Orang Bermoral, Dilihat dari Tutur Katanya yang Baik

Tolok ukur dari seseorang, dikatakan baik, (bermoral) atau tidak baik (amoral), salah satunya bisa dilihat dari mana dia bertutur kata kepada orang lain.

Orang yang bermoral baik, pasti pandai menjaga perkataan dan perasannya, itulah akhlak yang utama dan terpuji. Dalam hal ini, Lisan menjadi ukuran.

Seseorang yang tutur katanya kotor, dan menyakiti orang lain, dipastikan isi hatinya pun kurang lebih sama. Berarti, orang seperti itu, tidak berhati hati dengan hatinya.

Jaga Hati

Ibarat sebuah teko (cerek dari tembikar atau plastik dan sebagainya untuk tempat air minum ) . Jika teko itu, diisi air teh, maka yang keluar pun pasti air teh. Sebaliknya, jika teko tadi diisi air kopi. Yang keluar pun tetap air kopi. Tidak mungkin tertukar.

Baca Juga:  Kisah Rasulullah di Akhir Hayatnya

Hati juga begitu. Makanya jaga hati agar tidak kotor, dan tidak.mengucapkan hal hal yang kotor. Melalui milut adalah jihad yang paling besar.

Seandainya kita mendengar atau bergaul dengan orang yang lisannya tajam, selalu menyinggung orang lain dengan ucapannya, sebaiknya kita pergi. Karena mereka bukan kawan yang baik.

Bisa Timbulkan Penyakit Jiwa

Apa pasal ? Karena mereka tidak pandai menjaga lisan. Dan bisa bisa kita juga terbawa sikap negatif mereka. Kemudian kita pun akan terbiasa mengucapkan perkataan yang kotor, lagi menyakitkan bagi orang lain.

- Iklan -
Baca Juga:  Renungan Harian Kristen, Jumat, 20 Desember 2024: Pertolongan yang Tepat

Penggunaan tutur kata yang tidak baik, dan tidak benar, bisa menimbulkan penyakit jiwa. Itulah sebabnya Nabi Ibrahim AS, pernah mengucapkan suatu doa yang sangat penting, yang artinya, ” Dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang (yang datang) kemudian”. (QS. As Syuraa’:84).

Doa tersebut merupakan harapan dan keinginan Nabi Ibrahim A.S Beliau berharap agar orang orang yang hidup sesudahnya, tetap menghormatinya dengan ungkapan ungkapan yang baik. (Wa/ana)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU