Barru, 10 April 2025 – Kasus kekerasan seksual terhadap anak kembali mengguncang Kabupaten Barru. Seorang remaja perempuan berusia 14 tahun menjadi korban pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh pria berusia 30 tahun, yang tak lain adalah kerabat dekatnya. Peristiwa memilukan ini mencoreng nilai-nilai kekeluargaan yang seharusnya menjadi benteng perlindungan bagi anak-anak.
Kejadian tragis tersebut disebut berlangsung sejak Desember 2024 dan baru terungkap setelah korban memberanikan diri mengungkapkan kepada orang tuanya. Orang tua korban mengaku curiga dengan sikap pelaku yang kerap datang ke rumah dan menyuruh anak mereka membeli rokok. “Kami merasa aneh. Mengapa tidak membeli sendiri, tapi justru meminta anak kami?” ujar orang tua korban saat ditemui Fajar Pendidikan.
Meski masih memiliki hubungan keluarga, orang tua korban mengaku kecewa dan marah atas perbuatan pelaku. “Dia seharusnya melindungi, bukan menyakiti. Kami berharap pelaku dihukum seberat-beratnya sesuai hukum yang berlaku,” tegas mereka.
Lebih lanjut, keluarga korban berharap kasus ini menjadi pelajaran penting bagi masyarakat. Mereka mengajak semua pihak untuk lebih peka terhadap tanda-tanda kekerasan serta mendukung para korban agar berani berbicara dan mencari pertolongan. “Kami tidak ingin ada anak lain yang mengalami hal serupa. Mari saling menjaga,” ujar mereka dengan penuh harap.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian, dalam hal ini Kasat Reskrim Polres Barru melalui Kanit PPA, belum memberikan pernyataan resmi terkait kasus ini. Namun, harapan akan tegaknya keadilan tetap menjadi suara yang menggema dari keluarga korban dan masyarakat luas.
SOPPENG – Malam itu, angin lembut berhembus dari hamparan sawah yang mengelilingi sebuah rumah makan sederhana di Desa Timusu, Kabupaten Soppeng. Di tengah udara sejuk dan suasana tenang, aroma rempah menggoda indera, memanggil siapa pun untuk duduk dan mencicipi kelezatan yang ditawarkan: Bebek Timusu.
Tanggal 11 April 2025 menjadi malam istimewa. Rombongan tamu dari PT. Panasonic Indonesia bersama para siswa jurusan TPTUP SMKN 3 Soppeng berkumpul untuk menikmati kuliner khas Bugis yang telah melegenda di kalangan masyarakat lokal maupun perantau.
Kuliner yang Mengandung Rindu
Bebek Timusu bukan sekadar hidangan. Ia adalah rasa yang membawa pulang kenangan. Kuliner khas Sulawesi Selatan ini terkenal dengan cita rasanya yang kuat, rempahnya yang kaya, dan daging bebeknya yang empuk. Bagi mereka yang pernah mencicipinya, Bebek Timusu adalah sesuatu yang selalu dirindukan.
“Ada rasa yang sulit dijelaskan. Pedas, gurih, harum, dan semuanya terasa segar. Seolah saya sedang makan di rumah sendiri,” kata Buhari, salah satu penikmat malam itu.
Bebek Timusu hadir dalam tiga olahan utama:
Nasu Palekko – olahan pedas berempah, dimasak saat dipesan agar tetap segar.
Nasu Cempa – cita rasa lebih asam dan tekstur daging lebih renyah.
Bebek Goreng – sederhana, tapi empuk dan tanpa bau amis.
Setiap varian menyimpan keunikan rasa tersendiri, namun satu hal yang pasti: semua bikin ketagihan.
Nasu Palekko, Sang Juara Lidah
Di antara ketiganya, nasu palekko menjadi favorit utama. Dimasak hanya saat ada pesanan, daging bebek yang empuk dibalut bumbu rempah khas seperti bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, sereh, dan lengkuas. Tingkat kepedasan bisa disesuaikan, tapi para pengunjung biasanya memilih versi “pedas maksimal”.
“Kalau tidak pedas, bukan palekko namanya,” canda Pak Robert, pimpinan PT. Panasonic Indonesia, sembari menikmati suapan demi suapan nasu palekko yang menggugah selera. “Saya suka sekali tempat ini. Sederhana, tapi suasananya tenang dan makanannya luar biasa.”
Suasana yang Mendukung Selera
Yang membuat pengalaman makan di Bebek Timusu semakin istimewa adalah suasananya. Terletak di area yang dikelilingi sawah, tempat ini menawarkan ketenangan dan pemandangan alam yang menyegarkan. Tidak heran jika tempat ini sering menjadi destinasi wajib saat tamu luar daerah berkunjung ke Soppeng.
Dengan sambal cobek pedas dan sup bening sebagai pelengkap, makan bebek di sini bukan hanya soal kenyang, tapi juga soal merasakan Indonesia yang sesungguhnya—hangat, kaya, dan penuh cerita.
Coba Sendiri di Rumah
Buat kamu yang penasaran dan ingin mencoba sensasi bebek palekko di rumah, berikut resep sederhananya:
Bahan-bahan yang Diperlukan:
1 ekor bebek, potong-potong
2 siung bawang putih & 1 siung bawang merah, cincang
1 ruas jahe & 1 ruas lengkuas, digeprek
1 sdt kunyit bubuk
1 sdt ketumbar bubuk
Garam dan gula secukupnya
2 lembar daun salam & 2 lembar daun jeruk
2 gelas air
2 sdm minyak goreng
Cara Memasak:
Tumis bawang, jahe, dan lengkuas hingga harum.
Masukkan potongan bebek, aduk hingga berubah warna.
Tambahkan bumbu bubuk, garam, gula, daun salam dan daun jeruk.
Tuang air dan masak hingga daging empuk dan bumbu meresap.
Sajikan dengan nasi hangat dan sambal cobek.
Kuliner Lokal, Warisan Nasional
Bebek Timusu adalah perwujudan kearifan lokal yang patut dijaga. Ia bukan hanya makanan, tapi warisan budaya—rasa cinta dan kerinduan akan kampung halaman, yang hidup dalam setiap suapan.
Nah, sobat Fajar Pendidikan, jika suatu saat kamu berkunjung ke Kabupaten Soppeng, sempatkanlah mampir ke Timusu. Karena di sana, sepiring bebek bisa membuatmu jatuh cinta—bukan hanya pada rasanya, tapi juga pada cerita di baliknya.
JAKARTA | Aninggelldivita Chintysihasananda, seorang pengusaha muda berbakat, lahir pada tahun 2003 di Cirebon. Sejak kecil, ia telah menunjukkan minat besar pada dunia media dan komunikasi. Setelah menyelesaikan pendidikan menengah atas di Bogor, Aninggel melanjutkan studinya di Fakultas Ilmu Komunikasi dan Fakultas Hukum di salah satu universitas di Jakarta.
Dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang mendukung, Aninggel kerap berdiskusi mengenai ide dan proyek-proyeknya bersama sang ayah, Fahria Alfiano, seorang tokoh masyarakat. Ayahnya bukan hanya mentor, tetapi juga sumber inspirasi dan motivasi bagi Aninggel.
Dari sang ayah, ia belajar tentang kreativitas, inovasi, serta ketekunan dalam menghadapi tantangan bisnis. Nilai-nilai seperti etika kerja yang kuat dan kemampuan beradaptasi dalam lingkungan yang dinamis telah membentuk karakter serta perjalanan kariernya.
Perjalanan Karier di Industri Media
Aninggelldivita memulai langkahnya di dunia media dengan penuh ambisi dan inovasi. Sejak usia muda, ia telah menunjukkan ketertarikan yang mendalam pada jurnalisme dan media massa. Salah satu pencapaian penting dalam kariernya adalah saat ia didapuk sebagai Pemilik dan Komisaris Utama PT Danakirti Media Groups. Perusahaan ini menaungi dua media besar, yaitu ex-pose.net dan wartabelanegara.com, yang diperkuat oleh tim wartawan senior berpengalaman.
Kiprahnya semakin diakui ketika ia menjadi peserta termuda dalam Uji Kompetensi Wartawan (UKW) pada usia 18 tahun. Program sertifikasi yang diselenggarakan oleh Dewan Pers ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas jurnalis di Indonesia. Pengakuan ini membuktikan bahwa meskipun masih muda, Aninggel tidak hanya memiliki passion, tetapi juga kompetensi yang luar biasa di bidang jurnalisme. Selain itu, ia juga terdaftar sebagai anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).
Penghargaan dan Pengakuan
Keseriusannya dalam mengembangkan industri media membuahkan berbagai penghargaan. Salah satu pencapaian terbesarnya adalah dinobatkan sebagai Wanita Termuda Inspiratif 2024 oleh Seven Media Asia. Penghargaan ini menjadi bukti dedikasinya dalam menghadapi tantangan di industri media yang kompetitif. Keberaniannya mengangkat isu-isu yang jarang dibahas oleh media lain menunjukkan komitmennya dalam memberikan ruang bagi suara-suara yang kurang terwakili.
Penghargaan ini juga meningkatkan kredibilitasnya dalam industri, membuka lebih banyak peluang untuk kolaborasi serta proyek-proyek baru. Lebih dari itu, ia kini menjadi panutan bagi banyak pengusaha muda, terutama perempuan, yang bercita-cita terjun ke dunia media.
Aninggelldivita juga aktif berbagi pengalaman melalui berbagai workshop dan diskusi publik. Salah satu acara penting yang ia selenggarakan adalah Diskusi Publik di sebuah hotel di Bogor, dengan menghadirkan narasumber ternama seperti HM Nasir, Nurcholis, serta mantan Ketua KPK Bambang Widjojanto.
Pendidikan dan Minat Pribadi
Saat ini, Aninggelldivita menjalani dua program studi secara bersamaan, yaitu jurnalistik dan hukum. Kombinasi ini tidak hanya memperkuat keterampilannya sebagai jurnalis, tetapi juga membekalinya dengan pemahaman hukum yang mendalam terkait industri media. Pendekatan multidisipliner ini membuatnya lebih siap menghadapi tantangan dalam dunia jurnalisme modern.
Di luar kesibukan akademik dan profesionalnya, Aninggel juga memiliki ketertarikan pada kegiatan outdoor. Hobi menembak, menyelam, serta berbagai aktivitas alam lainnya menjadi bagian dari kesehariannya, mencerminkan semangat petualang yang juga ia bawa dalam dunia bisnis dan jurnalisme.
Dengan berbagai penghargaan dan pengakuan yang diraihnya, Aninggelldivita Chintysihasananda tidak hanya menjadi sosok inspiratif di dunia media, tetapi juga seorang inovator yang mampu mempengaruhi banyak orang di Indonesia. Perjalanan dan pencapaiannya menjadi motivasi bagi generasi muda untuk terus berkarya dan berinovasi dalam bidang yang mereka tekuni.
Palopo – Suasana penuh khidmat dan kehangatan menyelimuti Pondok Majelis Zikir Auliyah Nusantara Palopo – Tanah Luwu saat dua tamu penting dari kementerian pusat berkunjung pada Jumat, 4 April 2025. Kehadiran mereka disambut langsung oleh pimpinan pondok, K.H. Ahmad Nur, yang akrab disapa Puan Dato.
Dua tokoh yang hadir adalah Syamsul Qamar, Penelaah Teknis Kegiatan dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), dan Dr. Djunaidi, S.Sos., MM, mantan Kepala Basarnas Sulsel yang kini menjabat sebagai pejabat fungsional di Kementerian Basarnas Republik Indonesia.
K.H. Ahmad Nur menyampaikan bahwa kedatangan para tamu dari kementerian merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi pondok yang sudah berdiri sejak tahun 2007 itu.
Suasana penuh khidmat dan kehangatan menyelimuti Pondok Majelis Zikir Auliyah Nusantara Palopo
“Kami merasa terhormat atas kunjungan dari tamu-tamu kementerian. Ini adalah bentuk perhatian dan keberkahan bagi kami, sekaligus menjadi penyemangat bagi para santri untuk terus menebar kebaikan sesuai amanah Allah SWT,” ungkapnya.
Tak hanya kali ini, menurutnya, pondok ini sudah lama menjadi tempat yang sering dikunjungi tokoh-tokoh penting dari berbagai penjuru negeri.
“Dulu, banyak calon pemimpin datang ke sini—yang kemudian menjadi gubernur, bupati, hingga pejabat tinggi negara. Pondok ini memang sejak lama menjadi tempat bermunajat dan menimba ketenangan spiritual,” lanjutnya.
Berada di Jalan Puang H. Daud, Kelurahan Tompotikka, Kecamatan Wara, Kota Palopo, Pondok Majelis Zikir Auliyah Nusantara telah mencetak banyak cendekiawan muslim yang tak hanya unggul secara keilmuan, tapi juga kuat secara spiritual.
“Insya Allah, ke depan, akan semakin banyak murid yang datang menimba ilmu dzikir dan kebaikan di pondok ini. Kami terbuka untuk siapa saja yang ingin belajar dalam bingkai spiritualitas Islam,” pungkas Puan Dato.
Memberikan obat kepada anak memang sering kali menjadi solusi cepat saat mereka sakit. Namun, tidak semua orang tua menyadari bahwa setiap obat—meski dijual bebas atau diresepkan dokter—tetap memiliki potensi efek samping. Sayangnya, beberapa efek samping ringan hingga serius sering kali diabaikan karena dianggap wajar atau tidak berbahaya. Padahal, memahami efek samping obat anak terhadap obat adalah bagian penting dari pengobatan yang aman. Untuk informasi lengkap dan terpercaya, kamu bisa mengunjungi situs pafilangsakota.org yang menyajikan edukasi seputar penggunaan obat, khususnya untuk anak-anak.
1. Alergi Obat yang Sering Tidak Disadari
Beberapa anak bisa mengalami reaksi alergi terhadap obat tertentu, misalnya antibiotik jenis penisilin. Gejalanya bisa berupa ruam merah, gatal-gatal, pembengkakan bibir, hingga sesak napas. Orang tua kadang mengira ini hanya reaksi biasa atau akibat makanan, padahal bisa jadi itu tanda alergi obat yang perlu segera ditangani.
2. Gangguan Pencernaan
Mual, muntah, dan diare adalah efek samping umum dari beberapa obat seperti antibiotik dan obat demam. Jika gejala ini terus berlangsung setelah pemberian obat, sebaiknya konsultasikan ke dokter. Jangan langsung mengganti atau menghentikan obat tanpa saran medis.
3. Anak Jadi Lebih Mengantuk atau Gelisah
Obat seperti antihistamin (untuk alergi dan flu) dapat menyebabkan kantuk berlebihan atau justru membuat anak menjadi lebih rewel dan gelisah. Ini adalah efek samping yang sering dianggap “biasa”, padahal perlu diperhatikan agar tidak mengganggu aktivitas dan istirahat anak.
4. Reaksi Terlambat
Beberapa efek samping tidak muncul langsung, melainkan beberapa hari setelah obat dikonsumsi. Contohnya adalah gangguan liver atau perubahan warna urin akibat penggunaan obat tertentu. Orang tua perlu memantau kondisi anak bahkan setelah obat selesai dikonsumsi.
5. Interaksi dengan Obat atau Makanan Lain
Memberikan dua jenis obat tanpa tahu interaksinya bisa menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan. Misalnya, memberi paracetamol bersamaan dengan obat flu kombinasi yang juga mengandung paracetamol bisa menyebabkan overdosis. Selain itu, beberapa obat tidak boleh diminum bersamaan dengan susu atau jus tertentu.
Apa yang Harus Dilakukan Orang Tua?
Selalu baca label obat dan perhatikan efek samping yang tertera.
Pantau reaksi anak setelah minum obat, terutama dalam 24 jam pertama.
Simpan catatan obat yang pernah menyebabkan reaksi pada anak.
Konsultasikan ke dokter atau apoteker bila ada gejala mencurigakan.
Kesadaran akan efek samping obat adalah langkah penting dalam menjaga keselamatan anak. Jangan anggap sepele gejala-gejala yang muncul setelah pemberian obat, karena bisa menjadi tanda tubuh anak tidak cocok atau bereaksi terhadap kandungan tertentu. Untuk pengetahuan yang lebih luas dan bimbingan profesional, kunjungi pafilangsakota.org dan dapatkan informasi terbaru dari para ahli farmasi terpercaya.
Ketika anak sakit, orang tua sering dihadapkan pada pilihan: memberikan obat kimia dari apotek atau mencoba pengobatan herbal yang dianggap lebih alami. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, tergantung pada kondisi anak dan jenis penyakitnya. Untuk membantu orang tua memahami perbedaan serta keamanannya, informasi terpercaya bisa diperoleh melalui situs seperti pafimagelangkota.org, yang membahas berbagai aspek penggunaan obat, termasuk untuk anak-anak.
1. Apa Itu Obat Herbal dan Obat Kimia?
Obat herbal berasal dari tanaman atau bahan alami yang dipercaya memiliki khasiat menyembuhkan. Contohnya seperti madu, jahe, daun sirih, atau ekstrak meniran.
Obat kimia adalah obat yang telah diformulasikan secara ilmiah di laboratorium, dengan komposisi bahan aktif tertentu dan telah melalui uji klinis, seperti paracetamol, ibuprofen, atau antibiotik.
2. Keunggulan dan Kekurangan Obat Herbal
Kelebihan:
Lebih alami dan biasanya minim efek samping bila digunakan dengan benar.
Dapat mendukung sistem kekebalan tubuh secara umum.
Kekurangan:
Efeknya cenderung lebih lambat dibanding obat kimia.
Dosis tidak selalu konsisten, apalagi jika dibuat sendiri di rumah.
Tidak semua obat herbal aman untuk anak, terutama balita.
3. Keunggulan dan Kekurangan Obat Kimia
Kelebihan:
Efeknya cepat dan dosisnya jelas.
Telah melalui uji klinis dan standar keamanan yang ketat.
Lebih mudah dikontrol penggunaannya oleh tenaga medis.
Kekurangan:
Bisa menimbulkan efek samping jika tidak digunakan sesuai anjuran.
Penggunaan jangka panjang tanpa pengawasan bisa berisiko.
4. Mana yang Lebih Baik untuk Anak?
Jawabannya tergantung pada jenis penyakit, usia anak, dan kondisi tubuhnya. Untuk penyakit ringan seperti batuk pilek, penggunaan herbal yang aman dan sesuai dosis bisa membantu meredakan gejala. Namun untuk infeksi serius, demam tinggi, atau penyakit yang memerlukan penanganan cepat, obat kimia yang diresepkan oleh dokter tetap menjadi pilihan utama.
Idealnya, obat herbal dapat menjadi pelengkap, bukan pengganti utama dari pengobatan medis. Jangan lupa selalu konsultasikan ke dokter atau apoteker sebelum memberikan obat herbal, karena ada potensi interaksi dengan obat lain atau alergi.
Memilih antara obat herbal dan obat kimia bukan soal mana yang paling alami atau paling canggih, tapi mana yang paling sesuai dan aman untuk anak. Orang tua harus bijak, tidak mudah terpengaruh oleh tren, dan mengutamakan kesehatan anak dengan informasi yang tepat. Untuk panduan yang lebih mendalam, kunjungi pafimagelangkota.org dan dapatkan edukasi seputar obat dari para ahli farmasi yang berkompeten.
Memberikan obat kepada balita bukanlah hal yang bisa dilakukan sembarangan. Banyak orang tua melakukan kesalahan tanpa sadar, yang justru bisa memperparah kondisi anak atau menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. Padahal, dengan sedikit pengetahuan dan kehati-hatian, kesalahan-kesalahan umum ini bisa dengan mudah dihindari. Untuk informasi lebih lengkap dan terpercaya tentang cara pemberian obat yang tepat pada anak, kamu bisa mengunjungi situs pafimataramkota.org yang menyediakan edukasi seputar dunia farmasi dan kesehatan anak.
1. Memberikan Dosis Berdasarkan Perkiraan
Salah satu kesalahan paling sering terjadi adalah memberikan dosis obat berdasarkan perkiraan atau menggunakan takaran dewasa yang dikurangi. Dosis obat untuk balita harus dihitung berdasarkan berat badan, bukan usia atau tebakan. Pastikan selalu membaca aturan pakai atau berkonsultasi dengan apoteker atau dokter.
2. Menggunakan Sendok Makan untuk Mengukur Obat
Banyak orang tua masih menggunakan sendok makan atau sendok teh biasa untuk memberi obat cair. Ini bisa sangat tidak akurat karena ukuran sendok rumah tangga bervariasi. Gunakan alat ukur khusus seperti sendok obat, pipet, atau syringe yang biasanya disertakan dalam kemasan obat.
3. Mencampur Obat dengan Susu atau Makanan tanpa Izin Dokter
Beberapa orang tua mencampurkan obat ke dalam susu atau makanan agar anak mau meminumnya. Padahal, tidak semua obat bisa dicampur karena bisa mengubah efektivitasnya atau membuat obat tidak terserap dengan baik. Selalu tanyakan dulu ke tenaga medis sebelum mencampur obat.
4. Menghentikan Obat Sebelum Waktunya
Begitu anak terlihat membaik, sebagian orang tua langsung menghentikan pemberian obat, terutama antibiotik. Ini bisa membuat infeksi tidak sembuh total dan meningkatkan risiko resistensi obat. Ikuti petunjuk pemakaian sampai habis, kecuali dokter menyarankan sebaliknya.
5. Memberikan Obat Sisa atau Obat Lama
Memberikan obat yang tersisa dari pengobatan sebelumnya adalah kesalahan besar. Setiap penyakit bisa memerlukan jenis obat dan dosis yang berbeda. Selain itu, obat yang sudah lama disimpan bisa menurun efektivitasnya atau bahkan sudah kedaluwarsa.
6. Tidak Memperhatikan Interaksi Obat
Kadang anak sedang dalam pengobatan lain, dan orang tua memberikan obat tambahan tanpa memperhatikan interaksinya. Misalnya, memberikan paracetamol dan obat flu kombinasi yang juga mengandung paracetamol, bisa menyebabkan overdosis. Pastikan tidak ada kandungan ganda.
Penutup
Menghindari kesalahan dalam pemberian obat pada balita adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan dan keselamatan mereka. Selalu baca label dengan saksama, gunakan alat ukur yang tepat, dan konsultasikan dengan tenaga kesehatan jika ragu. Untuk panduan dan informasi lebih lanjut, kunjungi pafimataramkota.org dan dapatkan edukasi farmasi terpercaya yang bisa membantu orang tua dalam merawat buah hati dengan aman.
Batuk dan pilek merupakan penyakit yang paling sering menyerang anak, terutama saat cuaca tidak menentu atau ketika sistem imun mereka sedang melemah. Banyak orang tua langsung mencari obat untuk meredakan gejala, namun tidak semua obat batuk dan pilek aman untuk anak. Beberapa bahkan bisa menimbulkan efek samping yang berbahaya jika digunakan sembarangan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui mana obat yang benar-benar aman dan efektif. Informasi yang akurat dan terpercaya dapat diperoleh dari sumber seperti pafipekanbarukota.org, yang memberikan edukasi seputar penggunaan obat pada anak.
1. Penyebab Umum Batuk dan Pilek pada Anak
Kebanyakan kasus batuk dan pilek disebabkan oleh infeksi virus, seperti rhinovirus atau influenza. Karena berasal dari virus, antibiotik tidak dibutuhkan kecuali ada infeksi bakteri yang menyertainya. Batuk dan pilek ringan biasanya bisa sembuh dengan perawatan rumahan dan istirahat cukup.
2. Obat yang Aman untuk Anak
Beberapa obat yang tergolong aman digunakan untuk meredakan gejala batuk pilek pada anak, antara lain:
Paracetamol atau ibuprofen untuk meredakan demam dan nyeri tenggorokan.
Obat batuk ekspektoran (dengan bahan seperti guaifenesin) untuk membantu mengencerkan dahak.
Obat pilek antihistamin seperti cetirizine untuk mengurangi bersin dan hidung meler, terutama jika disebabkan oleh alergi.
Namun, penggunaan obat kombinasi (batuk, pilek, dan demam dalam satu sirup) sebaiknya dihindari pada anak di bawah 6 tahun tanpa pengawasan dokter.
3. Hindari Obat Ini untuk Anak Kecil
Dekongestan oral seperti pseudoefedrin sebaiknya tidak diberikan kepada anak di bawah usia 6 tahun karena bisa menyebabkan efek samping seperti jantung berdebar, gelisah, dan sulit tidur.
Obat batuk kodein juga sangat tidak dianjurkan untuk anak karena berisiko menekan sistem pernapasan.
4. Alternatif Alami dan Perawatan Rumahan
Beberapa cara alami juga bisa membantu meredakan gejala:
Beri anak banyak cairan untuk mencegah dehidrasi.
Gunakan humidifier untuk menjaga kelembapan udara.
Teteskan larutan saline ke hidung anak untuk membantu mengencerkan lendir.
Madu bisa diberikan untuk meredakan batuk, tapi hanya untuk anak usia di atas 1 tahun.
5. Kapan Harus ke Dokter?
Segera konsultasikan ke dokter jika:
Batuk pilek tidak membaik dalam 7–10 hari.
Anak mengalami demam tinggi lebih dari 3 hari.
Terdapat sesak napas atau napas cepat.
Muncul ruam, muntah hebat, atau anak tampak sangat lemas.
Memilih obat batuk dan pilek untuk anak tidak bisa sembarangan. Orang tua harus selektif dan selalu mengutamakan keamanan. Selalu baca label dan konsultasikan dengan tenaga medis sebelum memberikan obat. Untuk informasi lebih lanjut dan terpercaya, kamu bisa mengakses situs seperti pafipekanbarukota.org yang menyediakan edukasi farmasi seputar penggunaan obat yang tepat bagi anak-anak.
Memberikan obat pada anak tidak semudah yang dibayangkan. Banyak orang tua masih merasa bingung tentang cara pemberian obat yang benar, terutama terkait dosis dan waktu. Kesalahan kecil bisa berdampak besar pada kesehatan si kecil. Oleh karena itu, penting untuk memahami panduan dasar dalam memberikan obat secara tepat. Informasi terpercaya bisa ditemukan di berbagai sumber kesehatan, salah satunya pafibangil.org yang menyediakan edukasi seputar penggunaan obat yang aman untuk anak.
1. Pahami Jenis Obat dan Aturan Pakai
Sebelum memberikan obat, pastikan kamu tahu jenis obat yang diberikan: apakah itu antibiotik, antipiretik (penurun demam), antihistamin, atau lainnya. Baca label dan petunjuk penggunaan secara teliti. Jika ragu, konsultasikan dengan apoteker atau dokter anak.
2. Dosis Berdasarkan Berat Badan, Bukan Usia Saja
Banyak orang tua masih berpatokan pada usia saat menentukan dosis. Padahal, dosis yang akurat justru dihitung berdasarkan berat badan anak. Misalnya, obat parasetamol biasanya diberikan 10–15 mg per kilogram berat badan. Pemberian yang berlebihan atau kurang bisa berdampak pada efektivitas dan keamanan obat.
3. Gunakan Alat Ukur yang Tepat
Jangan menggunakan sendok makan biasa untuk mengukur obat cair. Selalu gunakan alat ukur seperti sendok obat, pipet, atau syringe (suntikan oral) yang biasanya disertakan dalam kemasan. Ini untuk memastikan anak menerima dosis yang tepat.
4. Waktu Pemberian yang Tepat
Obat harus diberikan sesuai jadwal. Untuk obat yang harus diminum setiap 8 jam, pastikan tidak terlalu cepat atau terlalu lama jaraknya. Buat pengingat agar tidak terlewat, terutama jika obat harus diminum di tengah malam.
5. Tips Agar Anak Mau Minum Obat
Anak sering kali menolak minum obat karena rasanya. Beberapa trik yang bisa dicoba:
Campurkan dengan sedikit makanan atau minuman (hanya jika diizinkan oleh dokter).
Gunakan alat bantu yang menarik seperti sendok warna-warni atau syringe.
Beri pujian atau hadiah kecil setelah minum obat.
6. Simpan Obat dengan Benar
Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak dan simpan sesuai petunjuk di label (misalnya di tempat sejuk, tidak lembap, atau di dalam kulkas). Obat yang disimpan dengan salah bisa mengurangi efektivitasnya atau malah menjadi berbahaya.
Pemberian obat pada anak memang membutuhkan perhatian lebih. Dengan memahami dosis yang tepat, waktu pemberian, serta cara-cara agar anak mau minum obat, orang tua bisa membantu proses penyembuhan si kecil berjalan dengan lebih aman dan efektif. Jangan ragu untuk berkonsultasi ke tenaga kesehatan atau mencari referensi terpercaya seperti pafibangil.org agar tidak salah langkah.
Barru – Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kabupaten Barru, Abu Bakar, S.Sos., M.Si, secara resmi membuka Forum Perangkat Daerah (Forum PD) Kabupaten Barru dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2026. Kegiatan ini digelar di Aula Kantor Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Barru. Rabu (09/04/2025).
Forum ini dihadiri oleh Sekretaris Bappelitbangda Barru, para kepala satuan perangkat daerah (SKPD), para camat se-Kabupaten Barru, tim delegasi dari masing-masing kecamatan, serta tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Pj Sekda Abu Bakar menyampaikan bahwa penyelenggaraan Forum PD ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Barru terhadap kesinambungan proses pembangunan daerah.
“Atas nama Bupati dan Wakil Bupati Barru, saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh jajaran Pemkab Barru yang telah hadir. Semoga melalui forum ini dapat dirumuskan arah pembangunan Kabupaten Barru ke depan yang lebih baik,” ujarnya.
Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kabupaten Barru, Abu Bakar, S.Sos., M.Si, secara resmi membuka Forum Perangkat Daerah (Forum PD) Kabupaten Barru
Ia menjelaskan bahwa siklus perencanaan pembangunan daerah dimulai dari penyusunan Rancangan Awal (Ranwal) RKPD yang memuat tema dan prioritas pembangunan daerah. Ranwal ini menjadi dasar dalam perumusan usulan pembangunan yang telah disepakati dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di tingkat desa/kelurahan hingga kecamatan.
Pj Sekda juga menyampaikan jumlah usulan yang telah masuk melalui Aplikasi SIPD-RI sebanyak 1.167 usulan. Dari jumlah tersebut, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) menerima sebanyak 500 usulan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan 204 usulan, serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan 178 usulan.
Jika diurutkan berdasarkan wilayah kecamatan, usulan terbanyak berasal dari Kecamatan Barru sebanyak 300 usulan, disusul Kecamatan Tanete Rilau (200 usulan), Kecamatan Pujananting (199 usulan), Kecamatan Tanete Riaja (132 usulan), Kecamatan Mallusetasi (130 usulan), Kecamatan Balusu (117 usulan), dan Kecamatan Soppeng Riaja sebanyak 89 usulan.
“Usulan-usulan ini merupakan aspirasi masyarakat yang disampaikan kepada pemerintah, yang kemudian dikaji berdasarkan aspek prioritas, urgensi, dan kelayakan. Namun, harus tetap disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah, sehingga tidak semua usulan bisa ditindaklanjuti dalam satu tahun anggaran,” jelas Abu Bakar.
Ia menambahkan bahwa Forum PD ini diharapkan menjadi wadah untuk menyepakati kegiatan-kegiatan prioritas dari masing-masing perangkat daerah agar perencanaan pembangunan lebih terarah dan tepat sasaran.
Dalam forum tersebut, Abu Bakar juga menekankan pentingnya penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang merupakan kewajiban pemerintah kepada masyarakat. Ia mendorong agar perencanaan dan penganggaran memperhatikan SPM serta mendukung prioritas nasional, khususnya dalam hal penanganan stunting dan penurunan angka kemiskinan.
Lebih lanjut, ia menyoroti indikator-indikator pembangunan yang tercantum dalam Ranwal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Barru Tahun 2025–2029 yang saat ini tengah disusun. Indikator makro seperti Indeks Pembangunan Manusia (IPM), persentase penduduk miskin, tingkat pengangguran terbuka, dan pertumbuhan ekonomi menjadi tolok ukur penting yang harus tercapai di tahun 2026.
Menutup sambutannya, Abu Bakar mengingatkan seluruh SKPD dan peserta forum agar memetakan serta merealisasikan program-program prioritas yang merupakan janji politik Bupati dan Wakil Bupati Barru, khususnya dalam target tahun 2026.
“Mulai dari target SPM, indikator makro kabupaten, hingga program prioritas dan janji politik kepala daerah, semuanya harus menjadi perhatian utama. Termasuk indikator lainnya seperti Indikator Kinerja Kunci (IKK) dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), yang keseluruhannya ditujukan untuk mewujudkan Kabupaten Barru yang berkeadilan, maju berkelanjutan, dan sejahtera lebih cepat,” tandasnya.
“Selamat mengikuti kegiatan ini. Semoga Allah SWT senantiasa meridai setiap langkah dan upaya kita. Mari pastikan bahwa program dan kegiatan yang disusun oleh perangkat daerah benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan masyarakat serta memberikan dampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat Kabupaten Barru,” pungkasnya.