Beranda blog Halaman 3330

Soal Keluhan Mahasiswa IAIN Bone di PN, Ini Kata Humas PN

Bone, FAJARPENDIDIKAN.co.id– Keluhan sejumlah Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone di Pengadilan Negeri (PN) Watampone di Jl Mt Hariono, Bone direspon pihak PN Watampone.

Humas PN Watampone Hamka, mengklaim pihak PN tidak mempersulit mahasiswa yang sedang ada tugas mata kuliah di PN.

“Tidak ada yang ‘dipinpong’ boss”kata Hamka singkat kepada FAJARPENDIDIKAN.co.id, Selasa (5/8).

Saat diinformasikan bahwa Mahasiswa IAIN Bone kembali akan berkunjung di PN Watampone, Hamka dengan cepat memberi respon ok, siap menerima kedatangan mahasiswa IAIN Bone.

Sebagaimana telah diwartkan media ini sebelumnya, sejumlah Mahasiswa mengeluh lantaran berkali-kali datang ke PN untuk menyelesaikan tugas yang diberikan dosennya. Namun sayang, beberapa kali kedatangan mereka di PN Watampone, tak kunjung mendapat respon yang diharapkan.

“Sudah beberapa kali datang untuk bahan menyelesaikan tugas mata kuliah hukum acara pidana, kami diminta datang tapi selalu tidak jadi dilayani, “kata salah satu Mahasiswa IAIN Bone yang enggan disebutkan namanya.

Lebih lanjut Mahasiswa Hukum Tata Negara itu mengaku heran dengan hal yang dialaminya bersama teman kampusnya. Betapa tidak sebelumnya, pihak PN disebutnya telah disurati terkait kegiatan tersebut.

“Sebelumnya menyurat, tapi dibagian umum menyampaikan sibuk, jadi kami pulang d diminta besok datang, ternyata besoknya masih sibuk juga,”keluhnya.

Sekedar untuk diketahui, Mahasiswa IAIN Bone selain diberi tugas mata kuliah di Pengadilan Negeri (PN), juga di Kantor Kejaksaan, Kepolisian dan Kantor Pengacara semua berjalan lancar kecuali di PN Watampone.

Reporter: Abustan

STIE Nobel Anugerahi Nobel Award Kepada SYL di Acara Wisuda

Syahrul Yasin Limpo memberikan piagam penghargaan di acara wisuda STIE Nobel yang berlangsung di Hotel Clarion. Rabu, 9 Mei 2018. (Foto: Rahmat Saputra/Fajar Pendidikan)
Syahrul Yasin Limpo memberikan piagam penghargaan di acara wisuda STIE Nobel yang berlangsung di Hotel Clarion. Rabu, 9 Mei 2018. (Foto: Rahmat Saputra/Fajar Pendidikan)

Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id –
Sesuai dengan visi dan misi STIE Nobel Indonesia sebagai perguruan tinggi yang berorientasi untuk menghasilkan sarjana yang memiliki kompetensi entrepreneurship dan berwawasan global, maka untuk mewujudkan pencapaian visi dan tujuan tersebut, STIE Nobel Indonesia telah menerapkan kurikulum berbasis kompetensi entrepreneurship.

Demikian dipaparkan Ketua STIE Nobel Indonesia, Dr H Mashur Razak SE MM dihadapan 360 wisudawan sarjana ke XII dan pascasarjana IV yang berlangsung di Ballroom Sandeq Hotel Grand Clarion. Rabu, 9 Mei 2018.

Kata Mashur, untuk merubah cara berpikir mahasiswa, STIE Nobel mengembangkan berbagai program pembelajaran yang erat kaitannya dengan dunia bisnis.

“Kami sering mengundang pengusaha suskses untuk membawakan kuliah umum, CEO lecturer dari para pimpinan perusahan, kuliah praktis dari para profesional, praktek direct selling dan magang atau internship pada berbagai perusahaan,” jelas Mashur.

Wisuda kali ini seperti pada tahun sebelumnya kembali dirangkaikan dengan penerimaan Nobel Entrepreneur Award yang kali ini memiliki 10 kategori salah satunya diberikan kepada Mantan Gubernur Sulawesi Selatan 2 periode Syahrul Yasin Limpo. Berikut Kategori dan Penerima Nobel Award

1. Kategori Government Entrepreneur: Syahrul Yasin Limpo
2. Kategori Business Entrepreneur: Zulkarnain Arief
3. Kategori Young Entrepreneur: A. Troy Martino
4. Kategori Social Entrepreneur: Ana Mardiana
5. Kategori alumni S1: Evita Jacqueline
6. Kategori alumni S1: Andi Sawerigading Hamka
7. Kategori alumni S2: Hj. Nunung Dasniar
8. Kategori alumni S2: Bachtiar Baso
9. Kategori mahasiswa: Ayu Sri Lestari
10. Kategori mahasiswa: Riswan Arifin. (FP)

240 Lembaga Paud Siap Semarakkan Gebyar Paud Diknas Barru 2018


Barru, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Dinas Pendidikan (Diknas) Kabupaten Barru, Bidang Pendidikan Anak Usua Dini akan melaksanakan Lomba Gebyar Paud 2018 yang di rangkaikan dengan pengukuhan Bunda Paud Kabupaten Barru pada tanggal 12 Mei 2018.

Hal tersebut dikatakan Ketua Panitia Gebyar Paud Diknas Barru 2018, H Abd Hamid SPd MPd pada FAJARPENDIDIKAN.co.id di ruang kerjanya kantor Diknas Barru, Jl AA Baumassepe Jampue, Kelurahan Mangempang, Kecamatan Barru, Kabupaten Barru,  Selasa (8/5).

H Abd Hamid mengatakan bahwa kegiatan tersebut akan dilaksanakan berdasarkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) – Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) yang diperuntukan bagi anak usia dini se – Kab Barru, agar kegiatan tersebut dapat terlaksana dengan lancar, semarak dan sukses, sehinggah dibentuknya panitia pelaksana kegiatan nantinya, “dari hasil pembentukan susunan kepanitaiaan yang telah kami lakksanakan bertindak selaku Pembina pelaksana yakni Kadis Diknas Barru Dr Ir Abustan AB M Si Penanggung jawab kegiatan Kabid Pembangunan Paud dan PNF H Arkil SPd MPd dan Ketua Panitia Prlaksana Kegiatan Kasi Kelg dan Sapras H. Hamid, S, P,d. M,Pd serta puluhan panitia pelaksana gebyar Paud Diknas Barru 2018,” kata H Abd Hamid.

Lanjut Mantan Kepala UPTD Kec Soppeng Riaja itu juga menjelaskan bahwa, “kegiatan yang akan kami laksanakan dalam gebyar Paud 2018 nantinya yakni, karnaval, senam ceria, lomba mewarnai, mencari jejak, pihak kami juga melibatkan 240 lembaga Paud se- Kabupaten Barru, dengan mengikutkan sebanyak 20 orang dalam 1 lembaga, terkait lomba tersebut kami menyiapkan Tropy dan Uang pembinaan, selain kegiatan tersebut, kegiatan ini juga kami rangkaikan dengan pengukuhan Bunda Paud tingkat Kab.Barru,” jelas H Hamid.

Reporter: Abd Latif Ahmad

Mahasiswa Hukum IAIN Bone Keluhkan Ini di Pengadilan Negeri

Bone, FAJARPENDIDIKAN.co.id– Sejumlah Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone beberapa kali telah mendatangi Pengadilan Negeri (PN) Watampone di Jl Mt Hariono, Bone.

Mereka berkali-kali datang ke PN untuk menyelesaikan tugas yang diberikan dosennya di kampus. Namun sayang, beberapa kali kedatangan mereka tak kunjung mendapat respon yang diharapkan.

“Sudah beberapa kali datang untuk bahan menyelesaikan tugas mata kuliah hukum acara pidana, kami diminta datang tapi selalu tidak jadi dilayani, “kata salah satu Mahasiswa IAIN Bone yang enggan disebutkan namanya kepada FAJARPENDIDIKAN.co.id, Selasa (8/5).

Lebih lanjut Mahasiswa Hukum Tata Negara itu mengaku heran dengan hal yang dialaminya bersama teman kampusnya. Betapa tidak sebelumnya, pihak PN disebutnya telah disurati terkait kegiatan tersebut.

“Sebelumnya menyurat, tapi dibagian umum menyampaikan sibuk, jadi kami pulang d diminta besok datang, ternyata besoknya masih sibuk juga,”keluhnya.

Sekedar untuk diketahui, Mahasiswa IAIN Bone selain diberi tugas mata kuliah di Pengadilan Negeri (PN), juga di Kantor Kejaksaan, Kepolisian dan Kantor Pengacara semua berjalan lancar kecuali di PN Watampone.

Terkait hal tersebut, pihak PN Watampone belum bisa dikonfirmasi.

Reporter: Abustan

3CM: Giat ‘Pendekar Anak Makassar’ Setop Eksploitasi Anak

Children Care Community Makassar (3CM)

Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id-Algha Sanjaya, salah satu mahasiswa berprestasi Universitas Negeri Makassar (UNM) 2016, merupakan otak di balik lahirnya Children Care Community Makassar atau dikenal dengan 3CM.

3CM lahir dari sebuah keresahan atas fenomena kekerasan yang menimpah anak-anak di bawah umur. Mulai dari kasus narkoba, pergaulan bebas hingga eksploitasi anak.

“Dari situ, founder 3CM (Algha Sanjaya) berdiskusi dengan beberapa teman dan dosen hingga akhirnya terbentuklah komunitas yang concern kepada pendidikan dan pemenuhan hak-hak anak, yaitu Children Care Community Makassar (3CM) yang lahir pada 22 Mei 2016,” jelas Ahmad Rif’an Muzaqi, Wakil Presiden 3CM.

Zaky, begitu sapaan akrabnya, juga menjelaskan bahwa diusia 3CM yang hampir menyentuh usia dua tahun, 3CM sudah memiliki 80 volunteer dari dua generasi yang dinamakan ‘Pendekar Anak Makassar’. “Bulan ini akan ada perekrutan Pendekar Anak Makassar Generasi 3,” kata mahasiswa prodi pendidikan teknologi pertanian UNM itu.

“Pendekar kan artinya orang yang gagah berani atau suka membela yang lemah. Jadi maknanya, kita mau volunteer 3CM bisa dengan ikhlas membantu yang lemah. Nah, dalam hal ini, anak-anak Makassar,” jelas Zaky saat ditanya makna dibalik pemberian nama ‘Pendekar Anak Makassar’ kepada para volunteer.

Selain itu, Zaky juga menjelaskan tujuan didirikan 3CM adalah untuk menyadarkan masyarakat dan juga pemerintah bahkan pihak-pihak terkait tentang hak-hak anak yang harus dilindungi.

Pemberian bantuan berupa pakaian dan buku kepada pengelola Panti Asuhan Al-Muallaf

Goal-nya kita ingin menyadarkan masyarakat Makassar. Khususnya pemuda, bahwa masih ada loh anak-anak Makassar yang masih butuh perhatian kita. Selain itu, kita juga ingin pemerintah tidak segan-segan memberantas narkoba dan miras yang menurut kami sangat merusak moral anak,” papar Zaky.

Zaky mengatakan, untuk mencapai tujuan dari 3CM tersebut, baik pengurus maupun volunteer 3CM, giat melakukan kampanye bertajuk “3CM in Action and Public Campaign” yaitu kampanye malam minggu sehat tanpa SAD (Free Sex, Alcohol and Drugs) kepada warga masyarakat Makassar yang dilakukan di Pantai Losari.

“Selain kampanye malam minggu sehat tanpat SAD, 3CM juga pernah kampanye jangan takut-takuti anak dengan hantu. Nah, bentuk kegiatannya kita dandan hantu tapi hantunya lucu. Tujuannya untuk menyadarkan orang tua bahwa sering menakut-nakuti anak, akan membuat mentalnya lembek dan mudah takut,” bebernya.

Tak hanya berhenti pada kegiatan giat kampanye. 3CM juga melakukan forum diskusi dan bakti sosial atau baksos. “Pada forum diskusi diantara pengurus dan volunteer 3CM, kita mendiskusikan perkembangan kasus anak di Makassar. Nah, hasil dari diskusi tersebut yang kita bawa ke 3CM in action. Kalau baksos, rencana kita akan mengadakan baksos lokasinya belum ditentukan. Pada intinya, item kegiatan di baksos nanti tetap pendidikan dan penyuluhan,” paparnya.

3CM juga memiliki panti asuhan binaan; yaitu Panti Asuhan Al-Muallaf yang lokasinya di belakang puskesmas Kassi-kassi Makassar. Di panti asuhan binaan, para ‘Pendekar Anak Makassar’ melakukan proses belajar mengajar kepada anak-anak panti yang berusia SD, SMP, dan SMA. Pelajaran yang diberikan adalah semua mata pelajaran umum. Tetapi lebih difokuskan kepada mata pelajaran matematika, bahasa Inggris, dan agama.

“Selain pendidikan, kita juga mengumpulkan donasi baik itu baju bekas, atau pun donasi lainnya untuk disumbangkan ke panti tersebut. Alhamdulillah, sudah hampir dua tahun kami bina panti tersebut. Dari awalnya panti itu kurang mendapatkan donasi hingga sekarang alhamdulillah bantuan dari dermawan selalu ada,” tuturnya.

Meski demikian, dikatakan Zaky, semua yang telah dilakukan oleh 3CM belum sepenuhnya efisien dalam mencapai tujuan awal didirikan 3CM. “Memang belum. Kami juga meminta dukungan dari semua pihak, baik itu pemerintah maupun teman-teman dari komunitas lain. Karena kami percaya kalau kebaikan dikerjakan bersama-sama akan menghasilkan hal yang jauh lebih baik,” ungkapnya.

Namun kekurangan-kekurangan tersebut tidak sedikit pun menyurutkan keseriusan ‘Pendekar Anak Makassar’ melalui 3CM untuk memberantas fenomena kekerasan kepada anak. Hal itu dibuktikan dengan adanya tanda tangan petisi pada saat launching 3CM di Pantai Losari.

“Saat launching, ada 1000 Tanda Tangan Peduli Anak Indonesia. Jadi pada saat launching, ada tiga kegiatan waktu itu. Menyadarkan dan mengajak masyarakat untuk berprestasi aktif dalam perlindungan dan penjagaan akan; bekerja sama pemerintah dan instansi untuk lebih peduli anak; dan Launching 3CM,” jelasnya.

Terlepas dari itu, Zaky juga mengungkapkan alasannya tertarik bergabung bersama 3CM. “Alasan pertama sih, karena saya suka main sama anak-anak. Kedua saya suka di 3CM lebih mementingkan kekeluargaan dibanding kepentingan lain. Jadi nyaman gitu. Dan mungkin karena saya miris sih melihat banyaknya anak-anak yang sudah kecanduan narkoba, pergaulan bebas yang sudah kelewat batas apa lagi eksploitasi anak,” ceritanya.

Oleh karena itu, Zaky berharap semoga dengan adanya 3CM, banyak orang-orang yang awalnya apatis bisa lebih care dengan lingkungannya  terutama dengan anak-anak. “Kami juga berharap pemerintah juga mendukung kegiatan seperti ini,” harapnya. (FP)

Gallery Foto: Perayaan Milad ke IX Aksara FIP UNM

Tari Kreasi Balla Highland (Foto: Ist)
Tari Kreasi Balla Highland (Foto: Ist)

 

Teater Pelayaran Kau Jual Kami Beli (Foto: Ist)
Teater Pelayaran Kau Jual Kami Beli (Foto: Ist)
Tarian Tradisi Pakarena Bonto Bangun. (Foto: Ist)
Tarian Tradisi Pakarena Bonto Bangun. (Foto: Ist)
Sastra Pelayaran Cinta. (Foto: Ist)
Sastra Pelayaran Cinta. (Foto: Ist)

Perayaan Milad ke IX Aksara FIP UNM Mengusung Tema Selayar

Pemotongan tumpeng oleh Widya Nurmalasari S Pd, M Pd Selaku pembina Aksara FIP UNM (Foto: Ist)
Pemotongan tumpeng oleh Widya Nurmalasari S Pd, M Pd Selaku pembina Aksara FIP UNM (Foto: Ist)

Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Bila tahun – tahun sebelumnya mengusung tema Mandar, Mamasa, maka pada perayaan Milad ke IX Lembaga Aksara Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Makassar (UNM) mengangkat tema Selayar “Allo Kalusukang Kaasa Mange Ri Sampulo” dengan menampilan kesenian – kesenian yang berasa dari Selayar.

Tak jauh berbeda dengan perayaan milad pada tahun – tahun sebelumnya, tahun ini pun pelataran Kampus FIP UNM masih menjadi lokasi pusat perayaan milad.

“Kan ini bentuk perekrutan anggota baru, jadi disini kami mementaskan apa yang telah kami pelajari dari kegiatan – kegiatan sebelumnya. Tujuan lainnya yaitu, yang menjadi calon anggota baru dalam kegiatan kami ini bisa lebih berpengalaman lagi dalam dunia pementasan,” jelas Nur Fadillah, Ketua Angkatan IX saat ditanya menganai tujuan kegiatan.

Fadillah juga berharap di ulang tahun ke IX, Lembaga Aksara bisa jauh lebih baik dari tahun – tahun sebelumnya. “Semoga Aksara bisa jauh lebih sukses. Bisa menjadi lembaga yang lebih eksis lagi di kalangan kampus maupun masyarakat,” harapnya. (FP)

Dosen UINAM ikuti International Workshop for Peace Educator di Korsel

(Foto: Ist)
(Foto: Ist)

Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Tiga dosen UIN Alauddin bertolak ke Korea Selatan dalam rangka mengikuti kegiatan International Workshop for Peace Educator.

Kegiatan ini merupakan wujud MoU antara HWPL (Heavenly Culture World Peace Restoration of Light) dan UIN Alauddin.

International Workshop for Peace Educator ini berlangsung selama empat hari; sejak tanggal 4 hingga 7 Mei 2018 yang dilaksanakan di Jounju Korea Selatan.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan bekal tentang kurikulum perdamaian yang bisa diajarkan berbagai institusi pendidikan, khusunya perguruan tinggi.

Workshop dihadiri oleh berbagai peserta termasuk delegasi UIN Alauddin, UIN Syarif Hidayatullah, UIN Sumatera Utara, UIN Banten, STAI As’adiyah Sengkang.(*)

Bupati Barru Apresiasi Penamatan Siswa SMA N 1 Barru 2018

Barru, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Bupati Barru Ir. H Suardi Saleh M,Si didampingi Ketua LPMP Prov.SulSel Dr. Halim Muharram, dan Kabag Humas Pemkab Barru Yossy Febrisiyah S, STp M,Si, menghadiri Penamatan dan Pelepasan Siswa Siswi SMA Negeri 1 Barru 2018 (Smabar18) di Aulah SMA Negeri 1 Barru Sumpang Binangae Barru, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan pada hari Kamis (3/5).

Selain Bupati Barru bersama rombongan juga tampak hadir Ketua Komite Dr. H. Irham Jalil S,Pd. M,Ag, Kepala UPT Wlayah 8  dan para unsur UPT Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan Para Kepala Sekolah UPT SMA se – Kabupaten Barru, para Guru SMA N 1 Barru, para orang tua Siswa beserta 640 Siswa  Alumni yang menggelar dirinya alumni “Silent 18, 14 Nama 1 Cerita”, (Student Of Intelligence Unlimited Tallent).

Mengawali acara Kepala SMA 1Barru Drs.H Umar M, MM dalam penyampaiannya terlebih dahulu memperkenalkan sejarah berdirinya Smabar yang lahir pada 21 September 1964 lalu, kemudian lahirlah alumni pertama pada tahun 1966 lalu,” terkait sejarah tersebut berarti sekolah kita hingga saat ini telah memproduksi alumni sebanyak 51alumni, sebagai mana di tahun 2017 lalu kita telah merayakan 50 Alumni emas pada Dekade pertama, berarti penamatan anak- anak kita di 2018 ini adalah alumni pertama pada Dekade ke dua sejak berdirinya Sekolah kita ini “, kata H.Umar

Lanjut H. Umar menjelaskan bahwa Smabar saat ini telah menamatkan sebanyak 460 siswa dan siswi, terdiri dari 277 jurusan IPA, dan 183 IPS,” syukur Alhamdulillah  kami telah mendapat informasi bahwa Sekolah kita ini lulus seratus persen dengan memperoleh peringkat kelulusan tingkat Provinsi Sulsel, dari sebanyak 502 Upt SMA se- Sul Sel, sekolah kita ini mendududuki peringkat 126 di jurusan IPA, sementara jurusan IPS dari 491Sekolah, kita berada pada peringkat 108 besar, olehnya itu kami berharap pada penamatan tahun berikutnya sekolah kita ini dapat meraih peningkatan peringkat yang lebih baik lagi”, tuntas Kepsek juga Alumni Smabar83 ini.

Kemudian Bupati Barru dalam Sambutannya, terlebi dahulu mengapresiasi acara penamatan dan pelepasan 460 Siswa yang mengelar berbagai pementasan dari karya dan kreasi para Alumni Silent Smabar18 tersebut, ” terlebi dahulu saya ucapkan selamat kepada anak- anaku yang baru saja menyelesaikan pendidikannya dengan bergai prestasi yang telah dicapai di Sekolah kita ini “, ujar Bupati.

Lanjut H.Suardi Saleh menyampaikan rasa terima kasinya kepada pihak SMA Negeri 1 Barru yang telah mengangkat nama baik Kabupaten Barru dengan peningkatan peringkat pada tingkat kelulusan se- Provinsi Susel, khususnya terhadap para Guru selaku tenaga pendidik yang dinilai telah berhasil meningkatkan kuwalitas dan mutu pendidikan di Kab.Barru,” olehnya itu pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasi kepada seluru tenaga pendidik dan kependidikan di Sekolh kita ini, yang telah berhasil menamatkan siswa siswi kita dengan berbagai prestasi gemilang, sehingga dapat meloloskan Siswa dan Siswi kita pada puluhan perguruan  tinggi bergengsi di nusantara, olehnya itu saya berharap kedepan agar lebih ditingkatkan lagi,” pungkasnya.

Reporter : Abd Latif Ahmad

Ponpes Al-Junaidiyah Cetak 28 Santri Penghafal Al-Quran

 

Bone, FAJARPENDIDIKAN.co.id, – Ratusan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Al-Junaidiyah Biru mengikuti Perpisahan Santri Madrasah Tsanawiyah Angkatan XXX, Madrasah Aliyah Angkatan XXIX dan Wisuda Hafalan Al-Quran 10 juz, 20 Juz, dan 30 Juz, Kamis (3/5/2018).

Kegiatan yang dihadiri perwakilan Forkopimda dan orang tua santri ini, digelar di aula Ponpes Al Junaidiyah, Jl Jend Sudirman, Bone.

Adapun jumlah santri yang dikhatamkan sebanyak 177 orang. Terdiri dari 28 orang tahfidz Madrasah Tahfizhil Quran, 92 orang MTs dan 56 orang santri MA.

Pimpinan Pondok Kh Jamaluddin A MThI mengharapkan, semua wisudawan sukses dalam hidupnya, mencapai cita-cita berguna bagi bangsa dan agamanya. Selain itu, Ia juga mengimbau orang tua santri agar selektif memilihkan sekolah untuk buah hantinya.

“Pilih sekolah yang mendidik anak untuk saleh,” kata Jamaluddin

Reporter: Abustan