Obat-Obatan yang Tergolong NAPZA Dalam Bidang Kesehatan

NAPZA, yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya, mencakup berbagai jenis obat-obatan yang memiliki efek tertentu pada sistem saraf pusat. Dalam bidang kesehatan, beberapa obat yang tergolong NAPZA digunakan secara medis untuk tujuan terapeutik. Berikut adalah beberapa contohnya:

1. Narkotika

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi-sintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa sakit, dan dapat menyebabkan ketergantungan. Beberapa narkotika yang digunakan dalam bidang kesehatan meliputi:

  • Morfin: Digunakan sebagai analgesik (penghilang rasa sakit) untuk mengatasi nyeri hebat, terutama pada pasien kanker atau pasca-operasi.
  • Kodein: Digunakan dalam dosis rendah sebagai obat batuk dan juga sebagai analgesik ringan.
  • Fentanil: Digunakan sebagai analgesik kuat untuk mengelola nyeri yang sangat parah, terutama pada pasien kanker.
  • Metadon: Digunakan dalam terapi penggantian bagi orang yang ketergantungan pada heroin atau opioid lainnya.
Baca Juga:  Tari Lenso : Sejarah, Makna, Properti, Gerakan, dan Busana

2. Psikotropika

Psikotropika adalah zat yang bekerja pada sistem saraf pusat, yang dapat memengaruhi aktivitas mental dan perilaku. Obat-obatan psikotropika digunakan untuk mengobati berbagai gangguan mental. Contohnya termasuk:

  • Diazepam (Valium): Digunakan untuk mengobati kecemasan, kejang otot, dan sebagai obat penenang sebelum operasi.
  • Alprazolam (Xanax): Digunakan untuk mengobati gangguan kecemasan dan serangan panik.
  • Fluoksetin (Prozac): Antidepresan yang digunakan untuk mengobati depresi, gangguan obsesif-kompulsif, dan gangguan kecemasan.
  • Klonazepam (Rivotril): Digunakan untuk mengobati gangguan panik dan kejang.
Baca Juga:  Mengenal Tarian Tradisional dari Kalimantan Timur, Tari Belian Bawo

3. Zat Adiktif Lainnya

Zat adiktif adalah zat yang dapat menyebabkan ketergantungan psikologis dan fisik, meskipun dalam beberapa kasus juga digunakan secara medis:

  • Nikotin: Dalam bentuk terapi penggantian nikotin, seperti patch atau permen karet, digunakan untuk membantu orang berhenti merokok.
  • Amfetamin (Adderall): Digunakan untuk mengobati Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) dan narkolepsi.
  • Barbiturat: Digunakan sebagai obat penenang atau antikonvulsan untuk mengobati gangguan tidur atau kejang.

Pengawasan dan Risiko

Penggunaan obat yang tergolong NAPZA harus dilakukan di bawah pengawasan ketat dari tenaga medis karena potensi ketergantungan dan penyalahgunaan yang tinggi. Penggunaan obat-obatan ini dalam dosis dan indikasi yang tepat sangat penting untuk memaksimalkan manfaat terapeutik dan meminimalkan risiko efek samping.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU