Outing Class, Belajar Menjadi Menyenangkan

Mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan Universitas Islam Makassar (UIM) Makassar mengaku senang mengikuti mata kuliah Promosi Jasa Perpustakaan dan Informasi yang dibawakan oleh Pustakawan Dinas Perpustakaan Kota Makassar, Tulus Wulan Juni.

Seperti pertemuan kedua yang berlangsung di ruang baca Perpustakaan Utsman Bin Affan Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar.

“Ini pengalaman perdana bagi saya, sana senang karena selain bisa berkunjung ke berbagai perpustakaan ini juga bisa dijadikan referensi tentang bagaimana konsep atau strategi promosi perpustakaan ke pemustaka.

Konsep outing class juga membuat mahasiswa tidak merasa bosan dan belum ada dosen yang melakukan demikian,” ungkap Firda salah satu Mahasiswa yang dimintai tanggapan.

Baca Juga:  Narasumber di Forum BRIDA Kota Makassar, Rektor Unpacti Sampaikan Hal Ini

Sama halnya rekannya, Syarif juga mengatakan: “Ini sudah menjadi harapan kami dari semester-semester sebelumnya, kita harusnya memang belajar sambil terjun langsung ke perpustakaan, agar kami juga tahu apa-apa saja problem yang ada di perpustakaan di masa sekarang, dan itu juga bisa menjadi referensi kami dalam menyusun skripsi nanti”.

Selain Firda dan Syarif yang merasa senang, Nurhikmah pun demikian. “Metode yang di pakai ini sudah lebih dari harapan kami dan kita juga bisa melihat lihat langsung berbagai perpustakaan dengan menerapkan teori yang diperoleh.

Ini sudah termasuk wujud merdeka belajar dan bisa memberi pengalaman yang lebih luas,” tuturnya.

Baca Juga:  Unifa Sosialisasi Program RPL untuk Prajurit TNI

Pembelajaran outing class atau kegiatan belajar yang berhubungan langsung dengan lingkungan sebagai sumber belajar adalah metode yang diterapkan agar mahasiswa senang dan sekaligus menerapkan teori dan praktek.

“Pertemuan 1 sampai 7 itu dilakukan di berbagai jenis Perpustakaan, ada di Perpustakaan Umum, Khusus, Sekolah dan Perguruan Tinggi.

- Iklan -

Setiap pertemuan mereka mengumpulkan materi jenis-jenis promosi perpustakaan yang telah dilakukan oleh perpustakaan yang mereka kunjungi kemudian akan dijadikan referensi untuk membuat materi promosi di perpustakaan yang akan mereka dampingi di pertemuan 9 sampai 15, dan masih banyak manfaat lainnya,” terang Tulus.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU