Beranda blog Halaman 243

Berhaji Tanpa ke Tanah Suci, Bisakah?

0

Semua umat Islam, tua muda, pasti mengidam-idamkan untuk menginjakkan kaki di dua tanah haram, yang disebut tanah suci. Mekkah yang digelari Makkatul Mukarramah dan Madinah yang digelari Madinahtul Munawwarah.

Dua tanah suci tersebut merupakan satu paket yang harus dilalui, bila jamaah akan menunaikan ibadah Haji yang mendapat undangan atau panggilan Allah Subhanahu Wataala. Demikian pula yang akan menjalankan ibadah Umrah.

Hanya saja, dengan terbatasnya kapasitas tampung Masjidilharam Mekkah dan masjid Nanawi Madinah, jamaah calon haji, terbagi dua jalur keberangkatan. Jamaah yang diberangkatkan pada kloter-kloter awal melalui jalur Madinah (arbain melaksanakan salat sunnah 40 rakaat) baru ke Mekkah menunggu masa wukuf di Arafah.

Sedangkan jamaah yang diberangkatkan pada kloter pertengahan ke atas, melalui jalur Mekkah dulu, wukuf dulu, pulangnya baru ke Madinah melaksanakan arbain.

Meski melewati dua jalur, tapi wukuf tetap berkumpul menjadi satu di Padang Arafah, yang luasnya sejauh mata memandang, belum terlihat ujungnya. Konon, pada hari kiamat nanti, di Padang Arafah inilah nantinya, yang akan menjadi Padang Mahayar dan Palestina akan menjadi tempat penghisaban.

Belum lagi bila berhitung pahala, sekali salat, 1000 pahala di masjidil haram dan 500 pahala di masjid Nabawi.

Kembali ke dua jalur tadi. Hal tersebit ditetapkan Pemerintah Arab Saudi, agar jamaah yang datang bisa bergerak dengan tidak berdesak-desakan untuk melaksanakan salat, baik di masjidil haram maupun di masjid Nabawi.

Itu, karena terbatasnya daya tampung masjidil haram dan masjid Nabawi. Pada rehab terakhir tahun 2016, peningkatan kapasitas tampung hanya 4 juta orang dari sebelumnya hanya 2 juta orang. Sedangkan masjid Nabawi, kapasitas tampungnya hanya 2 juta orang, dari sebelumnya hanya 1 juta orang. Sedangkan berjuta-juta animo berhaji di seluruh negara di dunia.

Itulah yang menyebabkan panjangnya antrian pendaftar calon haji. Hingga masa penantian, puluhan tahun.

Tanpa ke Tanah Suci

Siapa yang tidak menginginkan menunaikan haji ke baitullah? Karena hal itu adalah rukun Islam terakhir dari lima rukun Islam. Selain manfaat tersebut di atas, juga karena adanya kerinduan mengunjungi Ka’bah.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menjanjikan, “Haji yang mabrur tidak memiliki balasan lain kecuali surga” (HR Bukhari dan Muslim dan Abu Hurairah).

Tidak Mudah

Tetapi untuk sampai ke tanah suci tidaklah semudah yang diangan-angankan. Sehingga tidak sedikit orang terpaksa menelan air liur.

Lalu apakah ada alternatif pengganti bagi orang-orang yang belum beruntung untuk segera berhaji ke tanah suci?

Menurut Udstadz Abdullah Zaen Lc MA, Allah Maha Pemurah dan maha luas karuniaNya. Di antara bentuk kemahamurahanNya, Dia memberikan amalan-amalan yang pahalanya sepadan dengan pahala ibadah haji. Sedangkan pelakaanaannya tidak perlu mengeluarkan biaya puluhan juta.

Berikut Amalannya:

  1. Pergi ke masjid untuk belajar agama atau mengajarkannya. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa pergi ke masjid tanpa ada maksud lain kecuali untuk belajar kebaikan atau mengajarkannya, niscaya ia akan mendapatkan pahala haji dengan sempurna”. (HR Al Hakim dan Abu Umamah radhyallahu anhu dan dikuatkan oleh al Iraqy, adz -Dzahaby serta al Albani).
  2. Duduk di masjid untuk berzikir hingga matahari terbit lalu salat dua rakaat. Rasulullah bersabda, “Barangsiapa salat subuh berjamaah kemudian duduk berdzikir (mengingat) Allah hingga matahari terbit, lalu salat dua rakaat maka ia akan mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah sempurna, sempurna, sempurna” (HR Tirmidzy dan Anas tadhyallahu anhu dan dinilai hasan oleh al Albany).

Oleh: Hj A Nurhayana Kamar

Oknum LSM Kerap Minta Sumbangan ke Sekolah

0

Oknum dari LSM diduga sering mengirimkan pesan WhatsApp yang meminta sumbangan kepada guru atau kepala sekolah di Kabupaten Barru, Sulsel. Mereka bahkan terlihat tidak sungkan meminta sumbangan untuk perbaikan sekretariat dan perayaan ulang tahun.

Keresahan ini dirasakan tidak hanya oleh satu sekolah, tetapi juga oleh sekolah lainnya. Beberapa di antaranya bahkan tidak sungkan untuk mengirim nomor rekening untuk menerima sumbangan.

“Bahkan dia tidak sungkan untuk mengirimkan nomor rekening untuk meminta sumbangan,” ujar salah seorang kepala sekolah kepada Fajar Pendidikan. Dia pun berharap, agar pihak yang berwajib menindak oknum tersebut.

Sementara Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Anshar Tahir, menyarankan untuk tidak menanggapi oknum semacam itu, karena LSM seharusnya fokus pada program pemberdayaan masyarakat. (*)

BERITA FOTO: O2SN Tingkat Kecamatan Manggala Makassar

0

Kegiatan O2SN Tingkat Kecamatan Manggala berlangsung pada tgl 11-12 Mei 2024 di Kompleks Sekolah Athirah Bukit Baruga Antang, Kota Makassar.

Adapun pemenang pada lomba yang digelar, yakni Juara I Cabang Atletik Putra diraih Asrul Anugrah. Sementara Juara I Cabang Bulutangkis diraih Muh Zahran Arief. Keduanya merupakan siswa UPT SPF SD Inpres Bangkala I Makassar. (*)

Resep Kue Lumpur, Nikmat dan Bahannya Sederhana

Bagi yang belum pernah menikmati Kue Lumpur, pasti tidak akan ketagihan. Tapi bagi yang sudah merasakannya, pastinya akan mau terus. Karena nikmatnya, kue ini biasa juga disebut dengan Kue Lumpur Surga.

Padahal bahan-bahannya biasa saja. Dari telur, santan dan tidak banyak campuran bumbu kue.

Lalu apa yang membuat Kue Lumpur ini nikmat? Padahal telurnya tidak banyak, hanya memakai 2 butir. Santannya pun pakai yang sasetan. Mungkin karena campuran kentangnya yang membuat kue ini menjadi nikmat.

Simak resep @utamiif berikut ini.

Bahan Kue Lumpur:

-250 gram kentang, potong-potong kecil kemudian dikukus, lalu dihaluskan.

-250 ml santan (boleh juga dengan melarutkan satu saset santan, lalu tambahkan air 200 ml)

-150 gram terigu (atau 15 sendok makan munjung)

-1 saset susu bubuk

-160 gram gula (15 sendok makan munjung)

-2 butir telur

-100 ml margarine yang sudah dilelehkan

-pasta vanilla secukupnya

Cara Membuat Kue Lumpur:

  1. Siapkan blender. Masukkan semua bahan ke dalam blender, kecuali margarine.
  2. Blender terus sampai halus dan tercampur rata.
  3. Setelah tercampur rata, kemudian pindahkan dalam sebuah wadah. Lalu tambahkan margarine dan vanilla. Kemudian aduk sampai tercampur rata. Pastikan tidak ada adonan yang bergerindil.
  4. Kemudian panaskan cetakan. Namun sebelumnya, olesi dengan margarine.
  5. Kemudian tuangkan adonan ke cetakan. Jangan penuh, cukup dengan 3/4 bagiannya. Agar adonan tidak meluber. Lalu kukus dengan api kecil, agar matangnya sempurna.
  6. Setelah setengah matang, beri kismis di atas kue. Kemudian tutup cetakan. Masak hingga matangnya sempurna.
  7. Lalu keluarkan dari kukusan. Biarkan dingin. Kue Lumpur siap dinimati. Selamat mencoba. (Ana)

Resep Kue Awuq, Hanya 3 Bahan

Kue Awuq, sebetulnya salah satu kue tradisional. Biasanya dijual di pasar tradisional dalam bentuk potongan atau bulatan kecil-kecil. Agar harga per bijinya bisa lebih murah.

Namun, pembuat kuliner Faray Soraya membikinnya dalam kemasan talang dan cetakannya yang bermotif, menjadikan kue Awuq naik derajat dan bergengsi. Sehinga kue ini pun bisa ditampilkan di pesta.

Bahannya, hanya terdiri dari tepung ketan, gula merah dan daun pandan. Ringan kan? Berikut resepnya.

Bahan Kue Awuq:

-Tepung ketan, namun bagusnya bila yang baru digiling, agar kue Awuq nampak dan terasa lebih segar.

-Kelapa satu butir yang besar atau beratnya 522 gram. Diparut memanjang. Cocoknya bila tidak terlalu tua, karena parutan kelapanya yang langsung menjadi bahan kue.

-garam 1/2 sendok teh

Bahan Lainnya:

-100 gram gula merah, disisir halus, agar tidak bergerindil

-1 lembar daun pandan. Potong kecil-kecil.

Cara Membuat Kue Awuq:

  1. Campur semua bahan menjadi satu. Aduk rata, yang penting tercampur rata saja. Jangan ditekan-tekan, apalagi diulen, agar kue Awuq tidak kempes, tetap mengembang dan bentuknya cantik.
  2. Bagi adonan menjadi 3 bagian (A,B,C). Demikian dengan gula merahnya, dibagi 2 bagian juga (D, E).
  3. Selanjutnya tuang adonan A ke dalam cetakan. Bisa pakai cetakan puding, taburi dengan daun pandan, lalu tutup adonan dengan gula merah (D).
  4. Masukkan adonan B, taburi lagi dengan daun pandan, lalu tutup lagi dengan gula merah (E).
  5. Terakhir, masukkan adonan C, prosesnya tidak perlu ditekan. Taburi lagi dengan daun pandan. Hanya tabur saja, lalu ratakan.
  6. Kemudian kukus dengan api sedang. Bisa menggunakan klokal tutup segi tiga. Jadi tidak perlu lagi menggunakan kain untuk pembungkus tutupan.
  7. Setelah matang, angkat. Awuq Ketan siap dinikmati. Selamat mencoba, semoga bermanfaat. (Ana)

Resep Ikan Bandeng Kuah Kuning, Bikin Ketagihan

Masakan Bandeng Kuah Kuning, sebetulnya tidak asing lagi bagi kaum ibu, terutama yang berasal dari Bugis dan Makassar. Namanya masakan “Pallumara”.

Bisa dibilang, Pallumara sebagai masakan wajib di daerah Sulaweai Selatan atau Indonesia. Sudah tidak lahap makan bila lama tidak menyantap masakan Pallumara.

Dan tak hanya ikan bandeng yang bisa dimasak Pallunara, semua jenis ikan lainnya pun bisa. Cuma saja, apakah enaknya sama dengan yang dibuat Aneka Resep Kue?

Simak resep Aneka Resep Kue, Ikan Bandeng Kuah Kuning berikut ini.

Bahan Ikan Bandeng Kuah Kuning:

-2 ekor ikan bandeng

-air jeruk nipis

-1 batang serei, geprek

-1 lembar daun salam

-5 laos, geprek

-2 buah tomat, potong dadu besar

-garam secukupnya

-gula secukupnya

-5 buah cabe rawit, bisa utuh atau potong jadi 2

-air asem jawa secukupnya

Bahan Bumbu yang Dihaluskan:

-9 siung bawang merah

-4 siung bawang putih

-2 buah kemiri

-1/4 sendok teh ketumbar

-2 cm kunyit

-3 buah cabe rawit

Cara Membuat Ikan Bandeng Kuah Kuning:

  1. Bersihkan ikan bandeng, potong menjadi 4 bagian per ekor, beri air perasan jeruk nipis.
  2. Langkah selanjutnya, tumis bumbu yang sudah dihaluskan, masukan laos, daun salam dan serei.
  3. Tuangkan air secukupnya ke dalam bumbu yang ditumis tadi, lalu masukkan ikan bandeng.
  4. Masukkan juga rendaman air asam jawa, tomat, cabe, gula dan garam. Koreksi rasanya, apakah sudah pas, terutama garamnya. Bila dirasa sudah pas, Ikan Bandeng Kuah Kuning siap disajikan dengan nasi hangat. Selamat menikmati. (Ana)

Phrasal Verbs, Pengertian, Jenis, dan Fungsi dalam Bahasa Inggris

Phrasal Verbs adalah salah satu jenis verb yang sering digunakan dalam Bahasa Inggris .  Berikut penjelasan lengkap mengenai Pengertian Phrasal Verbs , Jenis Phrasal Verbs dan Fungsi Phrasal Verbs dalam kalimat.

Pengertian Phrasal Verbs

Phrasal verbs dalam bahasa Inggris adalah konstruksi bahasa yang terdiri dari kata kerja (verb) yang diikuti oleh satu atau lebih kata depan (preposition) atau adverb. Kombinasi ini menghasilkan makna yang berbeda dari makna kata kerja asli tersebut.

Phrasal verbs sangat umum dalam bahasa Inggris sehari-hari dan sering digunakan dalam percakapan informal.

Phrasal verbs bisa sulit untuk dipahami karena kadang-kadang maknanya tidak langsung dapat diprediksi dari makna kata dasarnya. Mereka memainkan peran penting dalam bahasa sehari-hari, terutama dalam percakapan informal, dan penting untuk dikuasai agar dapat berkomunikasi secara efektif dalam bahasa Inggris.

Jenis Phrasal Verbs

Jenis phrasal verbs dalam bahasa Inggris dapat dibagi berdasarkan kata depan atau adverb yang digunakan dalam konstruksinya. Berikut adalah beberapa jenis phrasal verbs yang umum:

  1. Phrasal Verbs dengan Preposisi “Up”:
    • Pick up (mengambil)
    • Cheer up (menghibur)
    • Clean up (membersihkan)
    • Give up (menyerah)
    • Catch up (mengejar)
  2. Phrasal Verbs dengan Preposisi “Off”:
    • Take off (lepas landas)
    • Turn off (mematikan)
    • Brush off (mengabaikan)
    • Rip off (mencabut dengan kasar)
    • Call off (membatalkan)
  3. Phrasal Verbs dengan Preposisi “Out”:
    • Find out (mencari tahu)
    • Figure out (memecahkan)
    • Speak out (berbicara terus terang)
    • Rule out (mengesampingkan)
    • Opt out (menyatakan tidak ingin terlibat)
  4. Phrasal Verbs dengan Preposisi “Down”:
    • Write down (menulis)
    • Calm down (tenang)
    • Break down (mengalami kerusakan)
    • Cut down (mengurangi)
    • Sit down (duduk)
  5. Phrasal Verbs dengan Preposisi “On”:
    • Turn on (menyalakan)
    • Put on (memakai)
    • Carry on (melanjutkan)
    • Depend on (bergantung pada)
    • Focus on (berfokus pada)
  6. Phrasal Verbs dengan Preposisi “In”:
    • Fill in (mengisi)
    • Check in (mendaftar)
    • Join in (bergabung)
    • Take in (memahami)
    • Believe in (percaya pada)
  7. Phrasal Verbs dengan Adverb “Up”:
    • Speed up (mempercepat)
    • Wake up (bangun tidur)
    • Hurry up (buru-buru)
    • Clean up (membersihkan)
    • Dry up (mengeringkan)

Phrasal verbs ini menciptakan variasi makna yang kaya dalam bahasa Inggris dan sangat penting untuk dipahami karena sering digunakan dalam percakapan sehari-hari.

 

Fungsi Phrasal Verbs

Fungsi phrasal verbs dalam bahasa Inggris adalah sebagai berikut:

  1. Memberikan Nuansa atau Makna Tambahan: Phrasal verbs seringkali memberikan nuansa atau makna tambahan terhadap tindakan yang dijelaskan oleh kata kerja aslinya. Misalnya, “pick up” tidak hanya berarti “mengambil”, tetapi juga dapat berarti “mengambil dengan cepat” atau “mengambil seseorang dengan kendaraan”.
  2. Menyampaikan Informasi Lebih Spesifik: Phrasal verbs dapat membantu menyampaikan informasi yang lebih spesifik atau tepat tentang tindakan yang dilakukan. Misalnya, “look for” (mencari) lebih spesifik daripada hanya menggunakan kata kerja “find” (menemukan).
  3. Meningkatkan Keberagaman dan Kekayaan Bahasa: Penggunaan phrasal verbs dapat meningkatkan keberagaman dan kekayaan bahasa dalam komunikasi sehari-hari. Mereka membantu pembicara untuk mengekspresikan diri dengan lebih fleksibel dan memberikan variasi dalam pilihan kata.
  4. Menciptakan Bahasa yang Lebih Informal atau Percakapan yang Lebih Alami: Phrasal verbs sering digunakan dalam percakapan informal dan membuat bahasa terdengar lebih alami. Mereka sering ditemui dalam situasi sehari-hari, seperti dalam percakapan antara teman-teman atau anggota keluarga.
  5. Memperkaya Kosa Kata: Penggunaan phrasal verbs membantu memperkaya kosa kata seseorang dalam bahasa Inggris. Dengan memahami dan menggunakan berbagai phrasal verbs, seseorang dapat lebih mahir dalam berkomunikasi dan memahami bahasa Inggris dengan lebih baik.

Penting untuk diingat bahwa phrasal verbs bisa sulit untuk dipahami karena kadang-kadang maknanya tidak langsung dapat diprediksi dari makna kata dasarnya. Namun, memahami dan menggunakan phrasal verbs secara tepat dapat meningkatkan kemampuan komunikasi dalam bahasa Inggris.

Intransitive Verbs, Pengertian, Jenis, dan Fungsi dalam Bahasa Inggris

Intransitive Verbs adalah salah satu jenis verb yang sering digunakan dalam Bahasa Inggris .Berikut penjelasan lengkap mengenai Pengertian Intransitive verbs , Jenis Intransitive Verbs dan Fungsi Intransitive Verbs dalam kalimat.

Pengertian Intransitive verbs

Intransitive verbs, atau kata kerja intransitif, adalah jenis kata kerja yang tidak memerlukan objek untuk membuat makna kalimat menjadi lengkap. Dalam kalimat yang menggunakan intransitive verbs, subjek melakukan tindakan tanpa memerlukan objek untuk menerima tindakan tersebut. Berikut adalah contoh penggunaan intransitive verbs:

  1. Subjek + Verb: Dalam kalimat dengan intransitive verb, subjek melakukan tindakan tanpa ada objek yang menerima tindakan tersebut.
    • She sleeps. (Dia tidur.)
    • The bird sings. (Burung itu bernyanyi.)
    • He walks. (Dia berjalan.)
  2. Subjek + Verb + Complement: Beberapa intransitive verbs membutuhkan sebuah kata benda, kata sifat, atau frasa yang menggambarkan subjek atau tindakan sebagai pelengkap.
    • She looks happy. (Dia terlihat bahagia.)
    • He feels tired. (Dia merasa lelah.)
    • The flowers smell fragrant. (Bunga-bunga itu berbau harum.)

Dalam contoh-contoh di atas, intransitive verbs (sleeps, sings, walks, looks, feels, smells) tidak memerlukan objek yang langsung menerima tindakan. Mereka cukup untuk menyampaikan makna kalimat secara lengkap.

Intransitive verbs membantu dalam menyampaikan informasi tentang aktivitas atau keadaan subjek tanpa mengharuskan adanya objek dalam kalimat.

Jenis Intransitive Verbs

Intransitive verbs, atau kata kerja intransitif, dapat mencakup berbagai jenis tindakan atau keadaan yang tidak memerlukan objek untuk membuat makna kalimat menjadi lengkap. Berikut adalah beberapa jenis intransitive verbs yang umum digunakan dalam bahasa Inggris:

  1. Verbs of Motion (Kata Kerja Gerak): Intransitive verbs yang menyatakan gerakan atau perpindahan tanpa ada objek yang menerima gerakan tersebut.
    • Example: walk (berjalan), run (berlari), swim (berenang), fly (terbang), drive (mengemudi).
  2. Verbs of Existence (Kata Kerja Keberadaan): Intransitive verbs yang menyatakan keberadaan atau eksistensi tanpa objek yang ditujukan.
    • Example: exist (ada), appear (muncul), live (tinggal), occur (terjadi), happen (terjadi).
  3. Verbs of Perception (Kata Kerja Persepsi): Intransitive verbs yang melibatkan indra atau kemampuan untuk mempersepsi sesuatu.
    • Example: see (melihat), hear (mendengar), smell (mencium), taste (merasakan), feel (merasakan).
  4. Verbs of Change (Kata Kerja Perubahan): Intransitive verbs yang menyatakan perubahan keadaan tanpa memerlukan objek.
    • Example: change (berubah), grow (tumbuh), age (menua), develop (mengembangkan), improve (membaik).
  5. Verbs of State (Kata Kerja Kondisi): Intransitive verbs yang menyatakan keadaan atau kondisi tanpa ada objek yang diperlukan.
    • Example: sleep (tidur), rest (istirahat), wait (menunggu), relax (bersantai), stand (berdiri).
  6. Verbs of Communication (Kata Kerja Komunikasi): Beberapa intransitive verbs juga digunakan untuk menyatakan tindakan komunikasi tanpa memerlukan objek langsung.
    • Example: talk (berbicara), chat (bercakap-cakap), speak (berbicara), discuss (mendiskusikan), converse (berbincang-bincang).

Ini hanya beberapa contoh jenis intransitive verbs yang umum digunakan dalam bahasa Inggris. Intransitive verbs membantu untuk menyampaikan informasi tentang aktivitas, keadaan, atau perubahan tanpa memerlukan objek dalam kalimat.

Fungsi Intransitive Verbs

Fungsi intransitive verbs (kata kerja intransitif) dalam bahasa Inggris adalah sebagai berikut:

  1. Menyatakan Tindakan atau Keadaan Tanpa Objek: Intransitive verbs membantu menyatakan tindakan atau keadaan tanpa memerlukan objek untuk menjelaskan apa yang terjadi.
    • Contoh: She sleeps. (Dia tidur.)
    • Contoh: The bird sings. (Burung itu bernyanyi.)
    • Contoh: The sun rises. (Matahari terbit.)
  2. Menyampaikan Informasi Tentang Subjek: Intransitive verbs membantu untuk memberikan informasi tentang subjek dalam kalimat tanpa perlu objek yang menerima tindakan.
    • Contoh: He runs every morning. (Dia berlari setiap pagi.)
    • Contoh: The flowers bloom in spring. (Bunga-bunga mekar di musim semi.)
    • Contoh: The baby laughs. (Bayi itu tertawa.)
  3. Menggambarkan Keadaan atau Perubahan: Beberapa intransitive verbs menggambarkan keadaan atau perubahan tanpa memerlukan objek.
    • Contoh: She feels happy. (Dia merasa bahagia.)
    • Contoh: The weather changes quickly. (Cuaca berubah dengan cepat.)
    • Contoh: The river flows smoothly. (Sungai mengalir dengan lancar.)
  4. Membentuk Kalimat Pasif: Intransitive verbs dapat membentuk kalimat pasif, di mana subjek kalimat menjadi fokus utama tanpa memerlukan objek yang langsung.
    • Contoh: The book was published last year. (Buku itu diterbitkan tahun lalu.)
    • Contoh: The party will be held tomorrow. (Pesta akan diadakan besok.)
  5. Menggambarkan Kondisi atau Keadaan Emosional: Beberapa intransitive verbs digunakan untuk menggambarkan kondisi atau keadaan emosional subjek.
    • Contoh: She seems happy today. (Dia tampak bahagia hari ini.)
    • Contoh: He appears confused. (Dia terlihat bingung.)

Dengan berbagai fungsi ini, intransitive verbs membantu dalam menyusun kalimat yang jelas dan bermakna dalam bahasa Inggris, serta memberikan informasi tentang subjek, keadaan, atau tindakan tanpa memerlukan objek tambahan.

 

Transitive Verbs, Pengertian, Jenis, dan Fungsi dalam Bahasa Inggris

Transitive Verbs adalah salah satu jenis verb yang sering digunakan dalam Bahasa Inggris . Transitive Verbs adalah kata kerja transitif. Berikut penjelasan lengkap mengenai Pengertian Transitive Verbs , Jenis Transitive Verbs dan Fungsi Transitive Verbs dalam kalimat.

Pengertian Transitive Verbs

Transitive verbs, atau kata kerja transitif, adalah jenis kata kerja yang memerlukan objek untuk membuat makna kalimat menjadi lengkap. Dalam kalimat yang menggunakan transitive verbs, subjek melakukan tindakan yang ditujukan kepada objek.

Dengan kata lain, transitive verbs membutuhkan objek untuk menjelaskan apa yang subjek lakukan dalam kalimat. Berikut adalah contoh penggunaan transitive verbs:

  1. Verb + Object:
    • She reads a book. (Dia membaca sebuah buku.)
    • He eats an apple. (Dia makan sebuah apel.)
    • They painted the wall. (Mereka mengecat dinding.)

Dalam setiap contoh di atas, transitive verbs (reads, eats, painted) diikuti oleh objek (a book, an apple, the wall) yang menerima tindakan yang dilakukan oleh subjek (She, He, They).

Penting untuk dicatat bahwa tidak semua verbs dapat menjadi transitive verbs, dan dalam beberapa kasus, verbs yang sama dapat digunakan sebagai transitive atau intransitive tergantung pada konteks kalimatnya.

Misalnya, “sleep” dapat menjadi transitive dalam kalimat “She sleeps for eight hours a day” jika kita memperlakukannya sebagai tindakan yang ditujukan kepada sesuatu (waktu), tetapi biasanya digunakan sebagai intransitive dalam kalimat seperti “She sleeps soundly.”

Dalam kalimat, transitive verbs membantu untuk menjelaskan tindakan yang dilakukan subjek terhadap objek, dan mereka memainkan peran penting dalam membentuk struktur kalimat yang benar dan bermakna.

Jenis Transitive Verbs

Transitive verbs (kata kerja transitif) dalam bahasa Inggris bisa sangat bervariasi dan mencakup banyak aspek kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa jenis transitive verbs yang umum digunakan:

  1. Verbs of Action (Kata Kerja Aksi): Ini adalah transitive verbs yang menyiratkan tindakan yang dilakukan oleh subjek terhadap objek.
    • Contoh: eat (makan), write (menulis), read (membaca), kick (menendang), build (membangun).
  2. Verbs of Perception (Kata Kerja Persepsi): Transitive verbs yang melibatkan indra atau kemampuan untuk mempersepsi sesuatu.
    • Contoh: see (melihat), hear (mendengar), taste (merasakan), smell (mencium), touch (meng sentuh).
  3. Verbs of Possession (Kata Kerja Kepemilikan): Verbs yang menunjukkan tindakan memiliki atau memperoleh sesuatu.
    • Contoh: have (memiliki), own (memiliki), possess (memiliki).
  4. Verbs of Communication (Kata Kerja Komunikasi): Transitive verbs yang melibatkan komunikasi atau penyampaian informasi kepada orang lain.
    • Contoh: say (mengatakan), tell (menceritakan), ask (bertanya), inform (menginformasikan), discuss (mendiskusikan).
  5. Verbs of Transfer (Kata Kerja Transfer): Verbs yang menyiratkan transfer atau pindahnya sesuatu dari satu tempat atau orang ke orang atau tempat lain.
    • Contoh: give (memberi), send (mengirim), pass (melewatkan), deliver (mengirimkan), hand (memberikan dengan tangan).
  6. Verbs of Creation (Kata Kerja Pembuatan): Transitive verbs yang melibatkan pembuatan atau produksi sesuatu.
    • Contoh: make (membuat), build (membangun), create (menciptakan), design (merancang), craft (membuat secara manual).
  7. Verbs of Influence (Kata Kerja Pengaruh): Verbs yang menyiratkan pengaruh atau efek subjek terhadap objek.
    • Contoh: influence (mempengaruhi), affect (mempengaruhi), change (mengubah), impact (mempengaruhi), shape (membentuk).

Itu hanya beberapa contoh transitive verbs yang umum digunakan dalam bahasa Inggris. Transitive verbs membantu kita untuk menyampaikan informasi tentang tindakan yang dilakukan subjek terhadap objek, dan mereka merupakan bagian penting dari kosakata yang digunakan dalam berbicara dan menulis dalam bahasa Inggris.

Fungsi Transitive Verbs

Transitive verbs (kata kerja transitif) memiliki beberapa fungsi penting dalam bahasa Inggris. Berikut adalah beberapa fungsi utama dari transitive verbs:

  1. Menunjukkan Tindakan yang Ditujukan ke Objek: Transitive verbs membantu menyatakan tindakan yang dilakukan subjek dan ditujukan kepada objek dalam kalimat.
    • Contoh: She eats an apple. (Dia makan sebuah apel.)
    • Contoh: He writes a letter. (Dia menulis sebuah surat.)
  2. Membuat Kalimat Lebih Spesifik: Dengan menggunakan transitive verbs, kita bisa membuat kalimat lebih spesifik dengan menyatakan apa yang subjek lakukan terhadap objek.
    • Contoh: He paints a picture. (Dia melukis sebuah gambar.)
    • Contoh: They fix the car. (Mereka memperbaiki mobil.)
  3. Menyampaikan Informasi Tentang Hubungan Subjek dan Objek: Transitive verbs membantu dalam menyampaikan informasi tentang hubungan antara subjek dan objek dalam kalimat.
    • Contoh: She teaches English to her students. (Dia mengajar bahasa Inggris kepada murid-muridnya.)
    • Contoh: They sell products online. (Mereka menjual produk secara online.)
  4. Memfasilitasi Kalimat Pasif: Transitive verbs memungkinkan pembentukan kalimat pasif di mana objek dari tindakan menjadi subjek dalam kalimat.
    • Contoh: The book was written by him. (Buku itu ditulis olehnya.)
    • Contoh: The house was built last year. (Rumah itu dibangun tahun lalu.)
  5. Memperkaya Kosa Kata: Penggunaan transitive verbs memperkaya kosa kata kita dan memungkinkan kita untuk mengungkapkan berbagai tindakan dan aktivitas dalam bahasa Inggris.
    • Contoh: They discuss important issues. (Mereka mendiskusikan isu-isu penting.)
    • Contoh: She creates beautiful artwork. (Dia membuat karya seni yang indah.)

Dengan berbagai fungsi ini, transitive verbs membantu dalam menyusun kalimat yang jelas dan bermakna dalam bahasa Inggris. Mereka memungkinkan kita untuk mengungkapkan berbagai tindakan dan hubungan antara subjek dan objek dengan tepat dan efektif.

 

Linking Verbs, Pengertian, Jenis, dan Fungsi dalam Bahasa Inggris

Linking Verbs adalah salah satu jenis verb yang sering digunakan dalam Bahasa Inggris . Linking Verbs adalah kata kerja hubung. Berikut penjelasan lengkap mengenai Pengertian Linking Verbs, Jenis dan Fungsi Linking Verbs dalam kalimat.

Pengertian Linking Verbs

Linking verbs, atau kata kerja penghubung, adalah jenis kata kerja yang digunakan untuk menghubungkan subjek dengan informasi tambahan tentang subjek tersebut, seperti status, keadaan, atau atribut.

Mereka tidak menyatakan tindakan atau pergerakan, tetapi memberikan informasi tentang hubungan antara subjek dan kata sifat, kata benda, atau frasa yang menggambarkan subjek tersebut.

Kata kerja penghubung ini membantu untuk menggambarkan dan memberikan informasi tambahan tentang subjek dalam kalimat, memperluas pemahaman tentang subjek yang dibahas.

Jenis Linking Verbs

Terdapat beberapa jenis kata kerja penghubung (linking verbs) dalam bahasa Inggris yang umum digunakan untuk menghubungkan subjek dengan informasi tambahan tentang subjek tersebut. Berikut adalah beberapa jenis kata kerja penghubung beserta contohnya:

  1. Be (am, is, are, was, were, been, being):
    • Contoh:
      • She is happy. (Dia bahagia.)
      • They were students. (Mereka adalah siswa.)
  2. Seem:
    • Contoh:
      • The situation seems difficult. (Situasinya terlihat sulit.)
      • He seems tired. (Dia terlihat lelah.)
  3. Become:
    • Contoh:
      • She becomes a doctor next year. (Dia akan menjadi seorang dokter tahun depan.)
      • The water becomes ice in cold temperatures. (Air berubah menjadi es pada suhu dingin.)
  4. Appear:
    • Contoh:
      • The stars appear bright in the night sky. (Bintang-bintang terlihat terang di langit malam.)
      • He appears confident during the presentation. (Dia terlihat percaya diri selama presentasi.)
  5. Feel:
    • Contoh:
      • I feel tired after working all day. (Saya merasa lelah setelah bekerja sepanjang hari.)
      • She feels excited about her upcoming trip. (Dia merasa senang tentang perjalanan mendatangnya.)
  6. Taste:
    • Contoh:
      • The soup tastes delicious. (Sup itu terasa lezat.)
      • The cake tastes sweet. (Kue itu terasa manis.)
  7. Smell:
    • Contoh:
      • The flowers smell fragrant. (Bunga-bunga itu berbau harum.)
      • The food smells delicious. (Makanan itu berbau enak.)

Kata kerja penghubung ini membantu untuk memberikan informasi tentang keadaan, kondisi, atau atribut subjek dalam kalimat.

 

Fungsi Linking Verbs

Linking verbs, atau kata kerja penghubung, memainkan peran penting dalam bahasa Inggris dengan menghubungkan subjek dengan informasi tambahan tentang subjek tersebut. Berikut adalah beberapa fungsi utama dari kata kerja penghubung dalam bahasa Inggris:

  1. Menyatakan Keadaan atau Status: Kata kerja penghubung digunakan untuk menyatakan keadaan atau status subjek dalam kalimat.
    • Contoh: She is happy. (Dia bahagia.)
    • Contoh: The weather seems nice today. (Cuaca terlihat bagus hari ini.)
  2. Menyampaikan Atribut atau Sifat: Kata kerja penghubung membantu menyampaikan atribut atau sifat subjek.
    • Contoh: The flowers smell fragrant. (Bunga-bunga itu berbau harum.)
    • Contoh: The cake tastes sweet. (Kue itu terasa manis.)
  3. Memberikan Informasi Tambahan tentang Subjek: Kata kerja penghubung digunakan untuk memberikan informasi tambahan tentang subjek, seperti kondisi emosional atau fisiknya.
    • Contoh: He appears confident during the presentation. (Dia terlihat percaya diri selama presentasi.)
    • Contoh: They feel excited about their upcoming trip. (Mereka merasa senang tentang perjalanan mendatang mereka.)
  4. Membentuk Kalimat Pasif: Kata kerja penghubung sering digunakan dalam pembentukan kalimat pasif dalam bahasa Inggris.
    • Contoh: The window was broken by the strong wind. (Jendela itu rusak oleh angin kencang.)
  5. Membentuk Tenses Lain: Kata kerja penghubung membentuk dasar untuk pembentukan beberapa tenses dalam bahasa Inggris, seperti present continuous dan past continuous.
    • Contoh: They are studying for their exams. (Mereka sedang belajar untuk ujian mereka.)
    • Contoh: She was reading a book when I arrived. (Dia sedang membaca buku ketika saya tiba.)

Dengan berbagai fungsi ini, kata kerja penghubung membantu dalam menyampaikan informasi yang lebih kaya dan lengkap tentang subjek dalam kalimat bahasa Inggris.