Beranda blog Halaman 3317

Komitmen Cerdaskan Anak Desa Kahayya

Kelas Minggu Ceria (KMC)

FAJARPENDIDIKAN.co.id – Tismi Dipalaya harus menempuh ratusan kilometer jauhnya setiap dua kali sebulan menuju suatu desa. Ia dan belasan volunteer lainnya telah berkomitmen, berbagi inspirasi dan pengetahuan pada anak-anak di Dusun Tabbuakkang, Desa Kahayya, Kabupaten Bulukumba. Misi mereka sederhana, menurunkan angka buta huruf yang mencapai 70 persen dan angka putus sekolah usai Sekolah Dasar (SD) yang tinggi di desa ini dalam kurang waktu 5 tahun.

“Kami berharap dengan adanya KMC, bisa memotivasi adik-adik di desa untuk semangat belajar, punya cita-cita, dan memupuk rasa ingin tahunya,” ujarnya. Sejak Desember 2014, Tismi dan timnya mengelola taman baca yang diberi nama Kelas Minggu Ceria.

“Kami memang menyebutnya “kelas” tapi pelaksanaannya bukan di kelas seperti biasanya, tapi outdoor. Yang kami yakini bahwa “kelas” bukan menunjukkan ruangan (fisik), tapi ruang belajar dan ruang belajar yang kami maksud adalah alam, lingkungan sekitar,” kata Tismi.

Kelas ini hadir untuk berbagi keceriaan, mengubah pandangan bahwa belajar yang selama ini membosankan dan kaku menjadi fun. Konsep yang digunakan adalah belajar sambil bermain, atau bermain sambil belajar.

“Belajar sering di-setting menyeramkan dan membosankan, tidak mewadahi aktivitas berpikir siswa dan tidak kontekstual. Akhirnya motivasi belajar siswa kurang. Dan ini yang menjadi masalah krusial dan umum yang dihadapi anak Indonesia menurut saya, baik yang di desa maupun di kota besar.”

Kini, 3 tahun lebih KMC hadir, anak usia dua tahun di desa ini telah bersahabat dengan buku. Anak usai 6 SD dan SMP juga punya gambaran ingin melanjutkan sekolah. Bahkan, kata Tismi, beberapa anak ingin sekolah ke luar negeri. “Bagi kami, ini menunjukkan semangat mereka untuk sekolah,” katanya.

Tismi mengenang, ketika ia baru pertama menginjakkan kaki di Desa Kahayya. “Di awal, untuk menyebutkan cita-cita mereka masih kebingungan, bahkan ada yang bertanya ‘apa itu cita-cita’. Sekarang mereka bahkan jauh dari ekspektasi kami, mereka berani menyebutkan cita-cita yang beragam (bukan lagi seputaran guru, dokter, polisi) ada yang bercita-cita jadi astronot, ustadz, profesor, pemadam kebakaran, dan banyak lagi,” lanjut Tismi.

Taman baca yang hadir di lingkungan mereka bukan hanya tempat bermain tapi menjadi saksi anak-anak desa Kahayya tumbuh, merajut cita-cita. “Buku-buku ini pun punya peran penting. Seperti yang kita tahu, buku adalah jendela dunia. Jadi, adik-adik bisa tahu tentang perbintangan, tentang profesi astronot itu tanpa kami ajari tapi dari bacaan-bacaan mereka. Selain itu, kami juga mengapresiasi ibu-ibu yang bersedia mengajar baca tulis Al-Quran di taman baca. Jadi setiap hari, adik-adik punya alasan untuk ke taman baca,” terang Tismi.

Komitmen

“Hmm, yang membedakan mungkin, kami belum ke mana-mana, 3 tahun lebih kami masih di Desa Kahayya. Kami mencoba konsisten dengan konsep Kelas Minggu Ceria dan fokus ke satu tempat. Target awal maksimal 5 tahun baru kami beralih ke tempat lain,” jelas Tismi.

MCI memang punya fokus membangun satu tempat. Mereka tidak akan beranjak dari desa satu, sebelum semua yang mereka programkan berjalan dengan mandiri.

“Di KMC, bawahnya santai, baik itu dari konsep pembelajaran maupun teknisnya. Kami belajar the power of slow life,” ujar Tismi.

Kelas Minggu Ceria percaya, bila membangun suatu masa depan harus melalui pendidikan. Pendidikan adalah jalan untuk memanusiakan manusia.

Lingkungan pedesaan yang asri dan natural, mereka manfaatkan dengan mengubah paradigma dan metode pembelajaran. Lebih berpusat pada siswa. “Jadi, tidak perlu berbicara lebih jauh mengenai fasilitas, sarana dan prasarana pendidikan yang jauh berbeda antara pelosok dan kota. Pertanyaannya adalah bagaimana kita sebagai pendidik, orang tua, masyarakat dan pemerintah memandang hakikat pendidikan itu. Karena media, alat, fasilitas bahkan metode pembelajaran itu tidak ada artinya jika jiwa untuk mendidik tidak ada,” kata Tismi.

Reporter: Kasman

Pamgdam Resmikan Gedung Perwakilan Kodam Hasanuddin di Jakarta

0
Pangdam XIV/Hasanuddin, Mayjen TNI Agus SB, saat menggunting pita menandai peresmian gedung perwakilan Kodam Hasanuddin di Jakarta. (Iskandar)

Jakarta, FAJARPENDIDIKAN.co.id – “Kesejahteraan prajurit, bukan hanya berupa pemberian uang dan harta benda, akan tetapi pemberian berupa penginapan yang layak bagi prajurit, juga menjadi bagian dari sebuah kesejahteraan”. Hal ini, disampaikan Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Agus SB saat meresmikan gedung perwakilan Kodam XIV/Hasanuddin di Jl. Dr. Wahidin I No. 1 Jakarta Pusat, Minggu (22/07).

Lanjut Pangdam mengatakan, bahwa dengan adanya pembangunan gedung 3 lantai dan renovasi gedung 2 lantai perwakilan Kodam XIV/Hasanuddin, diharapkan dapat menambah semangat dan motivasi para anggota Kodam XIV/Hasanuddin dalam melaksanakan tugas pokoknya.

“Pembangunan dan renovasi gedung ini, merupakan salah satu bentuk perhatian dari pimpinan TNI kepada prajuritnya. Untuk itu, gunakan dan rawat gedung ini dengan baik sehingga masa pakainya lebih lama”, tegas Pangdam Mayjen TNI Agus SB.

Peresmian yang ditandai dengan pemotongan pita dan penandatangan batu prasasti itu, turut hadir Kasdam XIV/Hasanuddin Brigjen TNI Budi Sulistijono, Ketua Persit Kartika Chandra Kirana PD XIV/Hasanuddin Ibu Bella Agus SB, para Danrem, Asisten Kasdam dan Komandan/Kabalak Kodam XIV/Hasanuddin. (*)

Warga Terjebak Lumpur, Begini Reaksi Satgas TMMD ke-102

0
Anggota satgas TMMD membantu warga saat terjebak di lumpur

Sidrap, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Seorang warga pengendara motor terjebak ke dalam lumpur tebal sehingga tak dapat menggerakkan kendaraannya saat melintas menuju Dusun Bukkere di Desa Cenrana Kecamatan Pancalautang Kabupaten Sidrap. Bagaimana reaksi Satgas ?.

Berbagai macam rintangan yang dihadapi para anggota TNI Satuan Tugas TMMD ke 102, diantaranya membantu warga yang sedang dalam keadaan membutuhkan kehadiran orang lain untuk membantu.

Sebagaimana halnya yang terjadi di Sidrap, seorang warga yang mengendara motor sedang melintas menuju Dusun Bukkere di Desa Cenrana Kecamatan Pancalautang Kabupaten Sidrap, dimana warga tersebut terjebak lumpur tebal sehingga tak mampu bergerak bersama motornya, Minggu (15/07/2018).

Melihat keadaan warga itu, anggota Satgas TMMD ke 102 tidak tinggal diam. Mereka segera mendekati warga itu lalu memberikan bantuan dengan cara bersama-sama mendorong motor warga itu hingga melewati jalanan berlumpur tebal.

Kondisi jalan tersebut memang sangat ekstrim sehingga kerap membuat warga desa Bukkere sulit untuk melintas untuk sampai ke rumah mereka.

Dandim 1420 Sidrap, Letkol Inf Eko Paskah HN, menuturkan bahwa perjuangan warga untuk sampai ke rumah mereka di dusun Bukkere memang sangat luar biasa karena akses jalan yang sementara dikerjakan oleh Satgas TMMD ke 102 tergolong ekstrim dan harus menembus hutan.

“Tapi dengan keberadaan Satgas TMMD ke 102 yang ada di lokasi, membuat warga setempat tidak merasa kesulitan untuk melewati jalan yang ekstrim itu,” ujarnya. (*)

Wakili Rektor, WR 2 Unhas Hadiri Acara Dies Natalis UNM ke-57

Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Keuangan dan Infrastruktur Prof Sumbangan Baja, Ph.D. menghadiri rangkaian perayaan Dies Natalis Universitas Negeri Makassar yang ke-57 di kampus UNM Gunungsari, Minggu (22/7/2018).(Foto: Ist.)
Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Keuangan dan Infrastruktur Prof Sumbangan Baja, Ph.D. menghadiri rangkaian perayaan Dies Natalis Universitas Negeri Makassar yang ke-57 di kampus UNM Gunungsari, Minggu (22/7/2018).(Foto: Ist.)

Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Keuangan dan Infrastruktur Prof Sumbangan Baja, Ph.D. menghadiri rangkaian perayaan Dies Natalis Universitas Negeri Makassar yang ke-57 di kampus UNM Gunungsari, Minggu (22/7/2018).

Kehadiran Wakil Rektor 2 ini mewakili Rektor Unhas yang berhalangan hadir karena sedang melakukan perjalanan dinas ke Amerika Serikat.

Dalam acara Milad UNM tersebut, Prof Sumbangan Baja bersama Rektor dan jajaran pimpinan UNM menyaksikan berbagai kegiatan olahraga yang diikuti oleh sivitas akademika UNM, perguruan tinggi lain, pejabat provinsi Sulawesi Selatan, Polda, perwakilan Kodam, dan lainnya.

Menurut mantan dekan Fakultas Pertanian ini, momentum perayaan Milad UNM seperti itu adalah penting dihadiri untuk menjaga silaturahmi dan mempererat hubungan sesama perguruan tinggi negeri. Selain itu, pihaknya dapat menjalin hubungan dengan perwakilan perguruan tinggi lain, pejabat dan pimpinan provinsi di sela-sela acara.

“Saya dipercaya mewakili Rektor untuk hadir dalam kegiatan ini. Momentum ini tidak bisa dilewatkan agar komunikasi dan hubungan kita selalu terjaga,” kata Prof Sumbangan Baja.

Dalam acara tersebut, WR 2 Unhas tampak akrab melakukan percakapan lepas dengan Rektor UNM Prof Husain Syam. Mereka terlihat santai mengenakan kaos kerak bertuliskan UNM 57 dengan bertopi. Kedekatan itu menjadi penanda hubungan baik di antara dua perguruan tinggi terbesar di Sulawesi.

Sumbangan Baja berharap, pada acara Dies Natalis Unhas ke-62 tahun ini, pihak pimpinan UNM bisa ikut memeriahkannya demi merawat kebersamaan antar perguruan tinggi, sehingga kerja sama yang terbangun dapat selalu berjalan lancar.

Rangkaian Dies Natalis UNM ini berlangsung sangat meriah. Para peserta lomba olahraga tampak sangat antusias dan gembira mengikutinya. Kegiatan Dies Natalis ini berlangsung dari pagi hingga menjelang petang sore. (FP)

 

Ikatan Alumni Unhas Gelar Halal Bi Halal Bersama Wapres Jusuf Kalla

Acara halal bi halal IkA Unhas bersama Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla yang juga merupakan ketua IKA Unhas berlangsung di Istana Kepresidenan Cipanas, Puncak Bogor, Jawa Barat. Minggu (22/7). (Foto: Ist.)
Acara halal bi halal IKA Unhas bersama Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla yang juga merupakan ketua IKA Unhas berlangsung di Istana Kepresidenan Cipanas, Puncak Bogor, Jawa Barat. Minggu (22/7). (Foto: Ist.)

Bogor, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Minggu, 22 Juli 2018 berlangsung Halal Bi Halal Ikatan Alumni (IKA) Unhas di Istana Kepresidenan Cipanas, Puncak, Bogor, Jawa Barat. Acara yang dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, yang juga merupakan Ketua IKA Unhas ini diramaikan oleh kehadiran sekitar 1.500 alumni Unhas dari berbagai angkatan, fakultas, dan daerah di Indonesia.

Turut hadir pula Menteri Pertanian RI, Amran Sulaiman, Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi, Prof. Aswanto, mantan Ketua MK, Hamdan Zoelva, Dirjen Inovasi Kemenristekdikti, Jumain Appe, anggota Majelis Wali Amanat Unhas, Senat Akademik, para Wakil Rektor, dekan-dekan, dan pejabat Unhas lainnya.

Halal bi Halal yang dikemas dalam suasana santai ini dimaksudkan untuk mendorong silaturahmi dan meningkatkan keakraban diantara para alumni.

Rektor Unhas, Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA yang berhalangan hadir karena sedang melakukan perjalanan dinas ke Amerika Serikat menyampaikan salam hormat dan berharap alumni Unhas dapat terus menjadi bagian tidak terpisahkan dari pengembangan Unhas pada masa mendatang.(*)

Alokasi Dana Mencapai 120M, Pendidikan di Sumba Tengah Masih Terlilit Masalah yang Kompleks


0
Pertemuan Konsultasi Publik Hasil Analisis APBD Fungsi Pendidikan Sumba Tengah yang diselenggarakan di Aula Kantor Bupati Sumba Tengah, 20 Juli 2018.(Foto: Ist.)
Pertemuan Konsultasi Publik Hasil Analisis APBD Fungsi Pendidikan Sumba Tengah yang diselenggarakan di Aula Kantor Bupati Sumba Tengah, 20 Juli 2018.(Foto: Ist.)

NTT, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Tingginya persentase siswa yang berangkat ke sekolah tidak sarapan terlebih dahulu, disinyalir menjadi salah satu kendala besar kualitas siswa di Sumba Tengah, NTT.

Ini  terungkap dalam Pertemuan Konsultasi Publik Hasil Analisis APBD Fungsi Pendidikan Sumba Tengah yang diselenggarakan di Aula Kantor Bupati Sumba Tengah, 20 Juli 2018.

Menurut Wakil Bupati Sumba Tengah, Umbu Dondu, banyak anak-anak yang berangkat sekolah tidak sarapan lebih dahulu. Akibatnya mereka tidak bisa konsentrasi penuh dan kurang dalam menyerap pelajaran yang disampaikan guru di kelas dan akhirnya kualitas mereka menjadi berkurang.

Padahal  alokasi dana pendidikan dalam APBD Sumba Tengah cukup tinggi. Dari total APBD 589 milyar tahun ini, 120 milyar lebih dialokasikan untuk pendidikan. Namun, menurut Wabup, besarnya alokasi pendanaan tidak akan bisa menampakkan hasil memuaskan jika penerima layanannya yaitu siswa tidak mendukung terciptanya kondisi yang memungkinkan menerima pembelajaran.

“Lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat sangat berpengaruh terhadap siswa,” ujarnya.

Besarnya siswa yang tidak sarapan ini dipertegas oleh Kristopel, Ketua Komite SMP di Sumba Tengah yang hadir dalam pertemuan tersebut. Ia menyatakan bahwa persentasenya bahkan bisa mencapai diatas 75 persen. Selain tidak sarapan, sebagian besar juga tidak diberikan uang saku untuk makan atau jajan.

“Kesadaran orang tua terhadap pendidikan masih belum tinggi. Mereka juga jarang membantu siswa mengerjakan PR dan tidak memberikan gizi secukupnya agar siswa bisa bertumbuh kembang dan mampu menyerap pembelajaran lebih baik. Bagaimana mereka menyerap pembelajaran dengan baik, kalau mereka lemas dan tidak bersemangat karena belum sarapan,” ujarnya.

Ditambah dengan masalah lain seperti tingkat absensi siswa yang tinggi, banyaknya guru yang tidak terlatih dan masih lulusan SMA, tingginya persentase anak yang tidak sarapan pagi disinyalir berkontribusi menjadi salah satu sebab juga rendahnya persentase siswa yang layak  naik kelas  di daerah tersebut.

“Berdasarkan penelitian dengan menggunakan instrument EGRA yang dilakukan program ACDP tahun 2016, hanya 23 persen siswa kelas dua yang layak naik kelas tiga, selebihnya 77 persennya sebenarnya belum layak” ungkap Hironimus Sugi, Provincial Manager INOVASI di Sumba dalam paparan Konsultasi Publik tersebut.

Mereka dianggap tidak layak naik kelas karena kemampuan membaca siswa kelas awal tersebut sebenarnya masih kurang. Seperti diketahui, hasil penelitian ACDP pada tahun 2016 yang dilakukan di daerah Sumba, kurang lebih 30 persen siswa kelas dua pada akhir tahun yang bisa membaca sesuai yang diharapkan untuk tingkatan kelas dua. Kebanyakan siswa  yang diteliti belum mengenal huruf. Selain peran orang tua yang kurang dalam menstimulasi dan memfasilitasi belajar anak – menurut Wakil Bupati Sumba Tengah, tingkat literasi yang rendah juga disebabkan oleh jarangnya buku-buku khusus yang mengajarkan membaca huruf pada siswa.

“Buku-buku untuk mengenalkan huruf juga masih jarang, umumnya hanya buku-buku teks pembelajaran,” ujarnya.

Agar kondisi tersebut bisa diatasi, pada konsultasi publik yang diprakarasi oleh INOVASI ini, ada beberapa langkah yang menurut Bupati Sumba Tengah, Umbu Sappi Pateduk perlu dilakukan dari penerima layanan pendidikan, diantaranya memaksimalkan peran komite sekolah dan masyarakat.

“Pemerintah desa bersama sekolah kita harapkan terlibat dalam meningkatkan kesadaran orang tua siswa terhadap apa yang penting dilakukan terhadap anak didik agar kualitasnya menjadi lebih baik,” ujarnya.

Bupati Sumba Tengah juga berharap Linmas bisa bekerjasama dengan Kepala Desa dan Sekolah untuk memastikan penerima layanan mendukung aktifitas peserta didik dalam memaksimalkan penerimaan layanan.

Menurut Bupati,  penyedia layanan dan penerima layanan Pendidikan harus saling mendukung. Tanpa sinergi yang baik, walau alokasi dana APBD untuk pendidikan besar, kemajuan pendidikan Sumba Tengah akan sulit tercapai. Untuk penyedia layanan, Bupati Sumba Tengah menegaskan perlunya program peningkatan kualifikasi dan kompentensi guru melalui pelatihan dan bimbingan teknis.

“Selain itu penyelenggaraan program pembelajaran dengan menggunakan bahasa daerah untuk kelas awal juga perlu diterapkan,” ujarnya.

Turut hadir dalam kegiatan Lokakarya Analisis APBD Sumba Tengah ini adalah Ketua Komisi 1 DPRD Sumba Tengah, Abdul Fatah. Fatah mendesak semua pihak menjalankan  komitmen dan menindaklanjuti hasil pertemuan. INOVASI  diharapkan juga  bisa berperan dalam menjembatani  semua pihak agar kualitas pendidikan di Sumba Tengah, terutama untuk literasi dan numerasi, bisa membaik. “Kita tak bisa jalan sendiri-sendiri,” katanya.

INOVASI merupakan program pendidikan kemitraan pemerintah Australia dan Indonesia. Di NTT, program ini diluncurkan pada tanggal 2 November 2017 dan akan berakhir pada akhir tahun 2019.(*)

Sambut HUT Kemerdekaan RI, Yamaha Beri Kemudahan Harga. Incar Siswa dan Mahasiswa

0


Bone, FAJARPENDIDIKAN.co.id– Menyambut HUT Kemerdekaan RI tahun 2018, PT Suracojaya Abadimotor (Yamaha Watampone) mulai memberi sejumlah kemudahan harga bagi pelanggannya.

Mulai dari uang muka yang terjangkau hingga potongan ansuran akan diberikan kepada pelanggan.

Hal tersebut diposting akun Facebook dengan nama akun Yamaha Watampone.

“Salam semakin didepan…
Menyambut Hut Kemerdekaan dan Terima kasih kepada Pelanggan Yamaha NewFino125 Bluecore memberikan kemudahan..Uang Muka Mulai 500 Ribu + Potong Angsuran + Jaket Ekslusif…
Segera Ke Yamaha Suraco Bone Jl.Ahmad Yani,”tulis pengguna akun Yamaha Watampone dilansir FAJAR PENDIDIKAN, Sabtu (21/7)

Pada program ini, Yamaha Watampone juga mengincar kalangan guru, dosen, siswa dan mahasiswa. Hal itu terlihat dari status penawaran dan foto penawaran tersebut dibagikan ke grup medsos SMA dan Kampus di Bumi Arung Palakka.

Reporter: Abustan

Tambah Uang Jajan dan Pembeli Buku, Murid SD di Bone Peras Keringat Jualan Stiker

0

Bone, FAJARPENDIDIKAN.co.id– Rasa capek nampak tidak begitu dihiraukan oleh dua murid SD Negeri 25 Mattirowalie, Kecamatan Tanete Riattang Barat, Bone, yakni Emil Maulana dan Ramli. Betapa tidak, sepulang sekolah mereka memilih berjualan stiker di pertigaan Jl Dr Wahidin Sudirohusodo, Watampone.

“Saya Sekolah di SD Negeri 25 Mattirowalie, sepulang sekolah biasa lansung berjualan stiker bersama teman sekolah,”kata Emil Maulana saat ditemui FAJAR PENDIDIKAN, Kamis (19/7).

Ilman sapaan Emil Maulana, mengaku komisi yang didapatnya dari berjualan stiker tidaklah seberapa. Namun hal itu, sangat membantu memenuhi kebutuhan jajan dan keperluan sekolah lainya.

“Stiker ini dijualkan saja orang, dari penjualan kadang dapat 2 ribu hingga 5 Ribu. Paling banyak 20 ribu,”kata Ilman sambil tersenyum kepanasan bersama tamannya Ramli, menikmati matahari sore saat itu

Hal senada diutarakan Ramli. Alasan dirinya memilih pergi berjualan stiker ketimbang pergi bermain, agar ada uang tambahan tuk jajan dan beli buku.

“Uang yang saya dapat, paling untuk jajan dan beli buku,”kata Ramli sambil melap keringat diwajahnya

Ramli mengaku sebagai warga Desa Bainang yang sekarang tinggal bersama kerabatnya (ayah angkatnya). Sebelumnya ia sekolah di SD Negeri 30 Mico.

“Dulu saya terima beasiswa di sekolah, tapi sekarang tidak lagi. Saya tidak tahu kenapa tidak terima lagi,”katanya sambil bergegas melayani pembeli yang singgah menghampirinya

Bagi anda yang butuh stiker dan atau merasa ingin membantu dua adik kita itu, tak ada salahnya dengan singgah membeli stiker mereka. Dari harga 5 ribuan hingga 90 ribuan untuk kendaraan bermotor dan lainnya.

Reporter: Abustan

Humas Pemkab Barru Menggelar HBH Bersama Wartawan

0

Barru, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Bagian Kehumasan dan Protokol Pemerintah Kabupaten Barru menggelar Halal Bi Halal bersama para Jurnalis yang tergabung dalam Forum Jurnalis Barru (FJB) di Gasebo pertemuan para wartawan di Jl. Iskandar Unru Coppo Barru, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan,  Jumat, (20/7).

“Mewakili Kabag terlebih dahulu saya menyampaikan permohonan maaf atas ketidak hadiran Ibu Kabag bersama kami dalam acara ini, berhubung sesuatu hal yang sangat penting diluar Daerah”, kata Yayat.

Lebih lanjut Kasubag menyampaikan bahwa acara tersebut dilaksanakan dengan tujuan untuk membahas terkait evaluasi kemitraan Humas dengan para pihak media di Barru, selain itu dalam acara HBH tersebut juga dibahas tentang studi wawasan kewartawanan sebagai agenda rutinitas setiap tahunnya.

“Acara HBH yang sedang kita lakukan kali ini merupakan acara lepas, demi lebih eratnya lagi tali silaturrahmi antara Humas dan FJB, sehubungan dengan hal tersebut kita juga perlu mengevaluasi kembali kemitraan bersama teman-teman jurnalis Barru, jadi dalam kesempatan ini kami selaku Humas Pemkab Barru, ingin menampung segala keluh kesah (unek-unek) dari para teman – teman demi meningkatkan hubungan kemitraan antara Kehumasan dengan para jurnalis baik dari media cetak maupun media online yang terdaftar di Kehumasan Pemkab Barru,” pintas Hidayatuddin.

Reporter: Abd Latif Ahmad

Perlu Dicontoh! Dorong Prestasi Siswa, Kepsek SMA 15 Lakukan Ini

0

Bone, FAJARPENDIDIKAN.co.id– SMA Negeri 15 Bone terus mendorong siswanya agar terus meningkatkan prestasi, baik akademik dan non akademik. Berbagai upaya pun dilakukan, diantaranya dengan mengelompokkan siswa berdasarkan kemampuan akademiknya.

“Dari segi akademik, saya coba terapkan pengelompokan siswa berdasarkan nilai/kamampuan akademiknya. Bagi yang memiliki nilai akademik kategori tinggi di tempatkan dalam satu atau beberapa ruang kelas,”ungkap Muhammad Tang saat ditemui FAJAR PENDIDIKAN di ruang kerjanya, Kamis (19/7).

Sedangkan siswa yang akademiknya rendah, lanjut Muhammad Tang, akan di tempatkan dalam satu atau beberapa kelas yang sama pula.

Lebih jauh menurutnya, pengelompokan siswa dilakukan dengan asumsi bahwa siswa akan berkembang secara optimal jika ditempatkan dalam lingkungan kelas yang sama kemampuan akademiknya. Hal itu didukung dengan asumsi bahwa siswa yang berpotensi tinggi akan saling bersaing secara sehat di dalam kelas. Meransang lahirnya prestasi para siswa.

“Begitu juga dengan siswa yang nilai akademiknya rendah, akan bersaing dan mendapatkan perlakuan khusus agar semakin berprestasi juga,”katanya

Muhammad Tang menampik pengklasifikasian kelas di sekolahnya akan membuat pengkotak-kotakan yang tidak manusiawi. Ia menilai hal yang dilakukannya tidaklah berdampak buruk bagi siswanya.

“Saya melihat, dengan pengelompokan siswa ini, yang nilai akademiknya rendah dapat termotivasi untuk berprestasi saat ditempatkan bersama siswa yang akademiknya sekategori. Itu terus dievaluasi,”tutupnya

Reporter: Abustan