NASA Libatkan Ahli Agama Untuk Pecahkan Keberadaan Sosok Alien

Badan Antariksa Amerika Serikat (AS) atau NASA berusaha mengungkap misteri keberadaan alien. Bahkan lembaga itu meminta bantuan dari ahli agama di Center for Theological Inquiry (CTI) Princeton New Jersey AS.

Menurut laporan Times UK, ada 24 ahli agama yang dimintai tolong proyek tersebut. Termasuk salah satunya adalah lulusan ilmu agama dari Universitas Cambridge bernama Andrew Davison, dikutip dari NY Post, Selasa (28/12/2021).

Belum lama ini, Davison pernah mengatakan penelitiannya telah melihat ‘seberapa sering teologo dan astrobiologi menjadi topik dalam penulisan populer dalam 150 tahun.

Times mengungkapkan buku Davison yang akan diluncurkan mencakup mengenai eksplorasi spiritual bersama CTI dan NASA. Buku itu berjudul Astrobiology and Christian Doctrine akan terbit tahun 2022 mendatang.

Baca Juga:  Pemain Terbaik AFF Futsal 2024, Wendy Brian Ick: Berkat Jasa Ibu

Bukan kali ini saja NASA bekerja sama dengan lembaga keagamaan. Sebelumnya tahun 2014, NASA memberikan hibah US$1,1 juta untuk mempelajari minat jamaah dan keterbukaan atas penyelidikan ilmiah. Ini disebut sebagai studi Implikasi Sosial Astrobiologi.

Studi menunjukkan hubungan antara religius dan kepercayaan pada kecerdasan antariksa. Peneliti terbit tahun 2017 dan menemukan jika orang dengan keinginan kuat untuk menemukan makna, namun kepatuhan yang rendah pada agama tertentu lebih memungkinkan percaya keberadaan alien.

Direktur CTI, Will Storar mengatakan dengan dukungan NASA, pihaknya berharap bisa melihat penerima beasiswa serius diterbitkan dalam buku dan jurnal untuk keluar dari subyek. Serta menjawab ‘keajaiban dan misteri yang mendalam dan implikasi dari menemukan kehidupan mikroba di planet lain’.

Baca Juga:  Pemain Terbaik AFF Futsal 2024, Wendy Brian Ick: Berkat Jasa Ibu

Times juga mencatat, buku Davison menuliskan jika sebagian orang akan beralih ke tradisi agama mereka untuk mendapatkan bimbingan jika makhluk luar angkasa ditemukan.

“Deteksi (kehidupan alien) mungkin datang dalam satu dekade atau hanya di abad mendatang atau mungkin tidak pernah sama sekali, namun jika atau di mana itu terjadi, akan berguna untuk memikirkan implikasi terlebih dulu,” tulis Davison.(*)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU