempat dimarahi pihak keluarga yang menitipkan Trimah lantaran viralnya surat itu.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU