Murid SD Negeri Borong Ikut Lomba Bercerita Tingkat Kota Makassar

FAJARPENDIDIKAN.co.id – Dua murid SD Negeri Borong, masing-masing Andi Muhammad Huga dan Nur Aulya Suci Ramadhani mengikuti Lomba Bercerita (Bertutur) Tingkat SD/MI Seleksi Kota Makassar.

Lomba diadakan oleh Dinas Perpustakaan Kota Makassar, bertempat di Gedung PKK Kota Makassar, Selasa, 8 Juni 2021.

Sebelum berangkat ke tempat kegiatan, kedua peserta berpamitan pada Kepala UPT SPF SD Negeri Borong, Dra Hj Hendriati Sabir, M.Pd.

Lomba diikuti lebih 40 peserta dari 20-an SD/MI se-Kota Makassar. Sekolah yang ikut, selain SD Negeri Borong, antara lain, SD Inpres Paccerakkang, SD St Joseph Rajawali, SD Inpres Perumnas, SDN Aroepala, SDIT Ibnu Sina, SDN Mangkura I, dan SD Inpres Perumnas Antang III.

Lomba ini merupakan upaya pembudayaan kegemaran membaca di kalangan anak-anak sejak dini.

Lomba Bercerita ini diadakan secara serentak dan terpadu yang dilaksanakan setiap tahun secara berjenjang oleh Perpustakaan Nasional RI, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi dan Dinas Perpustakaan Kabupaten/Kota se-Indonesia.

Tema kegiatan Lomba Bercerita tahun ini adalah “Membangun  Generasi Muda Indonesia Gemar Membaca serta Menumbuhkan Karakter Bangsa Melalui Kecuntaan Terhadap Budaya Lokal”.

Baca Juga:  Informasi Lengkap dan Terkini Soal Cerdas Cermat

Tujuan lomba, yakni menumbuhkan kegemaran membaca anak-anak serta kecintaan terhadap karya budaya bangsa melalui berbagai bacaan atau buku.

Juga untuk mengangkat dan mempopulerkan buku-buku cerita budaya daerah (lokal) yang mengandung nilai-nilai kehidupan yang baik serta membangun karakter bangsa (baik buku bernuansa cerita kepahlawanan maupun legenda).

- Iklan -

Semua peserta lomba bercerita ini disyaratkan yang masih duduk di kelas 4 sekolah dasar.

Seleksi tingkat kota ini nanti akan memutuskan pemenang yang akan mewakili Kota Makassar berlomba pada tingkat provinsi. Materi lomba harus bersumber dari buku cerita rakyat atau bertema budaya lokal.

Cerita itu harus mengandung nilai perjuangan, kepahlawanan, atau legenda yang membangun pendidikan karakter bangsa. Cerita mesti punya pesan moral seperti sikap nasionalisme, jujur, religius, peduli lingkungan, tanggung jawab, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, cinta damai, bersahabat, toleransi dan senang belajar.

Ada beberapa aspek yang jadi penilaian lomba, antara lain penampilan peserta dalam bertutur, cara/teknik bertutur, penguasaan materi dengan improvisasi, fantasi dan imajinasi termasuk dalam penggunaan alat peraga, serta kemampuan atau skill peserta.

Andi Muhammad Huga, tercatat sebagai  dengan nomor urut 19. Ia membawakan cerita berjudul “Putri Taddampali’, Sang Raja, dan Seekor Kerbau Buleng”.

Baca Juga:  Kumpulan Contoh Soal Pelajaran untuk Anak SD

Sedangkan Nur Aulya Suci Ramadhani yang berada pada nomor urut 20 membawakan cerita berjudul “I Dayamulli dan Nyanyian Pemanggil Ibu”.

Kedua cerita rakyat asal Sulawesi Selatan ini terdapat dalam buku Sangiang Serri’ dan Kucing Penjaga Padi (Kumpulan Cerita dari Sulawesi Selatan untuk Pembaca Belia), yang ditulis oleh Madia S. Nura.

Selama lomba, Andi Huga dan Suci didampingi oleh gurunya, Andi Etty Cahyani. Selama persiapan, mereka berlatih di Perpustakaan Gerbang Ilmu SD Negeri Borong di bawah bimbingan penggiat literasi, Rusdin Tompo.

Rusdin Tompo, sejauh ini menjadikan perpustakaan SD Negeri Borong, sebagai tempat kegiatan pengembangan minat bakat untuk mendekatkan dan membiasakan anak-anak dengan buku.

Juri lomba ini berasal dari berbagai latar belakang. Yakni Kak Istianah Purnamasari yang merupakan seorang pendongeng dan tergabung dalam Tim Dongkel with Library Dinas Perpustakaan Kota Makassar. Juga Arif Sikki, guru dan seorang penulis buku, serta Nur Syamsul yang dikenal sebagai pemain teater dari kelompok Petta Puang. (*)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU