Beranda blog Halaman 77

6 Jenis Alat Musik Tradisional Khas Provinsi Kalimantan Selatan

Kalimantan Selatan memiliki sejumlah alat musik tradisional yang mencerminkan kekayaan budaya suku Banjar dan suku Dayak yang tinggal di wilayah tersebut. Berikut adalah beberapa alat musik tradisional dari Kalimantan Selatan:

  1. Kurung-Kurung: Alat musik ini berasal dari suku Dayak di Kalimantan Selatan dan terbuat dari bambu. Kurung-kurung dimainkan dengan cara dipukul ke tanah untuk menghasilkan suara ritmis. Biasanya dimainkan dalam kelompok untuk menciptakan harmoni bunyi dan sering digunakan dalam upacara adat.
  2. Panting: Panting adalah alat musik tradisional khas suku Banjar yang mirip dengan mandolin. Alat musik petik ini memiliki senar dan dimainkan dengan cara dipetik. Panting biasanya digunakan dalam musik Panting yang mengiringi tarian atau pertunjukan tradisional suku Banjar.
  3. Gamelan Banjar: Gamelan Banjar adalah seperangkat alat musik yang terbuat dari logam dan kayu, dimainkan secara bersamaan dalam ensambel. Gamelan Banjar biasanya digunakan dalam acara-acara adat, pernikahan, dan kesenian tradisional Banjar. Gamelan ini mirip dengan gamelan Jawa, tetapi memiliki ciri khas dalam gaya permainan dan komposisinya.
  4. Terbang Madihin: Terbang adalah alat musik perkusi sejenis rebana yang digunakan untuk mengiringi pertunjukan Madihin, yaitu seni bertutur atau berbalas pantun yang khas dari suku Banjar. Terbang dimainkan dengan cara dipukul menggunakan tangan dan sering digunakan dalam acara hiburan maupun adat.
  5. Kintung: Kintung adalah alat musik tiup tradisional suku Dayak di Kalimantan Selatan yang terbuat dari bambu. Kintung digunakan dalam berbagai upacara adat dan juga pertunjukan seni tradisional. Suara yang dihasilkan dari tiupan bambu ini menghasilkan nada yang khas.
  6. Gong Banjar: Gong adalah alat musik logam yang digunakan dalam berbagai upacara adat dan kesenian tradisional suku Banjar. Gong dimainkan dalam ensambel untuk menciptakan irama dan suasana dalam suatu acara adat atau ritual.

Alat-alat musik tradisional ini tidak hanya digunakan untuk hiburan, tetapi juga memiliki fungsi penting dalam ritual adat, pernikahan, dan upacara keagamaan yang dilakukan oleh masyarakat suku Banjar dan Dayak di Kalimantan Selatan.

Alat-alat musik ini memainkan peran penting dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Dayak di Kalimantan Selatan, mulai dari ritual keagamaan hingga hiburan, serta melestarikan budaya leluhur mereka.

6 Alat Musik Tradisional Khas Provinsi Kalimantan Tengah

Kalimantan Tengah memiliki beberapa alat musik tradisional yang terkait erat dengan budaya dan tradisi masyarakat Dayak. Berikut adalah beberapa alat musik tradisional dari Kalimantan Tengah:
  1. Sape’: Sape’ adalah alat musik petik yang sangat terkenal di kalangan masyarakat Dayak, termasuk di Kalimantan Tengah. Bentuknya menyerupai gitar dengan dua hingga empat senar, dan terbuat dari kayu. Sape’ dimainkan untuk mengiringi tarian adat, ritual, dan acara kesenian Dayak. Suaranya lembut dan menenangkan.
  2. Garantung: Garantung adalah alat musik perkusi khas Dayak Ngaju, berbentuk seperti gambang dengan bilah-bilah kayu yang dipukul menggunakan alat pemukul. Garantung digunakan dalam berbagai upacara adat, termasuk upacara kematian dan acara tradisional lainnya.
  3. Katambung: Katambung adalah alat musik perkusi sejenis gendang yang dimainkan dengan cara dipukul. Alat musik ini sering dimainkan dalam acara adat dan kesenian masyarakat Dayak. Suara katambung menciptakan ritme yang dinamis dan biasanya dimainkan bersama alat musik lainnya.
  4. Gong: Gong adalah alat musik tradisional yang terbuat dari logam dan dimainkan dengan cara dipukul. Gong biasanya digunakan dalam acara adat seperti pernikahan, upacara keagamaan, dan ritual Dayak. Gong sering dipadukan dengan alat musik lain untuk menciptakan suasana yang meriah.
  5. Serunai: Serunai adalah alat musik tiup tradisional yang terbuat dari bambu atau kayu. Serunai digunakan dalam berbagai upacara adat Dayak, serta dalam pertunjukan musik tradisional. Suaranya yang melengking sering mengiringi tarian dan nyanyian.
  6. Kangkanong: Kangkanong adalah alat musik pukul berbentuk gong kecil. Biasanya dimainkan dalam ritual adat atau pertunjukan tradisional Dayak, bersama dengan gong besar atau alat musik lainnya.

Alat-alat musik ini memainkan peran penting dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Dayak di daerah sana, mulai dari ritual keagamaan hingga hiburan, serta melestarikan budaya leluhur mereka.

Alat musik tradisional ini sering digunakan dalam berbagai upacara adat, pertunjukan seni, dan kegiatan budaya masyarakat dari daerah sana. Mereka merupakan bagian penting dari kekayaan budaya daerah tersebut. Itulah 6 Alat Musik Tradisional Provinsi Kalimantan Tengah.

6 Alat Musik Tradisional Khas Provinsi Kalimantan Barat

Kalimantan Barat memiliki beberapa alat musik tradisional yang mencerminkan budaya dan tradisi suku-suku yang tinggal di wilayah tersebut, terutama suku Dayak dan Melayu. Berikut adalah beberapa alat musik tradisional dari Kalimantan Barat:

  1. Tuma: Tuma adalah alat musik tradisional suku Dayak yang terbuat dari bambu dan dimainkan dengan cara dipukul. Alat ini menghasilkan suara melodi khas dan sering dimainkan dalam upacara adat serta acara kesenian tradisional Dayak.
  2. Sape’: Sape’ (atau Sampe) adalah alat musik petik khas suku Dayak yang sangat terkenal. Bentuknya mirip gitar dengan dua hingga empat senar. Sape’ biasanya dimainkan dalam upacara adat, festival, atau pertunjukan tari Dayak. Suara yang dihasilkan cenderung lembut dan melodius, sering digunakan untuk mengiringi tarian dan nyanyian tradisional.
  3. Gong: Gong adalah alat musik perkusi logam yang banyak digunakan oleh masyarakat Dayak dan Melayu di Kalimantan Barat. Gong dimainkan dalam berbagai acara adat, seperti pernikahan, ritual adat, hingga pertunjukan kesenian. Biasanya digunakan bersama dengan alat musik lainnya untuk menciptakan ritme yang kuat.
  4. Tawak: Tawak adalah salah satu jenis gong yang lebih kecil. Alat musik ini juga dimainkan dalam berbagai upacara adat dan kesenian suku Dayak, sering digabungkan dengan gong atau alat musik pukul lainnya.
  5. Entebong: Entebong adalah alat musik perkusi khas Kalimantan Barat, terutama suku Melayu. Bentuknya seperti gendang kecil, dan dimainkan dengan cara dipukul menggunakan tangan. Entebong biasa dimainkan dalam acara adat maupun pertunjukan musik tradisional Melayu.
  6. Kurung-kurung: Kurung-kurung adalah alat musik yang dimainkan dengan cara dipukul dan terbuat dari bambu. Alat musik ini biasanya digunakan dalam upacara adat untuk menandai acara tertentu dan dalam kesenian masyarakat Dayak.

Alat musik tradisional ini sering digunakan dalam berbagai upacara adat, pertunjukan seni, dan kegiatan budaya masyarakat Kalimantan Barat. Mereka merupakan bagian penting dari kekayaan budaya daerah tersebut.

Provinsi-provinsi di Kalimantan ini memiliki hutan tropis yang luas dan kaya akan sumber daya alam, termasuk minyak bumi, gas, dan batu bara. Selain itu, masing-masing provinsi juga memiliki kekayaan budaya lokal yang beragam, dengan masyarakat adat Dayak sebagai salah satu kelompok etnis utama di Kalimantan.

Mengenal Alat Musik Tradisional Bangka Belitung dan Lampung

Ada banyak alat musik tradisional yang tersebar di nusantara. Artikel ini akan memberikan penjelasan mengenai alat musik tradisional Bangka Belitung dan Bengkulu.

Alat Musik Tradisional Bangka Belitung

Bangka Belitung memiliki beberapa alat musik tradisional yang khas dan kaya akan nilai budaya. Beberapa di antaranya adalah:

  1. Dambus: Alat musik petik yang paling terkenal di Bangka Belitung, berbentuk seperti gitar dengan enam senar. Badannya terbuat dari kayu nangka, dan bagian atasnya dihias dengan ukiran kepala hewan, biasanya kepala rusa. Dambus dimainkan dalam berbagai acara adat dan kesenian tradisional.
  2. Gendang Melayu: Gendang ini sering digunakan dalam berbagai upacara adat dan hiburan. Biasanya dimainkan bersama alat musik lainnya dalam pertunjukan musik tradisional seperti gambus dan zapin.
  3. Gong: Gong adalah alat musik pukul yang sering digunakan dalam upacara adat di Bangka Belitung. Gong digunakan untuk memberi tanda dalam berbagai kegiatan adat dan kesenian.
  4. Serdam: Alat musik tiup tradisional yang terbuat dari bambu. Serdam memiliki suara yang lembut dan dimainkan dalam acara-acara adat, terutama yang berkaitan dengan kegiatan spiritual.
  5. Gambus: Gambus adalah alat musik petik yang terinspirasi dari budaya Timur Tengah dan sering dimainkan dalam musik Melayu tradisional di Bangka Belitung. Biasanya, gambus dimainkan dalam pertunjukan yang juga melibatkan tarian dan nyanyian.

Alat-alat musik ini sering digunakan dalam upacara adat, pertunjukan kesenian, dan acara kebudayaan di Bangka Belitung, serta mencerminkan kekayaan budaya dan sejarah masyarakat setempat.

Alat Musim Tradisional Bengkulu

Provinsi Bengkulu memiliki beberapa alat musik tradisional yang kaya akan nilai budaya dan sering digunakan dalam upacara adat maupun hiburan rakyat. Beberapa di antaranya adalah:

  1. Serunai: Alat musik tiup yang terbuat dari bambu. Serunai memiliki suara yang melengking dan khas. Alat musik ini biasanya dimainkan dalam acara-acara adat atau hiburan tradisional, termasuk tarian.
  2. Dol: Dol adalah alat musik perkusi khas Bengkulu yang terbuat dari kayu dan kulit binatang. Bentuknya menyerupai bedug dengan ukuran besar, dan dimainkan dengan cara dipukul menggunakan stik kayu. Dol sangat terkenal dalam acara “Tabot,” yaitu upacara adat untuk mengenang tragedi Karbala. Suara dol yang ritmis dan kuat menciptakan suasana yang khas dalam setiap pertunjukan.
  3. Redap: Alat musik perkusi kecil yang dimainkan dengan cara ditepuk menggunakan tangan. Redap sering dimainkan bersama alat musik lain dalam acara-acara adat, khususnya yang berhubungan dengan ritual keagamaan.
  4. Gendang Melayu: Gendang ini umum dimainkan dalam musik tradisional Melayu di Bengkulu, biasanya untuk mengiringi tari-tarian atau upacara adat.
  5. Rebab: Alat musik gesek tradisional yang terbuat dari kayu dan kulit, dengan senar yang dimainkan menggunakan busur. Rebab sering digunakan untuk mengiringi nyanyian dan tarian tradisional di Bengkulu.

Alat musik ini mencerminkan kekayaan budaya masyarakat Bengkulu dan biasanya digunakan dalam berbagai acara tradisional, mulai dari upacara adat hingga hiburan rakyat.

 

Renungan Harian Kristen, Jumat, 4 Oktober 2024: Visi (Penglihatan) (dari Allah) dan Realitas

0

Renungan Harian Kristen hari ini, Jumat, 4 Oktober 2024 berjudul: Visi (Penglihatan) (dari Allah) dan Realitas

Bacaan untuk Renungan Harian Kristen hari ini diambil dari 1 Korintus 1:2

Renungan Harian Kristen hari ini mengisahkan tentang Visi (Penglihatan) (dari Allah) dan Realitas

1 Korintus 1:2 – kepada jemaat Allah di Korintus, yaitu mereka yang dikuduskan dalam Kristus Yesus dan yang dipanggil menjadi orang-orang kudus, dengan semua orang di segala tempat, yang berseru kepada nama Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Tuhan mereka dan Tuhan kita.

Pengantar:

Pada waktu kita berada dalam kehidupan nyata sehari-hari, di sanalah kita membuktikan apakah kita layak menjadi orang pilihan. Di sinilah kita ditempa sesuai visi dari Allah untuk siap dipakai oleh-Nya — tempaan yang datang melalui berbagai cara dan melalui orang-orang yang berinteraksi dengan kita setiap hari.

Renungan Harian Kristen, Jumat, 4 Oktober 2024

Syukur kepada Allah yang dapat melihat hal-hal yang belum kita lihat. Kita telah memperoleh visi/penglihatan, tetapi kita belum mencapai realitas atau kenyataan visi itu sama sekali.

Pada waktu kita berada di lembah, tempat kita membuktikan apakah kita layak menjadi orang pilihan, justru kebanyakan dari kita undur. Kita tidak siap menghadapi kesukaran yang pasti datang jika kita akan dibentuk sesuai dengan visi tersebut.

Kita telah melihat keberadaan kita yang tidak semestinya dan melihat menjadi seperti apa kita dikehendaki oleh Allah. Namun, apakah kita bersedia ditempa menjadi bentuk yang sesuai dengan visi itu untuk dipakai oleh Allah?

Tempaan itu akan selalu datang melalui berbagai cara yang paling umum dalam hidup sehari-hari, dan melalui orang-orang yang dengannya kita berinteraksi setiap hari.

Ada waktunya ketika kita tidak mengetahui apa maksud Allah. Apakah kita mau membiarkan visi itu dibentuk menjadi karakter yang sesungguhnya tergantung pada kita, bukan kepada Allah.

Jika kita lebih suka berleha-leha di puncak gunung dan hidup dalam kenangan akan visi/penglihatan itu, kita sesungguhnya tak berguna dalam hal-hal biasa yang untuknya kehidupan manusia diciptakan. Kita harus belajar hidup dengan mengandalkan hal yang kita lihat dalam penglihatan, bukan semata-mata hidup dalam luapan sukacita dan perenungan (refleksi) tentang Allah.

Ini berarti menghayati realitas hidup kita dalam terang penglihatan sampai kebenarannya benar-benar terwujud dalam diri kita. Setiap bagian dari pelatihan kita mengarah ke sana. Belajarlah bersyukur kepada Allah karena membuat tuntutan-Nya jelas bagi kita.

Sikap “aku adalah aku” yang kerdil dalam diri kita selalu jengkel dan mencibir ketika Allah mengatakan kepada kita untuk melakukan sesuatu. Biarkanlah keakuan Anda yang kerdil itu menjadi ciut dalam murka Allah yang berkata, “AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu” (Keluaran 3:14). Dia di atas segala sesuatu.

Bukankah sangat menusuk hati menginsafi bahwa Allah bukan hanya tahu di mana kita tinggal, tetapi juga mengetahui tempat-tempat terendah dalam kehidupan yang kita ratapi. Tidak ada manusia yang mengenal manusia seperti Allah mengenalnya.

Demikian Renungan hari ini, Jumat, 4 Oktober 2024 diambil dari 1 Korintus 1:2 yang mengisahkan tentang Visi (Penglihatan) (dari Allah) dan Realitas dan disadur dari Renungan Oswald Chambers//alkitab.mobi.

Resep Kue Ulat Sutera, Manis dan Kenyal

0

Rubrik Selera Nusantara edisi kali ini menyajikan resep Kue Ulat Sutera bikinan by @wawawiati. Kue Ulat Sutera adalah jajanan tradisional yang terkenal di Indonesia, terutama di daerah Jawa.

Kue ini terbuat dari tepung ketan yang diwarnai dan dibentuk menyerupai ulat. Rasanya manis dan kenyal, dengan tekstur yang lembut. Biasanya, kue ini diisi dengan gula merah cair atau kelapa parut yang gurih.

Penyajian Kue Ulat Sutera biasanya menarik perhatian karena bentuknya yang unik dan warna-warni. Kue ini sering dijadikan sebagai camilan atau hidangan pada acara tertentu, seperti perayaan dan kumpul keluarga. Selain lezat, Kue Ulat Sutera juga menggambarkan kekayaan kuliner Indonesia yang penuh warna dan rasa.

Resep Kue Ulat Sutera

Bahan:

  • 300 gram tepung beras ketan
  • 50 gram tepung tapioka
  • 4 butir telur ukuran besar
  • 1 sendok makan margarine
  • 1/2 sendok teh bubuk kaldu atau sesuai selera
  • 1/2 sendok teh garam halus atau sesuai selera
  • 1/2 sendok makan gula pasir halus atau sesuai selera (boleh diskip)
  • 2 siung bawang putih dihaluskan
  • 75 gram keju diparut

Cara Membuat Kue Ulat Sutera

  1. Campur tepung beras ketan, tepung tapioka. Masukkan bawang putih yang sudah dihaluskan dengan margarine, lalu sisihkan.
  2. Mixer atau blender telur, keju parut, gula pasir halus, bubuk kaldu dan garam. Mixer hingga tercampur rata, dan gula larut.
  3. Tuang ke dalam campuran tepung. Aduk hingga tercampur rata. Uleni sampai kalis. Adonan mirip telur gabus, tapi lembut.
  4. Panaskan minyak dengan api kecil. Masukkan sekepal adonan ke dalam cetakan. Tekan adonan agak keras, langsung di atas wajan yang berisi minyak panas, sampai adonan keluar dari lubang cetakan.
  5. Potong dengan pisau lalu goreng dengan api kecil, sampai berwarna agak kecoklatan. Angkat lalu tiriskan. Lakukan sampai adonan habis.
  6. Setelah dingin, masukkan ke dalam wadah yang tertutup rapat.

Selamat mencoba dan menikmati. (Ana)

15 Keutamaan Sedekah di Hari Jumat

0

Salamah dari Abu Hurairah ra, Nabi SAW bersabda, ” Hari terbaik yang terbit padanya matahari adalah hari Jumat. Sebab pada hari itu Azza wa Jalla menciptakan Adam Alaihisdalaam.

Dia memasukkan Adam ke sirga, pada hari itu diturunkan ke bumi dan pada hari itu terjadi kiamat. Serta pada hari itu, terdapat suatu masa dimana tidak seorang pun berdoa, kecuali Dia akan mengabulkan doa itu”. (HR Muslim)

Karena itulah, Nabi Muhammad SAW, amat mengagungkan, mengistimewakan, dan juga memuliakan hari Jumat, jika dibandingkan dengan hari yang lain. Beliau juga turut memperbanyak ibadah pada hari itu dan dari sekian banyak bersedekah di hati Jumat.

1.Seperti sedekah di bulan Ramadhan.
Keutamaan melakukan sedekah di hari Jumat dibandingkan dengan hari lainnya. Adalah karena bersedekah di hari itu, sama halnya sedekah di bulan Ramadhan.

Ibnu Qayyim berkata, “Sedekah di hari Jumat dibanding dengan sedeksh di hari lain adalah seperti sedekah di bulan Ramadhan, dibandingkan dengan sedekah di bulan bulan lainnya.

2.Pahala Beripat Ganda
Hari Jumat juga menjadi hari terbaik, dimana nilai dan juga segala macam pahala, akan dilipat gandakan. Sehingga melakukan sedekah di hari Jumat akan mempetoleh pahala yang berlipat ganda.

3.Memperkuat Iman
Ibadah merupakan salah satu bentuk pengabdian yang dilakukan seorang hamba pada Allah SWT. Dan bersedelah dengan niat ibadah di hari Jumat pada Allah maka akan semakin memupuk keimanan seorang pada Allah SWT.

4.Memberi Berkah Rezeki dan Keluarga
Sedekah di hari Jumat, juga akan membuahkan keajaiban dan pertolongan yang tidak pernah di duga sebelumnya. Seperti aliran rezeki yang semakin lancar.

Sedekah sendiri, tidak selalu harus berupa materi. Akan tetapi juga bisa dalam.bentuk bantuan atau tenaga yang juga termasuk dalam sedekah pada orang lain.

5.Memperkuat Tali Silaturrahmi
Sebagai machluk sosial, kita tidak akan pernah mengetahui, kapan kita membutuhkan bantuan dari orang lain. Dengan memperbanyak sedekah pada khususnyadi hari Jumat, maka bida dijadikan cara untuk menambah keluarga baru, kerabat baru atau teman baru.

Sebab kita tidak akan pernah mengetahui seperti apa kehidupan seseorang kelak, dan saat kita membutuhkan bantuan, tidak menutup kemungkinan mereka juga akan membantu kita.

6.Merupakan Amalan Mulia
Keutamaan berikutnya tentang sedekah pada hari Jumat, merupakan amalan mulia yang dikerjakan pada hari paling mulia. Dibandingkan dengan amal yang dilakukan pada waktu kurang mulia.

7.Hari yang Dianjurkan Untuk Amal Soleh
Dianjurkan juga untuk semakin meperbanyak sedekah serta amal soleh pada hari atau malam Jumat. Memperbanyak shalawat untuk Rasulullah SAW pada malam atau siang hari di hari Jumat.

Sebab shawalat dan sedekah yang sudah dilakukan pada hari Jumat, akan diperlihatkan untuk Allah SWT..Dianjurkan memperbanyak sedekah dan beramal soleh di hari Jumat atau malam Jumat.

Memperbanyak shalawat untuk Rasulullah SAW di malam atau siang hari Jumat, berdasarkan hadist, “Sesungguhnya hari yang paling afdal adalah hari Jumat. Karena itu, perbanyaklah membaca shalawat untukku. Karena shalawat kalian diperlihatkan kepadaku”.(al – Iqna’, 1/170).

8,Memiliki Keistimewaan Khusus
Sedekah yang dilakukan pada hari Jumat juga mempunyau keistimewaan khusus jika dibandingkan dengan beberapa hari khusus lainnya. Sedekah psda hari Jumat, dibandingkan dengan hari lain tersebut, seperti layaknya perbandingan sedekah dibulan Ramadhan, dibandingkan dengan sedekah pada bulan lainnya.

“Saya pernah melihat Syailhul Islam Rahimahullah, apabila beliau berangkat jumatan,. beliau membawa apa yang ada di rumah, baik roti atau lainnya. Dan beliau sedekahkan kepada orang di jalan diam diam. Dan Saya pernah mendengar beliau mengatakan, “Apabila Allah memerintahkan kita untuk bersedekah sebelum menghadap Rasulullah SAW, maka bersedekahlah sebelum menghadap Allah lebih afdal dan lebih besar keutamaannya”. (Zadul Ma’ad, 1/407).

9.Hari Terbaik Dalam Sepekan
Allah juga sudah menyiapkan ampunan, pengabulan doa dan juga pahala yang sangat besar, bagi setiap hamba beriman. Dan oleh karena itu, hendaknya amal soleh dan juga ketaatan lebih ditingkatkan, khususnya pada ibadah yang diagungkan di dalamnya seperti salat Jumat, lebih memperbanyak shalawat, membaca surah Al – Kahfi dan sebagainya.

10. Dilimpahkan Karunia
Salah satu amal soleh yang sangat mendapat perhatian dari para ulama, adalah sedekah. Yaitu mengeluarkan infak dan juga sedekah pada hari Allah sudah melimpahkan karunia serta kebaikan untuk setiap hambaNya.

Sedekah yang dilakukan pada hari Jumat sangat lebih baik dan lebih besar pahalanya, jika dibandingkan dengan hari lain selain hari Jumat. Ibnu Qayyim Rahimahullah berkata tentang keutamaan hari Jumat, “Bahwasanya sedekah di hari Jumat dibandingkan semua hari dalam sepekan, seperti sedekah di bulan Ramadhan dibandingkan di bulan bulan lainnya.

Beliau memberi kesaksian bahwa Syailkul Islam Ibnu Taimiyah Qaddasallahu ruhahu, apabila keluar salat Jumat, membawa roti atau selainnya yang ada di rumahnya, lalu menyedekahkannya secara sembunyi sembunyi di jalan yang dilaluinya.

11.Merupakan Sunnah Rasulullah
Dalam Tahfah al – Habib ‘ala Syarh al -Khatib tentang hari Jumat disebutkan bahwa, “Disunnahkan memperbanyak sedekah dan berbuat kebaikan di siang dan malam hari Jumat. Juga disunnahkan memperbanyak shalawat atas Rasulullah SAW di siang dan malam.harinya, berdasarkan khobar”.

12.Dilakukan Sebelum Salat Jumat
Sedekah di hari Jumat, hendaknya juga dilakukan sebelum berangkat pergi untuk menunaikan salat Jumat. Dan juga sangat dianjurkan untuk memberi sedekah tanpa diketahui oleh orang lain.

Hal ini juga sejalan dengan keterangan dari Ibnu Qoyim dalam Kitab Zadul Ma’ad, “Saya pernah melihat Ibnu Taimiyah apabila beliau berangkat jumatan, beliau membawa apa yang ada di rumah, baik roti atau yang lainnya. Dan beliau sedekahkan kepada orang di jalan dengan diam diam. Ibnu Taimiyah sendiri adalah pemikir dan ulama Islam yang hidup sekitar tahun 661 – 728 Hijriah.

13.Hari Memohon Kebaikan
Seperti yang telah diriwayatkan oleh Imam Abdurrazzaq ash Shan’ani rahimahullah dari Imam Sufyan ats -Tsauri, dari Mansur, dari Mujahid, dari Ibnu Abbas radhyallahu anhuma, “Sesungguhnya pada hari Jumat itu, terdapat suatu waktu yang tidaklah seorang muslim bertepatan dengannya dalam.keadaan memohonkan kebaikan kepada Allah SWT, melainkan Dia akan mendatangkan kebaikan itu kepadanya”.

Dengan hari penuh kebaikan pada Jumat ini, maka sedekah yang dilakukan khususbya pada hari Jumat akan memberikan kebaikan yang lebih berlipat ganda dibandingkan dengan hari lainnya. Dan kebaikan yang bisa dilakukan diantaranya adalah sedekah pada hari Jumat tersebut.

14.Sedekah Dilakukan Sembunyi Sembunyi
Sedekah pada hari Jumat lebih baik dari pada di hari lainnya. Ibnu Taimiyah bila keluar Jumat, beliau bawa apa yang ada di rumahnya. Lalu beliau sedekahkan dalam perjalanan menuju mesjid secara sembunyi sembunyi”.

Sedekah yang dilakukan pada Jumat ini, juga disarankan, untuk dilakukan secara sembunyi sembunyi, saat melakukan perjalanan ke medjid sebelum salat Jumat.

15.Sedekah Akan Dibahas 700 Kali Lipat.
Al Quran Surah Al Baqarah ayat 261, (perumpamaan nafkah yang dikeluarkan oleh) orang orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir. Pada tiap tiap bulir seratus biji.

Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karuniaNya), lagi Maha Mebgetahui. Dalam ayat tersebut, Allah sudah dengan jelas menyebutkan perhitungan sistematis atas apa yang sudah kita keluarkan dari harta untuk bersedekah.

Apabila dari perhitungan matematis ayat di atas, maka sedekah yang sudah diberikan khususnya untuk hari Jumat, akan dibalas sampai 700 kali lipat. Dan Allah juga menekankan, akan membalas sedekah untuk siapapun yang Allah SWT kehendaki. (Yayasan Rumah Quran/ana)

Resep Sambel Terasi, Sambal Populer Bikin Ketagihan

0

Rubrik Selera Nusantara edisi kali ini menyajikan resep Sambel Terasi @hj_nana_yasmin114. Sambel terasi adalah salah satu sambal yang paling populer dalam masakan Indonesia. Berikut adalah ulasan lebih mendalam tentang sambal ini:

Bahan Utama

Terasi: Pasta udang yang memberikan rasa umami yang khas. Terasi biasanya dibakar atau digoreng terlebih dahulu untuk mengeluarkan aroma dan rasa yang lebih kuat.
Cabai: Memberikan kepedasan, bisa menggunakan cabai merah, cabai rawit, atau kombinasi keduanya, tergantung selera.
Bawang Merah dan Bawang Putih: Menambah kedalaman rasa dan aroma.
Garam dan Gula: Sebagai penyeimbang rasa.

Proses Pembuatan

  1. Panggang Terasi: Biasanya terasi dipanggang atau digoreng sebentar untuk meningkatkan cita rasa.
  2. Haluskan Bahan: Semua bahan, termasuk cabai, bawang, dan terasi, dihaluskan dengan menggunakan cobek atau blender.
  3. Tambahkan Penyedap: Garam dan gula ditambahkan untuk menyesuaikan rasa.

Rasa dan Aroma

Sambel terasi memiliki rasa pedas yang seimbang dengan rasa gurih dan sedikit manis. Aroma terasi yang kuat memberikan karakter khas yang membedakannya dari sambal lain.

Penyajian

Sambel terasi sering disajikan sebagai pelengkap makanan, seperti nasi putih, ikan bakar, ayam goreng, atau sayur-sayuran. Sambal ini bisa juga dijadikan sebagai saus celup untuk makanan seperti kerupuk atau gorengan.

Variasi

Di berbagai daerah di Indonesia, sambel terasi dapat bervariasi dalam penggunaan bahan dan tingkat kepedasan. Beberapa versi mungkin menambahkan tomat, jeruk limau, atau terong untuk variasi rasa.

Popularitas

Sambel terasi sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia dan menjadi salah satu ikon kuliner. Selain enak, sambal ini juga cukup mudah dibuat dan ekonomis.

Resep Sambel Terasi

Bahan:

  • Cabe rawit segenggam
  • Cabe ijo 4 biji
  • Cabe merah 2 biji
  • Bawang merah 5 siung
  • Bawang putih 3 siung
  • Tomat 2 biji
  • Belimbing wuluh 2 biji
  • Terasi ABC 2 buah
  • Garam secukupnya
  • Royco Indonesia rasa ayam

Cara Membuat Sambel Terasi

  1. Tumis semua bahan, kecuali terasi ABC. Tumis sebentar saja dengan minyak secukupnya.
  2. Terasi ABC, tidak ditumis, langsung diulek bersama semua bahan yang sudah ditumis. Beri garam secukupnya.
  3. Beri gula pasir secukupnya.
  4. Jika suka, tambahkan gula merah secukupnya. Tambahkan juga royco Indonesia. Royco yang rasa ayam.
  5. Kemudian, icip-icip rasanya, sambel terasi, siap disajikan. Selamat mencoba dan menikmati. (Ana)

Mengenal 8 Jenis Alat Musik Tradisional Provinsi Jambi

Provinsi Jambi memiliki beragam alat musik tradisional yang merupakan bagian dari budaya suku Melayu dan suku Kerinci. Alat musik ini sering digunakan dalam upacara adat, acara keagamaan, dan pertunjukan seni tradisional. Berikut adalah beberapa alat musik tradisional khas Jambi:

  1. Serangko
    Serangko adalah alat musik tiup tradisional yang terbuat dari tanduk kerbau. Alat musik ini biasanya digunakan oleh suku Kerinci dalam upacara adat untuk menyampaikan pesan penting atau sebagai alat komunikasi antar desa. Suaranya yang kuat dan khas dapat terdengar dari jarak jauh.
  2. Kelintang Perunggu
    Kelintang Perunggu adalah alat musik tradisional Jambi yang terbuat dari logam perunggu dan dimainkan dengan cara dipukul. Alat musik ini mirip dengan gambang atau saron dalam gamelan, dan digunakan dalam pertunjukan musik tradisional serta upacara adat.
  3. Cangor
    Cangor adalah alat musik yang terbuat dari bambu, biasanya digunakan dalam acara adat suku Kerinci. Cangor dimainkan dengan cara dipukul dan menghasilkan suara yang keras dan unik, sering kali digunakan dalam ensambel musik tradisional Jambi.
  4. Gambus Jambi
    Gambus adalah alat musik petik yang populer di Jambi, dipengaruhi oleh budaya Arab. Gambus sering dimainkan untuk mengiringi lagu-lagu Melayu tradisional dan religi. Gambus Jambi memiliki suara yang merdu dan lembut, cocok untuk musik pengiring tari atau nyanyian.
  5. Salung
    Salung adalah alat musik tiup tradisional yang terbuat dari bambu, mirip dengan seruling. Salung biasa dimainkan oleh masyarakat suku Kerinci dalam berbagai upacara adat, acara keagamaan, serta pertunjukan seni tradisional. Suaranya yang lembut memberikan nuansa alam yang kuat.
  6. Rebana Jambi
    Rebana adalah alat musik perkusi yang digunakan dalam berbagai acara keagamaan dan upacara adat di Jambi. Alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul menggunakan tangan dan biasanya dimainkan dalam grup. Rebana sering digunakan untuk mengiringi nyanyian atau syair-syair Islam.
  7. Kulintang Kayu
    Kulintang Kayu adalah alat musik perkusi yang terbuat dari bilah-bilah kayu, dimainkan dengan cara dipukul. Alat musik ini menghasilkan nada yang harmonis dan digunakan dalam acara adat atau pertunjukan seni tradisional di Jambi.
  8. Angklung Jambi
    Angklung di Jambi terbuat dari bambu dan dimainkan dengan cara digoyang. Angklung Jambi sering digunakan dalam pertunjukan seni, upacara adat, dan acara keagamaan. Alat musik ini biasanya dimainkan secara berkelompok untuk menciptakan harmoni yang unik.

Alat-alat musik tradisional ini merupakan bagian penting dari budaya Jambi, menggambarkan kekayaan musik Melayu dan suku-suku asli di wilayah tersebut. Mereka tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai alat komunikasi, pendidikan, dan ekspresi spiritual dalam kehidupan masyarakat Jambi.

8 Alat Musik Khas Daerah Riau, Simak Penjelasannya!!

Riau memiliki kekayaan budaya Melayu yang tercermin dalam berbagai alat musik tradisionalnya. Alat musik ini biasanya digunakan dalam upacara adat, hiburan rakyat, dan acara keagamaan. Berikut adalah beberapa alat musik tradisional khas Riau:

  1. Kompang
    Kompang adalah alat musik perkusi yang terbuat dari kayu dengan membran kulit binatang. Alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul menggunakan tangan. Kompang sering dimainkan dalam grup dan digunakan dalam acara-acara keagamaan, seperti pernikahan, serta untuk mengiringi tari tradisional.
  2. Gendang Nobat
    Gendang Nobat adalah gendang tradisional Melayu yang sering digunakan dalam upacara kerajaan dan acara resmi di Riau. Nobat adalah jenis musik upacara kerajaan yang terdiri dari beberapa instrumen, termasuk gendang dan alat musik tiup, yang dimainkan dalam prosesi kenegaraan.
  3. Gambus
    Gambus adalah alat musik petik yang mirip dengan lute atau oud dari Timur Tengah. Alat musik ini sering digunakan untuk mengiringi musik Melayu tradisional dan lagu-lagu religi. Gambus memiliki suara yang khas dan sering dimainkan dalam pertunjukan musik tradisional Riau.
  4. Rebana
    Rebana adalah alat musik perkusi yang mirip dengan kompang, tetapi dengan ukuran yang lebih kecil. Rebana sering digunakan untuk mengiringi nyanyian dan tarian tradisional, serta dalam acara keagamaan. Rebana memiliki peran penting dalam musik Melayu Riau.
  5. Nafiri
    Nafiri adalah alat musik tiup tradisional yang terbuat dari logam. Alat musik ini mirip dengan terompet dan biasanya digunakan dalam upacara adat atau prosesi kerajaan. Nafiri memberikan suara yang kuat dan sering dimainkan dalam grup musik upacara.
  6. Serunai
    Serunai adalah alat musik tiup tradisional yang terbuat dari kayu atau bambu. Serunai menghasilkan nada melodi yang khas dan digunakan untuk mengiringi berbagai pertunjukan seni tradisional, seperti tarian dan nyanyian Melayu.
  7. Akordeon
    Akordeon adalah alat musik tradisional yang diperkenalkan oleh pedagang Eropa dan telah menjadi bagian dari musik Melayu di Riau. Alat musik ini dimainkan dengan menekan tombol dan memompa udara melalui bilah. Akordeon sering digunakan untuk mengiringi lagu-lagu rakyat Melayu.
  8. Marwas
    Marwas adalah alat musik perkusi yang berbentuk seperti gendang kecil. Alat musik ini biasanya dimainkan bersama dengan gambus dalam musik tradisional Melayu. Marwas digunakan untuk mengatur irama dan tempo dalam pertunjukan musik.

Alat musik tradisional Riau sangat kental dengan pengaruh budaya Melayu dan agama Islam. Mereka tidak hanya berperan dalam seni pertunjukan, tetapi juga dalam upacara adat dan ritual keagamaan, sehingga menjadi bagian penting dari identitas budaya masyarakat Riau.