FAJARPENDIDIKAN.co.id – New Normal merupakan fase baru dalam penanganan virus Covid19. Salah satu slogan yang dikeluarkan pemerintah adalah “Berdamai Dengan Corona”. Slogan ini mengajak kita beraktivitas diluar rumah dengan tetap menggunakan protokol kesehatan. Di era New Normal, aktivitas dilakukan seperti biasa agar roda perekonomian dan sosial di tengah masyarakat terus berputar.
Virus Covid19, tidak hanya menyerang kaum kolonial (lansia) dan memiliki riwayat penyakit bawaan. Namun juga kaum Millenial yang kondisi imunitas tubuhnya jauh lebih baik. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya anak muda berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG). Dengan kata lain, era normal baru justu meningkatkan jumlah penderita virus Covid19 (New second wave).
Dari penelitian dan jurnal ilmiah terkait virus Covid19, hampir setiap hari ditemukan kasus baru. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengakui kasus baru tentang penyebaran virus Covid19 lewat udara (airborne) melalui transmisi partikel lewat udara (aerosol).
Dibalik Masifnya Penularan
Data adaptasi kebiasaan baru dari gugus tugas Covid19, dr. Raisa Broto Asmoro menyampaikan, belakangan muncul kekhawatiran masyarakat terkait penularan Covid19 yang disebarkan melalui udara (airborne). Namun, hal ini hanya terjadi pada tempat yang tertutup. Selain itu, udara dingin pada ruang tertutup meningkatkan potensi penularan Covid19. Karena itu, membuka pintu dan jendela dapat mengurangi transmisi virus, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Di ranah pemerintahan, tidak ada kebijakan antisipasi terhadap para pekerja kantoran, pegawai BUMN, bahkan PNS. Hal ini menunjukkan, sikap kehati-hatian harus dimiliki oleh individu untuk senantiasa menjaga diri dengan meningkatkan imunitas (Herd Immunity), berinteraksi dengan orang lain menggunakan protokol kesehatan. Pemerintah semestinya tidak menganggap sepele kasus OTG terutama dari kalangan Millenial di era normal baru, yang justru menjadi ledakan kasus baru.
Memperbaiki Sebelum Terlambat
Data penyebaran virus Covid19 yang masif dan variatif, mendorong adanya upaya evaluasi di era normal baru dalam metode pencegahan dan penularan pasien. Hal ini dilihat dari banyaknya OTG yang menjadi sebuah kekhawatiran baru. Disaat yang sama, masyarakat masih berjibaku di luar rumah karena tuntutan kebutuhan hidup. Masyarakat cenderung semakin tidak peduli dengan kondisi pandemi, bahkan masih ada yang tidak mematuhi protokol kesehatan, hanya dianggap himbauan sekedar lalu.
Karena itu, pemerintah harus melakukan upaya pencegahan, seperti mengalihkan sekolah dan kerja di rumah. Apalagi kondisi saat ini sangat mungkin melakukan aktivitas daring agar mengurangi resiko penularan.
Pengadaan rapid test dan swab secara masif juga dibutuhakn meskipun menelan biaya yang besar. Dengan begini, dapat dipisahkan orang sehat dan sakit, hingga pengobatan dapat dilakukan secara maksimal.
Adanya pandemi ini, membuktikan bahwa kita butuh negara yang bervisi misi besar, yang menempatkan keselamatan warga negara diatas segalanya.
Wallahu a’lam
Oleh : Juniwati Lafuku, S.Farm.