FAJARPENDIDIKAN.co.id – Pemilik nama lengkap Jirfan Dawanto, sukses mencatatkan namanya sebagai lulusan terbaik I tingkat universitas dengan perolehan IPK 3.92.
Hanya dalam kurun waktu tiga setengah tahun, anak kedua dari empat bersaudara itu berhasil menyelesaikan pendidikan sarjananya pada Universitas Bosowa di Fakultas Pertanian.
Bersama dengan 350 wisudawan lainnya, Jirfan dikukuhkan pada Rabu, 7 April 2021 di Gedung Lestari 45 dalam acara pengukuhan wisudawan wisudawati ke-59.
Kesuksesan yang diraihnya tentu saja tak terlepas dari doa tulus kedua orang tuanya yang kesehariannya bekerja sebagai petani.
“Perjalanan untuk meraih hari ini, sebetulntya perjuangan yang tidak mudah. Perjuangan yang betul-betul ada suka duka yang saya lalui. Ketika saya menjalani proses belajar, saya betul-betul menanamkan dalam hati saya, bahwa saya harus bisa membanggakan kedua orang tua saya. Jadi motivasi saya untuk hari ini adalah orang tua saya,” ungkapnya dengan nada bangga.
Dengan keterbatasan ekonomi kedua orang tuanya, Jirfan ingin membuktikan kepada orang banyak bahwa ia bisa. Bisa bersaing dan bisa seperti dengan teman-temannya yang lain.
“Kalau masalah ekonomi jangan dipikirkan. Dalam hal belajar yang harus dipikirkan adalah bagaimana bisa percaya diri dengan potensi yang dimiliki. Jadi potensi itu sebetulnya tidak muncul dengan instan, tapi kita betul-betul berproses. Jadi tahap demi tahap itu kita harus galih apa yang ada dalam diri kita,” katanya.
Jirfan mengatakan ketika serius melewati proses demi proses, akan menjadi orang yang berkembang.
Terlepas dari itu, salah satu motivasinya memilih fakultas pertanian khususnya jurusan peternakan, karena dirinya berasal dari daerah yang kaya akan sumber daya alam, hanya saja masyarakat setempat masih kurang pemahaman dan pengamalan.
“Saya ingin menggali dan mengembangkan potensi yang saya miliki dengan harapan nantinya saya bisa kembali ke daerah saya untuk membangun dan memajukan daerah saya khususnya untuk ketahanan pangan,” jelasnya.
Ia juga menceritakan awal kuliah di Unibos, orang tuanya sempat pesimis karena dengan keterbatasan ekonomi. “Tapi saya optmisi, saya sangat bertekad bahwa saya bisa datang kuliah di Makassar dengan harapan bahwa saya bisa membantu kedua orang tua saya,” tuturnya.
“Jadi awal saya masuk di Unibos itu saya bekerja. Kerja di toko campuran selama dua tahun. Sambil kuliah, saya kerja. Jadi saya memaksimalkan waktu yang ada di kampus. Setelah selesai belajar, saya langsung pulang kerja. Meski harus bekerja hingga larut malam, tapi itu tidak mengganggu proses belajar,” ceritanya.
Penghasilannya tidak seberapa, tapi cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan meringankan beban orang tua.
Kedua orang tuanya yang berkesempatan menemaninya pun turut mengucapkan syukurnya. “Saya bersyukur kepada Tuhan dan tentunya saya bangga kepada anak saya. Dia tidak menyerah dengan keadaan orang tuanya yang terbatas secara ekonomi,” ungkap Helnitin dengan nada sayup.
Sebagai bentuk apresiasi, pihak kampus memberikan hadiah berupa beasiswa untuk melanjutkan S2, diterima sebagai karyawan PT Bosowa Agro Grup sejak bulan Januari 2021 dan mendapat voucher menginap bersama orang tua di hotel Arya Duta.