Beranda blog Halaman 52

Resep Kue Sagu Lonceng Pandan, Kenyal dan Lembut

0

Rubrik Selera Nusantara edisi kali ini menyajikan resep Kue Sagu Lonceng Pandan by @merilimatmaja. Kue Sagu Lonceng Pandan adalah salah satu kue tradisional Indonesia yang dikenal dengan rasa yang khas dan tekstur yang unik. Kue ini terbuat dari sagu, yang merupakan bahan dasar utama, memberikan kue ini cita rasa yang kenyal dan lembut.

Rasa dan Aroma

Kue ini memiliki aroma pandan yang segar dan menggoda, berkat penggunaan ekstrak daun pandan dalam adonannya. Rasa manis yang dihasilkan tidak terlalu mencolok, sehingga sangat cocok bagi mereka yang menyukai kue dengan rasa yang lembut. Kombinasi rasa sagu dan pandan memberikan pengalaman menikmati kue yang seimbang.

Tekstur

Salah satu daya tarik utama dari Kue Sagu Lonceng Pandan adalah teksturnya yang kenyal. Saat digigit, kue ini memberikan sensasi yang menyenangkan, dengan lapisan luar yang sedikit renyah dan bagian dalam yang lembut.

Penampilan

Kue ini biasanya disajikan dalam bentuk lonceng yang menarik, dengan warna hijau dari pandan yang membuatnya semakin menggoda. Penampilannya yang cantik menjadikannya pilihan yang sempurna untuk berbagai acara, mulai dari pesta ulang tahun hingga perayaan tradisional.

Penyajian

Kue Sagu Lonceng Pandan sering disajikan sebagai camilan atau hidangan penutup. Cocok dinikmati bersama teh atau kopi, kue ini menjadi teman yang pas untuk bersantai.

Secara keseluruhan, Kue Sagu Lonceng Pandan adalah pilihan yang sempurna bagi pecinta kue tradisional. Kombinasi rasa pandan yang segar, tekstur yang kenyal, dan penampilan yang menarik menjadikannya favorit banyak orang. Jika Anda belum mencobanya, kue ini patut untuk dicicipi!

Resep Kue Sagu Lonceng Pandan

Bahan:

  • 100 gram sagu thai
  • 80 gram gula pasir
  • 125 ml santan kental
  • 100 ml jus pandan
  • 1/2 sendok makan tepung tapioka
  • 1 bungkus agar agar putih
  • Air untuk merebus sagu
  • Air dingin untuk merendam sagu

Bahan Isian:

Inti kelapa gula merah

Cara Membuat Kue Sagu Lonceng Pandan

  1. Masak air sampai mendidih, lalu masukkan sagunya, masak kurang lebih 8 menit atau sampai matang.
  2. Setelah matang, saring sagunya, lalu masukkan ke dalam air dingin. Aduk-aduk lalu tiriskan sampai kering.
  3. Ambil wajan anti lengket, lalu masukkan agar-agar, gula pasir, santan, jus pandan, aduk hingga tercampur rata, lalu masukkan sagu tadi. Lalu masak dengan api kecil sampai mengental.
  4. Selanjutnya, setelah matang, bentuklah adonan seperti pada gambar. Masukkan dalam cetakan. Kukus selama 25 menit, dengan api kecil. Tutup kukusan, namun jangan rapat supaya kue tidak melar.
  5. Tunggu kue dingin baru keluarkan dari cetakan.

Selamat mencoba dan menikmati. (Ana)

Tari Cakalele : Sejarah, Makna, Properti, Gerakan dan Busana

Indonesia terkenal dengan beragam tarian tradisional yang berasal dari berbagai provinsinya. Artikel ini akan membahas mengenai Sejarah Tari Cakalele, Makna Tari Cakalele Properti dan gerakan, serta busana yang dipakai oleh penarinya.

Tari Cakalele adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari Maluku dan Maluku Utara. Tarian ini dikenal sebagai tarian perang yang kuat dan penuh semangat, serta mencerminkan semangat kepahlawanan masyarakat Maluku dalam menghadapi musuh. Berikut adalah sejarah, makna, properti, gerakan, dan busana dari Tari Cakalele:

Sejarah Tari Cakalele

Tari Cakalele awalnya adalah tarian perang yang dipentaskan untuk menyambut para pahlawan atau prajurit setelah pulang dari medan perang. Selain itu, tarian ini juga dipentaskan dalam upacara adat sebagai bentuk penghormatan terhadap para leluhur atau roh-roh nenek moyang.

Cakalele memiliki akar yang dalam dalam budaya masyarakat Maluku, khususnya di masa lalu, ketika tarian ini digunakan untuk membangkitkan semangat prajurit sebelum berperang.

Selama masa kolonial, tari ini juga digunakan sebagai simbol perlawanan terhadap penjajah. Meskipun saat ini Tari Cakalele lebih sering dipentaskan untuk acara-acara budaya, tari ini tetap membawa semangat perlawanan dan kepahlawanan yang kuat dalam masyarakat Maluku.

Makna Tari Cakalele

Tari Cakalele memiliki makna yang mendalam sebagai simbol keberanian, ketangguhan, dan semangat juang masyarakat Maluku. Tarian ini juga melambangkan kebersamaan, keadilan, dan kehormatan.

Dalam banyak kesempatan, tarian ini juga dipentaskan untuk menunjukkan rasa syukur kepada para leluhur atas perlindungan dan keberanian yang diberikan kepada masyarakat dalam menghadapi tantangan hidup.

Tari ini juga menjadi simbol pertahanan diri dan penolakan terhadap kekuasaan yang menindas, baik di masa lampau maupun masa kini.

Properti Tari Cakalele

Tari Cakalele menggunakan beberapa properti utama yang menjadi ciri khas tarian ini, antara lain:

  • Parang (Pedang): Sebagai simbol senjata perang yang digunakan oleh para prajurit di masa lalu.
  • Salawaku (Perisai): Digunakan untuk melindungi diri dari serangan musuh, yang juga menjadi simbol pertahanan diri.
  • Tombak atau Tombak Kecil: Properti lain yang sering digunakan oleh penari sebagai tambahan simbolik dalam menghadapi lawan.

Gerakan Tari Cakalele

Gerakan dalam Tari Cakalele cenderung dinamis, agresif, dan penuh semangat. Beberapa ciri khas gerakannya antara lain:

  • Gerakan Kaki yang Cepat: Penari sering bergerak cepat ke depan dan ke belakang, seolah-olah sedang menyerang atau menghindar dari serangan.
  • Lompatan dan Pukulan: Terdapat gerakan melompat, memukul, atau mengayunkan senjata seperti parang atau tombak, mencerminkan semangat perang.
  • Ekspresi Wajah yang Garang: Penari biasanya menunjukkan ekspresi wajah yang kuat dan garang untuk mengekspresikan keberanian dan kesiapan menghadapi musuh.

Busana Tari Cakalele

Busana dalam Tari Cakalele sangat khas dan mencerminkan busana perang tradisional Maluku. Beberapa elemen busana tersebut meliputi:

  • Ikat Kepala Merah: Biasanya penari menggunakan ikat kepala merah, yang melambangkan keberanian dan semangat juang.
  • Baju Tanpa Lengan atau Rompi Perang: Kostum penari pria biasanya terdiri dari baju tanpa lengan atau rompi perang dengan warna mencolok seperti merah atau kuning.
  • Kain Sarung Pendek: Penari juga mengenakan kain sarung pendek yang memungkinkan gerakan mereka lebih leluasa saat menari.
  • Aksesori Tambahan: Beberapa penari mengenakan hiasan bulu pada kepala atau bahu sebagai simbol keperkasaan.

Tari Cakalele sering ditarikan oleh pria, namun dalam beberapa kesempatan wanita juga dapat turut serta dalam tarian ini, meskipun biasanya mereka memainkan peran yang lebih tenang atau pendukung.

Tarian ini sering dibarengi dengan alat musik tradisional seperti tifa (gendang) dan gong, yang menambah kekuatan ritmis dalam setiap gerakannya.

Tari Cakalele tetap menjadi salah satu warisan budaya penting Maluku yang tidak hanya memukau dengan gerakannya, tetapi juga membawa makna sejarah dan spiritual bagi masyarakat setempat.

Mahasiswa Unpacti Makassar Diberi Pilihan Kuliah di Kampus Lain

0

Proses belajar mengajar di Universitas Pancasakti (Unpacti) Makassar bersifat kolaboratif. Mahasiswa tidak hanya belajar di dalam kampus, tetapi juga diberikan kesempatan untuk mengikuti perkuliahan di perguruan tinggi lain, guna memperluas wawasan dan pengalaman.

“Mahasiswa Unpacti Makassar memiliki pilihan untuk kuliah di kampus lain, seperti Denpasar, Semarang, Gorontalo, Kolaka, dan beberapa daerah lainnya. Ini memberikan mereka wawasan dan pengalaman tambahan,” ungkap Rektor Unpacti Makassar, Dr Ampauleng.

Pernyataan tersebut disampaikan pada acara “Penyambutan dan Orientasi Pengenalan Nilai-nilai Kehidupan Kampus” untuk mahasiswa baru Angkatan 2024/2025 di Aula Kampus Unpacti, Makassar, pada Rabu, 16 Oktober 2024.

Acara yang bertema “Membangun Karakter Baruyang Kreatif, Inovatif, dan Mampu Beradaptasi dalam Era Disrupsi 5.0” dihadiri oleh Wakil Rektor, Imam Mukti; Wakil Rektor II, Dr Jafar; Wakil Rektor III, Nurafni Shahnyb serta dekan-dekan dari berbagai fakultas.

Rektor Unpacti menjelaskan bahwa program perkuliahan di kampus lain ini merupakan bagian dari Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Melalui program ini, mahasiswa dapat menempuh pembelajaran di perguruan tinggi lain dengan program studi yang sama, dan nilainya setara dengan satu semester kuliah di Unpacti.

Wakil Rektor II, Jafar, selaku Ketua Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru, menyatakan bahwa dari lebih dari 300 pendaftar, sebanyak 222 mahasiswa telah melakukan registrasi untuk mengikuti acara penyambutan.

“Kampus kita memiliki empat fakultas dan delapan program studi, termasuk S1 Farmasi, S1 Ilmu Komputer, dan S1 Kesehatan Masyarakat,” rinci Jafar.

Melalui acara ini, diharapkan mahasiswa baru dapat saling mengenal dan membangun hubungan yang harmonis. “Kami berharap mahasiswa baru dapat segera beradaptasi dan berkarya dengan baik. Dalam lingkungan akademik, mereka akan saling berinteraksi dan mengembangkan potensi diri,” tambahnya.

Setelah pembukaan, Rektor dan Wakil Rektor I menyampaikan materi, dilanjutkan dengan sesi di fakultas masing-masing oleh para dekan. (*)

Resep Lapis Legit Gulung, Kue Tradisional yang Enak

0

Rubrik Selera Nusantara edisi kali ini menyajikan resep Lapis Legit Gulung by @ayuaudrey91. Lapis legit gulung adalah kue tradisional Indonesia yang terkenal dengan lapisan tipis dan rasa yang kaya.

Kue ini terbuat dari campuran bahan seperti telur, gula, tepung terigu, dan margarin, serta biasanya diberi tambahan bumbu seperti kayu manis atau vanili untuk memberikan aroma yang khas.

Salah satu daya tarik lapis legit gulung adalah teksturnya yang lembut dan kenyal, dengan lapisan-lapisan yang terlihat cantik saat dipotong. Rasa manisnya yang seimbang dan gurihnya margarin menjadikannya camilan yang menggugah selera. Proses pembuatannya yang memerlukan kesabaran dan ketelitian juga menambah nilai tersendiri, karena setiap lapisan harus dipanggang dengan sempurna.

Lapis legit gulung sering disajikan pada acara-acara spesial seperti perayaan dan pesta. Kue ini tidak hanya enak tetapi juga tampil menarik, sehingga menjadi pilihan yang sempurna untuk hidangan penutup. Jika Anda mencari kue yang kaya rasa dan unik, lapis legit gulung adalah pilihan yang tepat!

Resep Lapis Legit Gulung

Bahan A:

  • 10 butir kuning telur
  • 100 gram gula halus
  • 1/4 sdt vanili

Bahan B:

  • 85 Gram Anchor
  • 60 gram blueband ( aku pake Cake & cookie )
  • 2 sdm susu kental manis putih

Bahan C:

  • 30 gram terigu
  • 1/2 sdm maizena
  • 1 sdm susu bubuk full cream

Cara Membuat Lapis Legit Gulung

  1. Mikser bahan B sampai ringan dan putih sekitar 10 menit. Sisihkan.
  2. Mikser bahan A dengan kecepatan tinggi sekitar 15 menit sampai adonan mengembang dan kental.
  3. Masukkan terigu dan susu bubuk berselang-seling dengan adonan B ke adonan A. Boleh dengan bantuan spatula. Atau dengan mikser tapi dengan kecepatan terendah saja.
  4. Siapkan loyang ukuran 24×24 atau 26x26cm yang sudah dialasi kertas minyak dan olesi sedikit mentega dan taburan terigu tipis.
  5. Tuang adonan. Dengan resep di atas bisa untuk 2 loyang. Ratakan adonan.
  6. Panggang. Panaskan oven selalu sebelum dipakai ya. Untuk oven listrik, hanya kisaran 15 menit. Untuk oven gas, kisaran 10 menit. Untuk oven listrik, gunakan api atas bawah kisaran 180 deajat. Untuk oven gas, panaskan api bawah 150 derajat. Sekitar 5 menit, matikan, masukkan loyang, nyalakan api atas suhu 120 derajat saja.
  7. Jika sudah matang, keluarkan dari loyang. Oles rata dengan selai nanas, gulung sambil agak dipadatkan.
  8. Biarkan kue dalam gulungan beberapa saat. Aku inapkan biasanya karena bikin selalu sempatnya malam. Besok paginya tinggal buka dari gulungan siap dipotong-potong deh.

Selamat mencoba dan menikmati. (SRY)

Resep Cilok Isi Ayam dan Sayuran, Camilan Sehat dan Nikmat

0

Rubrik Selera Nusantara edisi kali ini menyajikan resep Cilok Isi Ayam dan Sayuran by @moezandra. Cilok isi ayam dan sayuran adalah salah satu camilan khas Indonesia yang sangat menggugah selera.

Cilok sendiri terbuat dari tepung tapioka yang diolah menjadi bola-bola kecil, biasanya direbus hingga kenyal. Isian ayam dan sayuran menambah cita rasa dan nutrisi, menjadikannya pilihan yang lebih sehat.

Dari segi rasa, cilok ini memiliki kombinasi tekstur yang menarik antara kenyalnya cilok dan lezatnya isian. Daging ayam yang lembut dan sayuran segar seperti wortel dan daun bawang memberikan rasa yang seimbang. Biasanya, cilok disajikan dengan bumbu kacang yang gurih atau sambal, menambah sensasi pedas yang pas.

Secara keseluruhan, cilok isi ayam dan sayuran merupakan pilihan camilan yang nikmat, sehat, dan mudah didapatkan di banyak tempat, mulai dari pedagang kaki lima hingga restoran. Cocok untuk disantap kapan saja, baik sebagai cemilan sore atau sebagai lauk pendamping.

Resep Cilok Isi Ayam dan Sayuran

Bahan:

  • 150 gram tepung tapioka atau tepung aci atau tepung kanji
  • 100 gram tepung terigu
  • 1 sachet kaldu bubuk (masako) atau secukupnya
  • 1/2 sendok teh lada bubuk
  • 1/4 sensok teh ketumbar
  • 2 siung bawang putih, haluskan
  • Air panas secukupnya
  • Daun bawang dan daun seledri secukupnya, diiris halus

Bahan Isian:

  • Ayam fillet (dada), cincang halus
  • Wortel, iris kecil-kecil
  • Buncis, iris kecil-kecil
  • Bawang putih tambah bawang bombay, cincang halus
  • Daun bawang, cincang halus

Semua bahan di atas, banyaknya sesuaikan saja

Cara Membuat Cilok Isi Ayam dan Sayuran

Membuat Isian :

  1. Tumis bawang putih dan bawang bombay hingga tercium bau harum.
  2. Masukkan bawang cincang. Aduk-aduk hingga berubah warna. Tambahkan sedikit air, gula pasir dan garam, lada bubuk, lalu aduk hingga tercampur rata. Lalu koreksi rasa.
  3. Masukkan semua sayuran, masak hingga matang dan airnya kering. Lalu angkat dan sisihkan.

Membuat Cilok:

  1. Campur semua bahan, kecuali air panas, lalu aduk hingga tercampur rata.
  2. Masukkan air panas sedikit-sedikit sambil diaduk. Kalau sudah kalis atau bisa dibentuk, jangan tambah air lagi.
  3. Masukkan daun bawang, lalu aduk hingga tercampur rata.
  4. Ambil sedikit adonan, lalu buat bulat-bulatan, kemudian pipihkan, masukkan isian, lalu bulatkan lagi hingga semua isi tertutup adonan. Lakukan hal yang sama, hingga semua bahan habis.
  5. Rebus di air mendidih sampai matang. Ciri-ciri bila sudah matang, semua cilok akan mengambang atau mengapung, lalu angkat dan tiriskan.
  6. Sajikan dengan bumbu atau sesuai selera.

Selamat mencoba dan menikmati. (ana)

Bom Molotov di Redaksi Jubi Jayapura, Ancaman Terhadap Demokrasi

0

Pelemparan bom molotov ke Redaksi Media Jujur Bicara (Jubi) di Jalan SPG Taruna Waena, Jayapura, Papua pada Rabu (16/10) dini hari adalah peristiwa yang sangat memprihatinkan dan tidak dapat diterima. Tindakan ini jelas menunjukkan upaya teror terhadap demokrasi dan kebebasan pers.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Zulmansyah Sekedang, didampingi Direktur Anti Kekerasan PWI Pusat, Edison Siahaan, di Jakarta. Zulmansyah menegaskan bahwa aksi kekerasan semacam ini tidak boleh dibiarkan dan pelakunya harus diproses sesuai hukum yang berlaku. Semua pihak diharapkan untuk mencegah praktik kekerasan yang bisa merugikan banyak orang.

“Kita dorong aparat kepolisian untuk serius menangani kasus ini,” ujarnya.

PWI sangat prihatin terhadap keselamatan wartawan, mengingat kekerasan fisik dan non-fisik, termasuk penghinaan dan pelecehan, masih terus terjadi. Perusakan alat-alat kerja wartawan dan penghalangan dalam mencari informasi juga merupakan ancaman yang serius. Bahkan, tindakan tersebut telah menyebabkan korban jiwa.

PWI meminta perhatian serius dari semua pihak, khususnya aparat penegak hukum, terhadap kasus kekerasan terhadap wartawan.

Edison Siahaan menambahkan bahwa secara hukum, wartawan memiliki perlindungan dalam menjalankan tugasnya, sesuai dengan Pasal 8 UU No 40 Tahun 1999 tentang Pers. Selain itu, Dewan Hak Asasi Manusia PBB, dalam resolusi yang disepakati di Wina pada 27 September 2012, menegaskan pentingnya keselamatan wartawan untuk mendukung kebebasan berekspresi.

Resolusi tersebut meminta negara-negara di dunia untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi wartawan dan mencegah impunitas terhadap pelaku kekerasan dengan investigasi yang cepat dan tidak memihak.

Namun, kenyataannya, kekerasan terhadap wartawan masih terus terjadi, termasuk pelemparan bom molotov di kantor redaksi Jubi, bahkan sampai pada pembunuhan terhadap jurnalis.

Edison mengingatkan bahwa kekerasan terhadap wartawan bukan hanya pelanggaran hukum, tetapi juga ancaman serius terhadap kebebasan berekspresi dan demokrasi di Indonesia. Semua pihak perlu memahami pentingnya perlindungan bagi wartawan agar mereka dapat melaksanakan tugas jurnalistik dengan baik dan memberikan informasi yang berkualitas kepada masyarakat. Perlindungan ini merupakan kewajiban yang diakui secara internasional. (LIS)

Resep Otak-otak Ikan; Camilan Tradisional untuk MPASI, Sehat dan Mudah

0

Rubrik Selera Nusantara edisi kali ini menyajikan resep Otak-otak Ikan. Otak-otak ikan adalah camilan tradisional yang ideal untuk MPASI (Makanan Pendamping ASI) anak.

Si kecil tidak suka makan ikan? Jangan menyerah, Anda bisa mencoba mengolahnya menjadi kudapan khas Sumatera yang lezat ini. Berikut adalah beberapa poin ulasan mengenai otak-otak ikan:

Kesehatan

  • Sumber Protein: Otak-otak terbuat dari ikan yang kaya akan protein dan asam lemak omega-3, penting untuk perkembangan otak dan pertumbuhan anak.
  • Nutrisi Seimbang: Selain protein, otak-otak juga dapat mengandung sayuran yang menambah serat dan vitamin, menjadikannya camilan yang lebih seimbang.

Kemudahan

  • Proses Pembuatan: Pembuatan otak-otak cukup sederhana. Ikan yang sudah digiling dicampur dengan bumbu, kemudian dibungkus dan dikukus atau dibakar.
  • Variasi Rasa: Bahan dan bumbu bisa divariasikan sesuai selera, misalnya dengan menambahkan rempah atau sayuran, sehingga anak bisa menikmati berbagai rasa.

Otak-otak ikan adalah pilihan camilan yang sehat, bergizi, dan mudah disiapkan untuk MPASI. Camilan ini tidak hanya lezat tetapi juga memberikan manfaat nutrisi yang penting bagi pertumbuhan anak. Dengan variasi rasa dan cara penyajian, otak-otak ikan dapat menjadi pilihan menarik untuk memperkenalkan berbagai cita rasa pada anak.

Resep Otak-otak Ikan

Bahan:

  • 150 gram daging ikan tenggiri (atau ikan lain sesuai selera), haluskan
  • 2 sdm tepung tapioka
  • 1 sdt tepung maizena
  • 50 ml santan cair
  • 1 butir telur (ambil putihnya)
  • 1 batang daun bawang, iris tipis
  • Daun pisang secukupnya untuk membungkus

Bumbu Halus:

  • 2 siung bawang putih
  • 3 butir bawang merah
  • Gula, garam, dan lada secukupnya

Cara Membuat Otak-otak Ikan

  1. Haluskan ikan tenggiri dan bumbu secara terpisah.
  2. Campurkan keduanya dan masukkan bahan lainnya. Aduk hingga semua bahan tercampur rata.
  3. Ambil sedikit adonan dan bentuk memanjang di atas daun pisang. Bungkus dan lipat dengan rapi.
  4. Siapkan kukusan dan masukkan bungkusan otak-otak. Kukus selama sekitar 15 menit.
  5. Setelah matang, otak-otak ikan bisa langsung dinikmati atau dipanggang sebentar di atas teflon untuk menambah cita rasa. (SRY)

Renungan Harian Kristen, Rabu, 16 Oktober 2024: Kunci Perintah Tuhan

0

Renungan Harian Kristen hari ini, Rabu, 16 Oktober 2024 berjudul: Kunci Perintah Tuhan

Bacaan untuk Renungan Harian Kristen hari ini diambil dari Matius 9:38

Renungan Harian Kristen hari ini mengisahkan tentang Kunci Perintah Tuhan

Matius 9:38 – Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.”

Pengantar:

Kunci dalam tugas pengabar Injil berada dalam tangan Allah. Kunci tersebut adalah doa, bukan usaha kita melalui kegiatan dan program yang rapi dan terorganisasi, yang mengakibatkan pemusatan perhatian kita tergeser dari Allah. Dialah Pemilik tuaian.

Renungan Harian Kristen, Rabu, 16 Oktober 2024

Kunci bagi masalah sukar dalam tugas pengabar Injil berada dalam tangan Allah. Kunci tersebut ialah doa, bukan usaha atau karya — yaitu bukan usaha kegiatan kita seperti sering disebut-sebut sekarang ini, yang mengakibatkan pemusatan perhatian kita tergeser dari Allah. Kunci bagi masalah sukar dalam tugas pemberita juga bukan kemampuan akal sehat, atau keunggulan pelayanan pengobatan, peradaban, pendidikan, atau bahkan penginjilan/evangelisasi. Kuncinya adalah dalam perintah Tuhan, yaitu doa, “Berdoalah kepada Tuhan yang empunya tuaian ….”

Dalam dunia alam alamiah, doa dipandang sebagai suatu yang tidak nyata, tetapi hal yang absurd — tidak masuk akal. Kita memang harus menyadari bahwa doa adalah kebodohan jika ditinjau dari akal sehat biasa. Dari sudut pandang Yesus Kristus, tidak ada bangsa-bangsa, tetapi hanyalah dunia.

Berapa banyakkah dari kita berdoa tanpa membedakan orang-orang, melainkan berdoa hanya memandang pada satu Pribadi, yaitu Yesus Kristus? Dialah Pemilik atas tuaian yang dihasilkan melalui banyak kesukaran dan melalui penyadaran akan dosa. Inilah tuaian yang harus kita doakan agar para pekerja diutus untuk menuainya.

Pasalnya, kita tetap sibuk bekerja sementara orang-orang di sekeliling kita telah masak dan siap dituai, bahkan kita tidak menuai seorang pun dari mereka, melainkan membuang-buang waktu Tuhan dalam kegiatan-kegiatan dan program yang “over-energized” — pengerahan upaya dan tenaga yang bukan main.

Seandainya suatu krisis datang menimpa kehidupan ayah atau saudara Anda, hadirkah Anda di sana sebagai seorang pekerja untuk menuai panen bagi Yesus Kristus? Apakah tanggapan Anda seperti ini: “Ah, ini bukan tugas saya; saya punya tugas khusus lain untuk dikerjakan …”?

Tidak ada orang Kristen yang mempunyai tugas khusus untuk dikerjakan. Seorang Kristen dipanggil untuk menjadi milik Yesus Kristus sendiri, “seorang hamba tidaklah lebih tinggi daripada tuannya” (Yohanes 13:16), dan ia tidak mendikte Yesus Kristus dalam hal yang ingin dilakukannya.

Tuhan memanggil kita bukan untuk suatu tugas khusus — Dia memanggil kita kepada diri-Nya. “Berdoalah kepada Tuhan yang empunya tuaian,” dan Dia akan merancang situasi Anda untuk mengutus Anda sebagai pekerja-Nya.

Demikian Renungan hari ini, Rabu, 16 Oktober 2024 diambil dari Matius 9:38 yang mengisahkan tentang Kunci Perintah Tuhan dan disadur dari Renungan Oswald Chambers//alkitab.mobi.

GenBI Jasmani Volly Edition: Membangun Kebersamaan melalui Olahraga

Jalan Mapala Raya, Rappocini – Dalam upaya memperkuat solidaritas dan kebersamaan, Generasi Baru Indonesia (GenBI) menggelar acara GenBI Jasmani yang kali ini mengangkat permainan bola voli sebagai kegiatan utama.

Acara berlangsung di Lapangan Serbaguna Phinisi UNM pada 13 Oktober 2024 dan dihadiri oleh berbagai tim yang terdiri dari anggota GenBI.

Lebih dari sekadar ajang olahraga, GenBI Jasmani bertujuan mempererat hubungan persaudaraan antar peserta serta membangun semangat kerja sama dan sportivitas.

Muh. Gunawan, Staff Deputi Kesehatan, menyampaikan bahwa acara ini merupakan kontribusi nyata GenBI untuk menciptakan generasi yang sehat dan berprestasi. “Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat mempererat hubungan antar anggota GenBI sekaligus mempersiapkan latihan fisik yang bermanfaat bagi kesehatan jasmani anggota. GenBI Jasmani ini dilakukan secara bertahap,” ungkapnya.

Kegiatan GenBI Jasmani diawali dengan pengisian daftar hadir anggota dan dilanjutkan dengan permainan voli secara bergantian. Suasana acara berlangsung santai dan menyenangkan, memberikan kesempatan kepada para peserta untuk bercengkrama sambil menunggu giliran bermain.

Dengan adanya GenBI Jasmani ini, diharapkan acara dapat menjadi agenda rutin yang mampu mempererat tali silaturahmi antaranggota sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan jasmani.

Citizen Reporter: Syifa Karina Aldawiyah

Tari Toerang Batu : Sejarah, Makna, Properti, Gerakan, dan Busana

Indonesia terkenal dengan beragam tarian tradisional yang berasal dari berbagai provinsinya. Artikel ini akan membahas mengenai Sejarah Tari Toerang Batu, Makna Tari Toerang Batu, Properti dan gerakan, serta busana yang dipakai oleh penarinya.

Tari Toerang Batu adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari suku Mandar di Sulawesi Barat. Tarian ini dikenal dengan gerakan dinamis yang melambangkan ketangkasan dan keberanian para pemuda Mandar.

Nama “Toerang Batu” berasal dari kata “toerang” yang berarti lompat dan “batu” yang merujuk pada batu sebagai simbol halangan yang harus dilewati. Tarian ini sering ditampilkan pada upacara adat dan perayaan untuk menunjukkan kekuatan fisik dan mental masyarakat Mandar.

1. Sejarah Tari Toerang Batu

Tari Toerang Batu berawal dari kegiatan tradisional masyarakat Mandar, di mana para pemuda harus menunjukkan ketangkasan mereka dengan melompati batu-batu besar.

Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk latihan fisik sekaligus persiapan bagi para pemuda untuk menghadapi tantangan dalam kehidupan sehari-hari, seperti berburu atau berperang. Seiring waktu, aktivitas ini berubah menjadi pertunjukan seni yang diwariskan secara turun temurun.

2. Makna Tari Toerang Batu

Tari Toerang Batu mengandung beberapa makna penting yang merepresentasikan budaya Mandar:

  • Ketangkasan dan Kekuatan: Tarian ini melambangkan ketangkasan, keberanian, dan kekuatan para pemuda Mandar. Gerakan melompat di atas batu-batu simbolis menunjukkan kesiapan fisik mereka.
  • Semangat dan Kesiapsiagaan: Tari Toerang Batu juga menggambarkan semangat hidup yang tinggi serta kesiapsiagaan masyarakat Mandar dalam menghadapi rintangan kehidupan.
  • Kerja Sama: Dalam beberapa pertunjukan, tari ini juga menonjolkan nilai kerja sama dan gotong royong di antara para penari.

3. Busana dalam Tari Toerang Batu

Penari Tari Toerang Batu biasanya mengenakan pakaian tradisional khas Mandar.

  • Pakaian Pria: Penari pria mengenakan kain sarung dan baju tradisional dengan warna cerah, serta aksesoris kepala seperti ikat kepala atau penutup kepala yang menunjukkan identitas pria Mandar.
  • Aksesoris: Beberapa penari pria dilengkapi dengan senjata tradisional seperti parang atau tombak sebagai simbol keberanian.

4. Properti dalam Tari Toerang Batu

Properti yang digunakan dalam Tari Toerang Batu biasanya berupa batu buatan yang ditempatkan di atas panggung. Batu ini melambangkan rintangan atau halangan yang harus dilompati oleh para penari. Penari menunjukkan ketangkasan mereka dengan melompati batu-batu ini dalam rangkaian gerakan yang dinamis dan teratur.

5. Gerakan Tari Toerang Batu

Gerakan dalam Tari Toerang Batu sangat dinamis dan energik. Beberapa ciri khas gerakan dalam tarian ini meliputi:

  • Gerakan Melompat: Para penari sering kali melompat di atas properti batu, menunjukkan ketangkasan dan kekuatan fisik mereka.
  • Gerakan Berlari: Ada gerakan cepat seperti berlari yang menggambarkan semangat para pemuda Mandar dalam menghadapi tantangan.
  • Gerakan Simbolis: Gerakan tangan dan kaki penari juga sering kali melambangkan aktivitas sehari-hari seperti berburu atau bertempur.

6. Musik Pengiring Tari Toerang Batu

Tari Toerang Batu diiringi oleh musik tradisional Mandar yang menggunakan alat musik seperti gendang, gong, dan suling. Musik pengiringnya biasanya berirama cepat untuk menyesuaikan dengan gerakan tarian yang penuh semangat. Kombinasi antara musik dan gerakan melompat menciptakan suasana yang dinamis dan penuh energi.