Optimalisasi Peran dan Pemberdayaan Pelajar Sebagai Agent of Change di Era Pandemi Covid-19

Penulis: Jaya Iskandar

Poin kedua yakni pengetahuan yang diterima pelajar. Perlu disadari bahwa adanya perubahan media pendidikan menjadi sistem online memiliki banyak tantangannya, misalnya ketika guru menerangkan materi pembelajaran kepada siswa/i nya. Diperlukan interaksi dua arah yang efektif dan efisien agar pembelajaran tidak menjadi monoton, serta materi yang diajarkan mampu disesuaikan dengan topik ajaran.

Di sisi lain, tidak semua dampak yang ditimbulkan dari ruang virtual ini merupakan dampak negatif. Tanpa kita sadari, sebenarnya ada juga dampak positif yang dapat dipetik. Misalnya, kita dilatih untuk mahir menggunakan internet dan aplikasi, di mana pada sebelumnya kita hanya bergantung pada pembelajaran melalui papan tulis. Tidak hanya itu, kita juga dituntut untuk menunjukkan kreativitas masing-masing, seperti halnya pada saat tugas memaparkan presentasi yang menarik. Sebagai tambahan, adanya waktu luang yang lebih banyak memberikan kita kesempatan untuk mengeksplorasi potensi yang kita miliki selama ini, di mana hal tersebut dapat ditumbuhkembangkan melalui adanya kegiatan perlombaan.

Terlepas dari dampak-dampak yang ditimbulkan di masa pandemi ini, penting juga bagi kita untuk berpikir kritis, inovatif, dan solutif guna menciptakan momentum yang positif. Layaknya Agent of Change, kita harus mampu menginisasi suatu perubahan positif agar orang lain juga terinspirasi untuk berkembang.

Langkah perubahan pertama ialah aktif dalam pembelajaran. Apapun media pembelajaran yang digunakan, sudah sepatutnya menjadi kewajiban kita untuk bersikap proaktif. Aktif mendengarkan, bertanya, dan berjawab mampu memberikan nilai positif baik bagi guru, teman lain, dan pribadi. Adanya upaya untuk menciptakan interaksi dua arah akan membentuk hubungan timbal balik yang sinergis.

Selanjutnya ialah aktif dalam mengikuti event ataupun perlombaan. Selama masa pandemi ini, semakin terbuka berbagai kesempatan bagi kita untuk mengukur sejauh mana kemampuan kita. Selagi masih berstatus pelajar, kita harus tetap meninjau sejauh mana progress kita. Dengan mengikuti perlombaan, baik itu menang ataupun kalah, kita akan menambah pengalaman pribadi sekaligus menjadi sumber inspirasi bagi orang sekitar kita.

Langkah terakhir yang tidak kalah penting ialah berbagi pengalaman dan terus bertumbuh. Semakin kita bertumbuh, semakin banyak pula pengalaman yang didapat. Belajar, menilik, dan mengkaji pengalaman seseorang mampu memberikan kita wawasan yang berharga.

Memang tidak ada sistem pendidikan yang sempurna, sebab yang terpenting ialah semua unsur harus saling melengkapi. Sudah lebih dari dua tahun, pandemi ini hendaknya jangan lagi dijadikan sebagai alasan kemunduran, tetapi jadilah agen pembawa perubahan. Jangan jadi orang yang hanya terpaku pada satu pintu yang terkunci, karena sebenarnya masih ada pintu lain yang terbuka.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU