Muhammad Yunus Idy, Profesor Pertama di Fakultas Hukum Universitas Islam Makassar

Dekan Fakultas Hukum Universitas Islam Makassar (UIM), Prof Dr H Muhammad Yunus Idy, SH MH dikukuhkan dalam Rapat Senat Terbuka UIM, Jumat 13 Januari 2023 di Auditorium KH Muhyiddin Zain UIM, selaku Guru Besar Ilmu Hukum Universitas Islam Makassar.

Pengukuhan itu sekaligus menjadikannya profesor pertama pada Fakultas Ilmu Hukum UIM.

Rapat senat dibuka oleh Rektor UIM, Dr Ir Hj Dr Ir Hj A Majdah M Zain, MSi. Turut hadir Kepala LLDIKTI Wilayah IX, Drs Andi Lukman, MSi; Wakil Ketua Yayasan Al Gazali UIM, Dr K H Muammar Bakry, Lc., MA.

Ketua Dewan Guru Besar Prof DR H Najmuddin H A Safa MA dan para undangan lainnya. SK Guru Besar Prof Yunus dibacakan oleh Dr Ir Musdalifah MSi sebagai Wakil Rektor II bidang administrasi umum, keuangan dan pengembangan SDM.

Rektor UIM, Hj A Majdah M Zain pada sambutannya mengatakan, pengukuhan Guru Besar Yunus sangat berbahagia dan pecah telur di UIM.

“Pencapaian ini semoga teman para dosen jadi termotivasi untuk segera mengusul jabatan fungsional tertinggi bagi seorang dosen,” ungkap Rektor.

Sosok Guru Besar di tengah masyarakat, jadi kunci jawaban terhadap persoalan sosial kemasyarakatan.

Guru Besar ini tidak hanya dosen di dalam kelas tetapi diharapkan karya karyanya untuk menjawab soal kemasyarakatan dan keummatan.

Jabatan fungsional tertinggi Profesor ini bukan hanya jadi jenjang poin dan koin tetapi juga menjadi penguatan institusi.

- Iklan -
Baca Juga:  Unifa Sosialisasi Program RPL untuk Prajurit TNI

Pengukuhan Prof Yunus merupakan titik awal sehingga akan lahir lagi Guru Besar yang lain di UIM.

Setelah pengukuhan Prof Yunus, selanjutnya pada bulan ini juga Prof Ansar segera menyusul menjalani prosesi pengukuhan Guru Besar.

Wakil Ketua Yayasan Al Gazali UIM, Dr K H Muammar Bakry, Lc., MA pada sambutannya mengatakan, pengukuhan Prof Yunus Idy berarti bertambah lagi guru besar kampus.

“Saat ini Sumber Daya Manusia (SDM) di Perguruan Tinggi merupakan andalan,” katanya.

“Tidak mungkin mencetak generasi yang baik kalau SDM dosen tidak sesuai dengan standar UU dan aturan yang berlaku. Jabatan Guru Besar merupakan kewajiban bagi seluruh dosen,” sambungnya.

Kepala LLDIKTI Wilayah IX, Andi Lukman pada sambutannya mengatakan, tahun pertama menjalankan amanah, dosen LLDIKTI IX yang telah mencapai jabatan fungsional teringgi yakni Profesor telah mencapai 31 orang.

Prof Yunus yang baru saja dikukuhkan merupakan Guru Besar yang ke-31 dan di kampus UIM ada dua dosen yang meraih Guru Besar pada periode tahun pertama menjalankan tugas.

“Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi, Bu Rektor UIM segera turut SK GB sehingga kami datang lagi hadiri pengukuhan GH di kampus ini,” katanya.

Baca Juga:  Pekerja Tambang Raih Magister Ilmu Pemerintahan di Unpacti Makassar

Pencapaian 31 Profesor itu menjadikan Kantor LLDIKTI IX saat ini terbanyak di seluruh Indonesia yang telah meraih puncak karier dosen.

Pencapaian itu karena sesama dosen sudah muncul budaya saling mendampingi, menyemangati dan saling membagi informasi untuk pengurusan jabatan fungsional dosen.

Seorang GB harus menjadi teladan di tengah masyarakat dan senantiasa harus rendah hati. Pengukuhan Prof Yunus menambah SDM unggul di Kantor LLDIKTI IX.

Hadir dalam prosesi pengukuhan itu, Rektor Universitas Patompo, Dr H Muh Yunus, MPd; Rektor Unversitas Teknologi Akba Makassar (UNITAMA), Dr Dr H Askar Taliang, MSi; Rektor Universitas Pancasakti, Dr H Rusdin Nawi, MSi; Ketua STIEM Bongaya, Dr Andi Mappamiring Parenta, MSi.

Ketua Panitia Pengukuhan Guru Besar Prof Yunus Idy, Dr Marif, SH MH menambahkan, prosesi pengukuhan berjalan lancar dan hadir pihak Yayasan Al Gazali UIM, undangan dari pihak keluarga dan relasi Prof Yunus serta beberapa pimpinan perguruan tinggi dan civitas akademika UIM.

Prof Yunus Idy juga merupakan Dekan Pertama Fakultas Hukum UIM. Pengukuhan Guru Besar UIM sudah ketiga kalinya dilaksanakan sebelumnya ada dua GB yakni Prof Dr Guntur Yusuf, MS (alm) serta Prof Dr Zulkifli Syamsir. Waktu dekat ini kembali akan dikukuhkan Guru Besar, Prof Dr Ansar Abdullah, M.Pd. (*)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU