Orang Tanpa Gejala, TGT Barru Temukan Satu Santri Positif

Barru, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Seorang Santri yang dinyatakan positif di Barru, merupakan kasus pertama di Kabupaten Barru. Dia masih kluster pesantren Al Fatah di Desa Temboro, Magetan, Jawa Timur, yang baru saja pulang ke kampung. Sebelumnya sejumlah santri lainnya terlebih dahulu dinyatakan positif, seperti di Kabupaten Bone dan Luwu Utara.

Khusus santri yang positif Corona di Barru ini, merupakan santri yang kampung halamannya di Kecamatan Mallusetasi. Sebelum dinyatakan positif di hasil swab, ia tidak menunjukkan gejala apapun terjangkit wabah tersebut.

Pasalnya dari dua rapid test yang dilakukan, yakni di pesantrennya di Jawa Timur, maupun saat tiba di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, hasilnya selalu negatif. Baru setelah 14 hari menjalani masa karantina mandiri di Barru, Puskemas melakukan pemeriksaan kembali. Hasilnya reaktif positif.

Atas kejelian dan kedisiplinan Tim Gugus Tugas (TGT) bergerak cepat. Mulai membawa ke RSUD Barru menjalani masa isolasi, hingga dilakukan pemeriksaan swab dengan mengambil beberapa sampel. Termasuk melakukan pemeriksaan rapid test kepada keluarganya, akhirnya TGT Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Barru, mengumumkan secara resmi kasus pertama positif corona, pada jumpa pers berjarak di Media Center TGT Penanganan Coronavirus Deseases 2019 (Covid19) halaman terbuka kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Barru, Jalan Sultan Hasanuddin Tuwung Barru, Kabupaten Barru, Rabu 6 Mei 2020.

Pada keterangan persnya, Bupati Barru Selaku Ketua TGT Barru Ir. H. Suardi Saleh M,Si mengutarakan bahwa, berdasarkan hasil Swab dari dua santri yang selama ini dinyatakan reaktif di hasil rapid test, satu diantaranya terjangkit wabah Covid-19. Sedangkan satu santri lainnya, dinyatakan negatif.

“Sesuai hasil swab tes, satu anak kita ini yang umurnya 13 tahun dinyatakan positif. Sudah di bawa ke Makassar untuk menjalani perawatan dan karantina di hotel yang disiapkan Pemprov Sulsel. Dijaga untuk tidak menjangkiti orang lain, dan mereka ditinggikan imunitasnya selama 14 hari,” kata Suardi Saleh didampingi Sekretaris Tim Gugus Tugas, Dr.Abustan, dan Jubir Khusus Covid-19, dr Amis Rifai.

Meski dinyatakan positif, namun kondisi kesehatan anak itu tetap bugar, seperti tidak sedang terjangkit dari serangan wabah tersebut. Sementara satu santri lainnya yang dinyatakan negatif, kini diperbolehkan pulang. Tapi tetap harus melakukan karantina mandiri, dan mendapat pemantauan dari tim gugus tugas.

Khusus orang tua santri yang anaknya dinyatakan positif, juga di bawa ke Makassar untuk ikut di karantina mandiri. Meskipun di rapid test yang sudah dilakukan Pemkab Barru, hasilnya negatif. Namun bagian antisipasi, mereka tetap harus mengikuti protokol penanganan.

“Keluarga santri yang positif kita minta isolasi mandiri. Kami juga berharap kepada masyarakat atau keluarga lainnya yang pernah kontak dengan anak kita ini, agar melakukan isolasi mandiri di rumah. Segera kami akan lakukan rapid test kembali kepada mereka,” pungkasnya.

Reporter : Abd Latif Ahmad

Baca Juga:  Bupati Barru Resmikan Gedung PONED dan Serahkan Mobil Ambulans di Puskesmas Bojo Baru

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU