Beranda blog Halaman 3343

HUT Bhayangkara ke-72, Polsek Ulaweng Gelar Lomba Dai Cilik

0
Kapolsek Ulaweng AKP Subair saat menyerahkan piala dan uang kepada para pemenang

Bone, FAJARPENDIDIKAN.co.id– Dalam rangka memperingati HUT Bhayangkara ke-72, Polsek Ulaweng menggelar Pemilihan Dai Cilik (Pildacil), lomba adzan dan wudhu di Masjid Nurul Ihsan, Desa Manurunge, Kecamatan Ulaweng, Bone, Sabtu (9/6/2018).

Lomba semarak Ramadhan 1439 H yang diikuti puluhan pelajar ini, mengusung tema “Dengan Semangat Promoter, Polri Siap Mengamankan Agenda Kamtibmas Tahun 2018 dan 2019”.

Hadir, Kapolsek Ulaweng AKP Subair, Waka Polsek Ipda Muchlis, Kanit IK Aiptu Sunardi, Kasi Humas AIPTU Darmawansyah, KSPKT Bripka Irwan, Para BaBinkamtibmas Polsek Ulaweng, Penyuluh Agama dari KUA Kec Ulaweng Ustas Darwis (tim juri) dan A Isra Guru SMA 15 Bone (tim juri) serta warga.

Kapolsek Ulaweng AKP Subair dalam sambutannya mengajak kepada generasi penerus, untuk terus meningkatkan dan mengembangkan bakat masing-masing. Senantiasa rajin beribadah dan belajar serta tak mudah berpuas diri atas prestasi yang telah diraih. Bagi pemenang lomba, jangan berbangga diri dan yang kalah jangan berkecil hati, menang kalah dalam lomba adalah hal yang biasa, yang luar biasa adalah terus beribadah dan belajar tuk lebih baik dan lebih baik lagi.

Adapun sebagai pemenang lomba Pildacil juara I atas nama Nur Syahidah Bahar dengan jumlah nilai 717. Juara II atas nama Maghfira Ranadhan dengan jumlah nilai 678. Sedangkan juara III dengan nilai 645 atas nama Putri Suci.

Pemenang kategori lomba adzan juara I M Ikbal, juara II Aldi dan juara III atas nama Imam Malik. Sedangkan pemenang lomba kategori lomba wudhu, yakni juara I atas nama Reskiana, Juara II Pemi Sagita, dan juara III atas nama A Nursyafika.

Para pemenang, masing-masing mendapatkan piala dan sejumlah uang pembinaan.

Reporter: Abustan

Menuju Universitas, STKIP Muhammadiyah Buka Prodi Baru

Wakil Ketua IV STKIP Muhammadiyah Bone Badaruddin Baso

Bone, FAJARPENDIDIKAN.co.id– Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Bone membuka program Studi (Prodi) Baru dengan kuota 40 Mahasiswa. Prodi itu yakni Pendidikan Kepelatihan Olahraga.

Hal itu diungkapkan Wakil Ketua IV STKIP Muhammadiyah Bone Badaruddin Baso saat ditemui Fajar Pendidikan di ruang kerjanya.

“Tahun ini, kita buka Prodi baru yakni Pendidikan Kepelatihan Olahraga. Kuota Mahasiswa yang akan kita terima hanya 40,”kata Badaruddin, Rabu (6/6/2018).

Proses seleksi calon mahasiswa Prodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga dipastikannya akan diseleksi secara ketat. Mulai dari aspek fisik, minat, bakat dan wawasan calon mahasiswa.

“Sekarang kita buka prodi baru, kita mau banyak mahasiswa tapi mesti dipertimbangkan rasio dosen dengan jumlah mahasiswa. Prodi baru dan prodi lainnya juga seperti itu, “lanjutnya

Dengan dibukanya Prodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga, masih lanjut Baharuddin, maka saat ini STKIP Muhammadiyah Bone telah membina delapan Prodi. Yakni, Pendidikan Matematika Akreditasi, Pendidikan Biologi, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Ekonomi, PKN, Teknologi Pendidikan, dan Pendidikan Kepelatihan Olahraga.

“Kedepannya kita akan tambah beberapa Prodi lagi, untuk persiapan menjadi Universitas, “ungkapnya.

Reporter: Abustan

Ristekdikti Bekerjasama dengan UIN Alauddin Gelar Diseminasi SPMI

Direktorat Penjaminan Mutu, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti) bekerjasama dengan UIN Alauddin Makassar menggelar Diseminasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI), yang berlangsung di Gedung Rektorat Lantai 4. Selasa (05/06/2018). (Foto: Ist)
Direktorat Penjaminan Mutu, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti) bekerjasama dengan UIN Alauddin Makassar menggelar Diseminasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI), yang berlangsung di Gedung Rektorat Lantai 4. Selasa (05/06/2018). (Foto: Ist)

Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Direktorat Penjaminan Mutu, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti) bekerjasama dengan UIN Alauddin Makassar menggelar Diseminasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). 

Acara yang mengusung tema, “Melalui SPMI kita tingkatkan budaya mutu yang berkelanjutan” digelar di Gedung Rektorat Lantai 4. Selasa (05/06/2018)

Kepala Sub Bagian, Dr Saharuddin Abdullah mengatakan bahwa kegiatan ini untuk memperbincangkan regulasi terbaru dan memperjelas SPMI tersebut. 

“SPMI cermin dari kualitas perguruan tinggi dan juga merupakan sosialisasi dan diskusi terkait isu terkini dengan SPMI,” ucapnya.

Dekan Fakultas Adab dan Humaniora Diundang Bawa Ceramah Nuzulul Quran di KBRI Bangkok

Dekan Fakultas Adab dan Humaniora, Dr H  Barsihannor M Ag (tengah) diundang Kedutaan Besar RI Bangkok untuk menyampaikan ceramah Nuzulul Quran, Sabtu 2 Juni 2018. (Foto: Ist)
Dekan Fakultas Adab dan Humaniora, Dr H Barsihannor M Ag (tengah) diundang Kedutaan Besar RI Bangkok untuk menyampaikan ceramah Nuzulul Quran, Sabtu 2 Juni 2018. (Foto: Ist)

 

Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Kedutaan Besar RI Bangkok mengundang Dekan Fakultas Adab dan Humaniora, Dr H  Barsihannor M Ag untuk menyampaikan ceramah Nuzulul Quran, Sabtu 2 Juni 2018. Kegiatan yang berlangsung di Main Hall KBRI ini diawali dengan acara berbuka puasa dan dilanjutkan dengan tarawih dan ceramah Nuzulul Quran. Kurang lebih 500 warga Negara Indonesia yang tinggal di Bangkok hadir pada kegiatan ini.

Dalam sambutannya, Duta Besar KBRI Bangkok, Ahmad Rusydi mengharapkan agar masyarakat Indonesia mampu menjaga harkat dan martabat bangsa Indonesia di mata dunia, khususnya di Bangkok. Menurutnya, karakter sangat penting untuk dijaga seperti kesopanan kebersamaan dan kedisiplinan untuk menunjukkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang bermartabat.

Senada dengan itu, Dr H Barsihannor M Ag dalam ceramahnya menyatakan bahwa Alquran secara jelas dan nyata memerintahkan kepada manusia untuk menggali semua potensi yang dimilikinya. Karena dengan potensi peradaban Iqra dan Qalam manusia akan mampu menemukan rahasia kerajaan Allah di dunia semesta dan di dalam diri manusia itu sendiri.

Hadirnya penceramah dari UIN Alauddin ini tidak terlepas dari inisiatif Atase Pendidikan dan kebudayaan KBRI Bangkok, Prof DR Mustari Mustafa  MA yang juga adalah dosen pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar.(*)

Besok, 5.866 Calon Mahasiswa Baru PNUP Bersaing Melalui Jalur UMPN

(Logo PNUP)
(Logo PNUP)

Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Ujian Masuk Politeknik Negeri (UMPN) 2018 digelar secara bersamaan oleh 43 Politeknik Negeri se-Indonesia termasuk Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) yang akan dilaksankan pada Sabtu, 2 Juni 2018.

Peserta UMPN 2018 PNUP terbagi ke dalam tiga kelompok pilihan yaitu kelompok rakayasa yang diikuti sebanyak 3.625 peserta, kelompok tata niaga sebanyak 1.097 peserta,  dan kelompok campuran sebanyak 1.144 peserta.

Dari seluruh jumlah pendaftar tersebut, tahun ini PNUP hanya menerima sekitar 600 calon mahasiswa baru melalui jalur tulis UMPN sehingga persaingan melalui ujian tulis memang sangat ketat karena jumlah pendaftar juga meningkat signifikan. Kuota lainnya telah diisi oleh calon mahasiswa baru yang bersaing melalui jalur PMDK-PN, beasiswa bidikmisi, dan kelas kerja sama yang nama-namanya telah diumumkan.

“Tahun akademik 2018/2019, PNUP akan menerima 1.181 calon mahasiswa baru untuk 25 program studi yang terbagi menjadi 13 program studi D-3 dan 12 program studi S-1 terapan. Di mana dua diantaranya merupakan program studi baru. Kedua program studi baru tersebut adalah D3 perawatan alat berat dan S1 terapan perancangan bangunan gedung,” demikian dijelaskan Ibrahim Abduh S ST M T selaku Wakil Direktur I PNUP, sekaligus ketua UMPN 2018 PNUP.

Dirinya juga berharap semoga UMPN 2018 PNUP berjalan lancar tanpa ada kecurangan sama sekali mengingat persaingan yang ketat.

Tahun ini, PNUP menyelenggarakan UMPN 2018  bertempat di tujuh titik lokasi ujian dengan menggunakan 294 ruangan. Selain di kampus l PNUP Perintis Kemerdekaan dan kampus ll PNUP Moncongloe, UMPN juga dilaksanakan di kampus Politeknik Media Kreatif Perintis Kemerdekaan, kampus STIMIK AKBA Perintis Kemerdekaan, kampus Universitas Cokroaminoto, SMA Negeri 21 BTP, dan SMP Negeri 30 BTP. Semua peserta tes UMPN 2018 diharapkan hadir tepat waktu sesuai jadwal karena keterlambatan hanya ditoleransi selama 30 menit setelah ujian berlangsung. Lebih dari itu, peserta sudah tidak diperkenakan mengikuti ujian. Selain itu, peserta harus berpakain rapi dengan mengenakan kemeja dan bersepatu.

Mata pelajaran yang diujikan baik untuk program D-3 maupun S-1 terapan kelompok rekayasa adalah matematika, fisika, kimia, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris. Sedangkan untuk kelompok tata niaga adalah bahasa Indonesia, bahasa Inggris, matematika, ekonomi, dan akuntansi.

Pengumuman hasil ujian masuk PNUP 2016/2017 akan diumumkan pada 12 Juni 2018 melalui menu pengumuman di http://umpn.poliupg.ac.id.

Sebelum mengikuti perkuliahan, semua calon mahasiswa baru PNUP tahun akademik 2018/2019 yang diterima harus terlebih dahulu mengikuti Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) yang dijadwalkan Agustus mendatang. PKKMB secara umum bertujuan membantu transformasi karakter siswa menjadi mahasiswa melalui sejumlah materi dan simulasi yang relevan dalam memperkenalkan dunia kemahasiswaan sehingga dapat menciptakan karakter mahasiswa dimana mereka harus memiliki sifat kritis, mandiri, dan ilmiah.(*)

Seleksi Penerimaan Dosen non-PNS Unhas Memasuki Tahap Seleksi Berkas, Hasilnya Segera Diumumkan

Prof. Dr. Ir. Nasaruddin Salam, MT, Ketua Panitia Penerimaan Dosen Tetap Unhas Non-PNS, juga Sekretaris Universitas Hasanuddin (Foto: Ist)
Prof Dr Ir Nasaruddin Salam MT, Ketua Panitia Penerimaan Dosen Tetap Unhas Non-PNS, juga Sekretaris Universitas Hasanuddin (Foto: Ist)

Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Universitas Hasanuddin akan menerima 20 dosen tetap non-PNS pada beberapa program studi.  Prosesnya telah dimulai dengan pendaftaran yang dibuka sejak tanggal 17 Mei 2018.  Hingga penutupan pendaftaran online pada tanggal 30 Mei 2018, tercatat sebanyak 626 pendaftar.  Namun demikian, dari jumlah tersebut yang mengirimkan berkas pendaftaran lengkap sebanyak 462 pelamar.

Jumat, 1 Juni 2018, bertempat di Ruang Rapat Lantai 5 Gedung Rektorat Unhas, dilakukan seleksi tahap pertama, yaitu pemeriksaan berkas.  Rapat yang dipimpin oleh Ketua Panitia Seleksi Penerimaan Dosen Tetap Unhas Non-PNS, Prof Dr Ir Nasaruddin Salam MT.  Dari hasil seleksi ini, sebanyak 368 pelamar dinyatakan lulus berkas dan berhak untuk mengikuti tahapan seleksi selanjutnya. Sementara 94 pelamar dinyatakan tidak memenuhi persyaratan berkas.

Prof Nasaruddin Salam, yang juga merupakan Sekretaris Universitas Hasanuddin, mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan seorang pelamar tidak lulus berkas.  Misalnya, memiliki kualifikasi ijazah yang tidak sesuai dengan formasi yang tersedia, ada yang lulusan luar negeri tetapi ijazahnya belum disetarakan di Dikti, dan juga ada yang karena universitas asalnya belum terakreditasi B pada saat yang bersangkutan lulus, dan lain-lain.

Latar belakang pelamar sangat bervariasi, berasal dari seluruh Indonesia. Begitu juga dengan asal kampus, ada beberapa yang lulusan luar negeri.  “Semua kita perlakukan sama, jika yang bersangkutan lulus berkas akan melalui beberapa test, baik Test Kompetensi Dasar maupun Test Kompetensi Bidang,” kata Prof Nasaruddin.

Hasil seleksi berkas akan diumumkan pada Sabtu, 2 Juni 2018, melalui portal http://bapsi.unhas.ac.id

Bagi pelamar yang lulus berkas diwajibkan untuk mengikuti Test Kompetensi Dasar (TKD) yang akan berlangsung pada hari Selasa, tanggal 5 Juni 2018, mulai pukul 08.30 di Baruga A P Pettarani, Kampus Unhas Tamalanrea.  Hasil TKD akan diumumkan pada tanggal 6 Juni 2018.

Test Kompetensi Bidang (TKB) akan dilaksanakan tanggal 7 – 9 Juni 2018. TKB terdiri atas microteaching (yaitu ujian simulasi mengajar), TOEFL, Test Potensi Akademik (TPA), dan wawancara.

Prof Nasaruddin Salam mengharapkan agar pelamar yang lulus seleksi berkas untuk mengikuti test selanjutnya dengan seksama. “TKD mempunyai bobot 40 persen, sementara TKB memiliki bobot 60 persen. Jadi, keduanya sama penting. Ini adalah standar seleksi PNS yang kita berlakukan.  Karena dosen tetap Unhas non PNS ini nantinya akan mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan dosen PNS, termasuk bisa menjadi profesor,” tutup Prof. Nas.(*)

Peringati Hari Lahir Pancasila ke-73, Rektor Unhas Ingatkan Nilai – nilai Luhur Pancasila

sivitas akedemika Unhas memperingati Hari Lahir Pancasila dengan menggelar upacara yang berlangsung di di Gelanggang Olah Raga (GOR) Unhas Tamalanrea. (Foto: Ist)
sivitas akedemika Unhas memperingati Hari Lahir Pancasila dengan menggelar upacara yang berlangsung di Gelanggang Olah Raga (GOR) Unhas Tamalanrea. (Foto: Ist)

Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Menyambut Peringatan Hari Lahir Pancasila ke-73 pada tanggal 1 Juni 2018, Universitas Hasanuddin menggelar upacara penghormatan bendera merah putih, yang berlangsung di Gelanggang Olah Raga (GOR) Unhas Tamalanrea.  Upacara yang berlangsung pukul 08.00 WITA dihadiri oleh Rektor, para Wakil Rektor, Majelis Wali Amanat, Senat Akademik, Dekan Fakultas dan Sekolah Pasca Sarjana, dosen, tenaga kependidikan, satuan pengamanan kampus, dan mahasiswa.

Bertindak selaku pembina upacara adalah Sekretaris Universitas, Prof Dr Ir Nasaruddin Salam MT yang sekaligus membacakan sambutan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.

Pancasila pertama kali diuraikan secara jelas oleh Bung Karno pada tanggal 1 Juni 1945, kemudian dituangkan dalam Piagam Jakarta pada tanggal 22 Juni 1945 dan dirumuskan secara final pada tanggal 18 Agustus 1945.  Rumusan final inilah yang kita adopsi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Presiden Joko Widodo mengingatkan kembali tentang peranan para pendiri bangsa yang berasal dari berbagai kelompok, golongan, dan latar belakang yang dapat duduk bersama untuk menetapkan Pancasila sebagai pemersatu segala perbedaan. “Rangkaian proses besar tersebut harus selalu kita ingat, kita dalami semangatnya dan kita pahami rohnya. Adalah tugas dan tanggung jawab kita untuk memastikan bahwa Pancasila selalu hadir dalam setiap sudut kehidupan serta hati dan pikiran kita,” kata Presiden Joko Widodo dalam sambutan tertulisnya.

Di akhir sambutan tertulisnya, Presiden Joko Widodo mengajak seluruh komponen bangsa untuk bersama-sama mengamalkan Pancasila dalam keseharian. “Semangat bersatu, berbagi dan berprestasi akan meneguhkan derap langkah kita dalam membawa Indonesia menuju negara yang maju dan jaya,” tutup Presiden Joko Widodo.

Usai upacara, Rektor Unhas, Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu MA mengadakan ramah-tamah dengan jajaran civitas akademika Unhas.  Dalam pandangan Rektor Unhas, peringatan Hari Lahir Pancasila memiliki makna penting untuk selalu mengingatkan seluruh masyarakat tentang nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam Pancasila.  “Akhir-akhir ini kita melihat ada semacam penurunan dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila di masyarakat.  Apalagi dengan makin maraknya isu radikalisasi yang menjurus pada terorisme.  Hal ini dapat kita cegah dengan selalu mengingatkan seluruh elemen bangsa bahwa kita memiliki nilai bersama yang mempersatukan, yaitu Pancasila,” kata Prof Dwia.(*)

Makassar Kembali Raih Opini WTP

0

Makassar, Fajar Pendidikan.co.id- Pemerintah kota Makassar kembali meraih opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian). Terhitung sejak 2016 lalu, selama tiga tahun berturut – turut, Makassar tak pernah absen meraih predikat tertinggi di bidang LKPD (Laporan Keuangan Pemerintah Daerah).

LHP (Laporan Hasil Pemeriksaan) atas LKPD Pemerintah kota (Pemkot) Makassar Tahun Anggaran 2017 diserahkan oleh Kepala Perwakilan BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) Provinsi Sulawesi Selatan Widiyamantoro kepada Plt Wali Kota Makassar Dr Syamsu Rizal di gedung BPK Sulsel, Senin, 28 Mei 2018.

“Ini (Opini WTP) menunjukkan Makassar berada di jalur yang tepat meski bukan tanpa tantangan, melewati jalan berliku,” kata Deng Ical sapaan Plt Wali Kota Makassar.

Ia mengapresiasi kinerja seluruh jajaran Pemkot Makassar yang telah menunjukkan kinerja terbaik sehingga opini WTP kembali diraih tahun ini.

Kepala Perwakilan BPK Sulsel Widiyamantoro menyebutkan penyerahan LHP atas LKPD tahun anggaran 2017 bertujuan memenuhi amanat UUD 1945 dan peraturan perundang – undangan di bidang keuangan negara.

“Sesuai dengan UU No 15 Tahun 2004 dan UU No 15 Tahun 2006, BPK telah melakukan pemeriksaan atas LKPD tahun 2017,” kata Widiyamantoro.

Pemeriksaan itu ditujukan untuk memberikan opini atas kewajaran LKPD tahun 2017 dengan memperhatikan kesesuaian dengan SAP (Standar Akuntansi Pemerintahan), kecukupan pengungkapan, kepatuhan terhadap peraturan perundang – undangan, dan efektifitas Sistem Pengendalian Intern (SPI).

LHP atas LKPD tahun 2017 terdiri dari tiga laporan utama yaitu, LHP atas LKPD tahun 2017, LHP atas SPI, dan LHP atas kepatuhan terhadap peraturan perundang – undangan.

“Opini WTP bukan sekedar penghargaan. Capaian ini mengingatkan kita untuk selalu memperhatikan efektifitas dari SPI,” pesan Kepala Inspektorat Makassar Zainal Ibrahim.

Pemkot Makassar harus melakukan tindak lanjut atas hasil pemeriksaan BPK. Jika merunut pada Pasal 20 dan Pasal 21 UU No 15 Tahun 2004, Pemkot Makassar harus menyampaikan jawaban atau memberi penjelasan atas tindak lanjut hasil pemeriksaan dalam waktu 60 hari sejak diterimanya LHP ini.

Peran DPRD sebagai lembaga perwakilan mempunyai fungsi pengawasan menindaklanjuti temuan BPK dengan melakukan pembahasan bersama dengan kepala daerah sesuai kewenangannya.

Selain Makassar ada 14 kabupaten kota lainnya yang menerima opini WTP yaitu,

Palopo, Gowa, Bantaeng, Bulukumba, Pangkep, Maros, Sidrap, Bone, Soppeng, Wajo, Sinjai, Luwu, Luwu Utara, dan Luwu Timur.

Aksi Berbagi Lembaga Makassar Peduli Yang Tak Pernah Usai

0
Lembaga Makassar Peduli

Makassar, FajarPendidikan.co.id- Dalam memaknai bulan suci Ramadhan Lembaga Makassar Peduli (LMP) mengisi dengan berbagai kegiatan untuk sesama. Lembaga Makassar Peduli tidak hanya menjalankan aksi sosialnya pada hari-hari biasa, dibulan Ramadhan ini ada yang berbeda dari hari-hari sebelumnya.

Terlihat pada Minggu 27 Mei kemarin Lembaga Makassar Peduli membuat kegiatan lanjutan yaitu berbagi takjil yang dipusatkan di Bundaran Jalan Vetran – Ratulangi-Alauddin. Moment itu disambut antusias dari masyarakat, utamanya para pengguna jalan yang melintas di lokasi tersebut.

Pembagian takjil itu, merupakan Rangkaian Kedua dengan melibatkan semua Tim Lembaga Makassar Peduli yang ikut berbaur dalam pembagian takjil yang bertajuk ” Menebar Kebaikan Di Bulan Suci Ramadhan”.

Menariknya, dari takjil yang disediakan sebanyak 500 paket Kue serta 200 Paket Es Buah habis dalam waktu hanya berkisar setengah Jam.

Kabid Humas Lembaga Makassar Peduli, Muh. Ihsan Kamaruddin menuturkan dalam pembagian takjil yang dilakukan 11 Ramadhan Ini, pihaknya fokus melakukan pembagian takjil terhadap pengguna jalan yang melintas di Lokasi Bundaran Vetran-Ratulangi-Alauddin dimana lokasi tersebut merupakan titik kemacetan yang menjadi lokasi Pembagian takjil.

“Alhamdulillah, acara yang kami mulai sekitar pukul 17.00 WITA, mendapat respon positif dari warga. Hal ini terbukti, dari 500 paket Kue Dos dan 200 Gelas Paket Es Buah yang dibagi habis hanya dlam waktu setengah jam. Harapanya dari moment ini, untuk berbagi terhadap sesama, apalag dengan kondisi Jalanan yang macet utamanya yang di dalam angkot tidak sempat lagi untuk singgah membeli buka puasa, dan juga dengan kegiatan seperti ini memperkenalkan keberadaan Lembaga Makassar Peduli dalam setiap kegiatan aksi-aksi sosial,“ kata Ihsan sembari melakukan pembagian takjil di lokasi.

Ihsan menambahkan, dipilihnya Bundaran Jalan Vetran – Ratulangi-Alauddin sebagai tempat pembagian takjil, lantaran lokasi ini merupakan titik kemacetan dimana bertrmunya kendaraan yang berasal dari jalan-jalan yang rame lalu lalang kendaraan.

Dari kegiatan ini, masyarakat akhirnya mengetahui bahwa Lembaga Makassar Peduli mengadakan kegiatan berbagi takjil dengan adanya spanduk yang dibentangkan oleh tim Lembaga Makassar Peduli Di sekitar Area Pembagian Takjil.

“Poin dari pembagian takjil ini berbagi terhadap sesama, dan juga dalam rangka membuktikan existensi Lembaga Makassar Peduli dan menjadikan Kegiatan rutinan tahunan dibulan ramadhan, Alhamdulillah tahun lalu kita lakukan juga disini, dan tahun ini kita kembali melakukakan persis d tempat ini hingga ke area pasar pabaeng-baeng. Adapun jadwal pembagian takjil berikutnya, akan kembali kami lakukan pada tanggal 3 Juni 2018,“ pungkasnya.

Terpisah, salah satu Anggota Polrestabes Kota Makassar, Bripka M. Said Yang Sempat Melintas Dan Mendapatkan Paket Takjil Yang Di Bagikan , mengakui, dirinya menyambut baik niatan Lembaga Makassar Peduli dalam membagikan takjil di bulan Ramadhan ini.

Disisi lain, lokasi yang dipilih juga tepat dimana masyarakat yang tidak sempat membeli buka puasa akhirnya mendapatkan buka puasa secara gratis.

“Kami memberikan apresiasi terhadap tim Lembaga Makassar Peduli yang memberikan takjil dengan memfokuskan lokasi tersebut . Kare dipilihnya tempat ini bisa menjadi contoh yang baik bagi komunitas lainnya yang hendak melakukan kegiatan membagikan takjil juga, ” akunya.

Rektor UIN: Bukber Tak Sekedar Tradisi

Keluarga besar Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar menghelat acara buka puasa bersama (bukber) di Auditorium, 9 Ramadhan 1439 H/25 Mei 2018.(Foto: Ist)
Keluarga besar Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar menghelat acara buka puasa bersama (bukber) di Auditorium, 9 Ramadhan 1439 H/25 Mei 2018.(Foto: Ist)

Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Keluarga besar Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar menghelat acara buka puasa bersama (bukber) di Auditorium, 9 Ramadhan 1439 H/25 Mei 2018.

Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Dr Musafir Pababbari M Si dalam sambutannya mengingatkan kepada semua hadirin kiranya tradisi bukber ini tidak hanya merupakan rutinitas belaka namun hendaknya dijadikan momen terjalinnya sambung rasa antara pimpinan dan bawahan.

“Dalam artian pimpinan memiliki sensitifitas terhadap perasaan bawahan. Demikian halnya sebaliknya,” kata Musafir.

Dengan demikian, sambungnya, antara pimpinan dan bawahan akan terjalin kesamaan visi dalam mengembangkan dan memajukan kampus peradaban yang dicintai bersama.

“Tanpa persamaan persepsi antar sivitas kampus maka cita-cita mewujudkan UINAM sebagai pusat pencerahan dan transformasi iptek berbasis peradaban Islam kemungkinan sulit tercapai,” ungkapnya.

Oleh karena itu, ia berharap kiranya sambutannya dapat dihayati dan diresapi oleh seluruh keluarga besar UINAM agar jalinan tali kasih dan perasaan sepenanggungan dapat mengalir dalam lubuk hati warga kampus sehingga muncul tekat: “Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing”.

“Dengan demikian apapun yang kita usahakan termasuk penyelesaian pembangunan Masjid Agung Alauddin akan terasa ringan. Saya pribadi selalu yakin dengan tagline: “Together we can”. Wallahu al-musta’an wa ilahi al-tiqlan,” pungkasnya.(*)