Beranda blog Halaman 217

Renungan Harian Kristen, Minggu, 9 Juni 2024: Hal Paling Baik Dilakukan Berikutnya

0

Renungan Harian Kristen hari ini, Minggu, 9 Juni 2024 berjudul: Hal Paling Baik Dilakukan Berikutnya

Bacaan untuk Renungan Harian Kristen hari ini diambil dari Lukas 11:10

Renungan Harian Kristen hari ini mengisahkan tentang Hal Paling Baik Dilakukan Berikutnya

Lukas 11:10 – Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.

Pengantar:

Renungan hari ini masih dalam rangkaian yang kemarin. Penekanannya pada hari ini adalah tidak ada tindakan yang lebih sulit daripada meminta (kepada Tuhan). Sebab, kita baru sungguh meminta setelah kita berada di batas keputusasaan — meminta dari kedalaman kekurangan dan kemiskinan kita. Hal itulah yang dikatakan Yesus berbahagialah orang yang miskin (dalam roh) di hadapan Allah.

Renungan Harian Kristen, Minggu, 9 Juni 2024

Mintalah jika Anda belum menerima. Tidak ada tindakan yang lebih sulit daripada meminta. Kita merindukan dan berhasrat untuk memperoleh sesuatu bahkan menderita karena tidak memperolehnya, tetapi kita baru meminta setelah kita berada di batas keputusasaan. Perasaan tidak menentu secara rohanilah yang membuat Anda meminta.

Sudah pernahkah Anda meminta dari kedalaman keberkekurangan (insufficiency) dan kemiskinan Anda? “Apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintanya kepada Allah …” (Yakobus 1:5), tetapi pastikanlah bahwa Anda memang kurang hikmat sebelum Anda meminta. Anda tidak dapat membuat diri Anda mencapai realitas rohani setiap kali Anda menginginkannya. Hal terbaik untuk dilakukan, begitu Anda menyadari bahwa Anda sesungguhnya merasa tidak beres secara rohani ialah meminta kepada Allah untuk mendapat Roh Kudus, dengan mendasarkan permohonan Anda atas janji Yesus Kristus (lihat Lukas 11:13). Roh Kuduslah yang membuat segala perbuatan Yesus menjadi riil atau nyata dalam hidup Anda.

“Karena setiap orang yang meminta, menerima …”. Hal ini tidak berarti bahwa Anda tidak akan mendapatkan sesuatu jika Anda tidak meminta, tetapi itu berarti bahwa sebelum Anda sampai pada arti sesungguhnya meminta, Anda tidak akan menerima dari Allah (lihat Matius 5:45). Menerima berarti bahwa Anda telah memasuki hubungan seorang anak Allah, dan kemudian Anda memahami dan menghargai secara mental dan moral, dan dengan pengertian rohani, bahwa hal-hal ini (sungguh) berasal dari Allah.

“Apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat …” Jika Anda menyadari bahwa Anda tidak mempunyai apa-apa, itu karena Anda telah mulai melihat kenyataan rohani — jangan gunakan lagi kacamata kuda penalaran Anda.

Kata meminta sebenarnya berarti “memohon dengan sangat” atau “mengemis”. Sebagian orang cukup miskin untuk tertarik atau prihatin dengan kemiskinan mereka, dan sebagian kita seperti itu secara rohani, cukup miskin rohani tetapi tidak prihatin dengan keadaan itu. Kita takkan pernah menerima jika kita meminta dengan suatu alasan tertentu dalam pikiran kita, meminta dari hawa nafsu kita, bukan dari kemiskinan kita. Seorang fakir miskin tidak meminta, kecuali dengan alasan sungguh-sungguh tak berdaya dan kepedihan kemiskinannya. Dia tidak merasa malu untuk mengemis — Berbahagialah orang yang miskin (dalam roh) di hadapan Allah (lihat Matius 5:3).

Catatan: Dalam bagian Isi terdapat kalimat: Hal terbaik untuk dilakukan, begitu Anda menyadari bahwa Anda sesungguhnya merasa tidak beres secara rohani ialah meminta kepada Allah untuk mendapat Roh Kudus, dengan mendasarkan permohonan Anda atas janji Yesus Kristus (lihat Lukas 11:13). [Usulan saya, kata “ialah” setelah kata “rohani” — kurang begitu tepat sehingga menjadikan kalimat itu menjadi bias. Maka perlu dipikirkan lagi, tapi dari sisi saya kalimat itu bisa dituliskan demikian: Hal terbaik untuk dilakukan, begitu Anda menyadari bahwa Anda sesungguhnya merasa tidak beres secara rohani — mintalah kepada Allah untuk mendapat Roh Kudus, dengan mendasarkan permohonan Anda atas janji Yesus Kristus (lihat Lukas 11:13).]

Demikian Renungan hari ini, Minggu, 9 Juni 2024 diambil dari Lukas 11:10 yang mengisahkan tentang Hal Paling Baik Dilakukan Berikutnya dan disadur dari Renungan Oswald Chambers//alkitab.mobi.

Resep Cake Potong Pandan, Teksturnya Cantik dan Enak

Luar biasa tingginya kreativitas @sukmawati_rs, dengan resep Cake Potong Pandan. Luar biasa, tampilan yang cantik.

Satu potong saja, bisa dimakan untuk beberapa orang. Yang menarik, kreativitas menciptakannya secara terpotong-potong. Jika disendok sudah langsung terpisah.

Dengan toppingnya yang juga begitu cantik. Apa rahasia pembuatannya? Dan apakah teksturnya basah atau empuk. Yang pastinya lembut dan lumer di lidah. Berikut resepnya.

Bahan Cake Potong Pandan:

-4 butit telur utuh

-2 butir kuning telur

-100 gram gula pasir

-100 gram tepubg terigu

-10 gram susu bubuk

-100 gram butter, dilelehkan

-1 sendok teh pasta pandan

-1/2 sendok teh emulsifier (sp/tnm/ovalet)

Bahan Olesan

-secukupnya butterceam siap pakai

-keju cheddar parut

-coklat meises

Cara Membuat Cake Potong Pandan:

  1. Siapkan loyang ukuran 20 x 20 cm, alasi kertas baking yang sudah diolesi margarine, lalu sisihkan. Panaskan oven 180 derajat celsius.
  2. Mixer semua telur, gula pasir dengan speed tinggi hingga kental sekitar 10 – 12 menit.
  3. Tuang campuran terigu dan susu bubuk yang telah diayak. Masukkan pasta pandan, butter cair, aduk balik dengan spatula. Pastikan tidak ada butter yang mengendap.
  4. Tuang adonan le loyang, panaskan oven, lalu oven adonan hingga matang atau kira-kira 30 menit atau sesuaikan oven masing-masing.
  5. Setelah itu, tes tusuk bila tidak ada adonan yang menempel, pertanda sudah matang.
  6. Keluarkan dari loyang dan biarkan dingin. Oles dengan buttercream, taburi keju dan meses.

Selamat menikmati. (Ana)

Resep Sosis Kriuk, Disukai Anak-anak

Anak-anak zaman sekarang, senangnya mengonsumsi makanan yang kriuk. Tak hanya dijadikan camilan. Bila ada makanan atau camilan yang kriuk, sudah dijadikan lauk makan dengan nasi.

Nah, ini ada satu lagi resep yang menjadi altenatif, menu camilan kriuk sekaligus buat lauk bila memberi makan buat anak.

Dengan makanan kriuk, anak bisa ditinggal makan sendiri. Lalu apa bahan kelengkapannya yang membuat sosis bisa kriuk? Bukankah sosis, teksturnya lembek? Berikut resep dari “Aneka Resep Masakan”.

Bahan Sosis Kriuk:

Bahan Kering

-7 buah sosis (masing-masing belah empat bagian)

-1 sendok teh garam

-1 sendok teh penyedap rasa

-1/2 sendok teh lada bubuk

-1/2 sendok teh penyedap rasa

-1/2 sendok teh soda kue

Bahan Basah

-300 ml air

-10 sendok makan tepung terigu (ambil dari bahan kering)

Cara Membuat Sosis Kriuk:

  1. Campur semua bahan kering menjadi satu, aduk hingga tercampur rata.
  2. Siapkan bahan kering dan bahan basah. Lalu celupkan sosis ke bahan basah, kemudian gulingkan ke bahan kering sambil diremas-remas, supaya tepungnya menempel, (sosisnya jangan ditepungi semua, yang seperlunya saja) lalu celupkan lagi ke bahan basah, kemudian gulingkan lagi ke bahan kering sambil diremas lagi. Panaskan minyak, kemudian langsung goreng biar tidak bantet.
  3. Goreng sosis saat minyak benar-benar panas. Goreng dengan api kecil sampai matang.
  4. Setelah matang, angkat lalu sajikan.

Selamat menikmati. (Ana)

Resep Kari Ayam, Persiapan Idul Adha

Satu minggu lagi lebaran Idul Adha tiba. Semua rumah tangga kaum muslim, pasti menyiapkan menu santapan istimewa.

Penyiapan menu santapan lebaran, tidak hanya bagi yang tidak berkurban. Yang berkurban pun tetap menyiapkan santapan istimewa. Meskipun tidak semeriah dengan lebaran Idul Fitri. Karena hewan qurban.

Itu dikarenakan bila pulang salat Id, tentu ingin menyantap makanan yang lain dari biasanya. Sedangkan jatah hewan kurban, baru bisa didapatkan paling cepat pada siang hari.

Sore atau malamnya baru bisa disantap. Untuk penyiapan menu, tak perlu repot-repot atau pusing memilih menu, bikin saja Kari Ayam. Berikut resep dari Chef Renatta Moeloek.

Bahan Kari Ayam:

-1 ekor ayam kampung ukuran sedang, dipotong-potong menjadi delapan bagian (atau ayam negeri biasa)

-1 bungkus santan kara

Bumbu yang Dihaluskan

-10 siung bawang merah

-5 siung bawang putih

-2 ruas jari kunyit

-3 butir kemiri sangrai

-1,5 sendok teh ketumbar sangrai

-1 sendok teh jinten sangrai

Bumbu Cemplung

-2 barang serei geprek

-2 lembar daun salam

-4 lembar daun jeruk

-2 ruas jempol laos geprek

-1 sendok makan gula merah, boleh juga bila mau memakai gula pasir, setengah sendok makan saja

Cara Membuat Kari Ayam:

  1. Tumis semua bumbu yang sudah dihaluskan dan masukkan semua bumbu cemplung. Tumis sampai matang hingga tercium aroma wangi.
  2. Masukkan ayam, aduk hingga tercampur rata dengan bumbu. Tunggu sampai berubah warna, lalu tuangkan air sampai ayam terendam.
  3. Masak sampai air mendidih, lalu kecilkan apinya, kemudian tuangkan santan.
  4. Masak dengan api kecil dan sesekali diaduk, supaya santannya tidak pecah. Lalu tambahkan garam dan penyedap rasa.
  5. Masak sampai muncul kaldu ayam di permukaan kuah. Matikan api, lalu taburi dengan bawang merah goreng.

Selamat mencoba. (Ana)

 

Nabi Larang Orang yang Tidak Mau Berkurban Dekati Masjid

0

Oleh Akhuukum Fillaah:

Abu Hashif Wahyudin Al-Bimawi

بسم الله الرحمن الرحيم

الســـلام عليــكم ورحــمة اﻟلّـہ وبركاته

إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَ نَتُوْبُ إِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لا نَبِيَّ بَعْدَهُ

Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang “MAMPU” dan “TIDAK BERKURBAN” maka “JANGANLAH” ia “MENDEKATI MASJID” kami.” [HR Ibnu Majah]

Saudaraku dan Saudariku yang Dirahmati Allah Subhaanahu Wa Ta’ala…!!

Memang mayoritas ulama menjelaskan bahwa kurban sebuah ibadah sunnah, namun tidakkah hadits di atas menjelaskan betapa tingginya kedudukan berkurban?

“Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam melarang setiap orang yang mampu tapi dia tidak berkurban untuk mendekati masjid beliau.”

“Jika dia ditolak di rumah ALLAH, kemana lagi ia dapat berteduh dari badai kehidupan…?”

“Siapa yang mau menerima dia jika Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam yang penuh kasih dan sayang tidak mau lagi menerimanya…?”

“Seakan ibadahnya di masjid tidak berguna tanpa berkurban.”

Bagi pencari syafa’at Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam: Bagi pencinta Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam, Keluarkan sebagian rizki anda untuk berkurban.

Sebuah keberuntungan jika kita dapat ber-Qurban di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.

Dan bagi anda yang tidak mampu, anda sangat beruntung, karena anda memiliki Nabi yang sangat penyayang nan perhatian. Beliau mengikut sertakan anda dalam kurbannya, sehingga anda pun mendapatkan pahala berkurban.

Beliau Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda saat memotong hewan Qurban: “Bismillah wallahu akbar, ini dariku dan orang yang tidak mampu berkurban dari umatku.” [HR Abu Daud]

Bukankah kita semua umat beliau walaupun kita hadir ke dunia ini setelah 15 abad dari kehidupan beliau…? Maka redaksi sabda beliau di atas mencakup seluruh umat islam setelah beliau wafat.

Terakhir…!!

Teladan kita, Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam selalu berkurban setiap tahun, walaupun beliau dan keluarga tidak pernah merasakan rasa kenyang dengan roti gandum selama 2 hari berturut-turut selama berada di kota madinah.

BAGAIMANA DENGAN ANDA??

KETERANGAN:

Dihasankan Al-Albaniy namun sebagian ulama lebih mengarah ke mauquf, seperti Ibnu Hajar. keterangan Syaukani dalam Nailil Authar 5/171.

Al-Multaqo Syarh Al Muwaththo’ 3/113, Durus Syaikh Albani 24/8. Redaksi umatku dalam hadits di atas adalah salah satu redaksi yang bersifat umum dan universal dalam ilmu usul fiqh.

1. Hadits beliau berqurban setiap tahun diriwayatkan Imam Tirmidzi dan Imam Ahmad. Imam Tirmidzi menghasankan namun ulama yg lain melemahkan. Hanya saja banyak ulama yang menyimpulkan bahwa Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam berqurban setiap tahun.

2. Hadits ‘Aisyah tentang laparnya beliau di riwayatkan Imam Bukhari dan Imam Muslim. (*)

Renungan Harian Kristen, Sabtu, 8 Juni 2024: Apakah yang Dilakukan Selanjutnya?

0

Renungan Harian Kristen hari ini, Sabtu, 8 Juni 2024 berjudul: Apakah yang Dilakukan Selanjutnya?

Bacaan untuk Renungan Harian Kristen hari ini diambil dari Kitab Yohanes 13:17

Renungan Harian Kristen hari ini mengisahkan tentang Apakah yang Dilakukan Selanjutnya?

Yohanes 13:17 – Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya.

Pengantar:

“Apakah yang Dilakukan Selanjutnya?”, judul renungan hari ini, yang menekankan jangan menjadi orang percaya yang melempem, yang puas bersandar di pelabuhan. Akan tetapi, kita harus menjadi orang percaya yang maju ke laut lepas kepada kedalaman Allah yang besar, menjadi orang percaya yang mampu mengenal kehendak Tuhan, dan melakukannya. Jika kita tidak mengambil keputusan untuk maju, Allah sendiri dengan caranya akan mengirim kita ke laut lepas untuk belajar lebih jauh.

Renungan Harian Kristen, Sabtu, 8 Juni 2024

Bertekadlah untuk mengetahui lebih banyak daripada orang lain. Jika Anda sendiri tidak memutuskan tali yang menambat Anda di dermaga, maka Allah akan menggunakan badai untuk memutuskannya lalu mengirim Anda ke laut lepas. Serahkan segala sesuatunya kepada Allah, ikuti alunan besar gelombang maksud-Nya, maka mata Anda akan terbuka. Jika Anda percaya kepada Yesus, Anda tidak selayaknya menghabiskan waktu Anda di perairan tenang di pelabuhan, yang penuh dengan kegembiraan tetapi senantiasa tertambat di dermaga. Anda harus keluar meninggalkan pelabuhan menuju kedalaman yang lebih besar Allah, dan mulai mengenal hal-hal untuk diri Anda sendiri — mulai memiliki kemampuan pembedaan dan penilaian rohani/spiritual.

Jika Anda tahu bahwa Anda harus melakukan sesuatu dan Anda melakukannya, dengan segera Anda akan mengetahui lebih banyak lagi. Periksalah diri Anda ketika Anda menjadi melempem, yaitu ketika Anda mulai kehilangan perhatian rohani. Dan, Anda akan menemukan diri Anda kembali ke titik ketika Anda tidak melakukan sesuatu, padahal Anda tahu seharusnya Anda melakukan sesuatu.

Anda tidak melakukan hal itu adalah karena sepertinya tidak merasa ada panggilan untuk melakukan hal itu. Masalahnya adalah, Anda tidak mempunyai pengertian yang dalam atau kemampuan menilai hal-hal rohani. Lebih jauh, pada saat kritis, Anda secara rohani kacau, dan tidak mempunyai pengendalian diri rohani sebagaimana seharusnya. Dalam keadaan seperti ini adalah bahaya untuk menolak terus belajar dan mengetahui lebih banyak.

Ketaatan palsu atau tiruan adalah keadaan pikiran ketika Anda membangun alasan mengorbankan diri sendiri, dan upaya serta semangat Anda secara keliru diartikan sebagai kemampuan menilai hal-hal rohani. Memang lebih mudah mengorbankan diri daripada melaksanakan tugas rohani Anda, yang dinyatakan dalam Roma 12:1-2. Sesungguhnya adalah jauh lebih baik untuk memenuhi maksud tujuan Allah dalam hidup Anda dengan memahami kehendak-Nya, daripada melakukan atau mempertunjukkan tindakan pengorbanan diri yang hebat. Seperti dikatakan oleh firman Tuhan, mendengarkan, patuh, lebih baik daripada korban (1 Samuel 15:22).

Waspadalah bila Anda memberikan perhatian atau teringat kembali akan diri Anda dahulu, di pelabuhan Anda. Namun, majulah terus dalam pengenalan akan kehendak Allah “Siapa saja yang mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu …” (Yohanes 7:17).

Demikian Renungan hari ini, Sabtu, 8 Juni 2024 diambil dari Yohanes 13:17 yang mengisahkan tentang Apakah yang Dilakukan Selanjutnya? dan disadur dari Renungan Oswald Chambers//alkitab.mobi.

Resep Brokoli Udang Saus Bawang, Hanya 2 Bahan Utama

Ini bukan Sopo Tahu, meskipun kelihatannya persis sama. Tapi ini masakan Brokoli Udang Saus Bawang.

Sopo Tahu juga memakai brokoli dan udang. Hanya yang membedakannya dengan Sopo Tahu adalah saus bawangnya. Di resep @yzmalicious ini, bahan utamanya pun hanya dua macam, brokoli dan udang. Di Sopo Tahu, masih ada lagi beberapa bahan campuran lainnya.

Resep ini hemat bukan? Hanya dengan brokoli dan udang sudah bisa menikmati sama dengan Sopo Tahu, dengan rasa enaknya yang berbeda. Berikut resep @yzmalivious ini.

Bahan Brokoli Udang Saus Bawang:

-250 gram udang

-150 gram brokoli

-2 butir bawang putih geprek lalu dicincang halus

Bahan Marinasi Udang

-1 cm jahe diparut

-1 butir bawang putih kecil diparut

-1/2 sendok teh garam

-1/4 sendok teh lada bubuk

-1 sendok makan air jeruk nipis

Bahan Saos

-1 sendok makan kecap asin

-2.sendok makan saos tiram

-1/4 sendok teh merica bubuk

-1 sendok teh gula pasir

-80 ml air

-1 sendok teh tepung maizena

Cara Membuat Brokoli Udang Saus Bawang:

  1. Potong brokoli per kuntum. Laku rendam dengan air panas selama sekitar 10 menit. Agar kotorannya keluar lalu bilas dengan air mengalir, kemudian tiriskan.
  2. Bersihkan kepala dan kulit udang, lalu belah bagian punggungnya dan keluarkan isi perutnya.
  3. Campur udang dengan bumbu marinasi. Kemudian diamkan sekitar 15 menit. Didihkan air lalu masukkan brokoli, blanchng selama satu menit, lalu angkat dan tiriskan.
  4. Goreng udang sekitar 2 menit, angkat dan tiriskan.
  5. Tumis bawang putih hingga tercium aroma harum, masukkan udang, brokoli, bahan saos, lalu aduk hingga tercampur rata.
  6. Koreksi rasa, bila dirasa sudah pas, angkat dan sajikan.

Selamat menikmati. (ana)

Resep Sop Ikan Gurame

Yang biasa ibu-ibu rumah tangga bikin lauk untuk ikan gurame, dimasak dengan kuah pedas misalnya. Padahal, bisa dimasak sop. Bukan hanya daging sapi atau ayam yang bisa dimasak sop, ikan gurame pun bisa.

Tapi untuk Ikan Gurame ini,tidak semua kaum ibu tahu mengolahnya menjadi sop. Resep “Masakan Dapur” memberikan pelajaran bagaimana membuat Sop Ikan Gurame.

Dengan demikian, bertambah lagi ilmu dan memperkaya cara-cara mengolah masakan ikan gurame. Jadi bukan cuma dimasak dengan asam dan kunyit atau dibakar, juga bisa dimasak sop. Berikut resepnya.

Bahan Sop Ikan Gurame:

-1 ekor ikan gurame, bagi 4 -5 potong, kemudian lumuri air asam jawa atau air perasan jeruk nipis. Diamkan sampai ikan berubah pucat putih atau kesat pucat. Jangan kelamaan biar daging ikan tidak terlalu asam, lalu sisihkan.

-8 butir bawang merah, iris tipis

-5 siung bawang putih geprek, iris tipis

-2-3 cm jahe, geprek

-3 cm kunyit, geprek

-2 batang serei, geprek

-2 lembar daun salam atau daun jeruk

-1 ikat kemangi, ambil daunnya (boleh diskip kalau tidak ada)

-1 batang daun bawang, potong-potong

-1 buah tomat hijau atau merah, potong-potong

-1 sendok teh air jeruk nipis atau lemon atau 2 buah belimbing wuluh, dipotong-potong, (bisa juga diskip, karena sudah asam dari tomat)

-7 buah cabe rawit utuh (pakai cabe merah besar, buang bijinya, biar anak-anak bisa juga makan)

-1 liter air

-garam secukupnya

-Merica bubuk secukupnya

-kaldu jamur totole secukupnya

-minyak canola atau minyak zaitun atau minyak jagung atau minyak kelapa secukupnya

-daun bawang secukupnya, iris-iris

Cara Membuat Sop Ikan Gurame:

  1. Panaskan minyak di panci, tumis bawang merah dan bawang putih. Aduk hingga wangi.
  2. Masukkan jahe, kunyit, daun salam dan sereh. Masak hingga bawang matang dan wangi.
  3. Masuakkan air, aduk hingga tercampur rata, lalu biarkan mendidih. Kemudian masukkan ikan. Masak hingga matang.
  4. Bumbui dengan garam, gula pasir, merica bubuk, kaldu jamur.
  5. Masukkan kemangi, cabe rawit, tomat dan daun bawang. Lalu matikan api, angkat kemudian sajikan.

Selamat menikmati. (ana)

Resep Cinnamon Cake, Tampilannya Menarik

Sebuah resep kreatif dari @fenita,d2. Tampilannya, sangat menarik. Bila disertakan dalam lomba, untuk kategori tampilan, kue ini pasti juara.

Apalagi bila rasanya enak. Soal faktor rasa, sudah tidak diragukan lagi. Dengan campuran-campurannya, rasanya dijamin enak.

Dari segi nama, “berbau” kuliner khas Eropa yang merupakan jaminan mitu. Baik dari segi rasa maupun dari segi tampilan. Berikut resepnya.

Bahan Cinnamon Cake:

Bahan A

-7 butir telur ukuran besar

-1 sendok teh SP

-130 gram gula halus (gula putih diblender)

-225 gram tepung terigu

-15 gram teping maizena

-3 sendok makan susu bubuk

Bahan B

-4 sendok makan susu kental manis putih

Bahan C

-225 gram butter margarine, dilelehkan

Bahan Tambahan

-1,5 sendok makan bubuk coklat

-pasta coklat

-2 sendok makan air

Aduk hingga tercampur rata semua bahan sampai menjadi pasta, sisihkan

Bahan Pelengkap

-1 sendok makan gula palem butiran kasar

-1 sendok teh bubuk cinnamon

Aduk sampai tercampur rata semua bahan, sisihkan

Cara Membuat Cinnamon Cake:

  1. Siapkan loyang Bundtform diameter 24 cm, olesi dengan margarine dan taburi tepung terigu tipis-tipis (bisa dioles dengan carlo). Lalu panaskan oven dengan suhu 180’C.
  2. Dalam bowl mixer, masukkan telur, kemudian masukkan susu, tepung terigu, susu, gula, maizena, kocok hingga kental kurang lebih 10 menit.
  3. Lalu turunkan speed mixer ke sedang. Masukkan bahan B, kocok sebentar lalu turunkan speed mixer ke paling rendah. Lalu masukkan bahan C, kocok hingga tercampur rata, tapi jangan lama-lama (jangan overmux) atau boleh diaduk balik pakai spatula, hingga tercampur rata.
  4. Ambil sedikit adonan, tuang ke mangkuk bahan tambahan, aduk pakai spatula hingga tercampur rata.
  5. Tuang setengah adonan original ke loyang, lalu tuang bahan C, lalu tuang adonan coklat di bagian tengah, lalu ditaburi sedikit bahan pelengkap.
  6. Panaskan oven, panggang 45 menit atau sampai matang. Setelah matang dan dikeluarkan dari loyang, taburi Icing Sugar di atasnya. (Ana)

Amalan yang Bermanfaat Bagi Mayit dan Pelajaran Bagi Kita yang Masih Hidup

0

Oleh Akhuukum Fillaah :

Abu Hashif Wahyudin Al-Bimawi

بسم الله الرحمن الرحيم

الســـلام عليــكم ورحــمة اﻟلّـہ وبركاته

إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَ نَتُوْبُ إِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لا نَبِيَّ بَعْدَهُ

KURBAN ATAS NAMA SI MAYIT

Para ulama berselisih pendapat mengenai kesahan kurban untuk mayit jika bukan karena wasiat. Dalam madzhab Syafi’iy, kurbannya tidak syah kecuali jika ada wasiat dari mayit.

Imam Nawawi Rahimahullah berkata dalam Al-Minhaj:

وَلَا تَضْحِيَةَ عَنْ الْغَيْرِ بِغَيْرِ إذْنِهِ، وَلَا عَنْ الْمَيِّتِ إذَا لَمْ يُوصِ بِهَا

“Tidak sah kurban untuk orang lain selain dengan izinnya. Tidak syah pula kurban untuk mayit jika ia tidak memberi wasiat untuk kurban tersebut.”

Kita dapat membagi berkurban untuk mayit menjadi tiga rincian sebagai berikut:

  1. Berkurban untuk mayit hanya sebagai ikutan.

Misalnya: seseorang berkurban untuk dirinya dan keluarganya termasuk yang masih hidup atau yang telah meninggal dunia. Dasar dari bolehnya hal ini adalah karena Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah berkurban untuk dirinya dan keluarganya, termasuk di dalamnya yang telah meninggal dunia.

Bahkan jika seseorang berqurban untuk dirinya, seluruh keluarganya baik yang masih hidup maupun yang telah mati, bisa termasuk dalam niatan kurbannya.

Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi Wa Sallam:

كَانَ الرَّجُلُ فِي عَهْدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُضَحِّى بِالشَّاةِ عَنْهُ وَعَنْ أَهْلِ بَيْتِهِ

“Pada masa Rasulullah Shallallaahu ’alaihi wa sallam ada seseorang (suami) menyembelih seekor kambing sebagai qurban bagi dirinya dan keluarganya.” [HR Tirmidzi no. 1505, Ibnu Majah no. 3138. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Lihat Al Irwa’ no. 1142]

Asy-Syaukani mengatakan: “(Dari berbagai perselisihan ulama yang ada), yang benar, Qurban kambing boleh di niatkan untuk satu keluarga walaupun dalam keluarga tersebut ada 100 jiwa atau lebih.” [Nailul Author, Asy Syaukani, 8: 125, Mawqi’ Al Islam]

2. Berkurban untuk mayit atas dasar wasiatnya (sebelum meninggal dunia)

Hal ini dibolehkan berdasarkan firman Allah Ta’ala:

فَمَنْ بَدَّلَهُ بَعْدَمَا سَمِعَهُ فَإِنَّمَا إِثْمُهُ عَلَى الَّذِينَ يُبَدِّلُونَهُ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

“Maka barangsiapa yang mengubah wasiat itu, setelah ia mendengarnya, maka sesungguhnya dosanya adalah bagi orang-orang yang mengubahnya. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” [Qs 2/Al Baqarah (Sapi): 181]

3. Berkurban dengan niatan khusus untuk mayit, bukan sebagai ikutan.

Maka hal seperti ini tidak ada sunnahnya (tidak ada contoh dari Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam). Karena Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah berkurban untuk salah satu orang yang telah meninggal dunia dengan niatan khusus. Beliau tidak pernah berkurban atas nama pamannya, Hamzah Radhiyallaahu ‘anhu, padahal ia termasuk kerabat terdekat beliau. Tidak di ketahui pula kalau beliau berkurban atas nama anak-anak beliau yang telah meninggal dunia, yaitu tiga anak perempuan beliau yang telah menikah dan dua anak laki-laki yang masih kecil. Tidak di ketahui pula beliau pernah berkurban atas nama istri tercinta beliau, Khodijah Radhiyallaahu ‘anha. Begitu pula, tidak diketahui dari para sahabat ada yang pernah berkurban atas nama orang yang telah meninggal dunia di antara mereka. [Di kembangkan dari keterangan Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin, hal 12-13]

Syaikh Muhammad bin Rosyid bin ‘Abdillah Al-Ghofiliy dalam buku kecil beliau yang menjelaskan tentang: kesalahan-kesalahan di sepuluh hari pertama Dzulhijjah. Di antaranya beliau menerangkan mengenai kesalahan yang di lakukan oleh orang yang berkurban.

Beliau berkata: “Di antara kekeliruan yang di lakukan oleh orang yang berkurban adalah bersengaja menjadikan (niat) kurban untuk mayit (orang yang telah tiada). Ini jelas keliru karena asalnya kurban di perintahkan bagi orang yang hidup (artinya yang memiliki Qurban tadi adalah orang yang hidup, pen). Namun dalam masalah pahala boleh saja berserikat dengan orang yang telah tiada (mayit). Yang terakhir ini tidaklah masalah. Adapun menjadikan niat kurban tadi untuk si mayit seluruhnya, ini jelas tidak ada dalil yang mendukungnya.”

Dalam penjelasan di halaman selanjutnya beliau hafizhohullah menjelaskan: Jika yang berdoa dengan doa, “Ya Allah jadikanlah pahala kurban ini seluruhnya untuk kedua orang tuaku yang telah tiada”, ini sama sekali tidak ada dalil yang mendukungnya, ini termasuk perkara (amalan) yang mengada-ada.

Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ أَحْدَثَ فِى أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ

“Barangsiapa mengada-ada dalam urusan (agama) kami yang tidak ada dasarnya, maka amalannya tertolak” [Muttafaqun ‘alaih]

[Di ambil dari buku Syaikh Muhammad bin Rosyid bin ‘Abdillah Al-Ghofiliy yang berjudul “Min Akhtoi fil ‘Usyri’, terbitan Darul Masir, cetakan pertama, Dzulhijjah, 1417 H, hal. 20-21].

Sebagian ulama membolehkan niatan Qurban untuk mayit secara khusus karena di anggap seperti sedekah. Di antara yang membolehkan adalah Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz, Al-Lajnah Ad-Daimah, dan fatwa Syaikh Sholih Al-Fauzan yang kami dengar secara langsung di majelis beliau. Jadi masalah ini masih ada perselisihan, namun kami lebih tentram dengan alasan-alasan yang melarang di atas.

SEDEKAH ATAS NAMA SI MAYIT

Sedekah untuk mayit akan bermanfaat baginya berdasarkan kesepakatan (ijma’) kaum muslimin. [Majmu’ Al-Fatawa, 24/314, Darul Wafa’, cetakan ketiga, 1426 H]

Dari Abdullah bin Abbas Radhiyallaahu ‘anhuma:

أَنَّ سَعْدَ بْنَ عُبَادَةَ – رضى الله عنه – تُوُفِّيَتْ أُمُّهُ وَهْوَ غَائِبٌ عَنْهَا ، فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ أُمِّى تُوُفِّيَتْ وَأَنَا غَائِبٌ عَنْهَا ، أَيَنْفَعُهَا شَىْءٌ إِنْ تَصَدَّقْتُ بِهِ عَنْهَا قَالَ « نَعَمْ » . قَالَ فَإِنِّى أُشْهِدُكَ أَنَّ حَائِطِى الْمِخْرَافَ صَدَقَةٌ عَلَيْهَا

“Sesungguhnya Ibu dari Sa’ad bin Ubadah Radhiyallaahu ‘anhu meninggal dunia, sedangkan Sa’ad pada saat itu tidak berada di sampingnya. Kemudian Sa’ad mengatakan, ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya ibuku telah meninggal, sedangkan aku pada saat itu tidak berada di sampingnya. Apakah bermanfaat jika aku menyedekahkan sesuatu untuknya…?’ Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Iya, bermanfaat.’ Kemudian Sa’ad mengatakan pada beliau Shallallaahu ‘alaihi wa sallam, ‘Kalau begitu aku bersaksi padamu bahwa kebun yang siap berbuah ini aku sedekahkan untuknya’.” [HR Bukhari no 2756]

TUNAIKAN SEDEKAH PRODUKTIF

Sedekah Produktif adalah sedekah Jariyyah yang terus mengalirkan Pahala walaupun orang yang bersedekah sudah meninggal dunia.

”Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah Jariyyah, ilmu yang di ambil manfaatnya dan doa anak yang saleh yang selalu mendoakannya.” [HR Muslim]

Sedekah Jariyyah adalah salah satu amalan yang nilai pahalanya tidak akan terputus. Setiap manusia pasti memiliki dosa dan dengan mengusahakan sebanyak-banyaknya miliki amal jariyah, sebagai bentuk cara kita untuk selamat pada hari pengadilan kelak.

Tak semua sedekah dapat dikategorikan sebagai sedekah Jariyyah. Amal sedekah bisa masuk dalam golongan sedekah Jariyyah yang di niatkan ikhlas karena Allah yang bisa memberikan manfaat bagi orang lain yang akan terus terasa dalam jangka waktu lama. Untuk itu Allah Ta’ala memberikan ganjaran keistimewaan yang luar biasa untuk ini.

MUSHAF AL-QURAN SANTRI KIAN USANG, YUK BERSEDEKAH…!

Tak sedikit para santri yang semangat belajar membaca Al-Quran. Sayangnya, mereka harus belajar menggunakan beberapa mushaf Al-Quran yang mereka miliki telah usang dan robek. Terkadang mereka harus mengumpulkan dan menyambung lembar demi lembar mushaf yang robek dan terputus agar bisa tetap mereka pakai.

Sebagai umat muslim, apakah kita hanya mau tinggal diam melihat kondisi Mushaf Al-Quran yang sedemikian adanya…?

“Sesungguhnya di antara amalan dan kebaikan seorang mukmin yang akan menemuinya setelah kematiannya adalah: ilmu yang diajarkan dan disebarkannya anak shalih yang ditinggalkannya, mushaf Al-Quran yang diwariskannya…” [HR Ibnu Majah dan Baihaqi]