Beranda blog Halaman 162

Tari Piring Sumatera Barat: Sejarah, Makna, dan Pakaian

Tari Piring adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari Provinsi Sumatera Barat. Artikel ini akan membahas mengenai Sejarah Tari piring, Makna Tari Piring dan Pakaian yang dikenakan oleh para penarinya.

1. Sejarah Tari Piring

Tari Piring berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, dan telah ada sejak zaman kerajaan Minangkabau. Awalnya, Tari Piring digunakan sebagai bagian dari ritual upacara syukur kepada para dewa atas hasil panen yang melimpah. Dalam ritual ini, piring-piring digunakan sebagai persembahan dan tarian dipentaskan sebagai ungkapan terima kasih.

Namun, seiring dengan masuknya Islam ke Sumatera Barat, makna Tari Piring mengalami perubahan. Ritual keagamaan Hindu-Budha yang semula melekat dalam tarian ini berganti menjadi ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT. Tarian ini kemudian berkembang menjadi tarian tradisional yang dipentaskan pada berbagai acara adat dan pesta rakyat di Minangkabau.

Saat ini, Tari Piring tidak hanya ditampilkan dalam acara-acara adat, tetapi juga menjadi bagian dari pertunjukan seni di panggung nasional maupun internasional.

2. Makna Tari Piring

Tari Piring kaya akan makna budaya dan simbolis yang erat kaitannya dengan kehidupan masyarakat Minangkabau. Beberapa makna yang terkandung dalam Tari Piring adalah:

  • Ungkapan Rasa Syukur: Pada awalnya, Tari Piring merupakan bentuk penghormatan dan rasa syukur kepada dewa-dewa atas hasil panen yang melimpah. Namun, setelah masuknya Islam, tarian ini menjadi simbol syukur kepada Tuhan atas rezeki yang diberikan.
  • Keharmonisan dan Ketangkasan: Gerakan Tari Piring yang cepat dan dinamis melambangkan ketangkasan, kecekatan, dan keharmonisan masyarakat Minang dalam menjalani kehidupan sehari-hari, terutama dalam pekerjaan pertanian.
  • Gotong Royong: Tari Piring juga menggambarkan semangat gotong royong dan kerja sama antarindividu dalam masyarakat. Gerakan-gerakan yang serempak menunjukkan bagaimana masyarakat bekerja sama dalam menghadapi tantangan hidup.
  • Keberanian dan Kehormatan: Beberapa gerakan dalam Tari Piring, seperti melempar dan menangkap piring tanpa pecah, melambangkan keberanian dan ketangkasan. Ini juga menunjukkan kehormatan masyarakat Minang dalam menjaga nilai-nilai adat dan tradisi.

3. Pakaian dalam Tari Piring

Kostum yang dikenakan dalam Tari Piring mencerminkan keindahan budaya Minangkabau dengan warna-warna cerah dan motif-motif tradisional. Berikut adalah elemen pakaian yang dikenakan para penari Tari Piring:

  • Baju Kurung: Para penari wanita mengenakan baju kurung khas Minangkabau yang disebut “baju kurung basiba.” Baju ini memiliki potongan longgar dengan lengan panjang, biasanya berwarna cerah seperti merah, kuning, atau emas, yang melambangkan kemakmuran dan kebahagiaan.
  • Songket: Bagian bawah dari kostum Tari Piring adalah kain songket, yaitu kain tradisional tenun yang ditenun dengan benang emas atau perak. Kain songket ini dipakai sebagai sarung atau bawahan, memberikan tampilan yang mewah dan berkelas.
  • Tengkuluk (Penutup Kepala): Penari wanita juga mengenakan tengkuluk, yaitu penutup kepala yang bentuknya menyerupai mahkota kecil atau hiasan kepala tradisional Minangkabau. Hiasan ini melambangkan kebangsawanan dan keanggunan perempuan Minang.
  • Selendang: Para penari juga membawa selendang yang dililitkan di bahu atau pinggang sebagai aksesoris. Selendang ini berfungsi sebagai pelengkap estetika dan memberikan kesan anggun saat penari bergerak.
  • Piring: Properti utama dalam tarian ini adalah piring yang dipegang di kedua tangan penari. Piring tersebut menjadi simbol persembahan, dan penari melakukan gerakan akrobatik yang menggambarkan kecekatan dan kelincahan tanpa menjatuhkan atau memecahkan piring.

4. Gerakan dan Properti

Gerakan Tari Piring sangat dinamis dan penuh dengan unsur ketangkasan. Para penari biasanya melakukan gerakan-gerakan seperti memutar, melompat, dan mengayunkan tangan dengan piring di atasnya. Terkadang, piring juga dilempar ke udara dan ditangkap kembali tanpa terjatuh. Selain itu, penari akan berjalan di atas pecahan piring di bagian akhir pertunjukan sebagai bukti ketangkasan dan keberanian mereka.

Tari Piring menggabungkan unsur estetika dengan nilai-nilai budaya yang kuat, sehingga tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga media untuk melestarikan tradisi dan adat Minangkabau. Itulah pembahasan mengenai Sejarah Tari piring, Makna Tari Piring dan Pakaian yang dikenakan oleh para penarinya.

Tari Seudati Aceh: Sejarah, Makna, dan Pakaian

Tari Seudati adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari Provinsi Nangroe Aceh Darussalam. Tarian ini telah dikenal oleh masyarakat dunia. Artikel ini akan memberikan penjelasan mengenai Sejarah Tari Seudati, Makna Tari Seudati dan Busana yang dikenakan oleh penarinya.

1. Sejarah Tari Seudati

Tari Seudati berasal dari Aceh dan merupakan salah satu tarian tradisional yang erat kaitannya dengan penyebaran agama Islam di wilayah tersebut. Kata “Seudati” berasal dari bahasa Arab, yaitu “syahadat” yang berarti pengakuan atas keesaan Allah dan kerasulan Nabi Muhammad. Tari Seudati awalnya merupakan tarian rakyat yang berkembang di masyarakat pesisir Aceh, khususnya di Aceh Utara, sebagai sarana dakwah dan menyampaikan pesan-pesan moral kepada masyarakat.

Pada masa penjajahan Belanda, Tari Seudati digunakan oleh para ulama dan pejuang Aceh sebagai simbol perlawanan. Mereka menyisipkan semangat jihad dan perlawanan dalam syair-syair yang dibawakan bersama tarian ini. Selain memiliki nilai religius, Tari Seudati juga mengandung nilai-nilai sosial dan kebersamaan yang kuat dalam kehidupan masyarakat Aceh.

2. Makna Tari Seudati

Tari Seudati tidak hanya sekedar tarian, tetapi juga sarat makna filosofis dan religius. Berikut beberapa makna yang terkandung dalam Tari Seudati:

  • Kehidupan Religius: Tari Seudati menyampaikan nilai-nilai keagamaan, terutama ajaran Islam, dengan menggunakan syair-syair Islami yang berisi dakwah dan pengajaran moral. Para penari juga menyertakan kalimat-kalimat pujian kepada Allah dan Nabi Muhammad.
  • Kebersamaan dan Solidaritas: Tarian ini melibatkan beberapa penari laki-laki yang harus bergerak secara serempak dan harmonis. Ini melambangkan kebersamaan dan gotong royong dalam kehidupan sosial masyarakat Aceh.
  • Keberanian dan Semangat Perjuangan: Tari Seudati menggambarkan keberanian dan ketangguhan masyarakat Aceh, terutama dalam menghadapi penjajah. Pada masa lalu, tarian ini sering digunakan sebagai bentuk perlawanan terhadap kolonialisme.
  • Kebijaksanaan dan Kepemimpinan: Dalam Tari Seudati, biasanya terdapat seorang pemimpin yang disebut “Syeh” atau “Sheikh.” Ia memimpin jalannya tarian, melambangkan figur pemimpin yang bijaksana dan dihormati dalam masyarakat.

3. Pakaian dalam Tari Seudati

Pakaian yang dikenakan para penari dalam Tari Seudati mencerminkan kesederhanaan sekaligus keagungan. Kostum ini juga memberikan simbol-simbol kultural dari kehidupan masyarakat Aceh. Berikut elemen utama dari pakaian Tari Seudati:

  • Baju Ketat Lengan Panjang (Baju Seudati): Penari Seudati mengenakan baju putih ketat berlengan panjang. Warna putih melambangkan kesucian, ketulusan, dan semangat keagamaan.
  • Celana Panjang (Celana Cekak Musang): Penari mengenakan celana panjang berwarna hitam yang disebut “cekak musang.” Warna hitam melambangkan ketegasan dan keberanian, serta kesederhanaan dalam hidup.
  • Ikat Pinggang (Kain Songket): Di pinggang, penari mengenakan kain songket atau kain selempang berwarna cerah seperti merah atau kuning, yang dililitkan di sekitar pinggang. Kain ini menjadi elemen hiasan dan simbol kehormatan.
  • Ikat Kepala (Tangkulok): Penari juga mengenakan ikat kepala atau “tangkulok,” yang dililitkan di kepala, biasanya berwarna senada dengan ikat pinggang. Tangkulok ini melambangkan kebesaran adat dan identitas budaya Aceh.
  • Sarung dan Rencong: Pada beberapa penampilan, penari juga dapat mengenakan sarung songket yang diikatkan di pinggang atau menyisipkan senjata tradisional Aceh, yaitu rencong, sebagai simbol keberanian dan jiwa ksatria.

Gerakan Tari Seudati yang enerjik dan ritmis dipadukan dengan syair-syair Islami membuatnya menjadi tarian yang sangat khas. Tari ini tidak menggunakan alat musik tradisional, melainkan diiringi dengan suara tepukan tangan, hentakan kaki, dan nyanyian syair oleh para penari. Itulah penjelasan mengenai Sejarah Tari Seudati, Makna Tari Seudati dan Busana yang dikenakan oleh penarinya.

Tari Saman Aceh: Sejarah, Makna, dan Busana

Tari Saman adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari Provinsi Nangroe Aceh Darussalam. Tarian ini telah dikenal oleh masyarakat dunia. Artikel ini akan memberikan penjelasan mengenai Sejarah Tari Saman, Makna Tari Saman dan Busana yang dikenakan oleh penarinya.

1. Sejarah Tari Saman

Tari Saman berasal dari suku Gayo, yang mendiami wilayah dataran tinggi di Aceh Tengah, Aceh. Tarian ini awalnya digunakan sebagai media dakwah oleh seorang ulama bernama Syekh Saman pada abad ke-14, yang menyebarkan ajaran Islam di kalangan masyarakat Gayo. Syekh Saman menciptakan tarian ini dengan memasukkan unsur-unsur syair Islami yang berisi puji-pujian kepada Allah dan nilai-nilai moral. Oleh karena itu, Tari Saman sering disebut juga sebagai “Tari Meuseukat” yang bermakna “mengaji atau bersyair.”

Awalnya, Tari Saman hanya dipertunjukkan dalam acara-acara keagamaan, seperti perayaan Maulid Nabi dan acara adat lainnya. Seiring waktu, tarian ini menjadi semakin dikenal di tingkat nasional dan internasional. Pada tahun 2011, UNESCO menetapkan Tari Saman sebagai salah satu Warisan Budaya Takbenda yang membutuhkan pelestarian mendesak.

2. Makna Tari Saman

Tari Saman bukan sekadar hiburan, melainkan sarat makna dan filosofi. Beberapa makna yang terkandung dalam Tari Saman adalah:

  • Kebersamaan dan Kerjasama: Gerakan tari yang serempak menunjukkan pentingnya solidaritas dan kerjasama antarindividu. Setiap penari harus sinkron agar tarian terlihat harmonis.
  • Kesopanan dan Kesederhanaan: Gerakan yang halus namun dinamis melambangkan nilai-nilai kesopanan dan kesederhanaan dalam kehidupan sehari-hari.
  • Keberanian dan Ketangkasan: Gerakan cepat yang diiringi dengan perubahan formasi melambangkan ketangkasan dan keberanian dalam menghadapi tantangan hidup.
  • Religiusitas: Syair-syair yang dilantunkan dalam Tari Saman biasanya berisi puji-pujian kepada Allah, pengingat akan kebesaran Tuhan, serta pesan moral keagamaan.

3. Pakaian dalam Tari Saman

Pakaian yang dikenakan para penari Tari Saman memiliki karakteristik tersendiri, dengan motif dan warna yang kaya makna. Berikut elemen utama dari pakaian Tari Saman:

  • Baju: Penari Saman mengenakan baju lengan panjang berwarna hitam yang disebut “baju kerawang.” Warna hitam melambangkan keagungan dan kesederhanaan. Di bagian dada, lengan, dan pergelangan tangan, terdapat hiasan bordir atau sulaman berwarna cerah seperti merah, kuning, hijau, atau emas yang melambangkan keindahan dan kekayaan budaya Aceh.
  • Ikat Kepala (Bulang Teleng): Penari Saman juga mengenakan ikat kepala yang disebut “bulang teleng” atau “tengkuluk” yang terbuat dari kain songket berwarna emas. Aksesoris ini melambangkan kebesaran budaya dan kearifan lokal.
  • Celana: Penari mengenakan celana hitam panjang yang disesuaikan dengan warna baju. Bagian pinggang juga dihiasi dengan kain songket yang dililitkan di pinggang, memberikan sentuhan tradisional yang indah.
  • Sarung atau Kain Songket: Sebagai aksesoris tambahan, beberapa penari juga mengenakan sarung songket yang dililitkan di pinggang. Warna dan motif songket melambangkan status sosial dan daerah asal sang penari.

Dengan harmonisasi antara pakaian, gerakan, dan syair, Tari Saman menjadi simbol kuat dari identitas masyarakat Aceh yang kaya akan nilai religius, sosial, dan budaya. Itulah penjelasan mengenai Sejarah Tari Saman, Makna Tari Saman dan Busana yang dikenakan oleh penarinya.

Resep Setup Roti Tawar Pisang Karamel, Bisa Jadi Menu Sarapan

0

Rubrik Selera Nusantara edisi kali ini menyajikan resep Setup Roti Tawar Pisang Karamel. Roti Tawar Pisang Karamel adalah pilihan camilan yang menarik dan lezat, sering disajikan sebagai sarapan atau pencuci mulut.

Ulasan Setup Roti Tawar Pisang Karamel

Rasa: Roti ini memiliki rasa manis yang kaya dari pisang yang matang dan karamel yang melimpah. Kombinasi keduanya menciptakan harmoni rasa yang sangat menggugah selera. Karamel memberikan nuansa buttery yang sempurna.

Tekstur: Roti tawar ini biasanya lembut dan moist, dengan kelembutan yang berpadu dengan potongan pisang di dalamnya. Karamel yang lengket menambah kelezatan saat menggigitnya.

Aroma: Aroma harum pisang yang dipanggang berpadu dengan wangi karamel menciptakan daya tarik yang menggoda saat disajikan.

Penyajian:  Roti ini dapat disajikan hangat, biasanya dipotong dalam ukuran yang pas. Bisa juga ditambahkan dengan topping seperti krim kocok atau es krim untuk pengalaman yang lebih indulgent.

Kesehatan: Meskipun lezat, roti ini mengandung gula dari karamel dan pisang, jadi sebaiknya dinikmati sebagai camilan sesekali. Namun, pisang juga memberikan serat dan nutrisi yang baik.

Secara keseluruhan, Roti Tawar Pisang Karamel adalah pilihan yang menggoda untuk pencinta manis, dengan kombinasi rasa yang membuatnya sulit untuk ditolak.

Resep Setup Roti Tawar Pisang Karamel

Hasil 2 box @ 500 ml

Bahan Pisang Karamel:

  • Pisang 5 buah (saya pakai kepok), iris tipis
  • Gula 60 gr
  • Air 30 ml

Bahan Setup:

  • Susu 400 ml
  • Santan 65 ml
  • Kental manis 40 gr
  • Tepung maizena 2 sdm

Bahan Lainnya:

  • Roti tawar 4 lembar potong2
  • Topping keju parut

Cara Membuat Setup Roti Tawar Pisang Karamel

  1. Masak gula dan air hingga menjadi karamel, berwarna emas kecokelatan. Masukkan pisang, aduk hingga tercampur rata, sisihkan.
  2. Campur semua bahan setup, masak sambil diaduk hingga mendidih.
  3. Siapkan wadah isi dengan roti tawar, siram dengan kuah setup lalu beri topping pisang dan keju parut.
  4. Bisa dinikmati langsung atau simpan di kulkas terlebih dahulu. (*)

Resep Mochi Daifuku, Manis dan Kenyal

0

Rubrik Selera Nusantara edisi kali ini menyajikan resep Mochi Daifuku. Mochi Daifuku adalah makanan khas Jepang yang terbuat dari mochi (tepung ketan yang dikukus dan diuli) yang diisi dengan berbagai macam isi, biasanya pasta kacang merah manis (anko) atau es krim.

Ulasan Mochi Daifuku 

Tekstur: Mochi Daifuku memiliki tekstur kenyal dan lembut yang menyenangkan saat digigit. Kelembutan mochi berpadu dengan isian yang creamy atau manis menciptakan pengalaman makan yang memuaskan.

Rasa: Rasa mochi itu sendiri cukup netral, sehingga cocok dengan berbagai isian. Isian yang populer, seperti anko, memberikan rasa manis yang kaya, sementara isian es krim menawarkan kesegaran dan dingin yang kontras dengan mochi hangat.

Variasi: Ada banyak variasi Mochi Daifuku, dari rasa tradisional seperti matcha dan stroberi hingga inovasi modern dengan berbagai rasa es krim. Ini membuatnya menarik untuk dicoba dalam berbagai kombinasi.

Penyajian: Biasanya disajikan dalam ukuran kecil, sehingga mudah dinikmati sebagai camilan atau pencuci mulut. Tampilan yang cantik juga menambah daya tariknya.

Kesehatan: Meskipun lezat, mochi bisa cukup kalori dan tinggi karbohidrat, jadi sebaiknya dinikmati dengan bijak.

Secara keseluruhan, Mochi Daifuku adalah camilan yang lezat dan menyenangkan, cocok untuk mereka yang menyukai makanan manis dengan tekstur unik.

Resep Mochi Daifuku

Bahan Kulit Mochi:

  • 200 gram tepung ketan
  • 50 gram gula pasir
  • 250 ml air
  • Pewarna makanan (beberapa warna sesuai kebutuhan)
  • Tepung maizena (untuk taburan)

Bahan Isian:

  • Cokelat, selai buah, pasta kacang merah, atau isian lain sesuai selera
  • Buah segar kecil-kecil, seperti stroberi, anggur atau potongan buah mangga

Cara Membuat Mochi Daifuku

Membuat Kulit Mochi:

  1. Campurkan tepung ketan dan gula dalam mangkuk.
  2. Tambahkan air sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga adonan halus.
  3. Bagi adonan menjadi beberapa bagian, lalu tambahkan pewarna makanan pada masing-masing bagian sesuai keinginan. Aduk rata.
  4. Tuang adonan berwarna ke dalam loyang yang tahan panas dan kukus selama 15-20 menit hingga matang.
  5. Setelah matang, biarkan dingin sebentar lalu keluarkan dari loyang. Taburi dengan tepung maizena agar tidak lengket.

Membentuk Mochi:

  1. Potong adonan mochi menjadi bagian-bagian kecil.
  2. Pipihkan satu potongan adonan mochi, letakkan isian seperti cokelat, selai atau buah kecil di tengahnya, lalu bentuk bulat dengan hati-hati.
  3. Lakukan hal yang sama untuk sisa adonan dan isian.

Dekorasi dan Penyajian:

  1. Taburi mochi dengan sedikit tepung maizena untuk menghindari lengket.
  2. Letakkan mochi yang sudah dibentuk di dalam wadah atau kotak saji.
  3. Untuk tampilan yang lebih menarik, letakkan buah atau dekorasi kecil di atas setiap mochi.

Mochi ini sangat cocok disajikan dalam kotak-kotak kecil untuk dijual atau sebagai hadiah manis. Selamat mencoba! (*)

8 Jenis Makanan yang Turunkan Kekebalan Tubuh, Perlu Diwaspadai

0

Makanan yang kita konsumsi memiliki dampak besar pada kesehatan tubuh, termasuk sistem kekebalan. Kekebalan tubuh yang kuat sangat penting untuk melawan berbagai penyakit dan infeksi. Namun, ada beberapa jenis makanan yang dapat menurunkan fungsi sistem imun, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan.

Makanan tinggi gula, garam, dan lemak jenuh, serta makanan olahan yang rendah serat, dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk mempertahankan diri dari patogen. Selain itu, alkohol dan kafein dalam jumlah berlebihan juga dapat memengaruhi kualitas tidur dan kesehatan secara keseluruhan.

Mengetahui makanan yang dapat melemahkan kekebalan tubuh sangat penting untuk menjaga kesehatan dan mencegah risiko penyakit. Dengan memilih makanan yang lebih sehat dan bergizi, kita dapat mendukung sistem kekebalan tubuh agar tetap optimal dan siap melawan berbagai ancaman kesehatan.

Berikut adalah delapan jenis makanan yang dapat menurunkan sistem imun, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan.

Gula
Studi di The American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan bahwa konsumsi 100 gram gula atau lebih setiap hari dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Dr Devia juga menjelaskan bahwa gula berlebih dapat menurunkan efektivitas sel darah putih dalam melawan infeksi dan meningkatkan peradangan.

Garam
Penelitian dari Universitas Bonn, Jerman, menemukan bahwa konsumsi garam berlebih dapat mengakibatkan penurunan imunitas. Hal ini berlaku baik untuk manusia maupun tikus dalam uji coba yang dilakukan.

Minyak
Konsumsi minyak dalam jumlah berlebihan dapat mengurangi kemampuan sel darah putih untuk melawan infeksi dan meningkatkan peradangan. Diet tinggi minyak berhubungan dengan risiko penyakit jantung, stroke, obesitas, dan kanker.

Makanan Rendah Serat
Makanan rendah serat, seperti makanan cepat saji, dapat berkontribusi pada obesitas dan melemahkan sistem kekebalan tubuh. Kekurangan serat juga mengganggu fungsi bakteri baik yang mendukung imunitas.

Roti Putih
Menurut CJ Hammond, pelatih bersertifikat dari AS, roti putih dapat memicu peradangan dan menurunkan kemampuan tubuh untuk sembuh.

Alkohol
Sebuah studi dalam jurnal *Alcohol Research* menunjukkan bahwa alkohol dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh.

Kafein
Konsumsi kafein berlebihan dapat mengganggu tidur, padahal tidur yang cukup sangat penting untuk regenerasi tubuh.

Soda
Soda dan minuman berkarbonasi lainnya mengandung gula dan zat kimia yang dapat mengganggu fungsi organ. Selain itu, kandungan fosfor dalam soda dapat mengikis kalsium.

Dampak Kekebalan Tubuh yang Rendah

Apa yang terjadi jika kekebalan tubuh menurun? Beberapa dampaknya antara lain:

  • Mudah merasa lelah, lesu, dan tidak bersemangat.
  • Rentan terhadap infeksi virus, bakteri, dan kuman.
  • Mengalami gejala seperti meriang, sakit kepala, batuk, dan pilek.
  • Masalah pencernaan seperti sakit perut, diare, dan mencret.
  • Obat yang diminum saat sakit tidak bekerja secara maksimal karena imun yang lemah.

Kesehatan sangat bergantung pada apa yang kita konsumsi, kebiasaan yang dijalani, dan pola pikir. Mari jaga kesehatan yang telah diberikan dengan menghindari makanan yang dapat merugikan sistem imun kita. (*)

Resep Sop Iga Sapi Kacang Merah, Menggugah Selera

0

Rubrik Selera Nusantara edisi kali ini menyajikan resep Sop Iga Sapi Kacang Merah. Sop Iga Sapi Kacang Merah adalah hidangan yang kaya rasa dan sangat menggugah selera.

Kombinasi antara iga sapi yang empuk dan kacang merah memberikan tekstur yang nikmat serta cita rasa yang dalam. Kaldu yang dihasilkan dari merebus iga sapi memiliki rasa gurih yang sempurna, sementara kacang merah menambah elemen creamy dan sedikit manis.

Biasanya, sop ini juga dilengkapi dengan rempah-rempah seperti bawang putih, bawang bombay, dan daun salam, yang menambah aroma dan kelezatan. Sayuran seperti wortel dan kentang sering kali ditambahkan untuk meningkatkan nilai gizi dan memberikan rasa segar.

Sajikan Sop Iga Sapi Kacang Merah dengan taburan daun seledri atau bawang goreng untuk menambah cita rasa. Hidangan ini sangat cocok dinikmati saat cuaca dingin atau sebagai hidangan keluarga yang hangat. Kelezatan dan kehangatan dari sop ini pasti akan memuaskan selera semua orang!

Resep Sop Iga Sapi Kacang Merah

Bahan:

  • 1 kg tulang iga sapi, campur dengan sengkel
  • 250 gram kacang merah, rendam semalaman
  • 2 liter air
  • 5 buti cengkeh
  • 1 batang kecil kayu manis
  • 2 batang daun bawang iris panjang
  • 2 batang seledri iris halus
  • Garam dan gula pasir secukupnya

Bumbu yang Dihaluskan

  • 12 butir bawang merah
  • 8 siung bawang putih
  • 1 butir pala
  • 1 sendok teh merica

Cara Membuat Sop Iga Sapi Kacang Merah

  1. Bersihkan iga, daging, potong-potong, kemudian rebus sebentar dengan air bersih, sampai mendidih.
  2. Dalam panci, masukkan air bersih, kacang merah, iga, daging, kayu manis, lalu nyalakan api.
  3. Tumis bumbu halus dan daun bawang, sampai tercium bau harum dan matang.
  4. Masak terus sampai daging dan kacang merah empuk. Cicipi, lalu angkat. Taburi seledri dan bawang merah goreng. Sajikan panas-panas.

Selamat mencoba dan menikmati. (Ana)

Yuk Simak!! 10 Tarian Tradisional Indonesia Yang Telah Mendunia dan Keunikannya

Indonesia memiliki beragam tarian tradisional yang telah dikenal secara internasional dan diakui sebagai warisan budaya yang unik. Berikut adalah 10 tarian tradisional Indonesia yang telah mendunia, beserta keunikannya:
  1. Tari Saman (Aceh)
    • Keunikan: Tari Saman terkenal dengan gerakan cepat, serempak, dan dinamis yang dilakukan oleh penari dalam posisi duduk. Gerakan tangan, tepukan, dan tubuh dilakukan secara harmonis dan simetris, menciptakan tarian penuh energi tanpa musik pengiring selain nyanyian dan tepuk tangan dari para penari.
  2. Tari Kecak (Bali)
    • Keunikan: Tari ini tidak menggunakan musik tradisional, melainkan suara koor “cak-cak-cak” dari puluhan pria yang duduk melingkar. Ceritanya menggambarkan kisah Ramayana, dengan penampilan spektakuler yang biasanya ditampilkan saat matahari terbenam di Bali.
  3. Tari Pendet (Bali)
    • Keunikan: Tarian penyambutan yang awalnya dipersembahkan sebagai bentuk penghormatan dalam upacara keagamaan. Tari Pendet menggambarkan kelembutan gerakan yang menggambarkan keceriaan, keharmonisan, dan keramahtamahan budaya Bali.
  4. Tari Legong (Bali)
    • Keunikan: Tarian klasik yang ditampilkan oleh penari perempuan muda dengan gerakan yang anggun dan detil. Setiap gerakan tangan, mata, dan kepala memiliki makna tertentu, mencerminkan keindahan dan keluwesan tarian Bali yang mendetail.
  5. Tari Jaipong (Jawa Barat)
    • Keunikan: Tari Jaipong adalah gabungan dari seni tari rakyat dan pencak silat. Tarian ini menonjolkan gerakan energik yang lincah dan ritme yang dinamis, sering kali diiringi oleh musik gamelan Sunda yang meriah.
  6. Tari Topeng (Cirebon, Jawa Barat)
    • Keunikan: Setiap penari mengenakan topeng yang melambangkan karakter atau emosi tertentu. Tarian ini mencerminkan cerita sejarah dan mitologi, serta mengandung pesan filosofis melalui gerakan yang penuh makna.
  7. Tari Reog Ponorogo (Jawa Timur)
    • Keunikan: Tari ini menampilkan topeng besar dan hiasan kepala berbentuk singa (Barong) yang dapat mencapai berat hingga 50 kg, diangkat dengan kekuatan gigi oleh para penari. Kombinasi elemen mistis dan kekuatan fisik membuat tari ini unik dan mengesankan.
  8. Tari Barong (Bali)
    • Keunikan: Tari Barong menggambarkan pertarungan abadi antara kebaikan (Barong) dan kejahatan (Rangda). Dengan kostum Barong yang besar dan detail, tarian ini mengandung pesan filosofis tentang keseimbangan hidup antara baik dan buruk.
  9. Tari Serampang Dua Belas (Sumatera Utara)
    • Keunikan: Tarian Melayu ini menggambarkan perjalanan cinta, dari awal bertemu hingga pernikahan. Gerakan tarian yang elegan menggambarkan proses cinta yang lembut namun penuh makna, sering kali ditampilkan dalam acara budaya internasional.
  10. Tari Gambyong (Jawa Tengah)
    • Keunikan: Tari Gambyong awalnya merupakan tarian rakyat untuk memanggil hujan, tetapi kemudian berkembang menjadi tarian istana. Gerakan tarian ini halus, lembut, dan penuh estetika, menunjukkan keanggunan budaya Jawa yang disukai penonton global.

Tarian tradisional Indonesia ini tidak hanya memperkenalkan Indonesia ke panggung dunia, tetapi juga menggambarkan kekayaan budaya yang penuh makna dan pesan filosofis yang mendalam.

Sunscreen Bisa Sebabkan Kebutaan? Ini Faktanya

0

Banyak orang yang khawatir jika sunscreen masuk ke mata bisa menyebabkan kebutaan. Namun, tenang saja! Mari kita selami faktanya dan cari tahu apa yang harus dilakukan jika matamu terkena sunscreen.

Pernahkah kamu merasakan ketidaknyamanan saat sunscreen tiba-tiba membuat mata terasa perih? Bagi yang aktif di luar ruangan, sunscreen adalah pelindung penting dari sinar UV.

Pertama-tama, penting untuk diketahui bahwa meskipun sunscreen tidak dirancang untuk mata, masuknya produk ini ke mata biasanya tidak menyebabkan kebutaan. Namun, bisa menyebabkan iritasi, kemerahan, atau rasa tidak nyaman.

Namun, jika sunscreen menyebabkan iritasi pada mata, apakah ini normal? Mari kita lihat beberapa hal yang perlu kamu ketahui tentang sunscreen dan cara memilih yang tepat agar wajah terlindungi tanpa mengganggu mata.

Kenapa Sunscreen Bisa Bikin Mata Perih?

Sunscreen yang menyebabkan perih di mata bukanlah hal yang langka. Banyak produk mengandung bahan kimia seperti oxybenzone atau avobenzone yang efektif melindungi kulit, namun bisa mengiritasi area sensitif seperti mata.

Selain itu, penggunaan yang kurang hati-hati atau formula yang tidak sesuai dengan jenis kulit juga dapat memperburuk iritasi. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan kandungan sunscreen yang kamu gunakan.

Tips Memilih Sunscreen yang Tepat

Jika kamu ingin menghindari rasa perih di mata, berikut beberapa tips untuk memilih sunscreen yang tepat:

Pilih Sunscreen Berbasis Mineral

Sunscreen yang mengandung zinc oxide atau titanium dioxide biasanya lebih ramah untuk kulit sensitif dan area mata. Bahan-bahan ini memantulkan sinar UV, sehingga cenderung lebih lembut dan tidak menyebabkan iritasi.

Cari Formula Khusus untuk Wajah

Banyak sunscreen diformulasikan khusus untuk wajah, biasanya lebih ringan dan tidak mengandung bahan yang dapat mengiritasi mata. Pilih produk yang memiliki label “ophthalmologist-tested” atau “safe for eyes”.

Gunakan Sunscreen Berbentuk Gel atau Lotion Ringan

Sunscreen dalam bentuk gel atau lotion dengan tekstur ringan cepat menyerap dan mengurangi risiko masuk ke mata. Hindari produk yang terlalu berminyak, karena lebih mudah berpindah ke area mata saat berkeringat.

Perhatikan Cara Penggunaan

Cara aplikasi sunscreen juga berpengaruh. Oleskan dengan jarak aman dari mata dan hindari menggosok area sekitar mata setelah mengaplikasikan sunscreen di dahi atau pipi.

Menjaga Kesehatan Mata

Selain memilih sunscreen yang tepat, penting untuk menjaga kesehatan mata. Mata yang sehat lebih tahan terhadap iritasi. Konsumsi makanan atau suplemen kaya nutrisi untuk mata, seperti madu, blueberry, dan wortel, bisa menjadi pilihan baik untuk perawatan harian.

Jadi, jangan biarkan rasa perih mengganggu aktivitasmu saat menggunakan sunscreen. Pilihlah produk yang sesuai dan jaga kesehatan mata dari dalam! (*)

Renungan Harian Kristen, Sabtu, 12 Oktober 2024: Berjalan dengan Allah

0

Renungan Harian Kristen hari ini, Sabtu, 12 Oktober 2024 berjudul: Berjalan dengan Allah

Bacaan untuk Renungan Harian Kristen hari ini diambil dari Kejadian 5:24

Renungan Harian Kristen hari ini mengisahkan tentang Berjalan dengan Allah

Kejadian 5:24 – Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah.

Pengantar:

Ujian dalam kehidupan dan karakter rohani seseorang bukanlah tindakan yang dilakukannya pada saat-saat luar biasa, melainkan tindakannya dalam waktu-waktu biasa — pada saat dia tidak berada “di bawah lampu sorot panggung”.

Renungan Harian Kristen, Sabtu, 12 Oktober 2024

Ujian dalam kehidupan dan karakter rohani seseorang bukanlah tindakan yang dilakukannya pada saat-saat luar biasa dalam kehidupan, melainkan tindakannya dalam waktu-waktu biasa ketika tidak ada peristiwa istimewa atau menarik. Nilai seseorang dinyatakan dalam sikapnya ketika menghadapi hal-hal biasa dalam kehidupan, pada saat dia tidak berada di bawah lampu sorot panggung (lih. Yohanes 1:35-37 dan 3:30).

Adalah pekerjaan yang tidak mudah dan enak untuk mengikuti langkah Allah dan memelihara gerak langkah tersebut. Dalam belajar berjalan dengan Allah, selalu ada kesulitan untuk mengikuti ayunan langkah-Nya. Namun, begitu kita masuk di dalamnya, maka karakteristik satu-satunya yang tampil dengan sendirinya adalah kehidupan Allah itu sendiri. Seseorang akan kehilangan apa yang tadinya menarik baginya setelah berada dalam kesatuan pribadi dengan Allah, dan hanya langkah Allah serta kuasa-Nya saja yang kelihatan.

Adalah sulit untuk mengikuti langkah Allah karena begitu kita mulai berjalan dengan Dia, kita mendapati bahwa langkah-Nya telah melampaui kita, bahkan sebelum kita mengayunkan tiga langkah. Allah mempunyai cara yang berlainan untuk melakukan segala sesuatu dan kita harus dilatih dan didisiplin menurut cara-cara-Nya. Ada dikatakan tentang Yesus — “Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai …” (Yesaya 42:4), sebab Dia tidak pernah bekerja dari sudut pandang-Nya sendiri, melainkan selalu bekerja dari sudut pandang Bapa-Nya. Dan, kita harus belajar melakukan hal yang serupa.

Kebenaran rohani dipelajari melalui “atmosfer” yang mengitari kita, bukan melalui penalaran intelektual. Roh Allahlah yang mengubahkan cara kita memandang segala sesuatu, kemudian segala sesuatu yang tadinya mustahil menjadi mungkin atau dapat terjadi. Mengikuti langkah Allah berarti tidak lepas dari kesatuan dengan Dia. Dibutuhkan waktu yang lama untuk sampai ke sana, tetapi tetaplah berusaha. Janganlah berhenti kalau terasa sukar dan sakit sekarang — teruskanlah itu, dan tanpa terasa Anda akan mendapati bahwa Anda mempunyai visi dan tujuan yang baru.

Demikian Renungan hari ini, Sabtu, 12 Oktober 2024 diambil dari Kejadian 5:24 yang mengisahkan tentang Berjalan dengan Allah dan disadur dari Renungan Oswald Chambers//alkitab.mobi.