Beranda blog Halaman 65

Mengenal Para Tokoh dalam Peristiwa Kelahiran Yesus

0

Kelahiran Yesus Kristus bukanlah sekadar peristiwa biasa. Dalam rencana besar-Nya untuk menyelamatkan umat manusia, Allah mengutus berbagai tokoh yang memainkan peran penting dalam menggenapi nubuat yang telah disampaikan sejak zaman dahulu.

Setiap tokoh dalam kisah terbesar sepanjang sejarah ini, dari saat Yesus dikandung hingga kelahirannya, menyampaikan gambaran mendalam tentang karakter Allah dan kasih-Nya yang tak terbatas bagi dunia.

Dalam artikel berikut yang dilansir dari laman Jawaban.com, kita akan mengenal lebih dekat para tokoh yang terlibat dalam kelahiran Yesus, untuk memahami peran mereka dalam konteks teologis dan historis, serta refleksi moral yang dapat kita ambil dalam kehidupan sehari-hari.

Maria: Perawan yang Dipilih Allah

Maria adalah seorang gadis muda yang rendah hati asal Nazaret. Ketika malaikat Gabriel menyampaikan berita bahwa ia akan mengandung oleh kuasa Roh Kudus (Lukas 1:26-38), respons Maria menunjukkan iman yang luar biasa.

Kata-katanya, “Jadilah padaku menurut perkataanmu itu” (Lukas 1:38), mencerminkan kepatuhan total pada kehendak Allah, meskipun ia tahu risiko yang akan dihadapi: penolakan dari masyarakat, kebingungan keluarga, bahkan ancaman hukum mati.

Maria menjadi lambang ketaatan dalam rencana keselamatan Allah. Melalui dirinya, Allah menunjukkan bahwa Dia memilih yang rendah hati dan yang dianggap kecil oleh dunia untuk melaksanakan rencana besar-Nya.

Yusuf: Pria Benar dan Taat

Sebagai tunangan Maria, Yusuf menghadapi dilema besar ketika mengetahui Maria mengandung sebelum mereka menikah. Namun, setelah malaikat Tuhan menjelaskan dalam mimpi bahwa anak yang dikandung Maria berasal dari Roh Kudus (Matius 1:20-21), Yusuf memutuskan untuk menaati perintah Allah.

Yusuf adalah sosok pria yang benar, penuh tanggung jawab, dan taat. Allah memilihnya untuk menjadi ayah asuh Yesus di dunia, memastikan Yesus dibesarkan dalam lingkungan yang setia kepada kehendak-Nya.

Elisabet dan Zakharia: Kesaksian tentang Kuasa Allah

Elisabet, saudara Maria, dan suaminya Zakharia memainkan peran penting dalam narasi kelahiran Yesus. Elisabet yang telah lanjut usia, dengan mukjizat Allah, mengandung Yohanes Pembaptis, pendahulu Yesus, setelah malaikat menyampaikan kabar sukacita kepada Zakharia (Lukas 1:5-25).

Ketika Maria mengunjungi Elisabet, janin di dalam kandungannya melonjak kegirangan, dan Elisabet dipenuhi dengan Roh Kudus untuk menguatkan Maria dengan perkataan nubuat (Lukas 1:41-45). Melalui Elisabet dan Zakharia, Allah menunjukkan bahwa tidak ada yang mustahil bagi-Nya.

Kehadiran mereka menegaskan bahwa rencana Allah mencakup keluarga yang setia dan percaya pada janji-Nya, serta bagaimana Yohanes Pembaptis mempersiapkan jalan bagi kedatangan Yesus.

Gembala-gembala: Pewarta Pertama Kabar Baik

Ketika Yesus lahir di Betlehem, gembala-gembala yang sedang menjaga ternak di padang menerima kabar gembira dari malaikat (Lukas 2:8-14). Mereka adalah saksi pertama kelahiran Sang Mesias.

Dalam budaya Yahudi, gembala sering dianggap rendah dan dipandang sebelah mata, namun Allah memilih mereka untuk menyampaikan kabar sukacita ini. Kehadiran para gembala menunjukkan bahwa Injil adalah untuk semua orang, bahkan bagi mereka yang dianggap paling sederhana. Allah mengingatkan kita bahwa kerajaan-Nya terbuka bagi mereka yang rendah hati dan siap merespons panggilan-Nya dengan iman.

Orang Majus: Pencari Kebenaran dari Timur

Orang Majus yang datang dari Timur membawa persembahan berupa emas, kemenyan, dan mur (Matius 2:1-12) adalah cendekiawan yang mencari kebenaran dan mengenali Yesus sebagai Raja, meskipun mereka bukan bagian dari bangsa Israel.

Melalui orang Majus, Allah menunjukkan bahwa keselamatan yang dibawa oleh Yesus melampaui batas etnis dan bangsa. Kehadiran mereka mengingatkan kita bahwa Kristus datang untuk menjadi terang bagi semua bangsa, tanpa terkecuali.

Simeon dan Hana: Saksi Penyerahan Bayi Yesus

Ketika Yesus diserahkan di Bait Allah untuk memenuhi hukum Taurat, Simeon, seorang yang benar dan saleh, menerima janji dari Allah bahwa ia tidak akan mati sebelum melihat Mesias (Lukas 2:25-32).

Simeon memuji Allah dan mengakui Yesus sebagai terang bagi bangsa-bangsa dan kemuliaan bagi umat Israel. Di saat yang sama, Hana, seorang nabi perempuan yang sudah lanjut usia, juga menyaksikan Yesus dan berbicara tentang Dia kepada semua orang yang menantikan pembebasan Yerusalem (Lukas 2:36-38).

Simeon dan Hana melambangkan pengharapan yang terwujud dalam Kristus. Kehadiran mereka menunjukkan bahwa Allah setia pada janji-Nya, dan keselamatan yang dijanjikan-Nya membawa sukacita bagi mereka yang dengan setia menantikan-Nya.

Herodes: Penentang Rencana Allah

Herodes, raja yang merasa terancam oleh kelahiran Yesus, berusaha membunuh-Nya dengan memerintahkan pembunuhan anak-anak di Betlehem (Matius 2:16-18). Walaupun Herodes tampak sebagai tokoh antagonis, perannya menggambarkan kenyataan dunia yang menolak kedaulatan Allah.

Ia mencerminkan bagaimana hati manusia yang keras menentang terang Injil. Namun, Allah menggunakan tindakan jahat ini untuk menggenapi nubuat tentang Mesias, termasuk panggilan Yesus untuk keluar dari Mesir (Matius 2:15).

Rencana Keselamatan Allah bagi Manusia

Melalui setiap tokoh yang terlibat dalam kisah kelahiran Yesus, kita dapat melihat gambaran tentang rencana Allah yang penuh kasih. Yesus, yang lahir dalam kesederhanaan, adalah pusat dari seluruh kisah ini.

Melalui kelahiran-Nya, Allah mengungkapkan bahwa keselamatan datang melalui cara-cara yang tidak terduga, dimulai dengan sebuah kelahiran sederhana yang mengawali era baru, di mana kasih karunia Allah tersedia bagi semua orang.

Setiap tokoh dalam narasi ini mengundang kita untuk merenungkan bagaimana kita merespons karya Allah dalam hidup kita. Apakah kita, seperti Maria, Yusuf, atau gembala-gembala, siap menerima dan menaati panggilan-Nya dengan rendah hati? Apakah kita akan seperti orang Majus, mencari kebenaran dan memberikan persembahan terbaik kita kepada-Nya? (*)

7 Pesan dari Tema Natal PGI – KWI 2024

0

Tema Natal PGI dan KWI tahun 2024 adalah “Marilah sekarang kita pergi ke Betlehem,” yang diambil dari Lukas 2:15. Meskipun tema ini terlihat sederhana, namun mengandung pesan Natal yang dalam bagi umat Kristen dan Katolik Indonesia.

Ada banyak pesan Natal atau subtema yang dapat diangkat dalam perayaan Natal di gereja dengan dasar tema ini. Tema “Marilah sekarang kita pergi ke Betlehem” mengajak kita untuk menyoroti respons penuh semangat para gembala yang segera pergi untuk menemui Yesus setelah mendengar kabar dari malaikat.

Beberapa subtema yang dapat diangkat dari tema ini berfokus pada aspek teologis iman, ketaatan, dan harapan atas kedatangan Sang Juru Selamat. Berikut ini adalah tujuh pesan Natal yang dapat menjadi inspirasi bagi gereja Anda:

Menjawab Panggilan Allah
Pandangan Teologis: Menunjukkan respons iman terhadap panggilan Allah, sebagaimana para gembala yang segera berangkat ke Betlehem.

Pesan Natal: Mengajak umat untuk berani melangkah dalam iman dan percaya pada janji Allah dalam kehidupan sehari-hari.

Ayat Pendukung: Ibrani 11:6 — “Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.”

Betlehem: Tempat Dimana Harapan Dilahirkan
Pandangan Teologis: Menyimak makna Betlehem sebagai simbol kelahiran harapan sejati dalam Kristus.

Pesan Natal: Mengingatkan kita bahwa Natal adalah waktu untuk memperbarui harapan dan keyakinan kita kepada Yesus, Sang Juru Selamat.

Ayat Pendukung: Matius 2:6 — “Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel.”

Datang Pada Yesus dengan Iman dan Sukacita
Pandangan Teologis: Mencermati respons para gembala yang penuh sukacita saat menemui bayi Yesus sebagai tindakan iman yang tulus.

Pesan Natal: Mengundang kita untuk merayakan kelahiran Kristus dengan hati yang penuh sukacita dan syukur.

Ayat Pendukung: Filipi 4:4 — “Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!”

Ketaatan dalam Kesederhanaan
Pandangan Teologis: Menekankan kesederhanaan para gembala yang tetap taat kepada suara Allah tanpa keraguan.

Pesan Natal: Mengingatkan kita bahwa Tuhan sering menggunakan orang-orang yang sederhana untuk menggenapi rencana-Nya yang besar.

Ayat Pendukung: Yakobus 4:10 — “Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu.”

Menemukan Yesus di Betlehem Kita
Pandangan Teologis: Mengaitkan perjalanan para gembala ke Betlehem dengan pencarian kita akan Kristus dalam hati dan hidup kita.

Pesan Natal: Mengajak setiap orang untuk membuka hati mereka dan menerima kehadiran Kristus dalam kehidupan mereka.

Ayat Pendukung: Yeremia 29:13 — “Apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati.”

Kabar Sukacita untuk Semua Orang
Pandangan Teologis: Membahas bagaimana para gembala menjadi saksi yang menyebarkan kabar baik kelahiran Yesus kepada orang lain.

Pesan Natal: Mendorong kita untuk menjadi pembawa kabar sukacita kepada dunia di sekitar kita.

Ayat Pendukung: Markus 16:15 — “Lalu Ia berkata kepada mereka: ‘Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.'”

Betlehem, Simbol Kehadiran Allah di Tengah Dunia
Pandangan Teologis: Menggali makna teologis Betlehem sebagai tempat di mana Allah menjadi manusia dan tinggal di antara kita.

Pesan Natal: Mengajak kita untuk menyadari bahwa Natal adalah bukti nyata bahwa Tuhan selalu hadir di tengah-tengah kita.

Ayat Pendukung: Yohanes 1:14 — “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.”

Semoga ketujuh pesan Natal ini memberikan inspirasi bagi Anda untuk lebih mendekatkan diri kepada Kristus dan menyebarkan kasih-Nya dalam kehidupan kita sehari-hari.

Bagikan pesan Natal ini dengan keluarga dan sahabat Anda, dan jadikanlah inspirasi untuk merayakan Natal tahun 2024. Mari bersama-sama membawa terang Kristus ke dalam dunia, memberikan harapan dan kasih bagi setiap hati yang kita jumpai! (*)

Pesan Natal KWI-PGI 2024

0

“MARILAH SEKARANG KITA PERGI KE BETLEHEM….” (LUK 2:15)

Saudara-saudari yang terkasih

“Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Mesias, Tuhan di kota Daud” (Luk 2:11). Kabar sukacita ini disampaikan oleh para malaikat kepada para gembala. Begitu mendengar kabar gembira itu, para gembala segera bangkit, meninggalkan ternaknya dan berseru ”Marilah sekarang kita pergi ke Betlehem….”, serta bersama berjalan mencari tempat kelahiran Yesus. Mereka pun menemukan bayi Yesus yang terbaring dalam palungan.

Para gembala adalah gambaran orang-orang miskin dan sederhana yang menaruh pengharapan akan keselamatan pada Allah. Mereka sering dipandang sebagai orang pinggiran dan kurang diperhitungkan dalam kehidupan sosial.

Namun merekalah orang-orang pertama yang dipilih Allah untuk mendapatkan warta gembira keselamatan. Kesigapan serta kesediaan total untuk menanggapi berita keselamatan itu menjadi contoh bagi kita agar kitapun bergegas berjalan bersama menjumpai Yesus.

Setelah berjumpa dengan Yesus, para gembala mengalami pembaruan hidup dan sikap mereka. Mereka berubah menjadi pribadi-pribadi yang optimis dan dengan sukacita “memuji dan memuliakan Allah” (Luk 2:20).

Rahmat Tuhan dalam perjumpaan itu telah mengubah mereka. Betapa dahsyat kekuatan kasih Tuhan yang memperhatikan dan mendorong mereka untuk melakukan misi baru.

Saudara-saudari yang terkasih.

Seperti para gembala itu, kita sebagai satu kawanan umat Allah dipanggil untuk bersama-sama menjumpai Yesus, yang mengampuni, menyembuhkan, peduli pada orang yang dikucilkan, dan terpinggirkan.

Perjumpaan yang sejati dan tulus membuat kita menerima kekuatan dari Yesus untuk memberikan kesaksian dalam bentuk “memuji dan memuliakan Allah”. Kemuliaan Allah itu dilaksanakan dalam tindakan[1]tindakan yang menghadirkan kasihNya, di tengah keluarga, komunitas, Gereja, masyarakat dan bangsa.

Kasih kepada sesama manusia itu menjadi konkret dalam tindakan saling menghormati, menghargai, menguatkan, dan membangun persahabatan antar manusia tanpa memandang perbedaan suku, agama, kepercayaan, golongan, warna kulit, dan status sosial. Maka, perayaan Natal sungguh mendorong kita untuk berjalan bersama dalam iman, persaudaraan dan belarasa.

Pewartaan kasih Allah terasa semakin mendesak mengingat Sebagian masyarakat kita masih mudah diadu domba oleh berita-berita yang menyesatkan dan hasutan dari pihak-pihak yang tidak bertanggung-jawab. Akibatnya mudah terjadi konflik, perpecahan, dan tindak kekerasan.

Di samping itu, persoalan ketidakadilan, kemiskinan, intoleransi, perdagangan orang, praktik-praktik perjudian dan pinjaman (online), dan perusakan lingkungan hidup juga masih marak terjadi.

Kita yang merayakan kelahiran Sang Pembawa Damai mesti memiliki keteguhan iman, ikatan persaudaraan, dan kehendak untuk berbelarasa. Dengan dasar keutamaan-keutamaan spiritual itu, kita semakin terlibat dalam menghadirkan kasih Allah demi membangun kehidupan bersama yang penuh damai sejahtera.

Keterlibatan dalam mewujudkan kehidupan penuh damai Sejahtera menjadi panggilan semua orang berkehendak baik. Oleh karena itu, kerja bersama umat lintas agama dan budaya perlu dikembangkan.

Kita bergerak bersama untuk menjadi sahabat bagi saudara-saudari yang kecil, lemah, miskin, tersingkir dan difabel; untuk menjadi saudara bagi sahabat[1]sahabat kita yang berjuang mencari keadilan; untuk membela para korban ketidakadilan yang tidak berani menyuarakan haknya.

Kita mesti menjadi rekan kerja yang setia bagi penggiat lingkungan yang dengan tulus hati mengupayakan kelestarian alam ciptaan. Dengan demikian, kita bersama Yesus Pembawa Damai melaksanakan misi-Nya untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, penglihatan bagi orang-orang buta, dan pembebasan bagi orang-orang tertindas (bdk. Luk 4:19).

Saudara-saudari yang terkasih

Kita merayakan Natal 2024 ketika bangsa Indonesia menyambut pemerintahan baru. Kita bersyukur bahwa pesta demokrasi telah usai. Kini saatnya kita bergandengan tangan, mempererat persaudaraan dan berjalan bersama memajukan negeri tercinta ini.

Semoga negara Indonesia dapat menjadi “Betlehem” baru, tempat lahir dan bertumbuhnya para pemimpin yang berjiwa pelayan, ugahari, hidup sederhana, dan mengutamakan kepentingan bangsa.

Sebagai warga negara, kita mendukung dengan tetap bersikap kritis terhadap program-program pemerintah, yang hendak mewujudkan cita-cita kemerdekaan bangsa dan amanat UUD’45, yakni kesejahteraan hidup bersama yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila.

Dalam peristiwa yang penuh rahmat ini, marilah kita selalu bersyukur kepada Allah yang karena kasih-Nya kepada dunia berkenan merendahkan diri-Nya menjadi manusia dalam diri Yesus Putra Tunggal-Nya dan tinggal bersama kita.

Kita percaya bahwa dengan kasih-Nya yang begitu agung, Allah akan selalu membimbing, menjaga, dan mengarahkan, sehingga persekutuan kita dengan sesama semakin harmonis dan relasi dengan alam semesta semakin baik.

Kita yakin bahwa Allah Putera, Sang Imanuel, selalu menyertai kita di sepanjang zaman (bdk. Mat 28:20). Semoga kehadiran penyertaan-Nya memperteguh tekad kita untuk terus berjalan bersama menghadirkan dan mewujudkan kasih Allah yang menyelamatkan.

Atas nama Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dan Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), kami mengucapkan selamat Hari Raya Natal 2024 dan selamat Tahun Baru 2025.

Jakarta, 12 November 2024.

Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC
Ketua Presidium KWI

Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM
Sekretaris Jenderal

Pdt. Gomar Gultom
Ketua Umum PGI

Pdt. Jacklevyn F. Manuputty
Sekretaris Umum

Resep Talam Jagung Manis, Lembut dan Kaya Rasa

0

Rubrik Selera Nusantara edisi kali ini menyajikan resep Talam Jagung Manis. Talam Jagung Manis adalah sejenis hidangan manis tradisional yang lezat. Ia merupakan gabungan lapisan kukus yang terdiri daripada bahan utama jagung manis dan tepung, memberikan tekstur lembut dan rasa yang kaya.

Berikut adalah ulasan mengenai Talam Jagung Manis:

Rasa dan Keunikan

Talam Jagung Manis mempunyai rasa manis yang semula jadi dari jagung manis yang digunakan dalam penyediaannya. Gabungan rasa jagung yang segar dengan sedikit rasa kelapa dan tepung memberi kesan tekstur yang halus.

Lapisan atasnya yang berwarna kuning terang memberikan pengalaman rasa yang ringan tetapi memuaskan, manakala lapisan bawah biasanya lebih lemak dengan rasa kelapa yang menyatu dengan jagung.

Tekstur

Hidangan ini mempunyai dua lapisan yang menarik — lapisan atas yang lebih lembut dan kenyal, sementara lapisan bawah lebih padat dan sedikit kenyal. Kedua-dua lapisan ini disediakan dengan cara kukus, menjadikannya lembut dan mudah dikunyah, tetapi tetap memiliki sedikit rasa kenyal pada teksturnya.

Kesegaran dan Keaslian

Talam Jagung Manis sering dihidangkan segar selepas dikukus dan masih panas. Hidangan ini memberi rasa kesegaran yang sangat baik, terutama jika disajikan selepas dimasak, dengan kelembutannya yang mengasyikkan.

Resep Talam Jagung Manis

Bahan A :

  • 2 bh jagung manis ukuran besar, serut (ambil sedikit untuk campuran adonan)
  • 40 gr gula pasir (sesuai selera)
  • 30 gr tepung beras
  • 30 gr tapioka
  • 300-350ml santan
  • 1/4 sdt garam
  • Daun pandan simpulkan

Bahan B:

  • 450 ml santan
  • 35 gr (maizena +tapioka)
  • 1/2 sdt garam
  • Daun pandan simpulkan

Cara Membuat Talam Jagung Manis

  1. Campur bahan A jadi satu (kecuali pandan dan sedikit jagung serut/pipil) lalu blender sampai halus.
  2. Dalam panci/wajan anti lengket, masak bahan A. Tambahkan daun pandang dan jagung pipil sampai meletup kental dan matang.
  3. Tuang dalam cup persegi ukuran 200 ml kira-kira setengah tinggi (hasil 5 cup). Sisihkan.
  4. Campur dalam panci bahan B jadi satu, aduk rata sampai tidak bergerindil. Masak sampai meletup kental dan matang.
  5. Tuang adonan B di atas adonan A dalam masing-masing cup.
  6. Hias dengan jagung manis pipil dan potongan daun pandan. (*)

Renungan Harian Kristen, Selasa, 24 Desember 2024: Hidup yang Tersembunyi

0

Renungan Harian Kristen hari ini, Selasa, 24 Desember 2024 berjudul: Hidup yang Tersembunyi

Bacaan untuk Renungan Harian Kristen hari ini diambil dari Kolose 3:3

Renungan Harian Kristen hari ini mengisahkan tentang Hidup yang Tersembunyi

Kolose 3:3 – Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.

Pengantar:

Kita berpendapat seolah-olah menjalani kehidupan kudus itu adalah hal yang paling tidak pasti dan tidak nyaman.

Renungan Harian Kristen, Selasa, 24 Desember 2024

Roh Allah bersaksi dan memastikan bahwa ketenangan dan ketenteraman hidup yang sederhana, tetapi penuh kuasa, adalah hidup yang “tersembunyi bersama dengan Kristus dalam Allah”. Paulus berulang-ulang mengatakan hal ini dalam surat-suratnya di Perjanjian Baru.

Kita berpendapat seolah-olah menjalani kehidupan kudus itu adalah hal yang paling tidak pasti dan tidak nyaman. Namun, sebenarnya (kehidupan kudus) ini adalah hal yang paling terjamin karena ada Allah yang Mahakuasa di dalamnya dan di belakangnya. Hal yang paling berbahaya dan tidak pasti justru adalah mencoba hidup tanpa Allah.

Bagi orang yang telah lahir baru, lebih mudah untuk hidup dalam hubungan yang benar dengan Allah daripada menjalani kehidupan yang salah, asalkan kita memperhatikan peringatan-peringatan Allah dan “hidup di dalam terang” (1 Yohanes 1:7).

Ketika kita berpikir untuk dibebaskan dari dosa, menjadi “penuh dengan Roh” (Efesus 5:18), dan “hidup di dalam terang”, kita menggambarkannya sebagai sebuah gunung yang besar.

Kita melihatnya sebagai hal yang sangat tinggi dan luar biasa, tetapi kita berkata, “Oh, saya tidak pernah dapat hidup jauh tinggi di sana!” Akan tetapi, ketika kita sampai di sana, melalui karunia Allah, kita menemukan bahwa itu sama sekali bukan suatu puncak gunung, melainkan suatu dataran dengan banyak ruang untuk hidup dan bertumbuh, “Kau berikan tempat lapang untuk langkahku, dan mata kakiku tidak goyah” (Mazmur 18:37).

Ketika Anda benar-benar melihat Yesus, saya mengatakan, jangan pernah Anda meragukan-Nya. Jika Anda melihat Dia ketika Dia berkata, “Janganlah gelisah dan gentar hatimu” (Yohanes 14:27), saya mengatakan, jangan pernah Anda khawatir.

Sangat tidak mungkin ada tempat untuk keraguan atau kebimbangan ketika Dia, Yesus, hadir di sana. Setiap kali Anda dalam kontak pribadi dengan Yesus, kata-kata-Nya nyata bagi Anda.

“Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu” (Yohanes 14:27) — kedamaian yang membawa rasa percaya yang tak terbantahkan dan menyelubungi Anda dengan sempurna, dari ujung kepala sampai ujung kaki Anda. “Hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus dalam Allah,” dan damai Yesus Kristus yang tak dapat diganggu telah menyatu atau berimpartasi dengan Anda.

Demikian Renungan hari ini, Selasa, 24 Desember 2024 diambil dari Kolose 3:3 yang mengisahkan tentang Hidup yang Tersembunyi dan disadur dari Renungan Oswald Chambers//alkitab.mobi.

Kumpulan Doa Kesembuhan, Bahasa Arab serta Artinya

0

Doa kesembuhan bagi orang sakit adalah ungkapan harapan dan rasa empati kita terhadap sesama yang sedang menderita. Baik ketika menjenguk keluarga, teman, atau orang yang belum kita kenal, melafalkan doa kesembuhan dapat membawa berkah bagi mereka yang didoakan. Selain itu, orang yang berdoa juga insya Allah akan mendapat pahala dari Allah SWT.

Mendoakan orang sakit adalah wujud keimanan kita kepada Allah SWT (hablum minallah). Salah satu nama Allah dalam Asmaul Husna adalah Asy-Syaafi (Yang Maha Menyembuhkan). Umat Islam meyakini bahwa hanya Allah yang mampu menyembuhkan segala penyakit.

Seperti yang disampaikan Nabi Ibrahim AS dalam Al-Qur’an: “Dan apabila aku sakit, Dialah (Allah) yang menyembuhkanku.” (As-Syu’araa: 80). Al-Qur’an juga mengajarkan kita untuk berdoa, dan Allah SWT menjanjikan untuk mengabulkan doa tersebut: “Berdoalah kepada-Ku, maka Aku kabulkan permohonanmu.” (Ghafir: 60).

Artikel ini berisi kumpulan doa kesembuhan bagi orang sakit yang dapat kamu amalkan. Mari lanjutkan membaca untuk memperdalam pengetahuanmu.

Menjenguk Orang Sakit

Merasa sakit adalah hal yang wajar bagi manusia. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW menyebutkan bahwa sakit bisa menjadi cara bagi Allah untuk menggugurkan dosa-dosa kita. Sebagaimana dalam hadis riwayat Bukhari dan Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan menggugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti pohon yang menggugurkan daun-daunnya.”

Orang yang sehat dianjurkan untuk menjenguk orang sakit. Dalam hadis lain, diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, Nabi Muhammad SAW bersabda: “Tidaklah seorang muslim menjenguk seorang muslim yang sakit pada pagi hari kecuali tujuh puluh ribu malaikat akan bershalawat kepadanya hingga sore.

Jika dia mengunjunginya pada sore hari, tujuh puluh ribu malaikat akan bershalawat kepadanya hingga pagi.” Dalam riwayat Abu Dawud, disebutkan bahwa malaikat juga memintakan ampun untuk orang yang menjenguk.

Begitu besar pahala bagi orang yang menjenguk orang sakit, apalagi jika disertai dengan doa kesembuhan. Berikut adalah beberapa doa yang diajarkan Rasulullah SAW ketika beliau menjenguk orang sakit.

Doa Kesembuhan untuk Keluarga

Rasulullah SAW juga mendoakan kesembuhan untuk keluarganya dengan doa yang diriwayatkan dalam Bukhari dan Muslim, bersumber dari Aisyah RA:

اللهم رب الناس أذهب البأس اشف أنت الشافي لا شافي إلا أنت شفاء لا يغادر سقماً

Allāhumma rabbannāsi, adzhibil ba’sa isyfi antas syāfi lā syāfiya illā anta syifā’an lā yughādiru saqaman.

Artinya: “Tuhanku, Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit. Berikanlah kesembuhan karena Engkau adalah penyembuh. Tiada yang dapat menyembuhkan penyakit kecuali Engkau dengan kesembuhan yang tidak menyisakan rasa nyeri.”

Doa Ketika Meruqyah Orang Sakit

Dalam hadis lain, Rasulullah SAW membaca doa berikut ketika meruqyah sahabat yang sakit:

امسح البأس رب الناس بيدك الشفاء لا كاشف له إلا أنت

Imsahil ba’sa rabbannāsi biyadikas syifā’u lā kāsyifa lahū illā anta.

Artinya: “Tuhan manusia, sapulah penyakit ini. Di tangan-Mu lah kesembuhan itu. Tidak ada yang dapat mengangkatnya kecuali Engkau.”

Doa Agar Penyakit Diangkat

Abu Dawud dan At-Tirmidzi meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW menganjurkan untuk membaca doa berikut sebanyak tujuh kali ketika menjenguk orang sakit:

أسأل الله العظيم رب العرش العظيم أن يشفيك

As’alullāhal azhīma rabbal ‘arsyil ‘azhīmi an yasyfiyaka.

Artinya: “Aku memohon kepada Allah yang Maha Agung, Tuhan Arasy yang Megah, agar menyembuhkanmu.”

Doa dengan Nama Orang yang Sakit

Untuk doa yang lebih spesifik, kita bisa menyebutkan nama orang yang sakit. Rasulullah SAW mendoakan sahabatnya, Sa’ad bin Abi Waqqash dengan doa berikut, yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:

اللهم اشف سعدا اللهم اشف سعدا اللهم اشف سعدا

Allāhummā syfī Sa’dan. Allāhummā syfī Sa’dan. Allāhummā syfī Sa’dan.

Artinya: “Tuhanku, sembuhkan Sa’ad. Tuhanku, sembuhkan Sa’ad. Tuhanku, sembuhkan Sa’ad.”

Kamu bisa mengganti nama “Sa’ad” dengan nama orang sakit yang ada di hadapanmu.

Doa Untuk Penyakit Apa Saja

Jika orang yang sakit tidak memiliki penyakit tertentu, doa berikut dapat dibaca sebagai alternatif. Nabi Muhammad SAW mendoakan seorang badui yang menderita demam, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Ibnu Abbas RA:

لا بأس طهور إن شاء الله

Lā ba’sa thahūrun insyā’allāhu.

Artinya: “(Semoga) tidak apa-apa (sakit), semoga suci dengan kehendak Allah.”

Doa Perlindungan untuk Orang Sakit

Selain doa kesembuhan, kita juga bisa mendoakan pengampunan dosa serta perlindungan fisik dan spiritual bagi orang yang sakit. Rasulullah SAW membaca doa berikut ketika menjenguk sahabat Salman Al-Farisi RA, yang diriwayatkan oleh Ibnu Sunni:

شَفَى اللهُ سَقَمَكَ، وَغَفَرَ ذَنْبَكَ، وَعَافَاكَ فِي دِينِكَ وَجِسْمِكَ إِلَى مُدَّةِ أَجَلِكَ

Syafākallāhu saqamaka, wa ghafara dzanbaka, wa ‘āfāka fī dīnika wa jismika ilā muddati ajalika.

Artinya: “Wahai (sebutkan nama orang yang sakit), semoga Allah menyembuhkanmu, mengampuni dosamu, dan mengafiatkanmu dalam hal agama serta fisikmu sepanjang usia.”

Doa Kesembuhan untuk Diri Sendiri

Rasulullah SAW juga mengajarkan doa yang bisa dibaca bagi diri sendiri ketika merasakan sakit. Doa ini dibaca sambil memegang bagian tubuh yang terasa sakit, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim:

بِسْمِ اللَّهِ

Bismillāh (dibaca tiga kali).

أَعُوذُ بِاللَّهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ

A’ūdzu billāhi wa qudratihī min syarri mā ajidu wa uhādziru (dibaca tujuh kali).

Artinya: “Aku berlindung kepada Allah dan kuasa-Nya dari keburukan apa yang aku rasakan dan aku khawatirkan.”

Imam An-Nawawi juga mengutip hadis lengkap dari Imam Muslim terkait ini.

Syafakallah atau Syafakillah?

Kita sering mendengar ucapan “Syafakallah” atau “Syafakillah” sebagai doa untuk orang sakit. Ucapan ini berbeda berdasarkan jenis kelamin orang yang sakit. “Syafakallah” digunakan untuk laki-laki, sementara “Syafakillah” untuk perempuan.

Syafakallahu: “Semoga Allah memberimu kesembuhan.” (untuk laki-laki)

Syafakillahu: “Semoga Allah memberimu kesembuhan.” (untuk perempuan)

Versi lengkapnya adalah:

شَفَاكَ اللّٰهُ شِفَاءً عَاجِلًا شِفَاءً لَا يُغَادِرُ بَعْدَهُ سَقَمًا

Syafakallahu syifā’an ‘ājilan syifā’an lā yughādiru ba’dahu saqaman.

Artinya: “Semoga Allah menyembuhkanmu sesegera mungkin, dengan penyembuhan yang tidak meninggalkan rasa sakit setelahnya.”

Ikhtiar Sebelum Sakit

Meskipun berdoa adalah ikhtiar yang sangat penting, kita juga perlu melakukan upaya lain, seperti memiliki asuransi kesehatan. Salah satu jenis asuransi yang sangat disarankan adalah Asuransi Penyakit Kritis, yang memberikan perlindungan untuk penyakit berbahaya seperti kanker, penyakit jantung, dan lainnya. Dengan asuransi penyakit kritis, kamu akan mendapatkan perlindungan finansial ketika menghadapi penyakit-penyakit yang membutuhkan biaya perawatan tinggi. (*)

Resep Asem-asem Kuah Iga, Gurih dan Segar

0

Rubrik Selera Nusantara edisi kali ini menyajikan resep Asem-asem Kuah Iga by @lilik_indrayabi88. Asem-asem Kuah Iga adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang memadukan rasa asam segar dengan gurihnya iga sapi. Hidangan ini sangat populer di berbagai daerah, terutama di Jawa.

Berikut adalah ulasan mengenai Asem-asem Kuah Iga:

Rasa

Asem-asem Kuah Iga memiliki rasa yang khas berkat kuah asam yang berasal dari tamarillo (tomat, asam jawa, atau bahkan belimbing wuluh), yang berpadu sempurna dengan gurihnya iga sapi yang direbus.

Kuahnya tidak terlalu kental, memberikan sensasi segar dan sedikit pedas, yang menyegarkan lidah. Potongan iga sapi yang digunakan sangat empuk dan mudah terlepas dari tulangnya, menambah kenikmatan setiap suapan.

Tekstur

Iga sapi yang digunakan dalam hidangan ini dimasak hingga lembut dan empuk, memungkinkan dagingnya mudah lepas dari tulang. Kuahnya sedikit berlemak, dengan rasa asam yang menyegarkan dan pedas yang pas. Ketika dimakan bersama nasi hangat, tekstur daging yang empuk dan kuah yang segar menciptakan perpaduan yang nikmat.

Resep Asem-asem Kuah Iga

Bahan:

  • 1/2 kg daging sapi bagian kisi, rawonan iga sapi, atau buntut
  • Air untuk merebus daging, dan sisakan air kaldu rebusan daging kira-kira 2 liter
  • 2 batang serei geprek
  • 2 lembar daun salam kering
  • 4 lembar daun jeruk
  • 1/2 telunjuk jari laos
  • Cabai kecil utuh secukupnya
  • 1 buah tomat hijau atau merah ukuran sedang. Bisa ditambahkan 2 buah belimbing wuluh ukuran sedang atau tingkat keasamannya sesuai selera
  • Bawang goreng untuk taburan
  • 4 sendok makan kecap manis, atau takaran sesuai selera
  • 1 batang sedang daun bawang, iris sesuai selera
  • Bawang goreng untuk taburan
  • 1/4 sendok teh kunyit bubuk
  • Kaldu bubuk dan garam secukupnya

Bumbu Iris yang Ditumis:

  • 5 siung bawang putih
  • 8 siung bawang merah
  • Cabai hijau besar atau cabai merah besar
  • Cabai kecil secukupnya

Cara Membuat Asem Asem Kuah Iga

  1. Didihkan air lalu masukkan daging. Masak sekitar 10 menit, lalu buang air rebusan, lalu masak kembali daging, menggunakan air rebusan yang baru.
  2. Setelah mendidih, masukkan aneka rempah daun, masak di api sedang, tidak terlalu besar. Agar sari kaldu daging benar-benar keluar.
  3. Setelah daging empuk, potong-potong sesuai selera dan masak daging kembali. Masukkan bumbu iris yang sudah ditumis dan diangkat dari minyaknya. Agar kuah tidak terlalu berminyak.
  4. Beri merica bubuk, garam, kunyit bubuk, kaldu bubuk,gula merah, irisan cabai besar hijau, tomat, cabai kecil utuhan, irisan daun bawang.
  5. Masak kembali, lalu koreksi rasa dan angkat. Siap disajikan.

Selamat mencoba dan menikmati. (Ana)

Ibu Seorang Teladan

0

Ibu, sosok yang menjadi teladan, setidaknya di mata anak-anaknya. Dalam Al-Quran, banyak ayat yang memberikan petunjuk mengenai peran ibu yang mulia, yang bisa dijadikan pelajaran berharga.

Salah satu contohnya terdapat dalam Surah Al-Qasas ayat 9, yang mengajarkan kita untuk menjadikan ibu sebagai teladan dengan pemikiran yang dalam, sebagai konseptor dan pendidik yang bijaksana.

Dalam Surah As-Saffat ayat 102, ibu diingatkan untuk tidak mudah putus asa dalam perjuangan mendidik anak-anak. Allah menjanjikan pahala bagi ibu yang bersungguh-sungguh.

Di Surah At-Tahrim ayat 11, ibu seperti halnya ibunda Aisyah, menjadi teladan tidak hanya bagi anak-anak dan keluarganya, namun juga bagi masyarakat dan negaranya.

Ibu yang baik, kata-katanya memiliki pengaruh yang kuat, seperti yang dialami oleh Imam Sudais, yang menjadi imam di Masjidil Haram berkat doa ibunya.

Oleh karena itu, ibu harus menjaga ucapan dan tindakan, agar anak-anak dapat meneladani kebijaksanaan yang ia tunjukkan. Tugas ibu memang tidak mudah, namun dengan doa dan usaha yang tulus kepada Allah, ibu dapat diberi kekuatan dan keberkahan untuk mendidik anak-anaknya menjadi orang yang sukses, baik di dunia maupun di akhirat.

Peran Perempuan dalam Islam

Salah satu ajaran utama dalam Islam adalah kasih sayang, dan perempuan adalah sosok yang dimuliakan dalam agama ini. Di dalam Al-Quran, kedudukan perempuan dan laki-laki sejajar.

Hal ini mungkin juga yang melatarbelakangi perjuangan Raden Ajeng Kartini dalam memperjuangkan emansipasi wanita di Indonesia, yang kini kita rasakan manfaatnya.

Kartini juga aktif mempelajari kandungan Al-Quran dan berdiskusi dengan ulama-ulama pada masanya. Dalam Islam, perempuan atau ibu dianggap sebagai “sekolah pertama” bagi anak-anaknya, dan menjadi pemimpin dalam rumah tangga. Hal ini sesuai dengan hadis Nabi Muhammad SAW, “Wanita adalah pemimpin dalam rumah tangganya” (HR. Bukhari).

Surah Maryam ayat 32 mengajarkan pentingnya berbakti kepada ibu, sedangkan dalam Surah Luqman ayat 14 disebutkan bahwa ibu mengandung anaknya dalam keadaan lemah dan menyapihnya dalam dua tahun. Allah memerintahkan kita untuk bersyukur kepada-Nya dan kepada orang tua, karena hanya kepada-Nya tempat kembali.

Rasulullah SAW juga memberikan pesan khusus kepada kaum wanita melalui sabdanya, “Dunia ini adalah perhiasan. Sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita yang solehah” (HR. Muslim, Nasa’i, Ibnu Majah, Ahmad).

Bahkan, beliau juga menyebutkan bahwa “Surga itu berada di bawah telapak kaki ibu.” Oleh karena itu, Rasulullah menekankan pentingnya memuliakan ibu dengan berbakti kepada mereka dengan ikhlas.

Keteladanan dari Perempuan

Untuk menjadi wanita Muslim yang sempurna, seorang istri harus taat kepada suami, suka bersedekah, patuh kepada orang tua, sabar, menjaga iman, dan senantiasa menjaga kesuciannya.

Semua sifat tersebut merupakan cerminan dari wanita yang menjadi teladan dalam keluarga dan masyarakat, sebagaimana diajarkan dalam ajaran Islam. (Ana)

6 Ide Rayakan Natal Bersama Keluarga, Pererat Ikatan Emosional

0

Merayakan Natal di rumah dengan pesta sederhana bisa menjadi pilihan yang menyenangkan untuk menghabiskan waktu bersama keluarga. Namun, tak jarang banyak orang menganggap merayakan Natal di rumah terasa membosankan. Padahal, ada banyak kegiatan seru yang bisa dilakukan untuk meriahkan suasana dan meningkatkan kedekatan antara anggota keluarga.

Penasaran apa saja ide seru untuk merayakan Natal di rumah? Simak berikut ini!

Merayakan Natal di Rumah: Kegiatan Seru untuk Menguatkan Ikatan Keluarga

Merayakan Natal bersama keluarga di rumah memiliki banyak manfaat, seperti mempererat ikatan emosional dan memberikan kesempatan untuk lebih dekat dengan anak-anak.

Selain itu, merayakan Natal di rumah juga dapat membantu merangsang perkembangan motorik, sosial, dan komunikasi anak, sehingga mereka bisa tumbuh menjadi pribadi yang sehat secara fisik dan mental.

Tak hanya sekadar menghias pohon Natal bersama, ada banyak ide seru yang bisa dicoba di rumah. Berikut beberapa aktivitas seru untuk merayakan Natal bersama keluarga di rumah:

Bertukar Kado

Salah satu tradisi Natal yang tak boleh terlewatkan adalah bertukar kado. Aktivitas ini tidak hanya memberi kesempatan untuk saling memberi hadiah, tetapi juga sebagai cara untuk menunjukkan kasih sayang dan perhatian kepada anggota keluarga. Momen tukar kado selalu membawa keceriaan dan kebahagiaan, apalagi jika kejutan yang diberikan benar-benar membuat hati senang!

Bermain Secret Santa

Jika merasa bertukar kado terasa kurang seru, coba adakan permainan Secret Santa! Di dalam permainan ini, setiap orang dalam keluarga akan diundi untuk menjadi “Santa Rahasia” bagi seseorang lainnya. Tugasnya adalah memberikan hadiah yang diinginkan oleh orang tersebut tanpa ketahuan siapa pemberinya.

Misalnya, jika Mama mendapat nama si kecil, Mama harus memberikan hadiah yang disukai oleh si kecil tanpa memberitahunya siapa yang memberikannya. Dijamin, ini akan menjadi kejutan seru yang menambah keseruan perayaan Natal!

Nonton Film Natal

Setelah bertukar kado, kegiatan lain yang menyenangkan adalah nonton film Natal bersama keluarga. Ada banyak pilihan film bertema Natal yang bisa ditonton, seperti The Polar Express, The Grinch, atau Home Alone.

Untuk menambah suasana, sajikan camilan seperti popcorn, marshmallow, atau cokelat hangat sebagai teman menonton. Aktivitas ini sederhana, namun penuh kebahagiaan dan kehangatan.

Makan Malam Bersama

Makan malam bersama adalah salah satu tradisi yang tak boleh terlewatkan dalam perayaan Natal. Tidak perlu pesta mewah, yang penting adalah kebersamaan. Mama bisa menyajikan hidangan khas Natal seperti poffertjes, babi panggang, atau hidangan lainnya yang disukai keluarga. Dengan suasana yang hangat dan makanan lezat, Natal di rumah akan terasa lebih spesial.

Bermain Game Keluarga

Untuk menambah keceriaan, cobalah bermain game bersama keluarga. Selain menyenangkan, permainan juga bisa mempererat ikatan keluarga. Beberapa pilihan permainan yang bisa dicoba adalah UNO, Monopoly, tebak gambar, atau truth or dare. Atau, buat lomba menghias pohon Natal mini untuk menambah keseruan.

Ibadah Bersama

Natal adalah waktu untuk bersyukur dan mempererat hubungan dengan Tuhan. Mengadakan ibadah bersama keluarga di rumah adalah cara yang sempurna untuk membangun suasana spiritual dalam keluarga. Ini juga merupakan waktu yang baik untuk merenung, mengucap syukur, dan merayakan kelahiran Yesus Kristus bersama-sama.

Merayakan Natal di rumah tidak harus membosankan. Banyak kegiatan seru yang bisa dilakukan untuk menciptakan momen Natal yang penuh kebahagiaan dan kehangatan keluarga. Jangan lupa untuk selalu menghargai kebersamaan dan berbagi kasih sayang di hari yang penuh berkat ini.

Selamat merayakan Natal bersama keluarga! (SRY)

Hamil Jelang Menopause, Mungkinkah? Simak Penjelasannya!

0

Bagi sebagian wanita yang terlambat menikah dan berencana memiliki anak, namun sudah memasuki usia menjelang menopause, pertanyaan mengenai kemungkinan hamil mungkin muncul di benak mereka. Apakah hamil masih mungkin terjadi di usia menjelang Menopause? Terutama jika sudah ada tanda-tanda menopause seperti menstruasi yang tidak lancar.

Untuk menjawab pertanyaan ini, dr David Mayndra Utama, SpOG, seorang dokter spesialis kandungan dari Klinik Fertilitas Bocah Indonesia, memberikan penjelasan dalam wawancara dengan Orami.

Menurut dr. David, selama seorang wanita masih menstruasi, kehamilan masih sangat mungkin terjadi, karena cadangan sel telur yang dimiliki wanita tersebut kemungkinan masih ada.

“Selama menopause belum tiba, Moms masih bisa hamil,” ujar dr David.

Senada dengan itu, dr M Charnaen Ibrahim, SpOG, dokter spesialis kandungan dari RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, juga menjelaskan bahwa meskipun persentase kemungkinan hamil menjelang menopause rendah, yaitu sekitar 4%, kehamilan masih bisa terjadi selama wanita tersebut masih mengalami menstruasi teratur.

Tanda-tanda kehamilan pada wanita yang sedang mendekati menopause, seperti tidak haid, payudara yang mengencang, dan mual, pada dasarnya tidak berbeda dengan tanda kehamilan pada wanita di usia subur lainnya.

Namun, meskipun kemungkinan hamil ada, bukan berarti kehamilan menjelang menopause tanpa risiko. Risiko keguguran lebih tinggi pada wanita yang hamil di usia 35 tahun ke atas. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Fertility and Sterility pada 2015 menyebutkan bahwa meski kesuburan menurun seiring bertambahnya usia, sebagian besar wanita menjelang menopause masih dapat menghasilkan sel telur yang matang dan dapat dibuahi. Namun, risiko keguguran juga lebih tinggi pada usia tersebut.

Risiko Hamil Menjelang Menopause

Organ reproduksi wanita memiliki masa produktif yang terbatas. Sel telur wanita sudah berkembang sejak dalam kandungan dan disimpan di ovarium. Seiring bertambahnya usia, jumlah dan kualitas sel telur menurun, yang menyebabkan menurunnya kesuburan.

Menurut dr David, usia ideal untuk seorang wanita hamil adalah antara 20 hingga 35 tahun. Di luar rentang usia ini, risiko kehamilan menjadi lebih tinggi. Kehamilan pada usia di bawah 20 tahun bisa berisiko bagi perkembangan janin, sementara kehamilan di atas usia 35 tahun meningkatkan risiko seperti:

  • Kelainan kromosom pada janin
  • Keguguran yang lebih tinggi
  • Komplikasi saat kehamilan dan persalinan

Karena itu, penting untuk merencanakan kehamilan dengan matang dan berkonsultasi dengan dokter jika Moms berencana hamil menjelang menopause.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Hamil di Usia Menjelang Menopause? Jika Moms hamil pada usia menjelang menopause (di atas 35 tahun), sangat penting untuk rajin memeriksakan kehamilan ke dokter.

“Karena Moms sedang hamil di usia yang berisiko, penting untuk rutin memeriksakan tekanan darah, laboratorium, dan USG untuk mengetahui apakah ada komplikasi yang terjadi selama kehamilan,” ujar dr David.

Dengan pemeriksaan yang teratur, dokter dapat mendeteksi potensi masalah sejak dini dan memberikan penanganan yang tepat agar kehamilan dan kondisi ibu serta janin tetap sehat.

Jadi, apakah hamil menjelang menopause mungkin? Masih sangat mungkin, selama Moms masih menstruasi dan ovulasi. Namun, kehamilan di usia menjelang menopause memang memiliki risiko yang lebih tinggi, baik bagi ibu maupun janin. Oleh karena itu, sangat penting untuk berhati-hati dan melakukan pemeriksaan rutin ke dokter agar segala risiko dapat dikelola dengan baik. (*)