Muncul asumsi dan pertanyaan di masyarakat luas soal boleh atau tidak habis vaksin minum air kelapa. Ada yang mengklaim bermanfaat, tapi ada yang bilang bisa menetralkan efek vaksin COVID-19.
Dilansir health.detik.com, Benarkah air kelapa bisa mempercepat pemulihan tubuh dari lemas dan meriang pasca di suntik?
Dan bagi para penolak vaksin yang menyebut air kelapa bisa menetralkan efek vaksin, mitos atau fakta anggapan ini?
Spesialis gizi klinik dari Ambrosia Klinik dan Estetik, dr Karin Wiradarma, MGizi, SpGK, menjelaskan asupan makanan sebenarnya tidak ada hubungan dengan pengaruh kerja vaksin di dalam tubuh.
Meski minum air kelapa setelah vaksinasi diperbolehkan, menurutnya, air kelapa tidak akan memberikan efek pada penerima vaksin COVID-19.
“Boleh (minum air kelapa setelah disuntik vaksin COVID-19), tapi nggak ada efeknya sih,” ujar dr Karin saat di temui detikcom di Ambrosia Klinik dan Estetik, Bekasi, Senin (7/3/2022).
“Mungkin ada orang habis vaksin, tergantung vaksinnya apa. Kalau Sinovac biasanya lapar, okelah makan apa saja terserah.
Kalau untuk yang Moderna sama AstraZeneca itu biasanya lemas, seperti sakit sampai demam, bisa satu sampai tiga hari, itu sebenarnya sih makan makanannya untuk vaksin tidak ada yang khusus banget,” imbuhnya.
Bukan hanya untuk segar-segar, air kelapa kerap di sebut-sebut berefek baik layaknya minuman isotonik.
dr Karin membenarkan hal tersebut. Akan tetapi lantaran orang yang habis di vaksin tidak berkeringat layaknya orang yang habis berolahraga, minum air kelapa setelah menerima vaksin COVID-19 pada dasarnya tidak akan memberikan efek apa-apa pada tubuh.
“Sebenarnya sih air kelapa itu kan mengandung mineral saja. Seperti semacam Pocari Sweat. Sebenarnya kalau dia nggak berkeringat terlalu banyak, itu sebenarnya nggak ada efeknya sih,” beber dr Karin.
“Kecuali kalau habis olahraga, lebih dari 60 menit itu bagus minum air kelapa. Karena itu selain menggantikan air, menggantikan ion yang hilang dari keringat. Tapi kalau vaksin itu nggak ya, kita kan nggak keluar apa-apa,” pungkasnya.
Terakhir menurut dr Karin, yang perlu di perhatikan masyarakat di tengah lonjakan kasus COVID-19 akibat varian Omicron kini adalah upaya meningkatkan imunitas, tak lain dengan menjaga asupan makan dan pola tidur yang baik.