Petinju legendaris Manny Pacquiao mencalonkan diri sebagai presiden Filipina pada pemilihan umum (pemilu) yang rencananya berlangsung Mei 2022.
ESPN melaporkan bahwa Manny Pacquiao menerima nominasi pencalonan presiden dari PDP-Laban yang merupakan partai yang berkuasa di pemerintahan Filipina saat ini.
Dalam pidatonya, Manny Pacquiao mengatakan bahwa sudah saatnya yang tertindas menang. Dia ingin memperjuangkan hak-hak orang miskin dan memberantas kemiskinan di Filipina.
“Saya seorang petarung dan akan selalu menjadi petarung di dalam dan di luar ring. Dalam hidup saya, saya tidak pernah berhenti berjuang,” kata Manny Pacquiao dilansir dari laman berbeda, Inquirer.
“Sudah saatnya bagi yang tertindas untuk menang. Saatnya bangsa kami bangkit dari kemiskinan. Sudah waktunya bagi kami untuk memiliki pemerintahan yang bersih di mana setiap sen jatuh ke tangan rakyat Filipina.”
“Kami muak dengan janji-janji perubahan. Orang-orang kami bertanya kapan kesulitan mereka akan berakhir. Sekarang waktunya. Kami siap menghadapi tantangan kepemimpinan,” tutur Manny Pacquiao.
Pacquiao juga memberi peringatan kepada Pemerintah Filipina saat ini yang dinilai tak bersih dari tindak korupsi. “Waktu kalian sudah habis! Kami memberikan kesempatan, namun kalian mengecewakan kami. Kami telah lama menunggu, dekade telah berlalu, tapi tak ada yang terjadi,” ucap Pacquiao di ESPN.
Adapun Manny Pacquiao merupakan politisi kedua yang mencalonkan diri sebagai presiden Filipina setelah senator Panfilo Lacson.
Sebelum menerima pencalonan dirinya, Manny Pacquiao terakhir kali bertarung di atas ring tinju pada Minggu (22/8/2021). Dia melawan Yordenis Ugas pada duel perebutan sabuk juara WBA Super kelas welter atau welterweight.
Dalam pertarungan yang berlangsung selama 12 ronde itu, Manny Pacquiao harus mengakui keunggulan Yordenis Ugas.
Pertinju berjulukan Pacman itu gagal merebut kembali sabuk juara WBA Super kelas welter seusai kalah angka mutlak dengan skor 112-116, 112-116, dan 113-115.
Sementara itu, selain Manny Pacquiao, kubu PDP-Laban lainnya sudah mencalonkan Rodrigo Duterte, Presiden Filipina saat ini, sebagai wakil presiden. Rodrigo Duterte kemudian memilih Senator Bong Go sebagai calon presidennya, tetapi politikus itu menolaknya.
Adapun Rodrigo Duterte memang tidak bisa mencalonkan diri sebagai presiden lagi. Pasalnya, dalam sistem politik Filipina, masa jabatan presiden dibatasi enam tahun dan hanya bisa menjabat untuk satu periode.
Sementara, masa kerja Rodrigo Duterte yang dimulai Juni 2016 akan berakhir pada bulan yang sama tahun depan.