NASA baru saja meluncurkan pesawat tanpa awak (space probe) Lucy dengan sukses dari Cape Canaveral di Florida, Sabtu 16 Oktober 2021 waktu setempat.
Space probe Lucy akan melaksanakan misi 12 tahunnya untuk mempelajari asteroid-asteroid di dekat Jupiter, Trojan. Demikian dikutip dari The Verge, Minggu (17/10/2021).
Lebih lanjut, space probe Lucy adalah wahana antariksa nirawak yang diluncurkan menumpang roket United Launch Alliance Atlas V. Lucy mengirimkan sinyal pertamanya ke Bumi dari antenanya ke Deep Space Network milik NASA.
Para ilmuwan percaya, asteroid Trojan yeng mengorbit Matahari di sepanjang jalur yang sama dengan Jupiter mungkin memiliki petunjuk mengenai pembentukan tata surya. Lucy menjadi misi pesawat ruang angkasa tunggal pertama NASA untuk menjelajahi begiu banyak asteroid berbeda.
Penamaan Lucy berasal dari kerangka fosil manusia yang ditemukan di Ethiopia pada 1974. Kerangka fosil Lucy memberikan wawasan penting mengenai evolusi manusia. Nama Lucy diambil dari lagu The Beatles ‘Lucy in the Sky With Diamonds’ yang diputar di lokasi penemuan fosil.
Pihak NASA menyebut, space probe Lucy akan memberikan wawasan mengenai evolusi tata surya dan planet, seperti bagaimana fosil Lucy memberikan pengetahuan tentang evolusi manusia. Space probe Lucy berada di lintasan rumit yang akan mencakup tiga perintah perjalanan kembali ke Bumi dengan bantuan gravitasi.
Pertama, Lucy mengorbit Matahari lalu kembali ke Bumi pada tahun depan untuk mendapatkan bantuan dorongan gravitasi. Hal ini akan mempercepat dan mengarahkan lintasan pesawat di luar orbit Mars, saat Lucy kembali lagi ke Bumi untuk mendapat dorongan gravitasi pada 2024.
Momen ini akan membantu mendorong Lucy menuju asteroid Donaldjohanson pada 2025. Selanjutnya Lucy akan menuju asteroid Trojan dan diperkirakan tiba pada 2027. Terakhir, setelah empat kali fly-by yang ditargetkan, Lucy akan kembali ke bumi untuk mendapat bantuan dorongan gravitasi ketiga pada 2031 yang mendorongnya menuju Trojan, tiba sekitar 2033.