Julukan The Celtic Tiger 1997 diperoleh Irlandia karena melakukan perubahan beberapa kebijakan yang substansial untuk memperkuat perekonomian serta daya saingnya di pasar Internasional.
Dalam pengelolaan keuangan, Irlandia tampak sangat berhati-hati dalam pengalokasian dan pendayagunaan pendapatan negara yang 90 % bersumber dari pajak. Sementara kebijakan investasi asing, priorità snya adalah bidang manufactur dan jasa keuangan.
Dalam hal kemitraan sosial antara pemerintah , pengusaha dan para pekerja tampak mendapat perhatian khusus. Pemerintah tidak menyerahkan kebijakan tersebut kepada mekanisme pasar tetapi pemerintah berperan sangat aktif merumuskan kebijakan nasional, misalnya berkaitan dengan upah dan kondisi buruh.
Arah perjuangan partai politik pun sejalan dengan upaya Irlandia menjadi negara maju. Partai dan tokoh dalam merebut dukungan pemilih sangat ditentukan oleh dua isu yaitu kebijakan ekonomi apa yang ditawarkan dan ketrampilan manajerial dalam mengelola urusan publik seperti apa yang ditawarkan oleh partai atau tokoh.
Hal ini sangat signifikan karena yang mendapat suara terbanyak di parlemen yang akan berkuasa mengelola negara selama periode tertentu. Selain itu, yang terpenting adalah sistim peradilan yang dibangun adalah independen sehingga menjamin kepastian hukum yang berlaku.
Adapun sistim pemerintahan, Irlandia mengadopsi demokrasi parlementer, artinya parlemen yang memiliki peranan penting dalam pemerintahan . Irlandia adalah negara Barat yang paling pro-Palestina, atau negara Eropa yang paling tidak ramah terhadap Israel. Bukan karena ras, atau agama tetapi karena masyarakatnya sangat kuat menolak penguasaan atau penjajahan terhadap bangsa lain.
[@Agiekm 2015/Mubha KM/ana]
