Beranda blog Halaman 37

HUT Bank Sulselbar, Kapolres Bone dan Pj Bupati Donor Darah

0

Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Bank Sulselbar ke-64, Kapolres Bone AKBP Erwin Syah bersama Pj Bupati Bone Andi Winarno Eka Putra, serta Pimpinan Bank Sulselbar Cabang Bone Muhammad Anas, turut berpartisipasi dalam kegiatan donor darah yang diselenggarakan di Kantor Bank Sulselbar, Jalan Ahmad Yani No 15, Watampone.

Sebelum melakukan donor darah, Kapolres Bone bersama para peserta lainnya menjalani serangkaian prosedur, yaitu pengisian formulir pendaftaran, kuisioner kesehatan, pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan kadar hemoglobin, hingga pengambilan darah dan pemberian kartu donor.

Dalam kesempatan tersebut, Kapolres Bone AKBP Erwin Syah mengungkapkan bahwa kegiatan donor darah ini dilaksanakan sebagai bagian dari perayaan HUT Bank Sulselbar yang ke-64. Ia juga berharap agar kegiatan ini dapat terus berlanjut, memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat, khususnya bagi mereka yang membutuhkan transfusi darah.

“Kegiatan donor darah ini diharapkan dapat menjadi agenda rutin yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat yang membutuhkan. Semoga kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan di masa mendatang,” ujar Kapolres Bone, Senin (13/1/2025).

Kapolres juga menambahkan bahwa acara ini bertujuan untuk memperkuat solidaritas dan kepedulian antara instansi terkait, seperti Polri dan Bank Sulselbar. Sinergitas ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.

“Semoga sinergi antara Polri, khususnya Polres Bone, dengan Bank Sulselbar dapat terus terjalin dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat,” harap Kapolres. (hrs)

Renungan Harian Kristen, Senin, 13 Januari 2025: Pernahkan Anda Sendirian dengan Allah? (2)

0

Renungan Harian Kristen hari ini, Senin, 13 Januari 2025 berjudul: Pernahkan Anda Sendirian dengan Allah? (2)

Bacaan untuk Renungan Harian Kristen hari ini diambil dari Markus 4:10

Renungan Harian Kristen hari ini mengisahkan tentang Pernahkan Anda Sendirian dengan Allah? (2)

Markus 4:10 – Ketika Ia sendirian, pengikut-pengikut-Nya dan kedua belas murid itu menanyakan Dia tentang perumpamaan itu.

Pengantar:

Renungan hari ini, sebagai lanjutan dari yang kemarin, mengatakan bahwa ketika Allah menemukan kita sendirian melalui berbagai penderitaan, ketika Dia benar-benar membawa kita pada keberadaan diri kita sendiri, dan kita benar-benar kehilangan kata-kata, bahkan tidak sanggup mengajukan sebuah pertanyaan apa pun, pada saat itulah Dia mulai mengajar kita!

Renungan Harian Kristen, Senin, 13 Januari 2025

Kesunyian-Nya Bersama Kita. Ketika Allah menemukan kita sendirian melalui penderitaan, hati terluka, pencobaan, kekecewaan, penyakit, atau keinginan yang tidak terwujud, persahabatan yang retak — ketika Dia benar-benar membawa kita pada keberadaan diri kita sendiri, dan kita benar-benar kehilangan kata-kata, bahkan tidak sanggup mengajukan sebuah pertanyaan apa pun, pada saat itulah Dia mulai mengajar kita.

Perhatikanlah cara Yesus Kristus mengajar kedua belas murid-Nya. Para murid itu menjadi bingung. Para murid-Nya terus-menerus mengajukan pertanyaan, dan Dia terus-menerus menjelaskan kepada mereka, tetapi mereka tidak memahaminya sampai mereka menerima Roh Kudus (lihat Yohanes 14:26).

Selama Anda berjalan dengan Tuhan, satu-satunya hal yang Dia ingin menjadi jelas bagi kita adalah cara Dia bekerja dengan jiwa Anda. Duka dan kesulitan dalam hidup orang lain sering membuat kita sungguh-sungguh bingung dan bertanya mengapa.

Atau, kita menyangka bahwa kita mengerti pergumulan orang lain sampai kita sendiri menemukan siapa kita ketika Allah menyingkapkan kekurangan-kekurangan serupa di dalam hidup kita.

Ada begitu banyak bentuk kekerasan hati, ketidaktahuan, serta ketidakacuhan yang harus disingkapkan Roh Kudus dalam diri kita. Namun, itu hanya dapat dilakukan bila Yesus menemukan kita menyendiri.

Apakah kita sedang menyendiri bersama Dia sekarang? Atau, kita lebih mementingkan gagasan, persahabatan, dan kepedulian dengan tubuh kita sendiri?

Yesus tidak dapat mengajarkan apa pun kepada kita sebelum kita menghentikan semua pertanyaan intelektual kita, lalu menyendiri, sendirian bersama Dia.

Demikian Renungan hari ini, Senin, 13 Januari 2025 diambil dari Markus 4:10 yang mengisahkan tentang Pernahkan Anda Sendirian dengan Allah? (2) dan disadur dari Renungan Oswald Chambers//alkitab.mobi.

Resep Kue Biji Nangka, Manis dan Gurih

0

Rubrik Selera Nusantara edisi kali ini menyajikan resep Kue Biji Nangka. Kue Biji Nangka adalah salah satu camilan tradisional Indonesia yang terkenal dengan bentuknya yang unik dan rasa manis yang khas.

Camilan ini memiliki tekstur renyah di luar, namun lembut dan sedikit kenyal di dalam. Berasal dari tradisi kuliner Indonesia, kue biji nangka sering ditemukan di berbagai acara seperti perayaan, arisan, hingga sebagai oleh-oleh khas daerah.

Rasa dan Tekstur
Kue biji nangka memiliki cita rasa yang manis dan gurih, dengan sentuhan rasa santan yang sangat khas. Ketika digigit, tekstur luar kue ini sangat renyah dan garing, sementara bagian dalamnya lebih lembut, kenyal, dan sedikit berminyak, yang membuatnya terasa sangat enak. Kombinasi rasa manis, gurih, dan sedikit aroma santan kelapa memberi rasa yang ringan namun memuaskan, menjadikannya camilan yang cocok untuk menemani waktu santai.

Salah satu daya tarik utama dari kue biji nangka adalah keseimbangan antara rasa manis dan gurih. Rasa kelapa yang kaya memberikan dimensi tambahan pada rasa kue, sementara gula memberikan kelezatan manis yang pas. Seringkali, kue ini juga diperkaya dengan tambahan vanili atau rempah-rempah yang memberikan sentuhan aroma yang khas.

Resep Kue Biji Nangka

Bahan:

  • 2 kg kentang (kukus lalu haluskan)
  • 200 gram gula pasir
  • 200 ml santan kental
  • 100 gram mentega
  • Vanilli 1/2 sendok teh
  • 7 butir kuning telur

Bahan Kuah:

  • 1 kg gula pasir
  • 500 ml air
  • 1 buah jeruk nipis

Cara Membuat Kue Biji Nangka

  1. Campur gula pasir, santan, mentega, kentang dan vanilli, aduk hingga tercampur rata. Setelah itu, masak hingga adonannya bisa dibentuk.
  2. Bentuk adonan selagi masih hangat. Siapkan kuning telur untuk celupan.
  3. Masak bahan kuah hingga mendidih. Matikan api, ambil adonan yang sudah dibentuk, masukkan ke kuning telur, angkat lalu masukkan ke air gula.
  4. Setelah itu, masak air gula hingga mendidih, lalu angkat. Siram kue dengan sisa air gula. Proses selesai, siap disajikan.

Selamat mencoba dan menikmati. (ana)

Resep Samosa Daging, Gurih dan Lezat

0

Rubrik Selera Nusantara edisi kali ini menyajikan resep Samosa Daging. Samosa Daging adalah salah satu jenis camilan atau makanan ringan yang populer, terutama di negara-negara Asia Selatan, Timur Tengah, dan Afrika Utara.

Dengan kombinasi isian daging yang kaya rasa dan kulit luar yang renyah, samosa daging menjadi pilihan yang sempurna untuk dinikmati sebagai camilan, hidangan pembuka, atau bahkan makanan utama. Berikut ini adalah ulasan tentang samosa daging yang dapat memuaskan selera Anda.

Tekstur dan Rasa
Samosa daging memiliki dua lapisan tekstur yang kontras, yaitu kulit luar yang garing dan isian dalam yang lezat. Kulit samosa, yang biasanya terbuat dari adonan tepung terigu, digoreng hingga kecoklatan dan renyah.

Saat digigit, kulitnya yang rapuh memberikan rasa yang ringan dan menggugah selera. Isian dagingnya, yang biasanya terdiri dari daging sapi atau ayam, dipadukan dengan berbagai rempah-rempah yang khas, memberikan rasa gurih yang kaya dan kompleks.

Penyajian dan Variasi
Samosa daging dapat dinikmati dengan berbagai cara. Biasanya, samosa disajikan hangat, dengan saus sambal, chutney, atau yogurt sebagai pelengkap. Rasa pedas dari sambal atau chutney memberikan kontras yang menyegarkan dengan rasa gurih samosa. Beberapa orang juga menyukainya dengan sedikit perasan jeruk nipis atau taburan daun ketumbar segar untuk menambah kesegaran.

Ada juga variasi samosa daging yang menggunakan bahan-bahan lokal atau tradisional dari setiap negara atau wilayah. Misalnya, di India, samosa daging dapat mengandung campuran rempah yang lebih pedas, sementara di Timur Tengah, bumbu seperti kayu manis atau cengkeh bisa lebih dominan, memberikan sentuhan rasa yang berbeda.

Resep Samosa Daging

Bahan:

  • Kulit pangsit secukupnya
  • 250 gram daging giling
  • 100 gram wortel cincang kecil
  • 1 sachet bumbu kari
  • 1 buah bawang bombay cincang
  • 1 batang daun bawang
  • 2 sendok makan margarine untuk menumis
  • 1/2 sendok teh garam
  • 1/2 sendok teh kaldu jamut
  • 1 sendok teh gula pasir

Bahan Perekat:

  • 3 sendok teh tepung terigu
  • Air secukupnya
    (Aduk rata sampai kental dan agak lengket)

Cara Membuat Samosa Daging

  1. Isi Samosa: Panaskan minyak, tumis bawang bombay dan bawang putih sampai tercium bau wangi. Masukkan daging, tumis sampai berubah warna. Masukkan wortel, bumbu kari, tambahkan garam, kaldu jamur dan gula pasir. Aduk sampai tercampur rata. Tes rasa.
  2. Ambil kulit lumpia, beri isian Samosa, beri perekat ujung kulit lumpia, kemudian lipat bentuk segi tiga. Lakukan sampai habis.
  3. Goreng Samosa dalam minyak banyak dengan api sedang. Goreng sampai kecokelatan, lalu angkat dan sajikan.

Selamat mencoba dan menikmati. (ana)

Ramuan Herbal untuk Saraf Kejepit

0

Saraf kejepit, atau Herniated Nucleus Pulposus (HNP), adalah kondisi di mana saraf terjepit, yang seringkali menyebabkan nyeri hebat. Rasa nyeri tersebut bisa terasa seperti tertusuk jarum di sepanjang tulang punggung atau leher, dan semakin sakit saat meregangkan otot atau memutar kepala. Apa yang menyebabkan kondisi ini?

Penyebab utama saraf kejepit adalah faktor genetik, penuaan, serta kebiasaan duduk terlalu lama dalam waktu yang lama. Jika gejalanya masih tergolong ringan, berikut beberapa ramuan herbal yang dapat membantu meredakan saraf kejepit:

Buah Pete
Salah satu cara alami untuk mengatasi syaraf kejepit adalah dengan mengonsumsi buah pete. Pete dapat dimakan mentah bersama kulitnya yang masih muda, direbus, atau dipanggang. Konsumsi secara rutin 10 buah pete per hari saat makan nasi.

Pete mengandung gelatin, albumin, serat, serta mineral penting seperti kalium, kalsium, fosfor, dan besi. Selain itu, pete berkhasiat untuk membersihkan sistem pencernaan, darah, pembuluh darah, serta mengurangi kotoran, racun, kolesterol, dan zat berbahaya lainnya dalam tubuh.

Daun Alpukat
Daun alpukat tidak hanya bermanfaat untuk mengobati batu ginjal, tetapi juga efektif mengatasi syaraf kejepit, terutama di bagian punggung, leher, kaki, dan pinggang.

Caranya: Cuci bersih segenggam daun alpukat, lalu rebus dengan 4 gelas air hingga tersisa sekitar 2 gelas. Minum ramuan ini satu gelas setiap hari.

Daun Sirsak
Daun sirsak terkenal karena khasiatnya yang luar biasa untuk mengobati berbagai penyakit, termasuk syaraf kejepit.

Caranya: Cuci bersih 7 lembar daun sirsak yang cukup umur, rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Minum air rebusan daun sirsak ini dua kali sehari, masing-masing 1 gelas.

Daun Pandan
Daun pandan juga efektif untuk mengatasi syaraf kejepit.

Caranya: Ambil 5 lembar daun pandan, cuci bersih, lalu remas-remas dan rebus dengan 300 ml air selama 15 menit. Minum air rebusannya pagi dan sore hari.

Alternatif lain, ambil 5 lembar daun pandan, tumbuk halus, peras airnya, dan seduh dengan air panas. Minum dua kali sehari, bisa juga ditambah madu untuk rasa yang lebih enak.

Daun Bakung
Daun bakung, yang biasa digunakan untuk mengobati patah tulang, bengkak, dan terkilir, juga dapat menyembuhkan syaraf kejepit.

Caranya: Cuci bersih selembar daun bakung, lalu panggang di atas api kecil hingga layu. Oleskan minyak kelapa pada daun yang sudah layu, lalu tempelkan pada bagian tubuh yang terasa nyeri.

Kencur
Kencur memiliki efek anti-nyeri dan anti-radang yang bermanfaat untuk mengobati syaraf kejepit.

Caranya: Kencur dapat dimakan langsung, digunakan dalam bumbu lotek atau karedok sebagai lalapan, atau dijadikan bahan minuman jejamu.

Tepung Jahe Merah
Tepung jahe merah juga dapat membantu meredakan nyeri pada syaraf kejepit.

Caranya: Campurkan setengah sendok teh tepung jahe merah dengan madu, lalu seduh dengan air panas dan minum dua kali sehari, masing-masing satu gelas.

Bawang Merah dan Bawang Putih
Bawang merah dan bawang putih yang dipanggang atau dibakar dapat membantu meredakan syaraf kejepit.

Caranya: Panggang atau bakar tiga siung bawang merah dan bawang putih, lalu makan secara rutin setiap kali makan nasi.

Penting untuk Diperhatikan
Ramuan herbal ini hanya dianjurkan untuk syaraf kejepit yang masih tergolong ringan. Jika rasa nyeri yang Anda rasakan sudah parah, segera konsultasikan dengan dokter spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (SpKFR), yang menguasai ilmu kinesiologi untuk membantu menangani masalah sistem gerak pada tubuh manusia. (ana)

Peristiwa Penting yang Terjadi di Bulan Rajab

0

Bulan Rajab merupakan bulan yang penuh dengan peristiwa penting dalam sejarah Islam, selain perjalanan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam ke Sidratul Muntaha (Singgasana Allah). Berikut adalah beberapa peristiwa penting yang terjadi di bulan Rajab:

Perang Tabuk (9 Hijriah / 630 Masehi)

Perang Tabuk terjadi pada bulan Rajab tahun ke-9 Hijriah, yang dipimpin langsung oleh Rasulullah SAW. Pasukan kaum Muslimin bertempur melawan pasukan Kekaisaran Bizantium (Romawi Timur) yang dipimpin oleh Kaisar Heraklius.

Pasukan Muslim berjalan sangat jauh, sekitar 700 km dari Madinah menuju Tabuk, namun ketika mereka sampai di sana, pasukan Romawi tidak muncul. Hal ini menunjukkan bahwa pasukan Romawi tidak siap berperang.

Meski tanpa pertempuran, peristiwa ini menunjukkan kekuatan dan keteguhan negara Islam yang dipimpin oleh Rasulullah SAW, yang dengan tegas siap menghadapi kekuatan besar Romawi.

Perang Yarmuk (13 Hijriah / 636 Masehi)

Perang Yarmuk adalah salah satu pertempuran terbesar dalam sejarah Islam, terjadi pada bulan Rajab tahun ke-15 Hijriah (636 Masehi). Dalam perang ini, pasukan Khilafah Islamiyah yang dipimpin oleh Khalid bin Walid menghadapi pasukan Kekaisaran Romawi.

Perang ini berlangsung selama enam hari di wilayah yang kini menjadi bagian dari Yordania. Kemenangan besar diraih oleh pasukan Muslim, yang menandai keruntuhan kekaisaran Romawi di wilayah Syam. Kemenangan ini membuka jalan bagi pasukan Muslim untuk menaklukkan Palestina, Mesir, dan wilayah sekitar.

Pembebasan Baitul Maqdis yang Pertama (15 Hijriah / 637 Masehi)

Pada bulan Rajab tahun ke-15 Hijriah (637 Masehi), Baitul Maqdis (Yerusalem) dibebaskan untuk pertama kalinya oleh pasukan Khilafah Islamiyah di bawah kepemimpinan Khalifah Umar bin al-Khattab. Sebelumnya, kota ini berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Romawi.

Setelah kekalahan Romawi dalam Perang Yarmuk, pasukan Muslim yang dipimpin oleh Abu Ubaidillah al-Jarrah mengepung kota tersebut. Penduduk Baitul Maqdis akhirnya setuju untuk menyerahkan kota dengan syarat bahwa Khalifah Umar sendiri yang datang untuk menerima penyerahan tersebut.

Saat itu, Pendeta Sophronius, pemimpin umat Kristen di Baitul Maqdis, menyerahkan kunci kota kepada Khalifah Umar. Khalifah Umar kemudian memastikan keamanan dan kebebasan beragama bagi penduduk non-Muslim, yang tercantum dalam Piagam Umar.

Pembebasan Baitul Maqdis yang Kedua (27 Rajab 583 Hijriah / 2 Oktober 1187 Masehi)

Peristiwa monumental berikutnya adalah pembebasan Baitul Maqdis yang kedua, yang terjadi pada 27 Rajab 583 Hijriah (2 Oktober 1187 Masehi). Sultan Salahuddin al-Ayyubi berhasil membebaskan kota Yerusalem (Baitul Maqdis) dari pendudukan pasukan Salib yang telah menguasai kota itu selama hampir 88 tahun.

Setelah berhasil merebut kota tersebut, Sultan Salahuddin memberikan amnesti (pengampunan) kepada penduduk non-Muslim dan mengizinkan mereka meninggalkan kota dengan selamat.

Bahkan, Sultan Salahuddin memberikan bantuan berupa uang untuk membantu perjalanan mereka. Perlakuan ini sangat berbeda dengan perlakuan pasukan Salib terhadap pasukan Muslim sebelumnya, yang dikenal sangat kejam.

Bulan Rajab menyimpan banyak kenangan sejarah penting yang tidak hanya menunjukkan kekuatan, tetapi juga kebijaksanaan dan keadilan dalam kepemimpinan Islam. (ana/bersambung)

Lantik Puluhan Pejabat, Rektor Unpacti: Penyegaran dan Regenerasi

0

Rektor Universitas Pancasakti (Unpacti) Makassar, Ampauleng melantik puluhan pejabat lingkup Unpacti Makassar, di Aula Kampus Unpacti, Jalan Andi Mangerangi 73, Makassar, Jumat, 10 Januari 2025. Pejabat yang dilantik terdiri atas dekan, wakil dekan, ketua program studi, sekretaris prodi, kepala biro, kepala tata usaha, serta ketua-ketua lembaga dan unit.

Rektor Unpacti, Ampauleng mengatakan, pelantikan pejabat di lingkungan organisasi kampus adalah hal yang biasa dalam rangka penyegaran dan regenerasi. “Pelantikan pejabat adalah hal yang lumrah terjadi di sebuah organisasi, termasuk di perguruan tinggi. Kepada para pejabat yang dilantik tentu diharapkan melakukan perbaikan-perbaikan dan peningkatan di tempat masing-masing agar organisasi kampus berjalan lebih baik ke depannya,” kata Ampauleng.

Para dekan yang dilantik, yaitu Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Abdul Muzakkir Rewa; Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Sumardi Sudarman; Dekan Fakultas IImu Sosial dan Politik (Fisipol), Emiwati serta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Muhammad Taqwin.

Para wakil dekan yang dilantik, yaitu Wakil Dekan FMIPA, Beny LEP; Wakil Dekan FKM, Kartini;  Wakil Dekan Fisipol, Nurdyansa serta Wakil Dekan FKIP, Rosary Iriani.

Ketua Program Studi (Kaprodi) dan Sekretaris Prodi yang dilantik terdiri atas Ketua Prodi Farmasi, Suprapto Prayitno; Sekretaris Prodi Farmasi, Pertiwi Ishak M Biomed; Ketua Prodi Ilmu Komputer, Imran.

Ketua Prodi Kesehatan Masyarakat (Kesmas), Muharti Syamsul; Ketua Prodi S1 Ilmu Pemerintahan, Dedy Herianto; Ketua Prodi S1 Ilmu Komunikasi, Utami Nur Muslimah; Ketua Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia, Nuzul Tenriana dan Ketua Prodi Pendidikan Fisika, Nurhikmah Hasan.

Ketua-ketua lembaga dan unit yang dilantik yaitu Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyaraat (LPPM), Nur Hamdani Nur; Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM), Akbar Taufik; Kepala UPM FMIPA, Andi Armisman E Paturusi; Kepala Laboratorium Kesesehatan Masyarakat, Asril serta Koordinator Tracer Study, Firman Aziz.

Selanjutnya dua kepala biro yang dilantik, yaitu Kepala Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK), Syamsuria Marang dan Kepala Biro Administrasi Umum dan Keuangan (BAUK), Minawara.

Pelantikan pejabat dihadiri Wakil Rektor I, Imam Mukti; Wakil Rektor II, Jafar; Wakil Rektor III, Nurafny Shahnyb; Kaprodi S2 Ilmu Pemerintahan, Nasir serta Kepala Humas, Andi Kamaluddin. (*)

Teori Hans Kelsen Vs Teori Sosiologi dalam Kasus Shin Tae-yong Vs Patrick Kluivert

0

Oleh: Wina Armada Sukardi, Analis Sepak Bola

Kedatangan pelatih baru kesebelasan nasional Indonesia asal Belanda, Patrick Kluivert, Sabtu malam, 11/1 di bandar udara (bandara) Soekarno-Hatta (Soeta), masih belum sepenuhnya menghilangkan kontraversi dan tanda tanya besar apa sebenarnya yang terjadi di balik pergantian dari Shin Tae-yong ke Patrick Kluivert. Penjelasan langsung oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir pun tidak lantas segera menghentikan berbagai tanda tanya apa gerangan sejatinya alasan pergantian Shin Tae-yong.

Jika diselisik lebih lanjut, prestasi Shin Tae-yong tidaklah buruk, kalau tak mau dibilang baik atawa sangat baik. Shin Tae-yong telah membangun fondasi budaya sepak bola Indonesia yang kukuh: disiplin, profesionalitas dan tentu saja deretan prestasi.

Shin Tae-yong yang telah memegang jabatan sebagai pelatih Timnas Indonesia sejak tahun 2020 berhasil menorehkan prestasi, antara lain, membawa Timnas Indonesia menembus ke Piala Asia 2023 dan menjadi semifinalis Piala Asia U-23.

Lantas dia juga membawa Indonesia ke ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Dan, bukan tidak mungkin, jika diberikan kesempatan, dia mampu menciptakan sejarah baru untuk sepak bola Indonesia, yakni berhasil menempatkan Indonesia menjadi salah satu peserta Piala Dunia tahun 2026. Tapi impiannya membawa Indonesia ke kejuaraan dunia itu kandas, lantaran dia keburu “dipecat.”

Dilihat dari sisi ini, penghentian Shin Tae-yong menjadi kontraversial dan mengejutkan, bahkan nyaris di luar akal sehat. Apalagi persiapan kesebelasan Indonesia ke ajang Piala Dunia tinggal tersisa dua bulan lagi.

Di balik ketidakjelasan itu, setidaknya kita dapat menemukan beberapa alasan pemecatan Shin Tae-young.

Pertama, seperti dikatakan Erick Thohir, ada masalah komunikasi antara pemain dan pelatih. Hal ini menyebabkan adanya kegelisahan, bahkan ketidakpuasan, dari sebagian pemain kepada pelatih Shin Tae-yong. Ini dianggap dapat meruntuhkan kesatuan tim Indonesia.

Kedua, manakala Indonesia melawan China dan Indonesia keok, Shin Tae-yong dinilai tidak menurunkan komposisi tim terbaik karena faktor sentiman ke beberapa pemain. Shin Tae-young menganggap ada pemain yang tidak patuh terhadap strateginya.

Oleh sebab itu, susunan pemain rada aneh dan rada “ala kadarnya.” Wahasil, kesebelan Indonesia babak belur. Padahal melawan China kala itu, Indonesia diharapkan wajib menang. Kekalahan dari China bukan sekedar dipandang sebagai tanggung jawab Shin Tae-yong tapi juga membuat solidaritas pemain dan pelatih juga menjadi goyah.

Kemenangan Indonesia melawan Arab Saudi di Jakarta kemudian pun agak di luar skenario Shin Tae-yong. Kala itu, pergerakan bintang Indonesia Marselino Ferdinan, sesungguhnya di luar strategi Shin Tae-yong. Akibatnya Marselino malah nyaris diganti. Beruntung Marselino dapat menunjukkan tajinya dengan mencetak dua gol.

Alasan berikutnya, prestasi di Piala AFF sangat memukan. Bukan saja dia tak mampu membawa Indonesia lolos dan pase group, tetapi juga mengukir sejarah buruk: Indonesia “dibunuh” Filipina di kandang sendiri. Padahal sebelumnya Filipina hampir selalu menjadi bulan-bulan Indonesia.

Teori Hukum Hans Kelsen
Dalam dunia hukum ada teori dari filosof terkenal Hand Kelsen. Dalam ilmu hukum pendekatan yang dilakukan oleh Kelsen di sebut _The Pure Theory Of Law_: teori hukum murni. Artinya, dalam penegakkan hukum harus murni hanya berdasarkan faktor-faktor hukum. Unsur di luar hukum sama sekakl tidak boleh mempengaruhi penegakkan hukum.

Menurut Hans Kelsen, sistem hukum merupakan sistem anak tangga dengan kaidah berjenjang. Intinya norma hukum yang paling rendah harus berpegangan pada norma hukum yang lebih tinggi.

Norma hukum yang lebih rendah tidak boleh bertentangan dengan norma hukum yang lebih tinggi. Sedangkan kaidah hukum yang tertinggi ialah konstitusi. Teori ini dikenal teori hukum stufenbau atau teori hukum berjenjang.

Jika teori Hans Kelsen diterapkan dalam kasus Shin Tae-yong, tolak ukurnya harusnya hanya pada faktor-faktor sepak bola saja. Unsur-unsur di luar sepak tidak boleh dimasukkan sebagai pertimbangan. Dengan kata lain, ukurannya apakah prestasi yang dihasilkan di lapangan sepak hanya boleh dilihat dari hasilnya bagus atau tidak.

Dari pendekatan ini, faktor di luar prestasi sepak tidak boleh dipakai dan harus disingkirkan.

Apakah dalam pengelolaan tim, ada komunukasi yang kurang lancar, ada protes atau ketidakpuasan, itu bukan masalah dan tidak boleh dijadikan masalah, sepanjang prestasi sepak bolanya bagus. Tak peduli strategi dipahami pemain atau tidak, pelatihnya “diktator” atau tidak, asal hasilnya bagus, prestasinya tinggi, tak ada masalah.

Dari pendekatan ini kepelatihan Shin Tae-yong harus diakui baik. Prestasi Shin Tae-yong dalam menangani kesebelasan Indonesia patut dibanggakan. Tak ada alasan untuk “menyingkirkannya.”

Teori Sosiologis
Berbanding terbalik dengan teori dari Hans Kelsen, di dunia hukum juga ada teori soaiologi hukum. Secara sederhana teori ini menerangkan penegakkan hukum tidak mungkin dapat dipisahkan dari kenyataan dan faktor-faktor sosial.

Hukum menurut teori ini, bukan menara gading yang terpisah dari lingkungan sosialnya. Jelasnya ada hubungan timbal balik antara hukum dengan struktur sosial, lembaga sosial, budaya, ideologi, dan nilai-nilai.

Hukum tak mungkin ditegakkan tanpa memperhatikan aspek kenyataan sosial. Misalnya peraturan kecepatan di jalan tol harus antara 70 – 100 km per jam. Tidak boleh kurang, tidak boleh lebih. Jika terjadi kemacetan sehingga kenyataan kecepatan tak dapat lebih dari 30 km per jam, apakah semua harus dihukum? Menurut teori sosiologi hukum, tentu tidak.

Jika diterapkan dalam kasus Shin Tae-yong , walaupuh dia berhasil mengapai hasil baik, tetapi kalau dalam kenyataan banyak api dalam sekam, jabatannya setiap saat dapat ditinjau kembali.

Walaupun sepak bola memang soal prestasi menang atau kalah, tetapi keharmonisan, kepemimpinan dan komunukasi sangat penting. Apalagi dalam konteks keseimbangan kepentingan masa depan sepak bola Indonesia, penilaian tak boleh cuma terpaku pada sepak bola murni.

Faktor-faktor sosial, budaya, kepenimpinan, dan komunikasi juga penting menjadi pertimbangan. Pendekatan ini memungkinkan setiap saat semua pelatih dapat dan boleh dievalusi, termasuk Shin Tae-yong . Dan kalau memang dirasakan diperlukan pergantian merupakan sesuatu yang dapat dilakukan. Dari sudut ini pergantian Shin Tae-young hal yang normal saja.

Harga Mati Target Patrick Kluivert
Dari proses yang ada PSSI menghendaki ada gabungan kedua teori itu.Prestasi iya, harmonisasi, komunikasi dan kepemimpinan juga iya.

Bagi Pengurus PSSI, prestasi jelas sangat penting. Pelatih kesebelasan nasional Indonesia harus membawa sepak bolah Indonesia kepada lebih yang lebih tinggi. Harus menggapai prestasi yang jelas. Dalam hal ini, Shin Tar-young telah memenuhi syarat yang ada.

Namun pengurus PSSI menilai unsur harmonis, solidaritas, komunikasi dan kepemimpinan merupakan hal yang juga penting. Sesuatu yang justru dipandang kurang ada pada Shin Tae-yong. Oleh karena itu Shin Tae-yong dipecat.

Lantas datanglah Patrick Kluivert. Minggu siang (12/1), dia diperkenalkan secara resmi.

Dalam berbagai wawancara sebelumnya Patrick Kluivert memang memiliki visi harus ada kesatuan yang harmonis antara pemain, pelatih, induk organisasi dan para pendukungnya.

Artinya Patrick Kluivert dinilai dapat memenuhi elemen harmonisasi, komunikasi, dan kepemimpinam buat sistem nasional. Oleh sebab itulah dia dipilih untuk diangkat menjadi pelatih baru kesebelasan nasional.

Dari proses ini dapat terlihat, Patrick Kluivert baru memenuhi salah satu syarat teori, tetapi pada sebagian lagi dia belum membuktikannya. Patrick Kluivert baru punya setengah kepingan, tetapi belum punya setengah kepingan lainnya.

Makan dari pendekatan ini, jelas menjadi harga mati bagi seorang Patrick Kluivert harus memberikan prestasi konkrit kepada kesebelasan Indonesia. Dan karena waktunya untuk menembus target masuk sebagai peserta Piala Dunia, Patrick Kluivert tak boleh lagi bertumpu pada proses.

Dia harus langsung diukur dengan hasil. Dengan prestasi. Bukan saatnya lagi bicara mengenai pemahaman sosiologis sepak bola Indonesia. Patrick Kluivert sudah dituntut untuk segera mengapai hasil maksimal. Hasil sesuai target.

Target terdekat kesebelasan nasional Indonesia: masuk final menjadi peserta Piala Dunia 2026. Tak soal mau lewat dua besar atau play of melalui empat besar. Pokoknya harus lolos. Kelolosan ini yang sudah ada melekat sebagai ekspetajsi atau harapan pada kepingan kepelatihan Shin Tae-young. Kepingan inilah yang harus dicapai oleh Patrick Kluivert.

Jika kesebelasan Indonesia kalah dari Australia dalam pertandingan tandang dan kemudian di kandang tidak manpu mengalahkan China dan Bahrain, maka kesimpulannya sudah jelas: Patrick Kluivert telah gagal.

Dia sudah menghempaskan asa bangsa Indonesia yang sedang tumbuh berkembang. Dia tak berhasil memenuhi teori hasil sepak bola. Dalam hal ini, tak perlu menunggu lama lagi, dan tak perlu lagi ada perdebatan kembali, Patrick Kluivert sudah pasti segera layak didepak.

Jika gagal, Patrick Kluivert hanya menghadirkan sebagian kepingan: yakni aspek komunikasi, harmonis serta kepemimpinan sesuatu yang dinilai kurang atau tidak ada dari Shin Tae-young.

Sebaliknya kalau Patrick Kluivert tak berhasil menembus Piala Dunia, dia gagal memberikan prestasi, kepingan yang sudah dimiliki Shin Tae-young. Kalau itu terjadi, sebagaimana sikap profesionalitas kita kepada Shin Tae-young, terhadap Patrick Kluivert pun harus diterapkab hal sama. Profesional. Tak perlu ada belas kasihan untuk memecatnya, walaupun usia kepelatihanbya baru seumur jagung.

Sebaliknya, jika Patrick Kluivert berhasil mencapai hasil yang baik melawan Asutralia dan menang melawan China dan Bahrain, serta meloloskan Indonesia ke Final Piala Dunia 2026, berarti dia mampu menyatukan kepingan sosial yang sudah dimilikinya dan kepingan prestasi yang sebagian sudah dimiliki Shin Tae-young. Dengan kata lain Patrick Kluivert merupakan kepingan hilang yang telah kita temukan kembali untuk

menyatukannya dengan Kepingan yang telah kita miliki lewat Shin Tae-young. Dalan konteks ini, tegasnya Patrick Kluivert berhasil menyatukan teori kemurnian sepak bola yang kita pinjem dari teori kemurnian Hans Kelsen dengan teori hukum sosiologis yang merupakan kenyataaan harapan masyarakat bangsa Indonesia.

Dalam dua bulan ke depan sudah aka. terbukti mana yang benar dan mana yang blunder. (*)

Renungan Harian Kristen, Minggu, 12 Januari 2025: Pernahkah Anda Sendirian dengan Allah? (1)

0

Renungan Harian Kristen hari ini, Minggu, 12 Januari 2025 berjudul: Pernahkah Anda Sendirian dengan Allah? (1)

Bacaan untuk Renungan Harian Kristen hari ini diambil dari Markus 4:34

Renungan Harian Kristen hari ini mengisahkan tentang Pernahkah Anda Sendirian dengan Allah? (1)

Markus 4:34 – dan tanpa perumpamaan Ia tidak berkata-kata kepada mereka, tetapi kepada murid-murid-Nya Ia menguraikan segala sesuatu secara tersendiri.

Pengantar:

Renungan hari ini mengatakan, “… mengherankan betapa sedikitnya pengenalan kita terhadap diri kita sendiri! Kita bahkan tidak menyadari adanya iri hati, kemalasan atau kesombongan yang ada di dalam diri kita.

Berapa banyak di antara kita yang telah belajar memberanikan diri untuk melihat ke dalam batin kita? Kita harus menyingkirkan pendapat bahwa kita memahami diri kita sendiri.

Bila ada unsur kesombongan atau keangkuhan yang masih tersisa, Yesus tidak dapat mengajar apa pun kepada kita — yang hanya dapat diajarkan-Nya, ketika kita ditemukan-Nya sendirian ….”

Renungan Harian Kristen, Minggu, 12 Januari 2025

Menyepi, Sendirian dengan Dia. Yesus tidak mengajak kita dan menjelaskan banyak hal kepada kita sepanjang waktu. Namun, Dia menjelaskan banyak hal kepada kita sejauh kita sanggup memahaminya. Hidup orang lain merupakan teladan bagi kita, tetapi Allah meminta agar kita menguji diri kita sendiri.

Hal ini merupakan pekerjaan yang memakan waktu — sedemikian lambatnya sehingga Allah membutuhkan seluruh waktu dan kekekalan untuk mengubah seorang pria atau wanita sesuai dengan kehendak-Nya. Kita dapat dipakai Allah setelah kita mengizinkan Dia menunjukkan kepada kita segi-segi yang tersembunyi dalam sifat kita sendiri.

Sungguh mengherankan, betapa sedikitnya pengenalan kita terhadap diri kita sendiri. Kita bahkan tidak menyadari adanya iri hati, kemalasan, atau kesombongan dalam diri kita. Akan tetapi, Yesus akan menyingkapkan segala sesuatu yang tersembunyi, yang kita pegang di dalam diri kita sebelum anugerah-Nya mulai bekerja.

Berapa banyak di antara kita yang telah belajar memberanikan diri untuk melihat ke dalam batin kita?

Kita harus menyingkirkan pendapat bahwa kita memahami diri kita sendiri. Hal itu adalah serpih keangkuhan yang harus disingkirkan.

Satu-satunya yang dapat memahami kita adalah Allah. Kutuk terbesar dalam kehidupan rohani kita adalah kesombongan/keangkuhan. Kalau saja kita dapat mempunyai penglihatan akan bagaimana diri kita di hadapan Allah, kita tidak akan pernah berkata, “Oh, aku sungguh tidak layak.”

Kita akan memahami hal ini dengan sendirinya. Akan tetapi, selama masih ada keraguan bahwa kita tidak layak, Allah akan terus menempatkan kita sedemikian rupa sampai Dia dapat menemukan kita sendirian.

Bila ada unsur kesombongan atau keangkuhan yang masih tersisa, Yesus tidak dapat mengajarkan apa pun kepada kita. Dia akan mengizinkan kita mengalami kesedihan atau kekecewaan bila kesombongan intelektual kita terluka.

Dia akan menyingkapkan berbagai perasaan/afeksi dan keinginan mengenai hal-hal mana kita tidak pernah menyangka bahwa Dia harus menemukan kita sendirian. Banyak hal diperlihatkan kepada kita dan sering tanpa ada hasil. Akan tetapi, bila Allah menemukan kita sendirian, hal-hal itu akan menjadi jelas.

Demikian Renungan hari ini, Minggu, 12 Januari 2025 diambil dari Markus 4:34 yang mengisahkan tentang Pernahkah Anda Sendirian dengan Allah? (1) dan disadur dari Renungan Oswald Chambers//alkitab.mobi.

Fraksi Amanat Rakyat dan Komisi II DPRD Nagekeo Tinjau Dampak Banjir dan Longsor

0

Mbay, Nagekeo – Intensitas hujan yang tinggi sejak pergantian tahun hingga awal 2025 menyebabkan banjir dan longsor di berbagai wilayah Kabupaten Nagekeo. Menanggapi kondisi ini, Fraksi Amanat Rakyat dan Komisi II DPRD Kabupaten Nagekeo melakukan kunjungan kerja (kunker) selama tiga hari, mulai 8 hingga 10 Januari 2025.

Kunjungan tersebut dipimpin oleh Ketua Komisi II, Dorus Goa, bersama anggota komisi, yakni Adimat U.K Mane Tima, Askari Syamsudin, Anton Sukadame Wangge, dan Patris Bhoko. Dalam kunjungan ini, DPRD melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk meninjau langsung kerusakan yang terjadi di lapangan.

Beberapa lokasi terdampak banjir di ibu kota Nagekeo menjadi perhatian, seperti jebolnya saluran dan talang drainase di Danga Au, terendamnya sawah petani akibat saluran pembuangan tersumbat di Desa Tonggurambang, serta abrasi pantai di Desa Nangadhero, Kecamatan Aesesa.

Bencana serupa juga terjadi di kecamatan lain, di antaranya longsor di Kecamatan Keo Tengah yang mengancam akses jalan utama, serta jembatan ambruk dan putusnya instalasi pipa air minum utama di Kecamatan Nangaroro.

Adimat U.K Mane Tima mengimbau dinas terkait untuk segera mengambil langkah tanggap darurat. “Kami meminta Dinas PUPR dan BPBD untuk segera melakukan langkah cepat mengatasi setiap dampak yang terjadi, terlebih curah hujan ini diperkirakan berlangsung hingga Februari 2025,” ujar Adimat.

Ia juga mendesak Dinas PUPR agar menempatkan alat berat di Kecamatan Keo Tengah untuk mempercepat penanganan longsor. “Saya mendesak Dinas PUPR untuk segera menempatkan satu unit excavator di Kecamatan Keo Tengah. Potensi longsor semakin meningkat, dan hal ini dapat memutus akses jalan utama,” tegasnya.

Melalui kunjungan kerja ini, DPRD Kabupaten Nagekeo berharap pemerintah daerah dapat segera menangani bencana yang terjadi guna meminimalkan kerugian dan menjaga kelancaran akses masyarakat. (*)