Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Hari ini, Sabtu, 12 Mei 2018, Universitas Hasanuddin menggelar Ujian Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Pascasarjana untuk Tahun Akademik 2018/2019.
Rektor Unhas, Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA, bersama Majelis Wali Amanat, Ketua dan Sekretaris Senat Akademik, para Dekan Fakultas, dan Kepala Biro melakukan monitoring terhadap pelaksanaan seleksi penerimaan ini.
Sekolah Pascasarjana Universitas Hasanuddin membina 50 program S2 (magister) dan 17 program S3 (doktor), baik monodisplin maupun multidisiplin. Untuk tahun akademik 2018/2019, terdapat 1.524 pendaftar mahasiswa baru yang mengikuti seleksi masuk, yang terbagi atas 1.270 peserta untuk program S2 (magister), dan 254 peserta untuk program S3 (doktoral).
Dekan Sekolah Pascasarjana Unhas, Prof Dr Muh Ali SE MA mengatakan bahwa untuk tahun ini, seleksi masuk pascasarjana akan dibuka lagi tahap kedua. Hal ini untuk memberi peluang bagi pendaftar yang ingin menimba ilmu pada program studi yang baru dibuka.
“Ada beberapa prodi baik S2 maupun S3 yang telah memperoleh akreditasi minimum, sehingga dapat menerima mahasiswa baru. Namun akreditasi minimum tersebut keluar setelah proses pendaftaran tahap pertama selesai. Jadi, kita akan membuka lagi tahap kedua, bukan saja untuk prodi baru tersebut tapi juga sekaligus untuk prodi lama,” kata Prof Ali. (*)
Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Hadir dan menyampaikan sambutannya pada Acara Pelantikan Rektor Universitas Bosowa Periode 2018 – 2022, Founder Bosowa, Aksa Mahmud mengungkapkan harapannya Unibos bisa menjadi perguruan tinggi swasta yang terus bertumbuh, aman dan nyaman.
“Belajar dari salah satu perguruan tinggi swasta yang terkenal di Jakarta namun pada akhirnya ‘jatuh’ karena tidak sejalan antara yayasan dan rektor. Tentu saja kami tidak ingin seperti itu. Ribuan mahasiswa yang ada di Unibos ini adalah amanah buat kami,” ungkap Aksa di hadapan 350 tamu undangan yang memenuhi Gedung Balai Sidang 45. Jumat, 11 Mei 2018.
Untuk itu, sambungnya, kami terus berusaha menumbuhkan sinergitas antara yayasan dan rektor.
“Alhamdulillah. Sekarang itu berdasarkan data statistik yang kami punya, sekitar 60 persen lulusan di Makassar sudah memercayai Unibos sebagai kampus untuk melanjutkan studi,” jelasnya.
Sementara itu Prof Saleh Pallu usai dilantik menyampaikan harapan dalam masa jabatannya pada periode ke dua ini untuk mampu menjadi Unibos lebih unggul dengan SDM yang juga berkuliatas.
“kedepan Unibos setelah kita proses untuk akreditas A, kami juga akan berfokus untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan industri dengan menambah program studi baru. yang harus kita pikirkan dalam kepemimpinan ini bukan hanya program masa pendek tetapi juga jangka panjang yang tidak hanya berfokus pada lulusan yang berkualitas tetapi juga SDM tenaga pendidik dan kependidikan yang berkualitas,” kata Prof Saleh Pallu. (FP)
Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Staf Bidang I Penelitian dan Penalaran (Pena) Lembaga Kreativitas Ilmiah Mahasiswa Penelitian dan Penalaran (LKIM-PENA) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar mempresentasikan hasil penelitian pada ajang Potasium Nasional 2018 di Universitas Airlangga, Surabaya. Minggu (6/5/2018).
Kegiatan Potasium (Penalaran Competition and ILP2MI National Symposium) 2018 adalah suatu ajang tahunan yang diadakan oleh Ikatan Lembaga Penelitian dan Penalaran Mahasiswa Indonesia (ILP2MI) selaku yang menaungi Lembaga Penalaran dan Penelitian di Seluruh Indonesia. Kegiatan Potasium yang diadakan oleh ILP2MI tersebut bekerjasama dengan UKM Penalaran Universitas Airlangga.
Kegiatan Potasium 2018 yang berlangsung di Universitas Airlangga Surabaya pada tanggal 4-7 Mei 2018 tersebut mengusung tema “Sustainable Development Goals (SDGs)”. Terdapat 23 UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) di seluruh Indonesia yang menghadiri kegiatan ini, salah satunya adalah UKM LKIM-PENA yang mengutus empat orang delegasinya.
Keempat delegasi masing-masing telah mengikuti rangkaian kegiatan, yang diantaranya Presentasi Penelitian oleh Harianto Arbi (Pendidikan Fisika/FKIP), Nurul Fathana (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan/FKIP) dan Muh Asrul (Ilmu Administrasi Negara/Fisip) dan Expo Pengabdian Masyarakat oleh Sarmin (Ilmu Pemerintahan) Ketua Umum LKIM-PENA Periode 2017-2018.
UKM LKIM-PENA mengikuti presentasi hasil penelitian pengabdian anggota dengan judul “Layanan kesehatan masyarakat berbasis Homo Care Dottoro’ta”; kajian pelayanan publik di Puskesmas Mangasa Kota Makassar, dan Expo Pengabdian Masyarakat, dengan mengikutkan PKM M “Pemberdayaan Ekonomi Pemulung TPA Tamanggapa Antang Makassar”.
“Semoga kegiatan ILP2MI dalam hal ini pottasium yang telah diselenggarakan membuat kita yang bergabung dalam ILP2MI hubungan keluarga, hubungan komunikasi antar setiap UKM semakin massif dantentunya kegiatan yang kami selenggarakan ini memiliki nilai-nilai posotif terhadap tantanan masyarakat. harapan selanjutnyaa adalah semoga dengan adanya kegiatan seperti ini membuat kita semakin bersatu dalam membawa bangsa Indonesia kearah yang lebih baik lagi.”, ujar Ketua Umum LKIM-PENA Periode 2017-2018.(*)
Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu MA bersama rombongan melakukan pemantauan di sejumlah lokasi pelaksanaan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), Selasa (8/5/2018). Peninjauan pelaksanaan SBMPTN ini dilakukan untuk melihat secara langsung proses ujian dan ruang tes ujian di sejumlah tempat.
Lokasi ujian SBMPTN yang dikunjungi Rektor dan rombongan Unhas yakni: SDN Sudirman, SMKN 4, Fakultas Teknik Non Reguler Unhas Baraya, dan SMAN 17 Makassar.
Di SDN Sudirman, rektor dan jajaran pimpinan disambut oleh ketua tim pengawas setempat, Prof Dadang Suriamiharja. Rektor pun langsung menuju salah satu ruangan yang terletak di SDN 1 Sudirman untuk melakukan pemantauan ujian yang sedang berlangsung.
Di ruangan tersebut, Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu mengamati sejumlah peserta yang tengah serius mengerjakan soal-soal ujian. Dia pun berkeliling di sekitar ruangan sambil mengamati pula kondisi ruangan yang diisi 20 peserta ujian SBMPTN.
Meninggalkan lokasi ujian di SDN 1 Sudirman, rombongan bertolak menuju lokasi tes di SMK Negeri 4 yang terletak di Jalan Bandang.
Setibanya di SMK Negeri 4, Prof Dwia mendapati salah satu kelas ujian yang tidak dilengkapi dengan penerangan yang memadai. Ia pun meminta pengawas dan petugas setempat untuk mengusahakan lampu penerangan agar peserta ujian bisa dengan nyaman menjawab soal-soal SBMPTN. “Kasihan sekali peserta ujian di ruangan itu. Mereka mengerjakan soal dalam keadaan gelap,” kata Prof Dwia.
Pemantauan berlanjut ke Fakultas Teknik Non Reguler Unhas di kampus Baraya. Saat rektor dan rombongan tiba di kampus 1 Unhas ini, ujian sesi pertama telah selesai. Peserta tes sedang istirahat. Rektor beserta jajaran bertemu dengan para pengawas yang juga dosen dan staf kependidikan Unhas. Dari laporan pengawas, semua kegiatan tes di kompleks fakultas Teknik ekstensi ini berlangsung lancar dan aman. Praktik perjokian yang selalu membayangi ujian penerimaan mahasiswa baru tidak ditemukan.
Rektor dan rombongan selanjutnya bergerak menuju ke SMAN 17 Makassar. Di sekolah tersebut, tim pemantau menyambangi kelas ujian yang baru saja memulai sesi kedua. Tidak ada persoalan berarti dalam proses ujian tersebut. Kondisi ruangan juga tampak memadai. Semua berjalan sebagaimana mestinya.
“Secara umum saya melihat semua berlangsung lancar dan baik. Namun kita akan tetap melakukan evaluasi agar tes SBMPTN ini bisa berjalan lebih baik lagi, dan peserta bisa dengan nyaman mengikuti ujian tersebut,” kata Rektor Unhas.
Pada ujian SBMPTN 2018 ini, terdapat 28.460 peserta yang mengikuti ujian di sektor Unhas, terdiri atas:
– Kelompok Sosial Humaniora 7.520 peserta
– Kelompok Sains dan Teknologi 13.840 peserta
– Kelompok Campuran 7.100 peserta.
Dari total peserta tersebut, panitia Unhas menyiapkan 1.423 ruang kelas yang tersebar di berbagai gedung sekolah di kota Makassar, termasuk ruang kuliah yang ada di kampus Unhas Tamalanrea. Setiap ruang ujian diawasi oleh 2 orang pengawas, sehingga total pengawas berjumlah kurang lebih 2.846 orang.
Pada penerimaan mahasiswa baru tahun ini, Unhas akan menerima 3.168 orang dari jalur SBMPTN dari total 7.076 Maba yang akan diterima pada 2018. Sebelumnya Unhas telah menerima sebanyak 2.466 orang pada jalur SNMPTN. Dan, selebihnya Unhas akan menjaring 1.442 calon Maba dari jalur Mandiri.(*)
Bone, FAJARPENDIDIKAN.co.id– Keluhan sejumlah Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone di Pengadilan Negeri (PN) Watampone di Jl Mt Hariono, Bone direspon pihak PN Watampone.
Humas PN Watampone Hamka, mengklaim pihak PN tidak mempersulit mahasiswa yang sedang ada tugas mata kuliah di PN.
“Tidak ada yang ‘dipinpong’ boss”kata Hamka singkat kepada FAJARPENDIDIKAN.co.id, Selasa (5/8).
Saat diinformasikan bahwa Mahasiswa IAIN Bone kembali akan berkunjung di PN Watampone, Hamka dengan cepat memberi respon ok, siap menerima kedatangan mahasiswa IAIN Bone.
Sebagaimana telah diwartkan media ini sebelumnya, sejumlah Mahasiswa mengeluh lantaran berkali-kali datang ke PN untuk menyelesaikan tugas yang diberikan dosennya. Namun sayang, beberapa kali kedatangan mereka di PN Watampone, tak kunjung mendapat respon yang diharapkan.
“Sudah beberapa kali datang untuk bahan menyelesaikan tugas mata kuliah hukum acara pidana, kami diminta datang tapi selalu tidak jadi dilayani, “kata salah satu Mahasiswa IAIN Bone yang enggan disebutkan namanya.
Lebih lanjut Mahasiswa Hukum Tata Negara itu mengaku heran dengan hal yang dialaminya bersama teman kampusnya. Betapa tidak sebelumnya, pihak PN disebutnya telah disurati terkait kegiatan tersebut.
“Sebelumnya menyurat, tapi dibagian umum menyampaikan sibuk, jadi kami pulang d diminta besok datang, ternyata besoknya masih sibuk juga,”keluhnya.
Sekedar untuk diketahui, Mahasiswa IAIN Bone selain diberi tugas mata kuliah di Pengadilan Negeri (PN), juga di Kantor Kejaksaan, Kepolisian dan Kantor Pengacara semua berjalan lancar kecuali di PN Watampone.
Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id –
Sesuai dengan visi dan misi STIE Nobel Indonesia sebagai perguruan tinggi yang berorientasi untuk menghasilkan sarjana yang memiliki kompetensi entrepreneurship dan berwawasan global, maka untuk mewujudkan pencapaian visi dan tujuan tersebut, STIE Nobel Indonesia telah menerapkan kurikulum berbasis kompetensi entrepreneurship.
Demikian dipaparkan Ketua STIE Nobel Indonesia, Dr H Mashur Razak SE MM dihadapan 360 wisudawan sarjana ke XII dan pascasarjana IV yang berlangsung di Ballroom Sandeq Hotel Grand Clarion. Rabu, 9 Mei 2018.
Kata Mashur, untuk merubah cara berpikir mahasiswa, STIE Nobel mengembangkan berbagai program pembelajaran yang erat kaitannya dengan dunia bisnis.
“Kami sering mengundang pengusaha suskses untuk membawakan kuliah umum, CEO lecturer dari para pimpinan perusahan, kuliah praktis dari para profesional, praktek direct selling dan magang atau internship pada berbagai perusahaan,” jelas Mashur.
Wisuda kali ini seperti pada tahun sebelumnya kembali dirangkaikan dengan penerimaan Nobel Entrepreneur Award yang kali ini memiliki 10 kategori salah satunya diberikan kepada Mantan Gubernur Sulawesi Selatan 2 periode Syahrul Yasin Limpo. Berikut Kategori dan Penerima Nobel Award
1. Kategori Government Entrepreneur: Syahrul Yasin Limpo
2. Kategori Business Entrepreneur: Zulkarnain Arief
3. Kategori Young Entrepreneur: A. Troy Martino
4. Kategori Social Entrepreneur: Ana Mardiana
5. Kategori alumni S1: Evita Jacqueline
6. Kategori alumni S1: Andi Sawerigading Hamka
7. Kategori alumni S2: Hj. Nunung Dasniar
8. Kategori alumni S2: Bachtiar Baso
9. Kategori mahasiswa: Ayu Sri Lestari
10. Kategori mahasiswa: Riswan Arifin. (FP)
Barru, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Dinas Pendidikan (Diknas) Kabupaten Barru, Bidang Pendidikan Anak Usua Dini akan melaksanakan Lomba Gebyar Paud 2018 yang di rangkaikan dengan pengukuhan Bunda Paud Kabupaten Barru pada tanggal 12 Mei 2018.
Hal tersebut dikatakan Ketua Panitia Gebyar Paud Diknas Barru 2018, H Abd Hamid SPd MPd pada FAJARPENDIDIKAN.co.id di ruang kerjanya kantor Diknas Barru, Jl AA Baumassepe Jampue, Kelurahan Mangempang, Kecamatan Barru, Kabupaten Barru, Selasa (8/5).
H Abd Hamid mengatakan bahwa kegiatan tersebut akan dilaksanakan berdasarkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) – Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) yang diperuntukan bagi anak usia dini se – Kab Barru, agar kegiatan tersebut dapat terlaksana dengan lancar, semarak dan sukses, sehinggah dibentuknya panitia pelaksana kegiatan nantinya, “dari hasil pembentukan susunan kepanitaiaan yang telah kami lakksanakan bertindak selaku Pembina pelaksana yakni Kadis Diknas Barru Dr Ir Abustan AB M Si Penanggung jawab kegiatan Kabid Pembangunan Paud dan PNF H Arkil SPd MPd dan Ketua Panitia Prlaksana Kegiatan Kasi Kelg dan Sapras H. Hamid, S, P,d. M,Pd serta puluhan panitia pelaksana gebyar Paud Diknas Barru 2018,” kata H Abd Hamid.
Lanjut Mantan Kepala UPTD Kec Soppeng Riaja itu juga menjelaskan bahwa, “kegiatan yang akan kami laksanakan dalam gebyar Paud 2018 nantinya yakni, karnaval, senam ceria, lomba mewarnai, mencari jejak, pihak kami juga melibatkan 240 lembaga Paud se- Kabupaten Barru, dengan mengikutkan sebanyak 20 orang dalam 1 lembaga, terkait lomba tersebut kami menyiapkan Tropy dan Uang pembinaan, selain kegiatan tersebut, kegiatan ini juga kami rangkaikan dengan pengukuhan Bunda Paud tingkat Kab.Barru,” jelas H Hamid.
Bone, FAJARPENDIDIKAN.co.id– Sejumlah Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone beberapa kali telah mendatangi Pengadilan Negeri (PN) Watampone di Jl Mt Hariono, Bone.
Mereka berkali-kali datang ke PN untuk menyelesaikan tugas yang diberikan dosennya di kampus. Namun sayang, beberapa kali kedatangan mereka tak kunjung mendapat respon yang diharapkan.
“Sudah beberapa kali datang untuk bahan menyelesaikan tugas mata kuliah hukum acara pidana, kami diminta datang tapi selalu tidak jadi dilayani, “kata salah satu Mahasiswa IAIN Bone yang enggan disebutkan namanya kepada FAJARPENDIDIKAN.co.id, Selasa (8/5).
Lebih lanjut Mahasiswa Hukum Tata Negara itu mengaku heran dengan hal yang dialaminya bersama teman kampusnya. Betapa tidak sebelumnya, pihak PN disebutnya telah disurati terkait kegiatan tersebut.
“Sebelumnya menyurat, tapi dibagian umum menyampaikan sibuk, jadi kami pulang d diminta besok datang, ternyata besoknya masih sibuk juga,”keluhnya.
Sekedar untuk diketahui, Mahasiswa IAIN Bone selain diberi tugas mata kuliah di Pengadilan Negeri (PN), juga di Kantor Kejaksaan, Kepolisian dan Kantor Pengacara semua berjalan lancar kecuali di PN Watampone.
Terkait hal tersebut, pihak PN Watampone belum bisa dikonfirmasi.
Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id-Algha Sanjaya, salah satu mahasiswa berprestasi Universitas Negeri Makassar (UNM) 2016, merupakan otak di balik lahirnya Children Care Community Makassar atau dikenal dengan 3CM.
3CM lahir dari sebuah keresahan atas fenomena kekerasan yang menimpah anak-anak di bawah umur. Mulai dari kasus narkoba, pergaulan bebas hingga eksploitasi anak.
“Dari situ, founder 3CM (Algha Sanjaya) berdiskusi dengan beberapa teman dan dosen hingga akhirnya terbentuklah komunitas yang concern kepada pendidikan dan pemenuhan hak-hak anak, yaitu Children Care Community Makassar (3CM) yang lahir pada 22 Mei 2016,” jelas Ahmad Rif’an Muzaqi, Wakil Presiden 3CM.
Zaky, begitu sapaan akrabnya, juga menjelaskan bahwa diusia 3CM yang hampir menyentuh usia dua tahun, 3CM sudah memiliki 80 volunteer dari dua generasi yang dinamakan ‘Pendekar Anak Makassar’. “Bulan ini akan ada perekrutan Pendekar Anak Makassar Generasi 3,” kata mahasiswa prodi pendidikan teknologi pertanian UNM itu.
“Pendekar kan artinya orang yang gagah berani atau suka membela yang lemah. Jadi maknanya, kita mau volunteer 3CM bisa dengan ikhlas membantu yang lemah. Nah, dalam hal ini, anak-anak Makassar,” jelas Zaky saat ditanya makna dibalik pemberian nama ‘Pendekar Anak Makassar’ kepada para volunteer.
Selain itu, Zaky juga menjelaskan tujuan didirikan 3CM adalah untuk menyadarkan masyarakat dan juga pemerintah bahkan pihak-pihak terkait tentang hak-hak anak yang harus dilindungi.
“Goal-nya kita ingin menyadarkan masyarakat Makassar. Khususnya pemuda, bahwa masih ada loh anak-anak Makassar yang masih butuh perhatian kita. Selain itu, kita juga ingin pemerintah tidak segan-segan memberantas narkoba dan miras yang menurut kami sangat merusak moral anak,” papar Zaky.
Zaky mengatakan, untuk mencapai tujuan dari 3CM tersebut, baik pengurus maupun volunteer 3CM, giat melakukan kampanye bertajuk “3CM in Action and Public Campaign” yaitu kampanye malam minggu sehat tanpa SAD (Free Sex, Alcohol and Drugs) kepada warga masyarakat Makassar yang dilakukan di Pantai Losari.
“Selain kampanye malam minggu sehat tanpat SAD, 3CM juga pernah kampanye jangan takut-takuti anak dengan hantu. Nah, bentuk kegiatannya kita dandan hantu tapi hantunya lucu. Tujuannya untuk menyadarkan orang tua bahwa sering menakut-nakuti anak, akan membuat mentalnya lembek dan mudah takut,” bebernya.
Tak hanya berhenti pada kegiatan giat kampanye. 3CM juga melakukan forum diskusi dan bakti sosial atau baksos. “Pada forum diskusi diantara pengurus dan volunteer 3CM, kita mendiskusikan perkembangan kasus anak di Makassar. Nah, hasil dari diskusi tersebut yang kita bawa ke 3CM in action. Kalau baksos, rencana kita akan mengadakan baksos lokasinya belum ditentukan. Pada intinya, item kegiatan di baksos nanti tetap pendidikan dan penyuluhan,” paparnya.
3CM juga memiliki panti asuhan binaan; yaitu Panti Asuhan Al-Muallaf yang lokasinya di belakang puskesmas Kassi-kassi Makassar. Di panti asuhan binaan, para ‘Pendekar Anak Makassar’ melakukan proses belajar mengajar kepada anak-anak panti yang berusia SD, SMP, dan SMA. Pelajaran yang diberikan adalah semua mata pelajaran umum. Tetapi lebih difokuskan kepada mata pelajaran matematika, bahasa Inggris, dan agama.
“Selain pendidikan, kita juga mengumpulkan donasi baik itu baju bekas, atau pun donasi lainnya untuk disumbangkan ke panti tersebut. Alhamdulillah, sudah hampir dua tahun kami bina panti tersebut. Dari awalnya panti itu kurang mendapatkan donasi hingga sekarang alhamdulillah bantuan dari dermawan selalu ada,” tuturnya.
Meski demikian, dikatakan Zaky, semua yang telah dilakukan oleh 3CM belum sepenuhnya efisien dalam mencapai tujuan awal didirikan 3CM. “Memang belum. Kami juga meminta dukungan dari semua pihak, baik itu pemerintah maupun teman-teman dari komunitas lain. Karena kami percaya kalau kebaikan dikerjakan bersama-sama akan menghasilkan hal yang jauh lebih baik,” ungkapnya.
Namun kekurangan-kekurangan tersebut tidak sedikit pun menyurutkan keseriusan ‘Pendekar Anak Makassar’ melalui 3CM untuk memberantas fenomena kekerasan kepada anak. Hal itu dibuktikan dengan adanya tanda tangan petisi pada saat launching 3CM di Pantai Losari.
“Saat launching, ada 1000 Tanda Tangan Peduli Anak Indonesia. Jadi pada saat launching, ada tiga kegiatan waktu itu. Menyadarkan dan mengajak masyarakat untuk berprestasi aktif dalam perlindungan dan penjagaan akan; bekerja sama pemerintah dan instansi untuk lebih peduli anak; dan Launching 3CM,” jelasnya.
Terlepas dari itu, Zaky juga mengungkapkan alasannya tertarik bergabung bersama 3CM. “Alasan pertama sih, karena saya suka main sama anak-anak. Kedua saya suka di 3CM lebih mementingkan kekeluargaan dibanding kepentingan lain. Jadi nyaman gitu. Dan mungkin karena saya miris sih melihat banyaknya anak-anak yang sudah kecanduan narkoba, pergaulan bebas yang sudah kelewat batas apa lagi eksploitasi anak,” ceritanya.
Oleh karena itu, Zaky berharap semoga dengan adanya 3CM, banyak orang-orang yang awalnya apatis bisa lebih care dengan lingkungannya terutama dengan anak-anak. “Kami juga berharap pemerintah juga mendukung kegiatan seperti ini,” harapnya. (FP)