Fenomena Bulan Hitam di Akhir Januari 2022. Penghujung bulan Januari 2022, fenomena alam langit Indonesia akan dihiasi sejumlah fenomena astronomi. Salah satu yang paling menarik adalah Bulan Hitam.
Bulan Hitam?
Peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN, Andi Pangerang, mengatakan bahwa sebenarnya ada beberapa definisi berbeda mengenai Bulan Hitam.
Fenomena Bulan Hitam di Akhir Januari 2022. Untuk penjelasan lengkapnya, berikut seperti yang dilansir dari limapagi.id.
1. Fase bulan baru kedua dalam satu Bulan Masehi
Penjelasan pertama mengenai Bulan Hitam adalah fase bulan baru yang kedua dalam satu bulan Masehi. Fenomena ini cukup sering terjadi karena berlangsung periodik dengan periode 29 bulan.
Fenomena ini terjadi karena umur bulan Masehi selain Februari (30 dan 31) lebih panjang dibandingkan durasi siklus sinodis bulan (disebut juga lunasi, yakni 29,53 hari) dan bulan baru pertama di dalam bulan Masehi jatuh di awal bulan, sehingga bulan baru kedua jatuh di penghujung bulan Masehi. Fenomena bulan hitam.
2. Fase bulan baru ketiga dalam satu musim astronomis
Fenomena ini terjadi setiap 33 bulan, disebabkan oleh durasi musim astronomis (89 dan 93 hari) lebih panjang dibandingkan dengan interval bulan baru pertama hingga keempat (3 x 29,53 = 88,6 hari).
Selain itu, bulan baru pertama di dalam musim astronomis jatuh pada awal musim sehingga bulan baru keempat jatuh pada akhir musim.
3. Tidak terdapat fase bulan baru di Februari
Hal ini dikarenakan, umur bulan Februari dalam tahun Basit adalah 28 hari. Ini lebih pendek dibandingkan dengan durasi siklus sinodis bulan atau disebut juga Lunasi, yaitu 29,53 hari.
Fenomena ini terjadi setiap 19 tahun sekali, sesuai siklus metonik ketika fase bulan baru bertepatan dengan tanggal masehi yang sama.