Beranda blog Halaman 112

Resep Brownies Cookies, Manis dan Renyah

0

Rubrik Selera Nusantara edisi kali ini menyajikan resep Brownies Cookies. Brownies Cookies adalah sebuah inovasi menarik yang menggabungkan dua jenis kue yang sangat digemari: brownies dan cookies. Dengan tekstur yang lembut dan kenyal di bagian dalam, serta sedikit renyah di bagian luar, Brownies Cookies menawarkan sensasi rasa yang memanjakan lidah.

Ciri khas dari Brownies Cookies adalah perpaduan antara rasa cokelat yang kaya, lezat, dan manis khas brownies, dengan sentuhan renyah dan sedikit gurih dari cookies. Bentuknya yang bulat dan agak pipih, mirip dengan cookies, membuatnya mudah disajikan dan dimakan kapan saja, baik sebagai teman minum teh maupun kopi, atau sebagai kudapan ringan saat santai. Tidak hanya cocok untuk dinikmati sendiri, Brownies Cookies juga bisa menjadi pilihan camilan saat berkumpul bersama keluarga atau teman-teman.

Brownies Cookies juga cukup fleksibel dalam hal variasi rasa. Beberapa varian dapat menggunakan tambahan seperti kacang kenari, kacang almond, atau potongan cokelat premium, untuk memberikan tekstur lebih dan rasa yang lebih kaya.

Secara keseluruhan, Brownies Cookies adalah pilihan sempurna bagi mereka yang ingin menikmati kedua jenis kue favorit dalam satu gigitan.

Resep Brownies Cookies

Bahan:

  • Dark cooking cocolate (DCC) 100 gram
  • Margarine cake and cookies 40 gram, bisa pakai butter
  • Telur satu butir
  • Gula pasir halus 100 gram
  • Terigu protein sedang 60 gram
  • Cokelat bubuk 15 gram (2 sendok makan)
  • Baking powder – seperdelapan sendok teh

Topping:

Bisa beri topping irisan almond atau chocochips

Cara Membuat Brownies Cookies

  1. Lelehkan dark cooking chocolate dan margarine, dinginkan suhu ruang.
  2. Kocok telur dan gula pasir halus, hingga gula larut atau setengah larut.
  3. Masukkan lelehan dark cooking cocholate dan margarine tadi, aduk hingga tercampur rata.
  4. Masukkan terigu, bubuk cokelat, baking powder, sambil diayak, aduk hingga tercampur rata.
  5. Masukkan ke plastik segi tiga, cetak di atas loyang yang sudah diolesi margarine tipis.
  6. Oven pada suhu 150 derajat celcius, api atas bawah, sekitar 10 menit.
  7. Tunggu agak mengeras sedikit baru dilepas dari loyang.
  8. Selama pemanggangan, adonan sisa, biarkan di plastik segitiga. Dicetak kalau oven sudah siap dipakai lagi.

Selamat mencoba dan menikmati. (Ana)

Wamen Komdigi Dorong Pengusaha Nahdiyin Terapkan Lima Teknologi Global

0

Saat ini, digitalisasi telah menjadi salah satu faktor utama dalam meningkatkan daya saing industri dan bisnis di tingkat global. Oleh karena itu, Wakil Menteri (Wamen) Komunikasi dan Digital (Komdigi), Nezar Patria, mendorong para pengusaha yang tergabung dalam Pengusaha dan Profesional Nahdiyin (P2N) untuk mengadopsi lima teknologi terbaru yang sedang berkembang pesat di dunia industri.

“Kita perlu lebih akrab dengan lima teknologi yang saat ini menjadi fokus utama di industri global, yaitu Cloud and Edge Computing, Advanced Connectivity, Generative AI, Applied AI, dan Next-Gen Software Development,” ujarnya dalam Rapat Kerja Nasional 1 P2N di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, pada Minggu (24/11).

Nezar Patria menjelaskan bahwa adopsi kelima teknologi ini sejalan dengan transformasi digital yang terus berkembang di Indonesia. Bahkan, pasar transformasi digital global diperkirakan akan tumbuh dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 13,5%.

“Ini berarti pasar digital global akan naik dari USD 397,96 juta pada tahun 2023 menjadi USD 964 juta pada tahun 2030. Ini merupakan peluang besar bagi Indonesia dalam hal pertumbuhan ekonomi digital. Bahkan, di tingkat kawasan ASEAN, diperkirakan pertumbuhannya akan mencapai USD 1 triliun pada 2030,” jelas Nezar.

Wamen Nezar Patria menambahkan bahwa Indonesia diperkirakan akan menyumbang sekitar USD 360 miliar, atau sekitar 40% dari kemajuan digital di kawasan ASEAN. Ini menjadi peluang besar yang bisa dimanfaatkan oleh pengusaha Nahdiyin.

“Melalui digitalisasi, kita dapat meningkatkan produktivitas, profitabilitas, efisiensi, dan optimisasi yang lebih baik. Selain itu, teknologi juga membantu mitigasi risiko, sehingga bisnis kita dapat berkembang dengan baik,” ujar Nezar Patria.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Komdigi) telah mencanangkan transformasi digital di semua sektor dengan menjadikan teknologi digital sebagai katalis, enabler, dan driver dalam proses bisnis. Nezar Patria meyakini bahwa penerapan teknologi digital sangat relevan, terutama bagi organisasi seperti P2N.

“Saya yakin, semua yang hadir di sini sudah cukup akrab dengan teknologi digital yang telah diadopsi dalam usaha mereka masing-masing,” tambahnya.

Rapat Kerja Nasional 1 P2N ini juga dihadiri oleh Menteri Perlindungan Pekerja Migran, Abdul Kadir Karding, Pengurus PBNU Khoirul Soleh Rasyid, Ketua Umum P2N Alven Stony, serta seluruh jajaran pengurus P2N. (*)

Resep Kue Putu, Manis, Sedikit Asin dan Gurih

0

Rubrik Selera Nusantara edisi kali ini menyajikan resep Kue Putu by @sudjono_ririn⁣. Kue Putu adalah salah satu jajanan tradisional Indonesia yang sangat populer.

Kue ini memiliki ciri khas yang mudah dikenali, yaitu bentuknya yang menyerupai silinder kecil dengan warna hijau cerah, hasil dari penggunaan daun suji atau pandan yang memberikan aroma khas. Teksturnya yang lembut dan kenyal, berpadu dengan rasa manis alami yang dihasilkan dari kelapa parut yang menempel di luar permukaan kue.

Putu terbuat dari tepung beras yang dikukus dengan bahan isian kelapa parut yang telah diberi sedikit gula merah. Gula merah yang meleleh saat dimakan memberikan rasa manis yang menyatu sempurna dengan aroma kelapa dan pandan. Rasanya yang gurih, manis, dan sedikit asin di bagian dalam membuat Kue Putu menjadi camilan yang memikat hati siapa saja yang mencobanya.

Biasanya, Kue Putu disajikan dalam keadaan hangat dan dimakan langsung, sering dijual di pedagang kaki lima yang mengukus kue ini dalam bentuk cetakan bambu. Proses pengukusannya yang tradisional ini memberikan sentuhan khas dan menjaga kelembutan serta kelezatannya.

Kue Putu bukan hanya memuaskan rasa lapar, tetapi juga membawa nostalgia masa kecil bagi banyak orang Indonesia. Hidangan sederhana ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya kuliner lokal, yang tetap digemari meskipun banyak jajanan modern bermunculan. Rasanya yang otentik, mudah didapat, dan harganya yang terjangkau menjadikannya pilihan camilan yang disukai banyak kalangan.

Resep Kue Putu

Bahan⁣:

  • 200 gr tepung beras⁣
  • 150 ml air⁣
  • 1/2 sdt garam⁣
  • 1 sdt pasta pandan⁣
  • 3 lmbr daun pandan⁣
  • Gula merah, sisir halus secukupnya⁣
  • Kelapa parut, kukus taburi gula halus⁣

Cara Membuat Kue Putu

  1. Rebus air, pandan, pasta pandan, garam sampai mendidih kmdian saring dan tunggu sampai hangat⁣.
  2. Tuangkan air sedikit demi sedikit ke dalam tepung beras, sambil diaduk dan diremas-remas. ⁣
  3. Ayak adonan tepung dengan menggunakan saringan kasar, sampai menghasilkan butiran-butiran halus⁣.
  4. Masukkan adonan putu ke dalam cetakan, lubangi tengahnya dengan jari, kemudian isi dengan gula merah, tutup kembali dengan adonan, jangan terlalu padat ya, nanti kuenya bisa keras⁣.
  5. Kukus di pengukusan yang sudah panas selama 20 menit dengan api besar.⁣
  6. Sajikan dengan kelapa parut, dan taburan gula halus.⁣

Catatan: Sebelum memasukan adonan ke cetakan, cetakan dikukus dulu supaya mempermudah mengeluarkan kue putu dari cetakan.⁣ Selamat mencoba. (*)

Resep Bubur Jagung Mutiara Pandan, Sensasi Rasa yang Menyegarkan

0

Rubrik Selera Nusantara edisi kali ini menyajikan resep Bubur Jagung Mutiara Pandan by @linagui.kitchen. Bubur Jagung Mutiara Pandan adalah hidangan manis yang memadukan jagung manis, mutiara tapioka, dan aroma pandan yang khas.

Dengan tekstur yang lembut dan kenyal, bubur ini menawarkan sensasi rasa yang menyegarkan, cocok dinikmati sebagai camilan atau hidangan penutup. Jagung manis yang digunakan memberikan rasa alami yang sedikit gurih, sementara mutiara tapioka menambah kelembutan dan kenikmatan saat digigit.

Sentuhan pandan memberikan aroma harum yang menggugah selera dan menambah kelezatan keseluruhan hidangan. Bubur ini biasanya disajikan dalam keadaan hangat atau dingin, membuatnya menjadi pilihan yang pas untuk berbagai suasana.

Menyantap Bubur Jagung Mutiara Pandan akan membawa kenangan masa kecil dan memberikan kesan tradisional yang tetap relevan di era modern.

Resep Bubur Jagung Mutiara Pandan

Bahan Bubur Jagung:

  • 3 buah jagung manis, sisir
  • 100 ml santan kental instan
  • 700 ml air matang
  • 65 gr tepung beras
  • 1 lembar daun pandan
  • 1/4 sdt garam
  • 1 tetes pewarna kuning

Cara Membuat:

  1. Blender jagung dengan air, saring ambil sarinya.
  2. Campur sari jagung dengan tepung beras, santan, gula, daun pandan, garam.
  3. Masak dengan api kompor sedang-kecil sambil diaduk-aduk terus, masak hingga matang.

Bahan Bubur Mutiara Pandan:

  • 100 gr sagu mutiara, pakai yang warna putih
  • 1 liter air + 2 sdm endapan pandan kental
  • 200 ml air
  • 100 ml air
  • 165 gr gula pasir, sesuaikan

Cara Membuat:

  1. Dalam panci tuang 1 liter air dan endapan pandan kental, panaskan hingga mendidih.
  2. Setelah mendidih, masukkan sagu mutiara dan masak dengan api sedang sekitar 10 menit sambil sesekali diaduk. matikan api kompor dan tutup panci. Diamkan 10 menit agar cepat lembut dan lebih hemat gas.
  3. Setelah didiamkan, buka tutup panci, akan terlihat sudah transparan tapi belum matang sempurna.
  4. Nyalakan api kembali dan tuang 200 ml air sambil dimasak aduk pelan hingga mendidih 10 menit. Gunakan api sedang supaya bagian bawah tidak mudah gosong.
  5. Kemudian matikan api kompor lagi, diamkan 10 menit dan tutup pancinya.
  6. Setelah 10 menit didiamkan, buka tutup panci, masukkan 100 ml air, nyalakan api sedang, masukkan gula pasir.
  7. Masak sagu mutiara hingga matang berwarna bening / transparan (sesekali diaduk).
  8. Matikan api, biarkan bubur mutiara agak dingin tanpa diaduk (biarkan hingga suhu ruang).

Catatan: Bila masih terlihat mata mutiara (butiran putih di tengah) biarkan saja, setelah dingin akan menjadi bening.

Kuah Santan:

  • 350 ml santan kental instan
  • 1/4 sdt Garam
  • 1 lembar daun pandan, simpulkan

Cara Membuat: Masak semua bahan sambil diaduk. (*)

Mengenal Sejarah dan Makna Hari Guru Nasional

0

Hari Guru Nasional (HGN) 2024 menjadi momentum penting bagi kita semua untuk menghargai dan mengenang jasa para guru yang telah memberikan pengabdian terbaiknya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

Setiap tahun, pada tanggal 25 November, seluruh Indonesia memperingati Hari Guru Nasional sebagai bentuk penghormatan terhadap para pendidik yang telah berjasa membentuk karakter, pengetahuan, dan keterampilan generasi penerus bangsa.

Tema Hari Guru Nasional 2024, yaitu “Guru Hebat, Indonesia Kuat”, mencerminkan pentingnya peran guru dalam mewujudkan kualitas pendidikan yang dapat membentuk SDM unggul dan kompetitif.

Guru bukan hanya pengajar, tetapi juga sebagai pembimbing, motivator, dan inspirator bagi siswa. Mereka turut membangun fondasi pendidikan yang kokoh untuk kemajuan bangsa.

Peringatan HGN kali ini juga mengingatkan kita akan semangat Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Indonesia, yang mendirikan Taman Siswa sebagai lembaga pendidikan yang memperjuangkan hak semua anak bangsa untuk mendapatkan pendidikan.

Ki Hajar Dewantara selalu menekankan bahwa pendidikan adalah kunci utama dalam membentuk masa depan bangsa yang lebih baik, sebuah prinsip yang masih relevan hingga kini.

Melalui peringatan Hari Guru Nasional, kita tidak hanya merayakan jasa para guru, tetapi juga memperkuat komitmen untuk terus mendukung pendidikan yang berkualitas. Ini adalah waktu yang tepat untuk merenungkan peran guru dalam kehidupan kita, serta memberikan apresiasi dan dukungan yang lebih besar bagi mereka agar dapat terus melaksanakan tugas mulianya dengan dedikasi tinggi.

Hari Guru Nasional 2024 menjadi panggilan bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk bersatu dalam mendukung dan menghormati peran guru, karena dengan guru yang hebat, Indonesia akan menjadi negara yang kuat.

Sejarah Hari Guru Nasional

Hari Guru Nasional bukan sekadar ajang untuk menghargai pengabdian para pendidik, tetapi juga sebagai bentuk rasa syukur atas kontribusi guru dalam membangun fondasi pendidikan bangsa.

Sejarah penetapan Hari Guru Nasional bermula pada tahun 1945, saat terbentuknya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Sebelumnya, Persatuan Guru Indonesia (PGI) telah mengadakan Kongres Guru Indonesia pertama pada 24-25 November 1945 di Surakarta, Jawa Tengah.

Dari kongres tersebut, tanggal 25 November akhirnya dipilih dan ditetapkan sebagai Hari Guru Nasional melalui Keputusan Presiden Nomor 8 Tahun 1994. Penetapan tanggal ini memiliki makna mendalam, sebagai penghormatan terhadap Ki Hajar Dewantara, tokoh pendidikan yang dianggap sebagai pelopor pendidikan untuk rakyat Indonesia.

Ki Hajar Dewantara: Bapak Pendidikan Indonesia

Ki Hajar Dewantara, yang lahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat pada 2 Mei 1889, bukan hanya seorang pendidik, tetapi juga seorang pemikir, budayawan, dan pejuang kemerdekaan.

Konsep pendidikan yang dikembangkan oleh Ki Hajar Dewantara sangat menekankan pendekatan holistik, di mana pendidikan tidak hanya mencakup aspek kognitif, tetapi juga membentuk karakter, moral, emosional, dan fisik individu.

Salah satu kontribusi terbesar Ki Hajar Dewantara adalah pendirian sekolah Taman Siswa pada tahun 1922, sebuah lembaga pendidikan yang membuka akses bagi anak-anak pribumi untuk mendapatkan pendidikan formal. Semangatnya untuk memajukan pendidikan bangsa inilah yang menjadi inspirasi utama dalam penetapan tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional.

Makna Hari Guru Nasional

Hari Guru Nasional bukan sekadar perayaan seremonial, tetapi juga momen refleksi untuk menyadari betapa besar peran guru dalam membentuk masa depan bangsa. Guru tidak hanya mengajarkan pengetahuan, tetapi juga berperan penting dalam membentuk karakter, moralitas, dan sikap positif siswa.

Peringatan ini mengajak seluruh pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun siswa, untuk memberikan apresiasi yang lebih besar terhadap dunia pendidikan. Salah satu bentuk apresiasi tersebut adalah dengan memberdayakan guru melalui fasilitas yang memadai dan pelatihan yang terus menerus, sebagai investasi dalam mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

Peran Guru di Era Modern

Di era modern yang dipenuhi dengan kemajuan teknologi, peran guru semakin luas dan kompleks. Tidak hanya sebagai pengajar di kelas, guru kini juga berfungsi sebagai fasilitator pembelajaran, pembimbing, dan inspirator. Keberhasilan pendidikan kini tak hanya bergantung pada guru di sekolah, tetapi juga melibatkan dukungan dari keluarga dan masyarakat.

Oleh karena itu, Hari Guru Nasional mengingatkan kita semua akan nilai-nilai luhur dalam dunia pendidikan, salah satunya semangat Ki Hajar Dewantara untuk menyediakan pendidikan yang merata bagi semua lapisan masyarakat.

Dengan menghargai dan mendukung peran guru, kita berinvestasi dalam masa depan yang lebih cerah bagi generasi penerus bangsa. Sebagai pilar utama pembangunan bangsa, peran guru harus selalu dihormati dan diberikan dukungan agar pendidikan di Indonesia terus maju dan berkembang. (*)

Hari Guru Nasional 2024, Simak Tiga Makna Tema yang Diusung Pemerintah

0

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengadakan upacara peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2024 dengan tema “Guru Hebat, Indonesia Kuat” di halaman Kantor Kemendikdasmen, Jakarta, pada Senin (25/11).

Upacara ini menjadi momen penting bagi seluruh rakyat Indonesia untuk mengenang dan menghargai jasa para guru yang telah berperan besar dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan Indonesia.

Upacara peringatan HGN 2024 dipimpin langsung oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, yang juga bertindak sebagai pembina upacara. Kegiatan ini disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Kemendikdasmen.

Dalam sambutannya, Mendikdasmen mengungkapkan bahwa tema HGN tahun ini mengandung tiga makna utama. Pertama, penegasan mengenai arti pentingnya kedudukan guru. Kedua, guru sebagai agen pembelajaran sekaligus agen peradaban.

Ketiga, peran guru dalam menentukan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang akan menjadi generasi penerus bangsa untuk terus melanjutkan perjuangan dan memajukan negara.

Mendikdasmen juga menyoroti visi pendidikan bermutu untuk semua, yang tercermin dalam tiga program prioritas guna meningkatkan kualitas guru. Pertama, pemenuhan kualifikasi guru.

Saat ini, masih banyak guru yang belum memiliki pendidikan minimal Diploma IV (D-IV) atau Strata 1 (S-1). Kemendikdasmen memberikan kesempatan bagi para guru untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang tersebut secara bertahap.

Kedua, peningkatan kompetensi guru, tidak hanya dalam hal akademik dan pedagogik, tetapi juga dalam aspek moral, sosial, kewirausahaan, dan kepemimpinan. Kemendikdasmen telah memulai pelatihan bimbingan konseling serta pendidikan nilai bagi guru kelas dan guru bidang studi.

Ketiga, peningkatan kesejahteraan guru melalui sertifikasi, baik untuk guru ASN PNS, PPPK, maupun guru non-ASN. Diharapkan, dengan peningkatan kesejahteraan ini, para guru akan semakin termotivasi untuk meningkatkan dedikasi dan kualitas pengajaran mereka.

Mendikdasmen juga menegaskan bahwa Hari Guru Nasional 2024 bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga sebagai kesempatan untuk memastikan bahwa guru merasa dihargai dan aman dalam menjalankan tugas mulianya. Kemendikdasmen berkomitmen untuk menjamin keamanan guru dengan memastikan mereka bebas dari segala bentuk intimidasi atau kekerasan.

Untuk itu, Kemendikdasmen akan segera menandatangani nota kesepahaman dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah kekerasan dalam pendidikan dengan pendekatan damai dan kekeluargaan, agar guru tidak menjadi korban dari tindakan hukum yang tidak semestinya.

“Dengan perlindungan yang jelas, kami berharap guru bisa bekerja dengan tenang dan fokus pada tugas mulianya tanpa takut akan ancaman atau kekerasan,” tegas Mendikdasmen Abdul Mu’ti. (*)

Renungan Harian Kristen, Senin, 25 November 2024: Rahasia Konsistensi Spiritual

0

Renungan Harian Kristen hari ini, Senin, 25 November 2024 berjudul: Rahasia Konsistensi Spiritual

Bacaan untuk Renungan Harian Kristen hari ini diambil dari Galatia 6:14

Renungan Harian Kristen hari ini mengisahkan tentang Rahasia Konsistensi Spiritual

Galatia 6:14 – Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia.

Pengantar:

Dalam hidup Rasul Paulus, terdapat konsistensi rohani yang kuat dan kokoh. Akibatnya, berbagai hal di luar dirinya boleh terjadi, tetapi hal itu tidak menekannya karena dia berakar dan beralas dalam Tuhan.

Renungan Harian Kristen, Senin, 25 November 2024

Ketika seseorang baru dilahirkan kembali, ia kacau, inkonsisten, ada emosi yang bercampur baur antara yang rohani dan yang terjadi di luar dirinya. Dalam hidup Rasul Paulus, terdapat konsistensi yang kuat dan kokoh.

Akibatnya, berbagai hal di luar dirinya boleh terjadi, tetapi hal itu tidak menekannya karena dia berakar dan beralas dalam Tuhan. Kebanyakan dari kita tidak konsisten secara rohani karena kita lebih peduli tentang menjadi konsisten secara luaran atau lahiriah.

Paulus hidup bertumpu di landasan yang bersumber pada Tuhan; para pengkritiknya hidup berdasarkan landasan yang lain, dan keduanya “tidak dapat bertemu” satu sama lain. Ketetapan/konsistensi hidup Paulus adalah pada hal-hal yang mendasar. Dasar utama konsistensinya adalah Allah yang memberikan diri dan menderita dalam Penebusan dunia, yaitu salib Yesus Kristus.

Pastikan kembali kepada diri Anda apa yang Anda yakini, dan kembalilah ke landasan Salib Kristus. Dalam sejarah sekuler, Salib merupakan hal yang sama sekali tak berarti, yang dijauhkan.

Dari sudut pandang Alkitab, Salib adalah yang lebih penting daripada semua kebesaran dan kekuasaan dunia. Jika kita menjauh dari merenungkan tragedi Allah atas Salib, lalu menyampaikannya dalam pengajaran atau khotbah kita, ia tidak menghasilkan apa-apa.

Pengajaran itu tidak menyalurkan kuasa Tuhan kepada manusia, khotbah itu mungkin menarik, tetapi tidak memiliki kuasa. Akan tetapi, dengan memberitakan Salib, kuasa Allah akan terus dinyatakan. “Allah berkenan menyelamatkan mereka yang percaya … kami memberitakan Kristus yang disalibkan ….” (1 Korintus 1:21, 23)

Demikian Renungan hari ini, Senin, 25 November 2024 diambil dari Galatia 6:14 yang mengisahkan tentang Rahasia Konsistensi Spiritual dan disadur dari Renungan Oswald Chambers//alkitab.mobi.

Resep Sate Garo Daging Sapi, Kaya Cita Rasa

0

Rubrik Selera Nusantara edisi kali ini menyajikan resep Sate Garo Daging Sapi. Sate Garo Daging Sapi adalah salah satu hidangan khas yang menawarkan perpaduan cita rasa yang kaya dan menggugah selera.

Sate ini dikenal dengan penggunaan bumbu yang khas dan cara penyajian yang memikat. Berikut adalah ulasan lengkap tentang Sate Garo Daging Sapi, mulai dari keistimewaan, cita rasa, hingga cara menikmatinya.

Asal Usul dan Keistimewaan Sate Garo

Sate Garo merupakan kuliner tradisional yang berasal dari daerah Sumatra, khususnya dari masyarakat yang memiliki pengaruh budaya Melayu. Dalam bahasa setempat, “Garo” mengacu pada bumbu atau rempah-rempah yang digunakan untuk mengolah sate ini.

Daging sapi yang dipilih biasanya adalah bagian yang empuk, seperti has dalam atau sirloin, yang dipotong dadu dan ditusuk dengan tusuk sate, kemudian dibumbui dengan racikan rempah khas.

Keistimewaan Sate Garo terletak pada bumbu marinasi yang kaya dan meresap sempurna ke dalam daging. Sate ini menggunakan bumbu yang terbuat dari campuran rempah-rempah seperti bawang merah, bawang putih, jahe, kunyit, ketumbar, dan lada. Bumbu tersebut memberikan cita rasa gurih, pedas, dan sedikit manis yang seimbang, yang membuat sate ini memiliki rasa yang unik dan lezat.

Cita Rasa yang Kaya

Begitu pertama kali menggigit Sate Garo Daging Sapi, Anda akan langsung merasakan kelembutan daging sapi yang dipanggang dengan sempurna. Daging yang dipilih memiliki tekstur yang empuk dan juicy, tidak keras meskipun dipanggang di atas bara api.

Bumbu garo yang meresap pada daging memberi sentuhan rasa gurih dan pedas yang khas, dengan sedikit rasa manis yang berasal dari tambahan gula merah atau kecap manis.

Bumbu marinasi yang digunakan sangat berperan penting dalam menciptakan rasa yang kaya. Setelah dibakar, sate ini memiliki lapisan luar yang sedikit karamelisasi berkat bumbu yang kaya rempah, sementara bagian dalamnya tetap lembut dan berair. Kombinasi rasa pedas, gurih, dan sedikit manis membuat sate Garo Daging Sapi cocok disantap bersama nasi putih hangat, lontong, atau ketupat.

Kelezatan yang Menggugah Selera

Sate Garo Daging Sapi sangat cocok untuk berbagai acara, mulai dari santap malam bersama keluarga, acara makan di restoran, hingga pesta atau perayaan tertentu. Kelezatan sate ini terletak pada kelezatan daging yang empuk, bumbu yang kaya rasa, serta cara pembakarannya yang memberikan rasa khas yang sulit ditemukan pada sate jenis lain.

Keunikan lainnya, sate ini juga memiliki rasa yang tidak terlalu pedas, meskipun ada rasa pedas dari bumbu yang digunakan, sehingga cocok bagi mereka yang tidak terlalu menyukai makanan terlalu pedas. Selain itu, sate Garo ini juga memiliki rasa yang cukup kuat dan kaya, sehingga tidak hanya dinikmati sebagai lauk pendamping, tetapi bisa menjadi hidangan utama yang menggugah selera.

Resep Sate Garo Daging Sapi

Bahan:

  • 1 kilogram daging sapi yang sudah empuk
  • 6 siung bawang putih
  • 10 siung bawang merah
  • 2 ruas jahe
  • 2 ruas lengkuas
  • 6 butir kemiri
  • Cabai rawit merah sesuai selera
  • 2 sendok teh ketumbar
  • Garam secukupnya
  • Air asam jawa secukupnya
  • 2 sendok makan kaldu jamur
  • 5 sendok makan kecap manis
  • Minyak goreng secukupnya
  • Air secukupnya

Cara Membuat Sate Garo Daging Sapi

  1. Siapkan cobek atau blender, lalu haluskan ketumbar, jahe, lengkuas, cabai rawit, bawang merah, bawang putih dan kemiri.
  2. Setelah itu, campur dengan garam, kaldu jamur, air asam Jawa.
  3. Setelah bumbu halus jadi, panaskan minyak di dalam teflon. Tumis bumbu halus hingga harum. Selanjutnya, masukkan potongan daging sapi. Lalu aduk sampai tercampur rata.
  4. Tambahkan beberapa bahan: tuang kecap manis secukupnya, lalu aduk hingga tercampur rata. Setelah itu, tuang air, lalu masak hingga air mendidih.
  5. Kemudian tutup teflon higgga 10 menit. Ketika airnya sudah mengental, matikan kompor. Sate garo khas Menado siap disajikan.

Selamat mencoba dan menikmati. (Ana)

Waspadai Hasad, Penyakit yang Paling Berbahaya

0

Hasad adalah penyakit hati yang sangat berbahaya, yang bisa merusak hubungan antar sesama dan membawa kerusakan bagi diri pelakunya. Hasad adalah perasaan iri terhadap kenikmatan yang dimiliki orang lain, dan keinginan agar kenikmatan itu hilang dari orang tersebut.

Penyakit ini adalah bentuk kemaksiatan pertama yang terjadi di dunia dan di surga, yaitu ketika Iblis merasa iri terhadap Nabi Adam AS yang diberi kenikmatan oleh Allah di surga.

Apa Itu Hasad?

Hasad merupakan perasaan tidak senang terhadap orang lain yang mendapat nikmat, lalu menginginkan agar nikmat itu hilang dari orang tersebut. Allah memberikan kenikmatan surga yang jauh lebih besar, lebih lama, dan lebih agung daripada kenikmatan dunia. Karenanya, kita harus berusaha menjadi orang yang bertakwa, karena takwa adalah bekal utama untuk meraih kebahagiaan di akhirat.

Rasulullah SAW bersabda:
“Ingatlah, sesungguhnya dalam jasad manusia ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baiklah seluruh tubuh. Jika ia rusak, maka rusaklah seluruh tubuh. Ketahuilah, bahwa segumpal daging itu adalah hati.”
(HR Al-Bukhari dan Muslim)

Penyakit hati seperti riya’, ujub, sombong, hasad, dan dengki dapat merusak hati dan menyebabkan kerusakan dalam diri kita. Rasulullah SAW juga mengingatkan:
“Janganlah kalian saling membenci, saling hasad, saling membelakangi. Jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara.”
(HR Al-Bukhari dan Muslim)

Hasad sebagai Malapetaka Besar

Hasad dan saling membenci adalah penyakit hati yang dapat merusak hubungan antar sesama dan menghancurkan kerukunan hidup bermasyarakat. Kedua penyakit ini menghalangi umat untuk saling bekerja sama dalam kebaikan dan ketaqwaan.

Hasad yang diharamkan adalah ketika seseorang berangan-angan agar nikmat yang dimiliki oleh seorang Muslim hilang, dan kemudian berusaha untuk menghilangkan nikmat tersebut melalui ucapan atau perbuatan.

Jika seseorang hanya berangan-angan tanpa berusaha merusaknya, maka itu bukanlah hasad yang diharamkan. Namun, jika ia berusaha untuk menghilangkan kenikmatan tersebut, baik dengan kata-kata maupun tindakan, maka itulah hasad yang tercela.

Sebagai contoh, seseorang yang merasa iri terhadap harta orang lain, istri yang cantik, anak yang taat, atau sifat-sifat terpuji lainnya, kemudian berangan-angan agar semua itu hilang, dan berusaha untuk merusaknya, maka ia telah terjatuh ke dalam dosa hasad.

Cara Mengatasi Hasad

Untuk membersihkan hati dari penyakit hasad, kita perlu melawan hawa nafsu yang mengarah kepada perasaan iri dan dengki. Hal ini membutuhkan perjuangan yang berat, namun para wali Allah SWT hanya bisa meraih derajat kewalian mereka dengan perjuangan keras melawan hawa nafsu.

Hasad juga merupakan kemaksiatan pertama yang terjadi di surga, yaitu ketika Iblis merasa iri kepada Nabi Adam. Di dunia, hasad pertama kali terjadi antara Qabil dan Habil yang berujung pada pembunuhan. Hasad membawa kerusakan besar bagi diri pelakunya, bahkan bisa mengarah pada kehancuran.

Bahaya Hasad yang Menimpa Diri Pelakunya

Seringkali, bahaya hasad malah kembali menimpa orang yang menghasud. Diceritakan dalam *Hilyah al-Auliyah* oleh Al-Hafizh Abu Nu’aim al-Ashbahani, tentang sebuah kisah yang menunjukkan betapa berbahayanya perasaan iri.

Ada seorang raja yang memiliki pengawal setia yang selalu berada di dekatnya. Suatu ketika, pengawal tersebut memberi nasihat kepada raja:
“Wahai raja, berbuat baiklah kepada orang yang berbuat baik dan tinggalkan orang yang jahat. Niscaya engkau akan selamat dari kejahatannya.”

Melihat kedekatan pengawal dengan raja, ada seseorang yang merasa iri dan berusaha menghasud. Orang tersebut berbisik kepada sang raja, mengatakan bahwa pengawal tersebut memiliki bau mulut yang tidak sedap.
“Jika pengawal itu mendekat padamu, ia pasti akan menutup hidungnya,” kata orang iri itu.

Kemudian, orang yang iri itu mengundang pengawal untuk makan bersamanya. Ia menyajikan sup dengan banyak bawang putih, berharap pengawal akan merasa tidak nyaman dan membuktikan bahwa ia memang memiliki bau mulut yang tidak sedap. Keesokan harinya, saat pengawal datang kepada raja, ia menutup mulutnya, sebagaimana yang telah dikatakan orang yang iri tadi.

Sang raja, yang termakan hasutan, akhirnya memerintahkan pengawal untuk pergi dan membawa surat kepada seseorang. Di luar dugaan, pengawal yang terhormat itu diberikan surat yang berisi perintah agar ia dibunuh. Orang yang iri itu pun mengambil kesempatan, meminta surat itu dan membawanya untuk diserahkan kepada yang dimaksud.

Ketika surat dibuka, isinya adalah perintah untuk membunuh pengawal tersebut. Para algojo yang melaksanakan perintah itu tidak ragu-ragu mengeksekusi, tanpa menanyakan kembali kepada raja. Namun, ketika kepala pengawal yang malang itu dibawa kembali ke hadapan sang raja, raja pun terkejut dan bertanya kepada pengawal yang masih hidup.

Pengawal pun menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, bahwa orang yang iri itu telah mengundangnya dengan sup yang penuh bawang putih. Ia merasa harus menutup mulutnya agar sang raja tidak mencium bau tersebut.

Setelah mendengar penjelasan ini, sang raja merasa sangat menyesal. Ia akhirnya memberikan penghargaan yang sangat besar kepada pengawal setianya sebagai tanda permohonan maaf.

Hasad adalah penyakit hati yang sangat berbahaya. Tidak hanya merusak diri pelakunya, tetapi juga dapat menghancurkan kerukunan dalam masyarakat. Oleh karena itu, kita harus berusaha keras untuk membersihkan hati kita dari rasa iri dan dengki, dan menggantinya dengan sifat ikhlas, saling mendukung, dan bersaudara dalam kebaikan. Jika kita mampu melawan hawa nafsu dan menjauhi hasad, maka kita akan selamat dari malapetaka besar yang ditimbulkannya, baik di dunia maupun di akhirat. (Ana)

Sedekah: Amalan Paling Dahsyat

0

Sedekah adalah salah satu amalan yang luar biasa dahsyatnya, bahkan begitu besar pahalanya sehingga seseorang yang telah meninggal dunia, jika diberi kesempatan untuk kembali ke dunia, mereka akan memilih untuk bersedekah.

Allah SWT berfirman dalam Al-Quran:
“Dan infaqkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kamu, lalu dia berkata, ‘Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda kematianku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang saleh.'”
(QS Al-Munafikun: 11)

Mengapa orang yang sedang menghadapi kematian lebih memilih sedekah, padahal masih ada banyak amalan lain yang tak kalah dahsyat pahalanya seperti salat sunnah, membaca Al-Quran, berpuasa, berdzikir, berjihad, atau menunaikan haji? Para ulama menjelaskan bahwa sedekah memiliki keutamaan yang sangat besar, terutama setelah kematian.

Sedekah menghapuskan dosa
Rasulullah SAW bersabda: “Sedekah itu memadamkan dosa, sebagaimana air memadamkan api.”
(HR Tirmidzi, Ahmad, al-Baihaqi, an-Nasa’i, dishahihkan oleh al-Albani)

Ketika seseorang menghadapi sakaratul maut, sedekah dapat memberikan ketenangan dan melapangkan dadanya. Dengan demikian, ia dapat melepaskan nyawanya dengan husnul khatimah (akhir yang baik).
Rasulullah SAW juga bersabda: “Sesungguhnya sedekah itu memadamkan murka Allah dan mencegah kematian yang buruk.”
(HR Tirmidzi, Ibnu Hibban)

Sedekah menyelamatkan dari api neraka
Bahkan setelah seseorang meninggal dan melihat api neraka yang siap menerkam, ia akan merasakan manfaat dari sedekah yang telah ia berikan. Rasulullah SAW bersabda kepada istri beliau, Aisyah RA: “Wahai Aisyah, berlindunglah dari siksa api neraka walau dengan sebutir kurma.”
(HR Ahmad al-Bazzar, dan Ibnu Khuzaimah)

Sayangnya, banyak orang di dunia ini yang enggan untuk bersedekah. Mereka terlalu cinta dengan harta, padahal mereka tahu bahwa harta tersebut tidak akan mereka bawa mati. Ketika maut datang, harta itu akan berpindah tangan kepada orang lain. Di saat itulah mereka baru menyadari, betapa ruginya mereka karena tidak mau bersedekah semasa hidup.

Namun, banyak orang yang meragukan sabda Nabi mereka sendiri tentang keutamaan sedekah. Mereka hanya bersedekah dengan sisa-sisa harta yang tidak bernilai. Padahal, sedekah itulah yang akan menjadi tabungan bagi mereka di akhirat, dan saat mereka menghadapinya, barulah mereka sadar betapa dahsyatnya amalan sedekah ini dalam menyelamatkan mereka.

Keutamaan bagi Orang yang Ahli Bersedekah

Orang yang terbiasa bersedekah akan sangat dimuliakan oleh Allah SWT. Berikut adalah beberapa keutamaan yang akan diperoleh oleh orang yang sering bersedekah:

1. Mendapatkan Lindungan Allah di Hari Akhir
Rasulullah SAW bersabda: “Seorang yang bersedekah dengan tangan kanannya, ia menyembunyikan amalnya sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya.”
(HR Bukhari no. 1421)
Pada hari kiamat, ada tujuh golongan yang akan mendapat naungan dari Allah, dan salah satunya adalah orang yang bersedekah secara ikhlas.

2. Mendapat Keberkahan dari Hartanya
Rasulullah SAW bersabda: “Harta tidak akan berkurang karena sedekah. Dan seorang hamba yang memiliki sifat pemaaf, pasti akan Allah tambahkan kewibawaan baginya.”
(HR Muslim, no 2588)
Sedekah akan mendatangkan keberkahan bagi hartanya dan kehidupan yang lebih berkah.

3. Menghapuskan Dosa
Rasulullah SAW bersabda: “Sedekah dapat menghapus dosa, sebagaimana air memadamkan api.”
(HR Tirmidzi, dishahihkan al-Albani dalam Shahih At-Tirmidzi, 614)
Sedekah adalah salah satu cara untuk menghapuskan dosa-dosa kita.

4. Dilipatgandakan Pahalanya
Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah, baik laki-laki maupun perempuan, dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (pahalanya) kepada mereka. Dan bagi mereka, pahala yang banyak.”
(QS Al-Hadid: 18)
Pahala sedekah akan dilipatgandakan oleh Allah, baik dalam bentuk materi maupun pahala yang berlimpah di akhirat.

5. Dibebaskan dari Siksa Kubur
Rasulullah SAW bersabda: “Sedekah akan memadamkan api siksaan di dalam kubur.”
(HR Thabrani, dishahihkan al-Albani dalam Shahih At-Targhib, 873)
Sedekah akan menjadi pelindung kita dari siksa kubur yang mengerikan.

6. Memanjangkan Umur
Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya sedekah itu dapat memanjangkan umur, mencegah kematian yang buruk (su’ul khatimah), menghilangkan sifat sombong, kefakiran, dan bangga pada diri sendiri.”
(HR Thabrani)
Sedekah tidak hanya membawa kebaikan di akhirat, tetapi juga membawa kebaikan di dunia, seperti memperpanjang umur dan menanggulangi segala bentuk keburukan.

Sedekah adalah amalan yang sangat dahsyat dan memiliki banyak keutamaan. Selain memberikan manfaat bagi orang lain, sedekah juga memberikan keuntungan besar bagi diri kita sendiri, baik di dunia maupun di akhirat.

Oleh karena itu, mari kita berusaha untuk menjadikan sedekah sebagai bagian dari kehidupan kita, agar kita bisa merasakan keajaiban dan keberkahan yang Allah janjikan. (Ana)