Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id—Batu yang dikenal dengan nama Al-Hajaru Al-Aswad atau Black Stone ini terletak disalah satu sudut kabah, disemen dan dibungkus perak untuk mencegah kerusakan.
Banyak orang yang berbondong-bondong memasukkan kepala mereka kedalam lubang tersebut untuk mencium batu ini saat menjalankan rirual tawaf.
Mencium Batu Hajar Aswad sudah menjadi tradisi umat muslim, seperti yang dilakukan Nabi Muhammad. Batu Hajar Aswad merupakan batu rubi hitam yang berlubang dan berdiameter sekitar 30 sm. Konon, dulunya batu Hajar Aswad ini berwarna putih, seperti tertulis di Al-Qur’an.
“Hajar Aswad diturunkan dari surga. Warnanya lebih putih dari susu, dan dosa-dosa anak cucu Adam yang menjadikannya hitam,” sabda Rasulullah SAW (Jami’al-Tirmidzi al-Hajj)
Banyak spekulasi mengenai asal usul batu ini. Ada yang mengatakan bahwa hajr aswad merupakan batu meteorid seperti yang ditempatkan dan disembah di Kuil Artemis Yunani.
Elsebeth Thomsen dari University of Copenhagen mengajukan hipotesis pada tahun 1980 yang merupakan pecahan kaca atau dampak meteorit yang terfragmentasi yang jatuh 600 tahun yang lalu di Wabar, sebuah situs di Gosok ‘al Khail gurun 1,100 km dari Mekkah.
Editor: Wulandari/*